Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Contoh :
PT’X’ dalam tahun 2009 mendapat laba
bersih sebesar 5 miliar (koreksi fiskal
tidak ada) pada tahun tsb perusahaan
membagi dividen sebesar Rp. 1 miliar
dari laba tahun berjalan kepada
pemegang sahamnya.
Perhitungan PKP dari PT’X” adalah Rp.
5 miliar bukan dari 4 miliar.
b. Pembagian SHU koperasi
Contoh :
Koperasi ‘X’ dalam tahun 2007
mendapat SHU sebesar Rp. 2 miliar dan
PPh yang terhutang adalah sebesar Rp.
582.500.000. SHU yang akan dibagikan
kepada anggota koperasi adalah 25%
dari SHU setelah pajak
c. Tantiem
Contoh :
PT’X’ dalam tahun 2007 mempunyai laba
bersih (koreksi fiskal tidak ada) sebesar Rp. 4
m dan pada tahun 2007 perusahaan memberi
tantiem kepada direksi/komisaris sebesar 5%
dari laba bersih.
Perhitungan PPh pasal 25/29 perusahaan
adalah dari Rp 4 m bukan setelah dikurangi
tantiem sebesar 5%
2. Biaya pribadi pemegang saham
Contoh :
Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama tahun 2007 adalah
sebesar RP. 250 jt yang diantaranya terdapat
biaya perjalanan pemegang saham dan
keluarganya dalam rangka rekreasi ke
Singapura sebesar Rp. 50 jt.
Atas biaya perjalanan tersebut yang dapat
menjadi pengurang untuk mendapatkan PKP
adalah sebesar Rp. 200 jt sedangkan yang
Rp. 50 jt harus dilakukan koreksi fiskal
3. Pembentukan Dana Cadangan
Contoh:
PT. ’X’ dalam laporan R/L komersial telah
membebankan dana cadangan kerugian atas
piutang dagang tak tertagih sebesar 2% dari
rata-rata piutang dagang tak tertagih atau
sebesar Rp. 200 jt.
Secara akuntansi pajak dana cadangan
piutang tak tertagih tsb harus dilakukan
koreksi fiskal
4. Premi Asuransi
Contoh:
PT. ’X’ memberi bantuan kepada PT. ’Y’
sebesar Rp. 100 jt. Kedua PT tsb
mempunyai hubungan usaha &
hubungan kepemilikan. Dengan
demikian, bagi PT. ‘Y’ bukan
merupakan penghasilan dan bagi PT.
’X’ merupakan biaya untuk mendapat
PKP
8. Pajak Penghasilan
Contoh :
Restoran ‘X’ telah membebankan biaya
listrik dan tlp pada perusahaannya
sebesar Rp. 100 jt. Biaya tersebut
termasuk biaya listrik dan tlp rumah
pribadi pemiliknya sebesar Rp. 25 jt.
Biaya yang merupakan pengurang PKp
adalah sebesar Rp. 75 jt sedangkan 25 jt
harus dilakukan koreksi fiskal positif.
10. Gaji yang dibayarkan kepada
anggota Persekutuan
Gaji yang dibayarkan kepada anggota
Persekutuan, firma atau perseroan
komenditer yang modalnya tidak terbagi
atas saham, bukan merupakan biaya
untuk mendapatkan PKP (pasal 9 UU
PPh)
10. Gaji yang dibayarkan kepada
anggota Persekutuan
Contoh :
CV. ’X’ yang atas modalnya tidak terbagi atas
saham telah membebankan biaya gaji sebesar
Rp. 200 jt, dimana dari biaya tsb termasuk gaji
untuk anggota persekutuannya sebesar Rp.
50 jt. Biaya gaji yang merupakan pengurang
PKP yang dapat diperkenankan hanyalah
sebesar Rp. 150 jt sedagkan Rp. 50 jt harus
dilakukan koreksi fiskal positif.
11. Sanksi Administrasi
CONTOH :
CV. ’X’ pada bulan januari sd maret 2007
sudah menerbitkan STP. sebesar Rp.
312.000. rincian STP tsb adalah Rp. 300.000
merupakan pokok PPh 25 dan Rp 12.000
merupakan sanksi adm burupa bunga.
Atas STP tsb baik pokok maupun bunganya
tidak diperkenankan sbg pengurang PKP.
B. Biaya yang Merupakan Pengurang
Penghasilan Kena Pajak
Antara lain :
Pembayaran gaji dan sejenisnya
Pembayaran dalam rangka peningkatan
SDM
Pembayaran gaji dan sejenisnya
Berupa :
Gaji
Upah
Honorarium
Bonus, gratifikasi dan jasa produksi
Tunjangan
Gaji
Tenaga ahli
Bagi perusahaan merupakan biaya yang
akan dipotong PPh 21 sebesar 7,5% dari
penghasilan brutonya.
Honorarium
Contoh Tenaga ahli:
Pembayaran honorarium dokter Rp. 5000.000, maka perlakuan
biaya perusahaan atas honorarium yang diterima dokter tsb akan
dijurnal sbb:
(D) honorarium dokter …RP. 5.000.000
(K) PPh 21……………………………….Rp. 375.000
(K) hutang honorarium….…………..….Rp. 4.625.000