Anda di halaman 1dari 27

ANTHOZOA

KELOMPOK 7:
1. Ardhino Okta Noerrian (131810401013)
2. Resmining Mega Arofa (151810401025)
3. Asa Hanifatul (151810401065)
4. Dwi Wardatul Rizkiah (161810401015)
5. Dyah Wulan Budyartini (161810401052)
6. Nadya Rismana Fitriani (161810401057)
Pendahuluan

Anthozoa meliputi anemone laut, batu koral, koral tanduk, bulu


laut.

Tidak mempunyai bentuk medusa, hanya berbentuk polip.

Terdapat nematocyst pada rongga gastrovaskuler dan tentakel.

Hidup secara soliter/berkoloni

(Rusyana, 2011).
ANTHOZOA

Subclass Octocorallia: Soft coralls, sea


whips, sea fan, sea pens.

Plexaura homomalla Gorgonia ventalina Heliopora coerulea Corallium rubrum

Subclass Hexacorallia: Sea anemones,


stony corals, tube corals, black corals.

Anthipates sp. Stomphia coccinea Pacillopora sp. Metridium senile


(Harris, 1992).
Anatomi

(Moment, 1967)
Tubipora musica L.

https://www.arkive.org/organ-pipe-coral/tubipora-musica/
Classification of Tubipora musica L.

 Kingdom = Animalia
 Phylum = Cnidaria
 Class = Anthozoa
 Order = Alyconaceae
 Family = Tubiporidae
 Genus = Tubipora
 Species = Tubipora musica L.
http://www.gbri.org.au/Classes/2012
(ITIS, 2018). /Tubiporamusica%7CHelenadeOlivera.a
spx
Karakteristik

 Habitat
Melekat pada batuan karang.
 Bentuk
Tabung, berkoloni.
 Warna
Merah tua.
 Cara mendapatkan makanan
Simbiosis dengan zoozanthella.
http://atj.net.au/marineaquaria/Tubipora
_musica.html
Sarcophyton trocheliophorum
Classification
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Family : Alcyonacea
Order : Alcyoniidae
Genus : Sarcophyton
Species : Sarcophyton trocheliophorum
(Cordeiro et al., 2018).
Sarcophyton trocheliophorum

 Bentuknya menyerupai jamur.


 Sifatnya keras.
 Memiliki banyak lipatan dalam
(Goemans, 2012).
Sarcophyton trocheliophorum
memiliki tangkai yang halus dengan
bagian atas berbentuk jamur yang
bisa dilipat atau berbentuk corong.
Koloni muda berbentuk jamur dan
dewasa berlipat seperti jamur
paying. Tubuhnya kencang dan
lembut, namun mudah robek.
"Bagian atas" disebut kapitulum dan
di daerah itu ditemukan polip
autozooid panjang untuk memberi
makan dan menyedot polip untuk
gerakan air (Erhardt dan
Moosleitner, 2005).
Sarcophyton trocheliophorum

Kapitulum Sarcophyton trocheliophorum memiliki banyak lipatan


dalam. Polip dapat tumbuh sampai 91 cm dan tinggi 91-122 cm. Tubuhnya
berwarna kuning / cokelat, krem atau cokelat, teksturnya lembut namun
mudah robek. Meskipun begitu, polip yang terpanjang lebih pendek dan
lebih halus daripada jenis lainnya dalam genus Sarcophyton. Polipnya
bisa berwarna coklat atau hijau (Erhardt dan Moosleitner, 2005).
Sarcophyton trocheliophorum

Sarcophyton trocheliophorum adalah salah satu karang yang paling


tangguh. Mereka menyukai aliran air, penerangan medium sampai tinggi,
dan untuk nutrisi mereka menggunakan alga simbiotik, zooxanthellae,
yang hidup di dalam jaringan mereka, serta mengeluarkan nutrisi dari air.
Mereka tumbuh sangat besar dan agresif jika menyentuh karang lain, jadi
mereka membutuhkan banyak ruang (Erhardt dan Moosleitner, 2005).
Sarcophyton trocheliophorum

Sarcophyton trocheliophorum cenderung lebih banyak menghasilkan


senyawa toksik dibandingkan dengan lainnya. Penelitian menunjukkan
bahwa ia dapat membantu pengobatan kanker kulit, kanker payudara dan
leukemia, namun dengan produksi toksin yang cukup tinggi maka
perawatan harus dilakukan dengan penanganan khusus. Mereka juga
beracun terhadap karang lain karena adanya pelepasan terpenes (racun
yang digunakan untuk menangkal karang lain) (Dong et al., 2007).
Sarcophyton trocheliophorum

1. Habitat : Indo-pasifik. Dapat ditemukan di wilayah tropis hingga


subtropis (Benayahu et al., 2004).

2. Reproduksi : Memiliki 1 atau 2 kelamin. Gamet ditumpahkan ke dalam


coelenteron masuk melalui mulut (Rupert et al., 2004).

3. Siklus hidup : Zigot berkembang menjadi larva planula planktonik.


Metamorfosis dimulai dengan morfogenesis awal tentakel, septa dan
faring sebelum larva menetap pada akhir aboral (Rupert et al., 2004).
Acropora acuminata

Classification

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractina
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Species : Acropora acuminata
(Veron, 1984).
Acropora acuminata
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan berkurang populasi Acropora acuminata,
bersama dengan jenis karang lainnya. Jenis Acropora sangat rentan terhadap
pemutihan saat stres. Pemutihan ini disebabkan oleh hilangnya zooxanthellae
karang, yang berwarna cokelat keemasan. Karang memutih dan akan cepat
mengalami kematian. Penyebab umum pemutihan dan kematian karang termasuk
polusi (Dahuri, 2004).
Reproduksi

Aseksual
Pertunasan terdiri darI intratentakular dan ekstratentakular.

Seksual
Fertilisasi antara karang jantan dan betina.

Hermaprodit
Apabila telur dan sperma dihasilkan dalam satu polip yang sama

(Munasik dan Widjatmoko, 2005).


Euplexaura anthipates

Classification of Euplexaura anthipathies:


 Kingdom : Animalia
 Phylum : Cnidaria
 Classis : Anthozoa
 Ordo : Antipatharia
 Family : Antipatharidae
 Genus : Euplexaura
 Species : Euplexaura antipathies
(Jasin, 1984).
Euplexaura anthipathies dikenal dengan akar
bahar atau karang hitam. Hidup di laut dengan
menempel pada substrat tertentu. Akar bahar
berbentuk seperti tanaman dengan batang
bercabang-cabang yang tersusun atas zat tanduk
dengan polip kecil yang terdapat di laut dan
mempunyai tentakel (Halang et.al., 2015).
Fungia sp.

Classification of Fungia sp.


 Kingdom : Animalia
 Phylum : Cnidaria
 Class : Anthozoa
 Order : Scleractinia
 Family : Fungiidae
 Genus : Fungia
 Species : Fungia sp.
(John, 2011).
Karakteristik

 Bentuk Tubuh

Berbentuk seperti bunga dan


memiliki tentakel di sekeliling tubuhnya
sebagai perpanjangan dari tubuh dan
berfungsi sebagai penyimpan asupan air.
Tubuh Fungia sp. membesar sekitar
sepertiga dari ukuran awalnya ketika
kondisi di sekitarnya sedang optimal
(John, 2011).
Referensi
Benayahu, Yehuda; Ming-Shiou Jeng; Shimrit Perkol-Finkel and Chang-
Feng Dai. 2004. Soft Corals (Octocorallia: Alcyonacea) from
Southern Taiwan. II. Species Diversity and Distributional
Patterns. Zoological Studies 43(3): 548-560.
Bengen, D.G.1995. Sebaran Spasial Karang (Scleratinia) dan Asosiasinya
Dengan Karakteristik Habitat di Pantai Blebu dan Pulau Sekapal
Lampung Selatan. Prosindings Seminar Nasional Pengelolaan
Terumbu Karang. LIPI.
Cordeiro, R.; van Ofwegen, L.; Williams, G. (2018). World List of
Octocorallia. Sarcophyton trocheliophorum von Marenzeller,
1886. Accessed through: World Register of Marine Species at:
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=20961
8 on 2018-03-07.
Dahuri, R. J. Rais, S.P Ginting dan M.J sitepu, 2004. Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Pranya Paramita
Jakarta.
Referensi
Dong H., Gou Y.-L., Kini R. M., Xu H.-X., Chen S.-X., Teo S. L. M., But P.
P.-H., A new cytotoxic polyhydsterol from soft coral Sarcophyton
trocheliophoroxyrum. INIST-CNRS: Copyright 2007
Erhardt, Harry dan Moosleitner, Horst. 2005. Marine Atlas Volume 2,
Invertebrates (Baensch Marine Atlas). Mergus Verlag GmbH,
Revised edition
Goemans,Bob. 2012. Elephant Ear Coral/Ruffled Leather. Animal Library:
Saltwatercorner.com
Harris, C. 1992. Concepts in Zoology. New York: State University of New
York.
John, C. 2011. Fungia sp. (Jamur Karang). www.reef-face.co.uk
Referensi
John, C. 2011. Fungia sp. www.reef-face.co.uk. Diakses pada tanggal 12
Maret 2018.

Moment, Gairdner. 1967. General Zoology. New York: State University of


New York.

Munasik dan Widjatmoko, W. Reproduksi Karang Acropora aspera di


Pulau Panjang, Jawa Tengah: II. Waktu spawning (Sexual
reproduction of coral Acropora asperafrom Panjang Island,
Central Java: II. Spawning Time). Indonesian Journal of
Marine Sciences. 10(1): 30-34. (2005).

Ruppert, E.E., R.S. Fox and R.D. Barnes. 2004. Invertebrate Zoology. A
functional evolutionary approach. 7th Ed. Brooks/Cole,
Thomson Learning learning, Inc. 990 p.
Referensi
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik).
Bandung: ALFABETA.
Veron, J.E.N and C. C. Wallace. 1984. Scleractinia of Eastern Australia.
Part V. Families Acroporidae. Australian Institute of Marine
Science Monograph Series 6
http://www.gbri.org.au/Classes/2012/Tubiporamusica%7CHelenadeOliv
era.aspx. Diakses pada tanggal 12 Maret 2018.
https://www.arkive.org/organ-pipe-coral/tubipora-musica/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2018.
http://atj.net.au/marineaquaria/Tubipora_musica.html. Diakses pada
tanggal 12 Maret 2018.
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sea
rch_value=52010#null. Diakses pada tanggal 12 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai