Anda di halaman 1dari 21

POKOK-POKOK KEBIJAKAN MEKANISME

PELAKSAAN PENYALURAN DAN


PENGGUNAAN DOK BANTUAN
PEMERINTAH PPID
OLEH : TETI ELWATI, S.Sos.M.Si
Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada DPMD Provinsi Banten

Disampaikan pada Sosialisasi P2KTD dan Rapat Koordinasi


Program Inovasi Desa di Provinsi Banten Tahun 2018

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten


Tahun 2018
Landasan Hukum
• Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan

• Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan
Dana Tugas Perbantuan

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 tahun 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, dan perubahannya.

• Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka
Peyaluran Bantuuan Pemerintah di Kementerian Dsa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

• Kepdirjen PPMD Kemendesa PDTT Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Dirjen PPMD Nomro
1 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi P3MD Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2018

• Kepdirjen PPMD Kemendesa PDTT Nomor 36 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah
Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa Tahun Anggaran 2018.
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN DAN
PENGGUNAAN BANTUAN PEMERINTAH PPID
1. PARTISIPATIF
Masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses tahapan program dan pengawasannya
dengan memberikan sumbangsih tenga, pikiran dan materiil.

2. TRANSPARAN DAN AKUNTABEL


Pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik
secara moral, teknis, legal, maupun administratif.

3. KOLABORATIF
Kegiatan Pembangunan didesa didorong untuk bekerjasama dan bersinergi dalam menjalankan
kegiatan yang disepakati.

4. KEBERLANJUTAN
Potensi yang dikembangkan dan dilanjutkan secara mandiri, serta mendorong kegiatan
pembangunan yang berkelanjutan.

5. KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER


Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya disetiap tahapan program.
KEGIATAN PPID
1. Dokumentasi hasil identifikasi yang masuk kriteria kegiatan inovatif dalam
bentuk media visual, album photo, artikel/tulisan dan media lainnya.
2. Sosialisasi Bursa Inovasi Desa
3. Bursa Inovasi Desa
4. Musyawarah Antar Desa
5. Rapat Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID)
6. Musyawarah Desa sebagai media untuk pengarusutamaan replikasi program
inovasi dalam APBDesa
7. Peningkatan Kapasitas dan Opersional Transportasi TPID
8. Dukungan kepada Desa yang melakukan replikasi kegiatan inovatif seperti
pembiayaan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD)
9. Diseminasi atau penyebarluasan kegiatan inovasi
SASARAN PPID
Sasaran Bantuan Pemerintah adalah :
“Kelompok Masyarakat dalam satu kecamatan yang disebut Tim
Pelaksana Inovasi Desa selaku pelaksana kegiatan yang meliputi upaya
pengelolaan pengetahuan, membantu perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan desa melalui penyediaan contoh desa yang inovatif dari
desa lain, hal ini dimaksudkan agar penggunaan Dana Desa lebih
berkualitas, efektif dan efesien.”
PENGELOLAAN DOK TPID – 2018
Dilandasi dari Kepmen No. 48 Tahu 2018.

1. BURSA INOVASI DESA (10%) Rp. 677.505.700,-

4 (empat) o Transportasi perwakilan desa;


Rp.6.775.056.998,- o Biaya penyelenggaraan event Bursa Inovasi Desa;
KABUPATEN DOK PPID o Biaya administrasi dan kelengkepan;

DOK PPID 2. PENGELOLAN PENGETAHUAN 50% Rp. 3,387,528,499,-


2018 o Dokumentasi atau melakukan capturing sebesar 25 % dari dana alokasi DOK
o Pelatihan TPID dilakukan di Kabupaten sebesar 10% dari dana alokasi DOK,
biaya ini sudah termasuk transportasi dan akomodasi peserta.
DESA atau Seluruh 118 o Replikasi sebesar 15%
Desa KECAMATAN
3. OPERASIONAL TPID (15% ) Rp. 1,016,258,550,-
o Musyawarah Antar Desa (MAD) dan atau rapat, sebesar 3 %
Mekanismen , Pengawasan dan Pengendalian: o Monitoring dan evaluasi sebesar 5%
o Administrasi dan Pelaporan TPID 7 %
- Mekanisme dilandasi pada Permenkeu No. 173/2017 ttg. Dana
Bantuan Pemerintah; 4. P2KTD (25%) Rp. 1.693.764.250,-
- Pengawasan dilakukan oleh Eksternal (BPK, BPKP, Audit WB, Audit
Independent) dan Internal (Seluruh Pelaku Program Berjenjang dari o setiap lembaga P2KTD besar alokasi biaya perdesa ditentukan
Pusat sampai desa; dan atas dasar musywarah dan tidak melibihi dari Rp. 6 Jt per desa
- Pengendalian oleh Seluruh Pelaku Program (TIK, Pendamping Desa)
Alokasi DOK per-Kabupaten
1. BURSA INOVASI DESA (10%) Rp. 677.505.700,- 3. OPERASIONAL TPID (15% ) Rp. 1,016,258,550,-

Kabupaten Kabupaten
Kabupaten Pendeglang Rp. 180.584.710,- Kabupaten Pendeglang Rp. 270.877.065,-
Kabupaten Lebak Rp. 177.230.364,- Kabupaten Lebak Rp. 265.845.545,-
Kabupaten Tangerang Rp. 150.206.152,- Kabupaten Tangerang Rp. 225.309.228,-
Kabupaten Serang Rp. 169.484.474,- Kabupaten Serang Rp. 254.226.711,-

2. PENGELOLAN PENGETAHUAN 50% Rp. 3,387,528,499,- 4. P2KTD (25%) Rp. 1.693.764.250,-

Kabupaten Kabupaten
Kabupaten Pendeglang Rp. 902.923.551,- Kabupaten Pendeglang Rp. 451.461.776,-
Kabupaten Lebak Rp. 886.151.818,- Kabupaten Lebak Rp. 443.075.909,-
Kabupaten Tangerang Rp. 751.030.760,- Kabupaten Tangerang Rp. 375.515.380,-
Kabupaten Serang Rp. 847.422.370,- Kabupaten Serang Rp. 423.711.185,-
PEMBIAYAAN BURSA INOVASI DESA (BID)
• Kegiatan Bursa Inovasi Desa dilaksanakan di Kabupaten, sehingga diperlukan Perjanjian
Kerjasama anatara TIK dengan TPID dikabupaten bersangkutan, yang meliputi :
Kepanitiaan BID, Kontribusi Biaya Penyelenggaraan sesuai dengan RAB yang disusun
bersama, Pertanggungjawaban Penyelenggaraan BID.
• Perwakilan Desa minimal 3 (tiga) Orang per-Desa, terdiri atas Kepala Desa, Unsur BPD,
dan Unsur Tokoh Masyarakat.
• Biaya Penyelenggaraan Event BID meliputi :
• Sewa Tempat
• Sewa Stand
• Konsumsi
• Peralatan (soundsystem, kursi dan peralatan penunjang lainya)
• Biaya Percetakan dan Dokumentasi, dan Pelaporan Pelaksanaan BID
• Biaya Honor Panitia Kegiatan, sesuai dengan SBU berlaku.
Pembiayaan Kegiatan PPID
Kegiatan dalam rangka proses pengelolaan pengetahuan dan inovasi di
desa dan kecamatan dialokasikan total sebesar 50% dari total dana
DOK PPID, yang dapat digunakan untuk :
• 25% digunakan untuk biaya dukungan “capturing” pendokumentasian
dan penyebarluasan kegiatan inovatif, berupa :
• Cetak tulisan/foto, brosur, leaflet, poster, atau media cetak lainnya.
• Pengambilan gambar dan video,
• Penyuntingan/editing dan penyusunan narasi.
• Sewa peralatan, dan
• Pelaporan.
Proses pendokumentasian ini dapat dilakukan 2 (dua) kali atas rekomendasi TIK.
Lanjutan......
• 10% digunakan untuk pelatihan TPID yang dilakukan dikabupaten. Dengan
ketentuan :
• Pelatihan dikoordinasikan oleh TIK, dan Panitia pelatihan TPID dari unsur TIK didukung oleh
TAPM Kabupaten dan unsur PD.
• Peserta minimal 3 (tiga) orang selama 3 (tiga) hari efektif atau 5 (lima) hari kalender.
• Penyelenggaraan Pelatihan TPID diselenggarakan di Kabupaten, sehingga perlu adanya
Perjanjian Kerjasama (PKS) antara TIK dengan TPID di Kabupaten bersangkutan. PKS
meliputi :
o Kepanitian Pelatihan (Penunjukan ketua dan anggota)
o Kontribusi Biaya Penyelenggaraan BID (berdasarkan RAB yang disusun dan disepakati bersama antara TIK
dan TPID-TPID)
o Penyusunan jadwal dan bahan-bahan pelatihan
o Pertanggungjawaban dari pelaksanaan BID (Pertanggungjawabn oleh TPID berdasarkan kontribusi biaya
yang telah disepakati bersama)
• Pembiayaan Pelatihan TPID meliputi transportasi dan akomodasi peserta, dan penggandaan
materi, honor panitia/narasumber/pelatih, ATK, dokumentasi dan pelaporan.
Lanjutan......
• 15% digunakan untuk Replikasi.
Replikasi adalah proses mengawal kartu koitmen sampai kegiatan
dapat masuk dalam RAPB Desa. Kegiatan replikasi ini meliputi :
- Tukar informasi dan Uji silang potensi desa
- Mendatangkan narasumber (mendatangkan narasumber terkait
inovasi desa yang akan direplikasi)
- Kunjungan lapangan (studi lapangan ke lokasi desa inovatif yang
hendak di replikasi)
- Dokumentasi, dan
- Pelaporan.
PEMBIAYAAN KEGIATAN PENUNJANG TPID
• Kegiatan penunjang dalam kelancaran TPID yaitu berupa biaya
operasional dan administrasi sebesar 15% dari total dana DOK PPID.
Adapun penggunaannya sebagai berikut :
• 4% digunakan untuk Musyawarah Antar Desa (MAD), merupakan ditingkat
kecamatan untuk merencanakan kegiatan inovasi dan pengelolaan
pengetahuan desa, pembiayaan digunakan untuk : akomodasi/konsumsi,
honor narasumber, ATK, dokumentasi dan pelaporan.
• 8% digunakan untuk monitoring dan evaluasi, dan
• 3% digunakan untuk administrasi pelaporan, pembiayaan meliputi ATK,
pagandaan, jilid laporan, dokumentasi, surat-menyurat.
Biaya Pelaksanaan P2KTD
• Biaya Pelaksanaan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD)
alokasi maksimal 25% dari alokasi DOK setiap TPID, dengan ketentuan
sebagai berikut :
• Pengeluaran biaya ini atas rekomendasi TIK PID di Kabupaten
• Tahapan Proses pelaksanaan P2KTD
1) Mengusulkan daftar desa-desa yang membutuhkan bantuan dari P2KTD yang
didasarkan komitmen desa kedalam RAPB Desa Tahun Anggaran 2019 serta masuk
kedalam kategori Inovasi.
2) TIK memberikan rekomendasi, dengan mempertimbangkan kebutuhan kegiatan akan
P2KTD. P2KTD harus terdaftar didirektori P2KTD yang telah disusun.
3) Besaran biaya P2KTD per-pendampingan ditetapkan sebesar Rp.6.000.000,- (Enam
juta rupiah)
4) Setelah mendapat rekomendasi dari TIK, maka TPID membuat Surat Perjanjian Kerja
dengan P2KTD yang ditetapkan.
5) Pola Pendampingan oleh P2KTD mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) dan P2KTD Program Inovasi Desa.
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN
PEMERINTAH
1. Telah diverifikasi dan divalidasi oleh Tim Inovasi Kabupaten/Kota (TIK);
2. Anggota TPID memiliki nama dan tempat kedudukan yang tetap, dibuktikan dengan
surat keterangan domisili dari desa setempat;
3. Tidak ada konflik internal;
4. Tidak terkait dengan partai politik;
5. Keanggotaan TPID berasal dari Tokoh masyarakat dengan mengutamakan keterwakilan
perempuan;
6. Memiliki struktur organisasi minimal, Ketua, Bendahara, Bidang pengelolaan
Pengetahuan dan Inovasi Desa, Bidang Verifikasi Inovasi dan Bidang P2KTD.
7. Ditetapkan oleh Camat (SPC) atas nama Bupati melalui Surat Keputusan.
8. Membuka rekening bank atas nama TPID (Nama Kecamatan), bukan atas nama
pribadi.
9. Mempunyai NPWP atasnama lembaga.
PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
TPID melakukan rapat/musyawarah menyusun rencana pengeluaran atau penggunaan
bantuan pemerintah PPID, yang dituangkan dalam bentuk Proposal dam Rencana
Pengeluaran Dana PPID (RPD-PPID)

TPID mengajukan permohonan pencairan tahap I kepada PPK Satker Dekonsentrasi


P3MD melalui TIK, dengan dilampiri :
1. Proposal, proposal sekurang-kurangnya memuat lembar pengesahan proposal oleh camat, surat
permohonan bantuan dana operasional kegiatan, pendahuluan, maksud tujuan, profil organisasi,
rencana kegiatan, biodata pengurus, surat pernyataan pengurus (bukan ASN/Aparatur
Desa/Pengurus Parpol), berita acara MAD Pembentukan TPID, dan Surat Penetapan Camat (SPC)
tentang pengurus TPID.
2. Rencana Penggunaan Dana (RPD)
3. Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan
4. Surat Pertanyataan Tanggung Jawab (SPTB)
5. Pakta Integritas
6. Fotocopi Surat Keputusan KPA tentang Penetapan sebagai penerima bantuan PPID
7. Fotocopi Perjanjian Kerja Sama antara PPK dengan penerima bantuan PPID (TPID);
8. Fotocopi Rekening Bank
9. Fotocopi NPWP
Lanjutan........
3. TIK memverifikasi dokumen permohonan pencairan dari TPID, dengan merujuk
PMK Nomor 173 Tahun 2016 dan Kepdirjen PPMD Kemdesa PDTT 36 Tahun
2018 serta peraturan atau pedoman lainnya yang berlaku, apabila tidak/belum
memenuhi dikembalikan kepada TPID untuk disempurnakan atau dilengkapi.
4. PPK Satker P3MD Provinsi melakukan pengujian ulang dokumen permohonan
pencairan dana yang diajukan oleh TPID
5. PPK Satker P3MD Provinsi mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta
menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
6. Tahapan Pencairan bantuan pemerintah PPID dilakukan dalam 2 (dua) tahap,
yaitu :
Pencairan Tahap I sebesar maksimal 75% (Proses pencairan tahap I disesuaikan angka 2
diatas)
Pencairan Tahap II sebesar maksimal 25% dapat dilakukan dengan ketentuan penggunaan
dana tahap I telah mencapai 90% (untuk pencairan tahap II harus melampirkan Berita Acara
Serah Terima (BAST) tahap I Bantuan Pemerintah PPID, Laporan Pengggunaan Dana (LPD)
Tahap I, dan rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap II.
Lanjutan......
6. Apabila hasil pengujian tidak sesuai dengan regulasi berlaku, PPK
Satker Dekonsentrasi P3MD menyampaikan informasi kepada TPID
selaku penerima bantuan melalui TIK untuk melengkapi dan
memperbaiki dokumen;
7. SPP disampaikan kepada PPSPM mengikuti mekanisme regulasi
tentang pencairan dan APBN yang berlaku;
8. PPSPM selanjutnya melakukan proses pencairan dana ke KPPN
sesuai dengan mekanisme pencairan dana dekonsentrasi
9. Berdasarkan SPM yang diterima dari PPSPM, KPPN Menerbitkan
SP2D LS ke Bank Operasional KPPN
10. Bank Operasional KPPN melakukan transfer dana ke rekening TPID
11. Maksimal 5 (lima) hari kerja setelah dana diterima, TPID harus
segera melaksanakan kegiatan.
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN
BANTUAN PEMERINTAH
1. TPID melalui TIK menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah
kepada Satker P3MD Provinsi paling lambat (empat belas) hari kerja setelah kegiatan
selelsai, yang meliputi :
2. TIK melakukan verifikasi terhadap laporan pertanggungjawaban TPID, apanila hasil
verifikasi tidak sesuai dengan PMK Nomor 173 tahun 2016 dikembalikan kepada TPID
untuk disempurnakan atau dilengkapi.
3. Abilan terdapat sisa dana, penerima bantuan wajib menyetor ke rekening Kas Negara
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah laporan pertanggungjawabn dan buktisetor
wajib disampaikan ke PPK Satker P3MD Provinsi melalui TIK;
4. Format Laporan pertanggungjawaban sebagai dimaksud pada point 3 sebagaimana
lampiran 1.7;
5. Dokumen pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah PPID dibuat 3 rangkap dan
dikelola dan diarsipkan di TPID, TIK, Satker Dekonsentrasi P3MD sebagai bahan audit
baik internal maupun pihak eksternal, untuk dokumen asli disimpan oleh Satker
P3MD.
SANKSI
Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab berbagai
pihakterkait dalam pengelolaan program. Sanksi dapat berupa :
1. Pemberhentian program bantuan pemerintah PPID apabila
menyalahi prinsip-prinsip dan menyalahgunakan dana atau
wewenang
2. Sanksi hukum yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi yang melakukan
penyalahgunaan dana dan wewenang.
KETENTUAN PERPAJAKAN
• Bantuan Pemerintah PPID dari Satker Dekonsentrasi P3MD, yang
ditransfer melalui Bank Operasional KPPN kepada rekening TPID,
pajaknya ditanggung oleh Negara sesuai PP No 25 Tahun 2001.
• Pajak dibebankan pada satuan belanja barang/jasa yang dikeluarkan
oleh TPID, jenis dan besarannya mengikuti peraturan perpajakan yang
berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai