Anda di halaman 1dari 23

PABRIK PUPUK (UREA GRANULE)

PROSES PEMBUATAN UREA GRANUL


1. Unit Sintesa
2. Unit Purifikasi
3. Unit Konsentrasi
4. Unit Granulasi
5. Unit Recovery
6. Unit Proses Kondensat
Unit Sintesa
Unit sintesa merupakan unit terpenting dalam
pembuatan pupuk urea, dikarenakan di unit
inilah umpan dimasukkan kedalam reaktor
untuk selanjutnya di reaksikan sehingga
memproduksi urea dengan konsentrasi yang
masih rendah dan juga memproduksi produk
samping yang masih dapat dipergunakan dalam
loop sintesa karena masih memiliki kandungan
yang berguna untuk mereaksikan kembali proses
pembuatan urea.
untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3 dan
gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor
ini dimasukkan juga larutan Recycle carbamate yang berasal
dari bagian Recovery. Urutan masuknya feed yaitu : Gas CO2,
Carbamate, dan Ammonia.
Urea dihasilkan dengan sangat eksotermis dengan
mereaksikan ammonia dengan karbon dioksida untuk
membentuk ammonium carbamate. Selanjutnya ammonium
carbamate secara dehydrasi endotermis berubah menjadi
urea
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor berlangsung dalam
2 tingkat :
1. Pembentukan Carbamate
2NH3 (l) + CO2 (g) NH2COONH4 (+∆H)
2. Dehydrasi
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O (-∆H)
Unit purifikasi
Seksi ini berfungsi untuk memisahkan urea dari produk reaksi
sintesis (urea, biuret, ammonium Carbamate, dan ammonia berlebih)
dengan dua langkah dekomposisi 17 kg/cm2G dan 2,5 kg/cm2G.
1. Reaksi Dekomposisi Ammonium Carbamate
NH4COONH2(l) ↔ CO2(g) + 2 NH3(g)
Reaksi berlangsung pada temperatur 151˚C – 165˚C.
Pengurangan tekanan akan menaikkan temperatur sehingga akan
memperbesar konversi. Selama dekomposisi reaksi, karena hidrolisa
menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai produk.
2. Reaksi Hidrolisa Urea
NH2CONH2(l) + H2O(l) ↔ CO2(g) +2NH3(g)
Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan
residence time yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang
harus diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam
proses berikutnya (kristalisasi dan pembutiran).
Unit Konsentrasi
Larutan urea dari unit purifikasi selanjutnya
dipekatkan sehingga membentuk molten urea. Pada
awalnya urea dipekatkan hingga 85% berat di
vacuum concentrator dengan pemamfaatan
kondensasi dan penyerapan panas dalah HP
absorber. Kemudian larutan urea ke Final Separator
untuk dipekatkan lagi hingga 98 % berat dengan
pemanasan steam. Dalam memekatkan urea
dilakukan perlakuan yang tidak selalu sama,
tekanan vapor urea tergantung bermacam-macam
larutan dan pelarut, konsentrasi, dan tekanan
system. Sebagai contoh, cairan larutan urea 70 &
mempunyai titik didih 115oC pada tekanan dibawah
atmosfer dan 95oC pada tekanan 0.5 atm absolut.
Unit Granulasi
Larutan urea yang sudah dipekatkan hingga 98 %
diumpankan ke granulator oleh urea solution Feed Pump.
Larutan urea di spray ke atas permukaan recycle urea inti
(seeding) dengan udara spouting dalam granulator melalui
spray nozzle. Larutan urea yang di spray keatas permukaan
recycle urea inti (seeding) didinginkan dengan cepat dan
menjadi keras, pada saat yang berasamaan kandungan uap air
(moisture) dalam larutan urea diuapkan. Kandungan air adlam
urea granule menjadi < 0,25 % berat.
Urea granule diklasifikasikan dalam 4 ukuran urea oleh
urea screen :
• Lump size urea (gumpalan Urea)
• Over size urea (urea ukuran besar)
• Product size urea (urea ukuran yang diinginkan)
• Under size urea (urea ukuran kecil)
Unit Recovery
Gas ammonia dan karbon dioksida yang tidak berakasi
dari dekomposer harus dikembalikan ke reaktor dalam bentuk
gas, karena kompresi menyebabkan pencampuran ammonia
dan karbon dioksida menjadi padatan ammonium carbamate.
Cara untuk merecycle gas yang tidak bereaksi dengan 2 jenis,
yaitu :
1. Dipisahkan dan dikembalikan sebagai gas
2. Recycle dalam bentuk larutan atau slurry.
Pertimbangan dari pengaruh temperatur dan tekanan,
kelarutan dari NH3 dan CO2 naik, tekanan akan naik. Gas CO2
dimasukkan untuk menaikkan kapasitas penyeratapan karena
CO2 bereaksi dengan NH3 untuk membentuk ammonium
Carbamate pada tekanan parsial vapor ammonia yang rendah.
Sebagai konsekuen diinjeksikan CO2 kandungan air yang
rendah dalam larutan carbamate recycle ke reaktor bisa
dicapai.
Unit Proses Kondensat
Unit ini didesign untuk mengurangi masalah
polutan. Setiap komponen yang mempunyai
kemungkinan masalah polusi dikembalikan dengan
sempurna untuk selanjutnya di proses. Polutan utama
urea plant adalah ammonia dan urea.
Apabila polutan tersebut dapat diambil dan
dikembalikan ke proses maka yang keluar ke atmosfer dan
saluran pembangunan air bisa di kurangi. Sebagian air
yang diuapkan dalam unit konsentrasi mengandung
sedikit urea mist, ammonia, dan karbon dioksida. Uap air
dikondensasikan dalam beberapa surface condenser, dan
sebagian kondensatenya digunakan sebagai penyerap
dalam unir recovery dan sisanya diolah di unit proses
kondensat treatment.
Reaktor
• Tipe :Silinder tegak
Jumlah :1 buah
Ukuran : a) Diameter : 2.170 mm
b) Panjang total : 34.815
mm
c) Tebal shell : 153 mm
d) Tebal head : 125 mm
e) Tebal lining : 6,4 mm
Jumlah tray : 9 buah
Diameter lubang pada tray : 8 m
m
Temperatur operasi : 200oC
Temperatur design : 230oC
Tekanan operasi : 200 kg/cm2G
Tekanan design : 210 kg/cm2G
Bahan konstruksi : Stainless steel
Cara kerja reaktor sintesa urea adalah
sebagai berikut:

Umpan berupa NH3 ,
CO2 dan larutan
Carbamate recycle dari
High Preasure Absorber
Cooler masuk dari
bagian bawah reaktor.
Reaktor beroperasi
pada tekanan 175
kg/cm2G dan
temperatur 195oC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai