Anda di halaman 1dari 12

KESPRO

PKM GUNUNGBITUNG
DEFINISI KESPRO
• sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental,
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan
dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses
reproduksi. Selain itu juga disinggung hak
produksi yang didasarkan pada pengakuan hak
asasi manusia bagi setiap pasangan atau individu
untuk menentukan secara bebas dan bertanggung
jawab mengenai jumlah anak, penjarakan anak,
dan menentukan kelahiran anak mereka.
INDIKATOR PERMASALAHAN KESPRO

• Jender, adalah peran masing-masing pria dan wanita


berdasarkan jenis kelamin menurut budaya yang
berbeda-beda. Jender sebagai suatu kontruksi sosial
mempengaruhi tingkat kesehatan, dan karena peran
jender berbeda dalam konteks cross cultural berarti
tingkat kesehatan wanita juga berbeda-beda.
• Kemiskinan, antara lain mengakibatkan:
• Makanan yang tidak cukup atau makanan yang kurang gizi
• Persediaan air yang kurang, sanitasi yang jelek dan
perumahan yang tidak layak.
• Tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
• Pendidikan yang rendah.
P E N Y A K I T Y A N G B E R H U B U N G A N D E N G A N K E S P R O W A N I T A

1. PENYAKIT KISTA OVARIUM


Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam ovarium.
Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan
satu lagi di kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini
merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita.

• TANDA DAN GEJALA


Gejala-gejala kista ovarium yang perlu diwaspadai antara lain perdarahan
yang lebih banyak daripada biasanya pada saat menstruasi, siklus menstruasi
tidak teratur, sulit hamil, rasa nyeri pada tulang panggul, nyeri saat
berhubungan seksual, serta kesulitan buang air besar atau buang air kecil.
• DAMPAK Kista pada Kesuburan
Kista sering dinilai dapat mengganggu kesuburan seorang wanita.
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena pada umumnya kista dapat
diangkat dengan mudah tanpa mengganggu ovarium.  Tapi untuk jenis kista
ovarium yang kompleks, penanganan melalui operasi dapat memengaruhi
tingkat kesuburan penderitanya.
KANKER SERVIKS

. PENYAKIT KANKER SERVIKS


• Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang
tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. 
• Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor
pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.

• TANDA DAN GEJALA


• Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal Anda tidak sedang
haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan seks,
setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
• Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
• Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
• Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
• Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
• Badan lemas dan mudah lelah.
• Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
• Kehilangan nafsu makan.
• Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
• Salah satu kaki membengkak.
PAKTOR YANG MENYEBABKAN KANKER SERVIKS
PENYEBAB KANKER SERVIKS
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Beberapa jenis HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Namun, sebagian jenis bisa menyebabkan kutil pada kelamin, dan beberapa bisa jadi penyebab kanker serviks

• Infeksi human papilloma virus. Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan dapat meningkatkan risiko terkena HPV 16 dan 18. Begitu
juga dengan perilaku seksual berisiko seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toys) yang sama. Selain itu, wanita yang tidak pernah
mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV tentu lebih rentan terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker serviks.
• Merokok. Tembakau mengandung banyak zat kimia yang tidak baik untuk tubuh. Wanita yang merokok memiliki risiko hingga dua kali lebih besar
dibanding wanita non-perokok dalam terkena kanker serviks.
• Imunosupresi. Pengobatan atau kondisi yang mempengaruhi sistem imun, seperti human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan
AIDS, bisa meningkatkan risiko terkena infeksi HPV dan jadi penyebab kanker serviks.
• Infeksi klamidia. Beberapa penelitian menunjukkan risiko yang lebih tinggi dari kanker serviks pada wanita dengan hasil tes darah yang
menunjukkan pernah atau sedang memiliki infeksi salah satu penyakit menular seksual, yaitu klamidia.
• Kurangnya konsumsi buah dan sayur. Wanita yang memiliki pola makan kurang sehat, misalnya jarang makan buah dan sayur, mungkin memiliki
risiko lebih tinggi terhadap kanker serviks.
• Berat badan berlebih (obesitas). Wanita dengan kelebihan berat badan lebih mudah memiliki adenocarcinoma pada serviks.
• Penggunaan kontrasepsi minum (pil KB) jangka panjang. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa minum kontrasepsi oral (pil KB) dalam
waktu yang lama, yaitu lebih dari sekitar lima tahun, dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Kalau Anda sudah lama minum pil KB untuk mencegah
kehamilan, segera pertimbangkan untuk memilih kontrasepsi lain dan bicarakan dengan dokter kandungan Anda. Penelitian terbaru menemukan
bahwa wanita yang menggunakan intrauterine device (IUD, perangkat yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan) memiliki risiko
lebih rendah terhadap kanker. Karena itu, alat kontrasepsi jenis IUD bisa jadi alternatif buat Anda yang belum ingin hamil.
• Sudah beberapa kali hamil dan melahirkan. Wanita yang pernah mengalami kehamilan hingga melahirkan (tidak keguguran) 3 kali atau lebih
memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker serviks.
• Hamil atau melahirkan di usia sangat muda. Sangat muda berarti berusia di bawah 17 tahun saat kehamilan hingga melahirkan pertama kalinya.
Wanita yang berusia lebih muda dari 17 tahun saat hamil pertama (tidak keguguran) dua kali lebih rentan terkena kanker serviks.
• Kemiskinan. Meskipun keadaan ekonomsi seseorang tidak serta-merta jadi penyebab kanker serviks, kemiskinan sangat mungkin menghalangi akses
wanita terhadap layanan serta pendidikan kesehatan yang memadai, termasuk tes pap smear.
• Diethylstilbestrol (DES). DES adalah obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran. Ibu yang menggunakan obat ini saat
kehamilan memiliki risiko lebih besar terhadap kanker serviks. Anak perempuan yang dilahirkan juga memiliki risiko yang lebih besar. Obat ini sudah
tidak diresepkan lagi untuk ibu hamil sejak tahun 1980-an. Akan tetapi, buat Anda yang pernah hamil atau dilahirkan sebelum 1980 masih berisiko
mengalami kanker.
• Faktor keturunan. Apabila dalam keluarga Anda, misalnya nenek, ibu, atau sepupu wanita yang pernah kena kanker serviks, Anda pun jadi dua
hingga kali lebih rentan mengalami kanker serviks dibandingkan orang yang tidak punya faktor keturunan kanker. Masalahnya, mutasi gen yang jadi
penyebab kanker serviks bisa diturunkan ke generasi selanjutnya.
• Usia. Perempuan di bawah usia lima belas tahun memiliki risiko paling rendah terhadap kanker ini. Sedangkan risiko semakin meningkat pada wanita
berusia di atas 40 tahun.
MIOMA UTERI

• DEFINISI/PENGERTIAN
Miom adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar
uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom dikenal
juga dengan nama mioma, uteri fibroid, atau leiomioma. Miom
berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal.
Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.
GEJALA
• Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih.
• Rasa sakit atau nyeri pada bagian perut atau punggung bawah.
• Rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat berhubungan seksual.
• Sering buang air kecil.
• Mengalami konstipasi.
• Keguguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa
kehamilan (sangat jarang terjadi).
• PENYEBAB
• Hingga kini, penyebab kemunculan miom masih belum diketahui. Kemunculan
kondisi ini dikaitkan dengan hormon estrogen (hormon reproduksi yang
dihasilkan oleh ovarium). Biasanya miom muncul pada usia sekitar 16-50
tahun, saat kadar estrogen dalam diri wanita sedang tinggi-tinggnya. Setelah
mengalami menopause, miom akan menyusut karena penurunan kadar
estrogen. Satu dari tiga wanita memiliki miom pada usia yang sama, yaitu di
antara usia 30-50 tahun.
• Miom lebih sering muncul pada wanita dengan berat badan berlebih atau
yang mengalami obesitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon
estrogen di dalam tubuh juga akan meningkat. Selain itu, faktor keturunan
juga berperan dalam kasus miom. Wanita dengan ibu dan saudara
perempuan yang pernah mendapatkan miom akan cenderung memiliki miom.
• Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah
menstruasi yang dimulai terlalu dini, banyak mengonsumsi daging merah
dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebiasaan mengonsumsi
alkohol.
MACAM MACAN PENYAKIT REFRODUKSI

• KANKER SERVIKS
  
• KISTA OVARIUM
• MIOMA UTERI

Anda mungkin juga menyukai