Yusuf, MSi)
= ISLAM =
A. Pengertian Islam
Menurut asal kata, Islam itu berasal dari kata-kata antara lain :
1. Aslama = menyerah; artinya menyerah kepada sang Khaliq, Allah SWT dan
bersedia tunduk kepada segala yang datang dari Allah, dan bersedia
berkorban sebagai tanda pengabdian terhadap Allah sebagai Khaliqnya.
Hal ini sesuai dengan kata-kata yang senantiasa diucapkan oleh seorang
muslim di awal shalatnya :
“Innassholati, wanusuki, wamakhyaya, wamamati, lillahi robbil
‘alamin”
Artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanhyalah
untuk Allah semata, Tuhan semesta alam.
Mengucapkan kata-kata tersebut berdasarkan perintah langsung dari Allah
yang terdapat dalam Al-Qur’an, surat al-An’aam, ayat 162.
1. Komprehensif
Salah satu ciri ajaran Islam adalah komprehensif, yaitu lengkap mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Kelengkapan itu terlihat dari bagian-bagian
pokok yaitu meliputi aspek hubungan manusia dengan Tuhannya
(Hablumminallaah) dan aspek human relation yaitu hubungan dengan sesama
manusia (Hablumminannaas) serta hubungan dengan alam sekitarnya.
Selanjutnya, penjabarannya dapat ditelusuri dimulai dari aspek kehidupan
pribadi, kehidupan rumah berumah tangga, sampai kepada kehidupan
bersosial ekonomi, befrmasyarakat dan bernegara serta pergaulan yang
bersifat Internasional.
Dalam kehidupan pribadi, Islam mengajarkan cara-cara yang perlu
dilakukan oleh setiap individu dalam pembinaan dirinya yang terdiri dari dua
aspek, yaitu aspek fisik material dan mental spiritual. Pembinaan pribadi
dimaksudkan supaya beriman, bertaqwa, sehat rohani dan jasmani, cerdas dan
mampu mengatasi problem-problem dirinya. Dalam hubungan ini, Islam
menuntun manusia supaya memelihara kesucian diri lahir dan batin,
memelihara kerapian diri dengan memakai pakaian yang sopan, bersikap
tenang, mengenalkan diri, mencerdaskan diri dengan belajar, dan membina
disiplin pribadi, dan disiplin waktu.
Dalam kehidupan berumah tangga, Islam membefrikan tuntunan yang
lengkap yang menyangkut hubungan timbal balik suami-istri dan hubungan
timbal balik orang tua dengan anak. Tuntunan itu bertujuan untuk mewujudkan
keharm onisan dan kesejahteraan rumah tangga.
Dalam hubungan antar tetangga, Islam menggariskan pedoman ber-
tetangga, guna terjalinnya hubungan harmonis diantara orang-orang yang
bertetangga.
Dalam bidang ekonomi, Islam memberikan hukum dan etikka ekonomi atau
bisnis yang mencakup seluruh aspek hubungan kebendaan dalam lapangan
perekonomian.
Dalam hubungan bermasyarakat, umat Islam dib ekali dengan al-Ahkam
dan Al-Akhlaq untuk mewujudkan human relation yang mulus dan akrab.
Tuntunan dan pedoman itu menyangkut persekutuan hidup yang paling kecil
sampai kepada hubungan yang paling besar (Internasional).
Hubungan dengan alam sekitar yang meliputi hewan, tumbuhan dan benda-
benda mati (jumud) juga telah diatur dengan kode etiknya sendiri.