Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN STUDI KASUS LANJUT

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA PASIEN


DIABETES MELITUS TYPE II DENGAN ACQUIRED CYSTIC KIDNEY DISEASE,
CANCER CERVIX III, AV BLOCK, DAN HIPOALBUMIN
DIRUANG JEMPIRING KAMAR B BED 9
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG

Oleh :
NI KADEK WINTA ANDRIANI
P07131215048
LATAR BELAKANG

▰ Diabetes Mellitus ▰ Berdasarka ▰ Dengan peningkatan insidensi


adalah salah satu n data dari Diabetes Melitus Tipe II yang
penyakit yang banyak
Riskesdas signifikan akan meningkatkan pula
diderita oleh
masyarakat Indonesia. tahun 2013 insidensi gagal ginjal dan penyakit
Diabetes mellitus terdapat kardiovaskuler. Dengan kondisi
merupakan 2,1% dari seperti itu maka diperlukan upaya
sekelompok kelainan total pengelolaan dan pencegahan
heterogen yang penduduk terhadap komplikasi yang sering
ditandai oleh kenaikan
Indonesia menjadi suatu langkah pengelolaan
kadar glukosa darah
atau hiperglikemia, yang yang strategis dan sangat penting,
dengan berbagai menderita dengan harapan upaya tersebut
kelainan metabolik Diabetes dapat menunda perkembangan
akibat gangguan Mellitus. terjadinya komplikasi maupun
hormonal, dan Prevalensi menghambat progresifitas
menimbulkan
terbesar komplikasi yang sudah terjadi
komplikasi akut serta 2
kronik. Menurut terdapat di (Permana, 2008).
TUJUAN PRAKTEK

A. Tujuan Umum : B. Tujuan Khusus :


Mahasiswa mampu 1. Melakukan penapisan gizi (nutrition screening) pada pasien Diabetes Mellitus
memahami dan Type II Dengan ACKD, Ca. Cervik III, Av Block, Dan Hipoalbumin secara individu.
2. Melakukan pengkajian gizi (nutrition assessment) pada pasien Diabetes Mellitus
melaksanakan Type II Dengan ACKD, Ca. Cervik III, Av Block, Dan Hipoalbumin secara individu.
penatalaksanaan 3. Menentukan diagnosa gizi (nutrition diagnose) pada pasien Diabetes Mellitus
asuhan gizi klinik pada Type II Dengan ACKD, Ca. Cervik III, Av Block, Dan Hipoalbumin secara individu.
pasien dengan 4. Melaksanakan asuhan gizi terstandar untuk pasien Diabetes Mellitus Type II
Dengan ACKD, Ca. Cervik III, Av Block, Dan Hipoalbumin.
diagnosis Diabetes 5. Melakukan monitoring dan evaluasi intervensi gizi pasien dan tindak lanjut.
Mellitus Type II Dengan 6. Mendidik pasien dalam rangka promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
ACKD, Ca. Cervik III, Av terapi gizi untuk pasien Diabetes Mellitus Type II Dengan ACKD, Ca. Cervik III, Av
Block, Dan Hipoalbumin Block, Dan Hipoalbumin.
secara individu.
3
Data Identitas Kasus

Pada tanggal 30 september 2018, pasien atas nama KM.AN Masuk Rumah sakit dengan keluhan nyeri perut sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit, sesak, perut membesar sejak 2 bulan, mual, muntah, kedua kaki pasien mengalami bengkak. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes
melitus (pengobatan dengan insulin), gagal ginjal kronis dengan hemodialisis (CKD) dan Kanker Cervix. Pasien tersebut di rawat di ruang
Jempiring. Berikut data pasien tersebut:

Nama Pasien : Km AN
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa kalianget, Kecamatan Banjar, Buleleng
Dokter yang merawat : dr. Putu Kiki Wulandari, Sp.JP
dr. Ketut Suardana, Sp.OG
dr. Made Widiastika, Sp.PD
Ruanngan/Kelas : Ruang Jempiring, B9
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus Type II + ACKD + Ca. Cervik III + Av Block + Hipoalbumin
Tanggal Pengamatan : 03-05 Oktober 2018

4
SCREENING

▰ Berdasarkan hasil skor total skrining, didapatkan


jumlah yaitu 3 poin sehingga pasien
dikategorikan berisiko mengalami malnutrisi
tingkat sedang, dengan status gizi baik tetapi
tetap diberikan terapi gizi karena terdapat
kondisi khusus yaitu penyakit Diabetes Mellitus,
Gagal Ginjal Kronik (Hemodialisa) dan Kanker.

5
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD
DATA)

A. Data Antropometri (AD)

1. Tinggi Badan (AD.1.1.1) : 153 cm


2. Berat Badan (AD.1.1.2):
a. BB Estimasi : 67,47 kg
b. BB Kering : 58 kg
3. BB Ideal (CS.5.1.1) : 47 kg
4. IMT (AD.1.1.5) : 24,78 kg/m2
6
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD
DATA)

B. Data Laboratorium (BD)

Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Satuan Hasil Lab Kategori

Bd.1.5.5 : Glukosa acak ≤ 200 mg/dL 95 Normal


BD.1.2.2 : Creatinin 0.6 – 1.1 mg/dL 10,5 Tinggi
Bd.1.4.7 : Urea 6 -20 mg/dL 262 Tinggi
Bd.1.4.3 : SGOT 13 – 35 u/l 12,8 Rendah
30 September 2018 Bd.1.4.2 : SGPT 7 – 35 u/l 7,7 Normal
Bd.1.11.1 : Albumin 3,4 – 4,8 g/dl 3,18 Rendah
BD.1.2.5 : Na+ 136-145 mmol/L 131 Rendah
BD.1.2.7 : K+ 3.5-5.1 mmol/L 7,7 Tinggi
BD.1.2.6 : Cl
-
98 – 111 mmol/L 103 Normal

7
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD
DATA)

C. Data Klinis dan Fisik (PD)

Tanda-Tanda Vital (PD.1.1.9)

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Tensi 130/90 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 86 x/menit 80 – 100 x/menit
2 Oktober 2018 Respirasi 20 x/menit 20 – 24 x/menit
Suhu 36 ° C 36 – 37 ° C

• Penampilan Keseluruhan (PD.1.1.1) : keadaan pasien lemas dengan kesadaran compos mentis.
Ditemukan ascites pada abdomen dan odema pada kedua kaki pasien.

8
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD
DATA)

D. FOOD HISTORY (FH) (GRAFIK)

Karbohidrat ;
Energi; 100 Protein; 100 Lemak; 100 100

Lemak; 76.35
Protein; 72.76

Energi; 59.49 Karbohidrat ;Kebutuhan %


53.3
Asupan %

9
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD
DATA)

D. FOOD HISTORY (FH) (GRAFIK)

Energi; 80 Protein; 80 Lemak; 80 Karbohidrat ; 80

Karbohidrat ; 49.75
Energi; 42.67 Lemak; 41.61 Kebutuhan %
Protein; 37.89 Asupan %

10
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (ABCD DATA)

E. Riwayat Personal

▰ CH.2.1.1 : keluhan pasien terkait gizi : Pasien mengalami nyeri perut sejak 1 bulan yang
lalu, pembesaran pada abdomen, dan mual
▰ CH.3.1.1 : Sosial ekonomi : Menengah kebawah.
▰ CH.3.1.6 : pekerjaan : Serabutan
▰ CH.2.2.1 : terapi medis : pengobatan/terapi medis yang diberikan kepada pasien selama
dirawat, dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Terapi Fungsi
Hemodialisis Berfungsi untuk cuci darah dan membersihkan serta
membuang racun yang menumpuk diginjal serta zat-
zat lain yang tidak dapat diserap tubuh kembali
melalui ginjal. 11
RIWAYAT PENGOBATAN

Nama Obat Dosis Pemberian Fungsi


Furosemid 3x1 Obat dioretik, untuk mengeluarkan
cairan berlebih dalam tubuh, dalam
bentuk urine. Biasanya digunakan untuk
pasien yang mengalami odema.
Ca Glukonat 3x1 Sebagai obat pembantu pereda kadar
kalium dalam ginjal. Digunakan untuk
mengurangi hiperkalemi pada pasien.
Triple Drug @6 Bersama dengan Ca glukonat. Berfungsi
untuk obat pembantu pereda kadar
kalium dalam ginjal. Digunakan untuk
mengurangi hiperkalemi pada pasien.
Asam Folat 3x2 Berfungsi untuk mengurangi rasa mual
dan rasa sakit pada pasien sesudah
dilakukan cuci darah (Hemodialisa)
12
DIAGNOSA GIZI

No Problem Etiologi /akar masalah Tanda /gejala


1. NI 2.1 Nafsu makan menurun, mual Ditandai dengan
Asupan oral tidak adekuat muntah serta nyeri perut Tingkat konsumsi berdasarkan
SQFFQ dan Tingkat Penerimaan
berada dalam kategori deficit.
2. NI.5.7.1 Gangguan pola makan Kadar albumin yang rendah (3,18
Intake protein tidak adekuat gr/dL)
3. NC.2.2 Gangguan fungsi ginjal Kadar kreatinin (10,5 mg/dL) dan
Perubahan nilai laboratorium urea (262 mg/dL) dalam darah yang
terkait zat gizi khusus tinggi

13
INTERVENSI GIZI

INTERVENSI ASUPAN (NI.2.1)

▰ Jenis intervensi : ND.1.2 : modifikasi jumlah, jenis, dan frekuensi


makanan/snack pada waktu makan atau waktu khusus.
▰ Tujuan intervensi :
▰ Untuk mencnuhi kebutuhan gizi pasien selama masa perawatan di
rumah sakit.
▰ Memberikan asupan sesuai kebutuhan untuk menghindari pemberian
asupan berlebih.
▰ Target intervensi : asupan dapat diberikan dan dapat diterima oleh
tubuh tanpa ada penolakan/dimuntahkan.
▰ Cara intervensi : diberikan makanan lunak dengan frekuensi 3
makanan utama dan 3 kali selingan.

14
INTERVENSI GIZI

INTERVENSI NILAI LABORATORIUM (NC.2.2)

▰ Jenis intervensi : RC.1 : Kolaborasi dengan tim asuhan lain yang


berkaitan dengan asuhan gizi yang sedang dilakukan.
▰ Tujuan intervensi : Menormalkan nilai urea, nilai creatinin dan nilai i
albumin, pasien mendekati normal hingga kembali normal.
▰ Target : terjadi perubahan nilai Lab menjadi mendekati normal atau
menjadi normal dan stabil.
▰ Cara : memberikan Diet DM dan Diet Rendah Protein sesuai kebutuhan
pasien.

15
IMPLEMENTASI RENCANA

a. Diet
Diabetes Millitus 1468,75 kkal Rendah Protein Rendah Garam III
dengan Ekstra Putih Telur. yang memiliki zat gizi sebesar :
▻ Energi : 1468,75 Kkal
▻ Protein : 69,6 gram
▻ Lemak : 32,63 gram
▻ HA : 220,31 gram
b. Bentuk Makanan
Lunak
c. Edukasi Pasien
Konsultadi Gizi Diabetes Militus kepada keluarga pasien dan pasien,
penerapan 3J.
16
MONITORING DAN EVALUASI

1. Parameter Gizi

17
MONITORING DAN EVALUASI

1. Parameter Gizi

18
MONITORING DAN EVALUASI

1. Parameter Gizi

19
MONITORING DAN EVALUASI

1. Parameter Gizi

20
MONITORING DAN EVALUASI

2. Parameter Nilai Laboratorium

21
MONITORING DAN EVALUASI

2. Parameter Nilai Laboratorium

22
MONITORING DAN EVALUASI

2. Parameter Nilai Laboratorium

23
MONITORING DAN EVALUASI

2. Parameter Pasien

24
KAJIAN PUSTAKA

DIABETES MELITUS Acquired Cystic


Kidney Disease HIPOALBUMIN
1. Penyakit Diabetes CANCER CERVIX
Melitus
1. Definisi Acquired AV BLOCK 1. Definisi
2. Pengendalian Diabetes 1. Definisi Cancer
Cystic Kidney Hipoalbumin
Melitus Cervix
Disease 1. Definisi AV 2. Klasifikasi
3. Terapi Gizi Medis 2. Etiologi Cancer
2. Patofisiologi Block Hipoalbumin
4. Terapi Obat- Cervix
Acquired Cystic 2. Etiologi AV 3. Penyebab
obatan/Intervensi obat- 3. Patofisiologi
Kidney Disease Block Hipoalbumin
obatan Cancer Cervix
3. Manifestasi Klinis 3. Patofisiologi 4. Terapi
5. Pengendalian Kadar 4. Komplikasi
Acquired Cystic AV Block Hipoalbumin
Gula Darah Cancer Cervix
Kidney Disease
6. Komplikasi Diabetes
4. Terapi Hemodialisa
Melitus

25
PEMBAHASAN
▰ Pasien datang pada tanggal 30 September 2018 dengan nyeri perut sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit, sesak, perut membesar sejak 2 bulan, mual, muntah,
kedua kaki pasien mengalami bengkak.
▰ Penilaian kebutuhan pasien terhadap zat gizi pada saat sebelum masuk rumah sakit
dilakukan berdasarkan BBI (berat badan ideal). Dari hasil perhitungan didapatkan hasil,
Energi sebesar 1.737,68 kkal, Protein sebesar 43,44 gr, Lemak sebesar 38,61 gr dan
karbohidrat sebesar 304,09 gr.
▰ Selama dilakukan intervensi didapatkan gambaran asupan energi (grafik 1), tercatat
asupan energi pasien mengalami penurunan pada tanggal 4 oktober. 05 oktober, 08
oktober dan 09 oktober.
▰ Pemeriksaan nilai laboratorium pada kadar glukosa darah terjadi peningkatan pada
tanggal 03 oktober jam 22.00, pada kadar urea dan creatinin mengalami penurunan
tetapi masih pada kategori tinggi. Untuk kadar albumin pasien tidak dilakukan
pemeriksaan lagi.
▰ Pemberian asupan yang tepat selain untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
menstabilkan nilai laboratorium, pemberian asupan juga bertujuan untuk menjaga status
gizi pasien tetap normal.
▰ Parameter lain yang dipantau selama pemberian intervensi adalah perkembangan fisik
klinis pada pasien. Keadaan pasien masih lemah tetapi kesadaran tetap stabil.
26
▰ Pelayanan gizi ruang rawat inap selain dengan memberikan terapi diet, hendaknya
KESIMPULAN

SCREENING GIZI PENGKAJIAN GIZI DIAGNOSA GIZI

MONITORING DAN
ASUHAN GIZI EDUKASI GIZI
EVALUASI

27
TERIMAKASIH!

28

Anda mungkin juga menyukai