Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN SEMINAR

KELOMPOK II
“Comunity Aquared Pneumonia”
Di Ruang Perawatan Anak Infeksi Dan Non
Infeksi
PENGERTIAN

Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang


terjadi pada masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi
dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang
disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma
dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang
disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui
gambaran radiologis. Penyakit ini timbul sebagai penyakit
primer dan dapat juga akibat penyakit komplikasi ( Alimul,
2006). Sedangkan menurut Elizabeth J. Corwin, Pneumonia
adalah infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini adalah
infeksi akut jaringan paruoleh mikroorganisme.
ETIOLOGI
Pada masa sekarang terjadi perubahan pola mikroorganisme
penyebab ISNBA (Infeksi Saluran Napas Bawah Akut) akibat
adanya perubahan keadaan pasien seperti gangguan kekebalan
dan penyakit kronik, polusi lingkungan, dan penggunaan
antibiotik yang tidak tepathinggamenimbulkanperubahan
karakteristik pada kuman. Etiologi pneumonia berbeda-beda
pada berbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini berdampak
kepada obat yang akan di berikan. Mikroorganisme penyebab
yang tersering adalah bakteri
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi antara lain :

Bakteri : Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme


gram-positif atau gram-negatif seperti : Steptococcus pneumoniae
(pneumokokus), Streptococcus piogenes, Staphylococcus aureus,
Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae.

Virus : Influenzae virus, Parainfluenzae virus,


Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-pox (cacar
air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves
simpleks, Virus sinial pernapasan, hantavirus.

Fungi : Aspergilus, Fikomisetes, Blastomises dermatitidis,


histoplasmakapsulatum
CONT’...

Selain disebabkan oleh infeksi, pneumonia juga bisa di sebabkan oleh


bahan-bahan lain/non infeksi :
1. Pneumonia Lipid : Disebabkan karena aspirasi minyak mineral
2. Pneumonia Kimiawi : Inhalasi bahan-bahan organik dan anorganik
atau uap kimia seperti berillium
3. Extrinsik allergic alveolitis : Inhalasi bahan debu yang mengandung
alergen seperti spora aktinomisetes termofilik yang terdapat pada
ampas debu di pabrik gula
4. Pneumonia karena obat : Nitofurantoin, busulfan, metotreksat
5. Pneumonia karena radiasi
KLASIFIKASI PNEUMONIA

Klasifikasi berdasarkan anatomi:


 Pneumonia Lobaris, melibatkan seluruh atau sebagian besar
dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka
dikenal sebagai pneumonia bilateral ‘ganda”.
 Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia) terjadi pada ujung
akhirbronkiolus, yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen
uantuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang
berada didekatnya.
 Pneumonia Interstitial (bronkiolitis) proses inflamasi yang
terjadi di dalam dinding alveolar (interstisium) dan jaringan
peribronkial serta inter lobula.
CONT’...

Klasifikasi Pneumonia berdasarkan inang dan lingkungan:


 Pneumonia komunitas, dijumpai pada H. Influenza pada pasien
perokok, Pathogen atipikal pada lansia, penyakit penyerta
kardiopulmonal atau pasca terapi antibiotika spectrum luas.
 Pneumoniia Nosokomial, tergantung pada 3 faktor yaitu: tingkat
berat sakit, adanya resiko untuk jenis pathogen tertentu dan masa
menjelang timbul onset pneumonia.
 Pneumonia asprasi, disebabkan oleh infeksi kuman, penumonitis
kimia akibat aspirasi bahan toksit, akibat aspirasi cairan inert
misalnya cairan makanan atau lambung, edema paru, dan obstruksi
mekanik simple oleh bahan padat.
PATOFISIOLOGI

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di


udara, atau kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-
paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka di tempat
lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen (bibit
penyakit) yang masuk akan dilawan oleh berbagai sistem
pertahanan tubuh manusia. Misalnya, dengan batuk-batuk,
atau perlawanan oleh sel-sel pada lapisan lendir tenggorokan,
hingga gerakan rambut-rambut halus (silia) untuk
mengeluarkan mukus (lendir) tersebut keluar.
Manifestasi Klinik
Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama.
Paling sering terjadi pada usia 6 bulan-3 tahun dengan suhu
mencapai 39,5 -40,5 bahkan dengan infeksi ringan.

Maningismus, yaitu tanda-tanda maningeal tanpa infeksi


meninges.

Anoreksia,
Muntah, Anak kecil mudah muntah bersamaan dengan
penyakit yang merupakan ptunjuk untuk awitan infeksi.

Diare, biasanya ringan, diare semntara tetapi dapat menjadi


berat. Sering menyertai infeksi pernafasan khususnya
karena virus
CONT’..

Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit


pernapasan.

Bunyi pernafasan, seperti batuk, mengi, mengorok.


Auskultasi terdengar mengi, krekels.

Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering


terjadi pada anak yang ditandai dengan anak akan
menolak untuk minum dan makan per oral.

Disamping batuk dan kesulitan bernafas, terdapat nafas cepat:


Pada anak umur 2 bulan -12 bulang > 50x/menit dan pada
anak umur 1 tahun-5 tahun > 40x/menit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural (misal: lobar,


bronchial dapat juga menyatakan abses).
 Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
 Pemeriksaan gram/ kultur, sputum dan darah: untuk dapat
mengidentifikasi smua organisme yang ada.
 Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus
 Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,
menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan.
 Spirometric static; untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi
 Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda
asing.
KOMPLIKASI

 Otitis media akut (OMA) terjadi bila tidak diobati, maka


sputum yang berlebihan akan masuk ke dalam tuba
eustachius, sehingga menghalangi masuknya udara ke telinga
tengah dan mengakibatkan hampa udara, kemudian gendang
telinga akan tertarik ke dalam dan timbul efusi.
 Efusi pleura.
 Emfisema.
 Meningitis.
 Abses otak.
 Endokarditis.
 Osteomielitis.
PENATALAKSANAAN

 Oksigen.
 Cairan, kalori dan elektrolit à glukosa 10 % : NaCl 0,9 % =
3 : 1 ditambah larutan KCl 10 mEq/500 ml cairan infuse.
 Obat-obatan : Antibiotika berdasarkan etiologi dan
Kortikosteroid bila banyak lendir.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ketidakfektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peradangan, penumpukan
secret.
 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi.
 Kekurangan volume cairan volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak
adekuat, demam, takipnea.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan menurunnya kadar oksigen darah.
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
 Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan: Daya tahan tubuh
menurun, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi.
 Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan: Kelelahan,
Batuk yang sering, adanya produksi sputum, Dispnea, Anoreksia.
 Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan:
Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya pengetahuan/kognitif
ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN KASUS
PENGKAJIAN
Biodata :
 Identitas Klien
 Nama/Nama Panggilan : An. N
 Tgl Lahir / Usia : 12/6/2011/ 4 tahun 3 bulan
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Suku : Bugis
 Pendidikan :-
 Alamat : Kendari
 Tgl. Masuk : 17/9/2015
 Tgl. Pengkajian : 22/9/2015
 Diagnose Medis : Community Aquared Pneumonia
RencanaTherapi :1. Oksigen nasal kanul 1 liter/menit
2. Infus Ka EN 3B 8 tetes/menit
3. Calnic Syrup 5 ml/8 jam oral
PENGKAJIAN

o Identitas OrangTua
• Ayah
• Nama : Tn. H
• Usia : 33 Tahun
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan / Sumber Penghasilan : Petani
• Agama : Islam
• Alamat : Mamuju
Ibu
 Nama : Ny. H
 Usia : 26 Tahun
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT
 Agama : Islam
 Alamat : Mamuju
PENGKAJIAN

 Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit


Batuk berlendir dan sesak nafas

 Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien batuk sejak sekitar 1 bulan sebelum masuk rumah sakit disertai
sesak napas. Pasienmempunyai riwayat sering demam sejak usia 2
tahun. Pasien ada riwayat dirawat di RS daerah 9 hari dengan
diagnosa Comunity Aquared pnumonia + Nutrisional marasmus
kemudian di rujuk ke RSWS karena batuknya bertambah parah.
Pasien malas makan dan minum. Terapi pengobatan OAT sudah
diberikan di RS Daerah mamuju.
PENGKAJIAN

Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)


1. Prenatal care
 Pemeriksaan kehamilan : 10 kali
 Keluhan selama hamil yaitu sering demam dan meminum obat
paractamol
Riwayat : terkena sinar tidak pernah, terapi obat tidak pernah
 Kenaikan BB selama hamil 12 kg
 ImunisasiTT 1 kali
 Golongan darah ibu A
 Golongan darah ayah A
PENGKAJIAN

Natal
 Tempat melahirkan : Di rumah
 Lama dan jenis persalinan spontan
 Penolong persalinan : bidan
 Cara untuk memudahkan persalinan tidak ada
 Komplikasi waktu lahir robek perineum
Post natal
 Kondisi bayi : BB lahir 3500 gram, PB 50 cm
 Anak lahir dalam kondisi sehat, tidak ditemukan kelainan
PENGKAJIAN

(Untuk semua Usia)


 Penyakit yang pernah dialami : batuk, demam, dan Susah BAB
 Kecelakaan yang dialami : tidak pernah
 Tidak ada riwayat alergi
 Komsumsi obat-obatan bebas tidak pernah
 Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : pada usia 1,2
tahun klien sudah bisa berdiri dan berjalan
Riwayat Kesehatan Keluarga
 Penyakit anggota keluarga : tidak ada riwayat penyakit kronis
PENGKAJIAN

RiwayatTumbuh Kembang
Pertumbuhan Fisik
 Berat badan : 6 kg
 Tinggi badan : 76 cm
 Waktu tumbuh gigi 3 bulan.
 PerkembanganTiap tahap
 Usia anak saat
 Berguling :5 bulan
 Duduk :8 bulan
 Merangkak :9 bulan
 Berdiri :12 bulan
 Berjalan :13 bulan
 Senyum kepada orang lain pertama kali : orang tua pasien lupa
 Bicara pertama kali : 1 tahun
 Berpakaian tanpa bantuan : Klien dibantu oleh ibu nya
RIWAYAT NUTRISI
ANALISA TINDAKAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Definisi Pneumonia. Http://www.scribd.com/. Diakses tanggal 10
Oktober 2015
Doenges, Marilynn.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakata : EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Respirasi.
Jakarta : Salemba Medika
Nettina, Sandra M.(2001).Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC
Udha, Budi, Oskar. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda NIC NOC .Jakarta: Mediaction
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta :
EGC; 1994
Reevers, Charlene J, et all (2000). Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica.
Smeltzer, Suzanne C.(2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume I, Jakarta : EGC
Wong, D.L, et al. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Zul Dahlan.(2000). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai