Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK I

DAMHARI
BAHRUL ILMI
RARA SILVIA H.R
AMANDA ERVIANI
ALFIANNOR RASYID
WARTINAH
FERRY IRAWAN
ELINA PARLINA SANTI
Latar Belakang
Discharge planning merupakan salah satu elemen
penting dalam pelayanan keperawatan. Discharge
planning adalah proses mempersiapkan pasien yang
dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat
diri pasca rawatan .

Pelaksanaan discharge planning merupakan bagian dari


tugas perawat. Perawat merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang secara langsung terlibat dalam
pelaksanaan discharge planning yang juga menentukan
keberhasilan proses discharge planning tersebut
(Tomura et al., 2011).
Pengertian Discharge Planning
Discharge Planning adalah suatu proses dimana
mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge
Planning menunjukkan beberapa proses formal yang
melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk
mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok
lainnya (RCP,2001).
Pemberi Layanan Discharge Planning

Proses discharge planning harus dilakukan secara


komprehensif dan melibatkan multidisiplin, mencakup
semua pemberi layanan kesehatan yang terlibat dalam
memberi layanan kesehatan kepada pasien (Perry &
Potter, 2006).
Tujuan Discharge Planning
Discharge planning bertujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau
mencapai fungsi maksimal setelah pulang (Carpenito,
1999). Discharge planning juga bertujuan memberikan
pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan
asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunikasi
yang efektif (Discharge Planning Association, 2008).
Prinsip Discharge Planning
Prinsip-prinsip discherge planning adalah sebagai berikut:
 Klien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan
dan kebutuhan dari klien perlu dikaji dan dievaluasi.
 Kebutuhan dari klien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin muncul pada saat klien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang muncul di rumah dapat segera
diantisipasi.
 Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
 Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas
yang ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia maupun
fasilitas yang tersedia di masyarakat.
 Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan
kesehatan. Setiap klien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan
pulang harus dilakukan.
ANALISIS JURNAL

Alasan mengapa jurnal ini diambil karena kejadian


stroke tidak hanya menimpa penderitanya melainkan
juga mempengaruhi kehidupan keluarga. Salah seorang
anggota keluarga mendadak menjadi tidak berdaya,
menghilang perannya di keluarga dan menjadi beban
keluarga. Readaptasi merupakan hal yang penting
dalam mempertahankan kehidupan keluarga
menghadapi keadaan baru
Pelaksanaan penilitian ini menggunakan metode
preeksperimental dan menggunakan one group pretest-
posttest design. Pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner dan observasi. Data dianalis dengan menggunakan
uji Wilcoxon. Sampel sebanyak 32 orang selama waktu
penelitian yang dipilih secara purposive sampling dan telah
memenuhi kriteria inklusi yaitu keluarga pasien yang
membantu merawat pasien selama pasien di rumah sakit.
Keluarga pasien diberikan pre test, setelah itu dilakukan
intervensi. Setelah melakukan intervensi maka akan
dilakukan post test. Kuesioner yang digunakan sebelumnya
telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabilitas. Dalam
melakukan intervensi peneliti menggunakan alat bantu
untuk pembelajaran yaitu CD interaktif multimedia dengan
cara memberi nonton video discharge planning.
Hasil dari penelitian terdapat pengaruh pelaksanaan
model discharge planning berbasis teknologi terhadap
dukungan psikososial keluarga dalam perawatan
penyakit stroke di Ruangan Lontara 3 Syaraf RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Discharge planning
sangat membantu keluarga dalam
perawatan pasien stroke dan mempersiapkan untuk
rencana pemulangan pasien ke rumah, selain itu CD
media pembelajaran juga membantu perawat dalam
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai