Desain Produk
• Kemasan single dose (4 ml) dalam vial
• Sterilisasi akhir dengan autoklaf
• Rute pemberian : IV dan IM
FORMULASI Dosis : Furosemide 10 mg/ml
Komponen Konsentrasi Fungsi
Furosemid 1% Zat Aktif
NaOH 0,75% Zat Basa
NaCl 0,134% Pengatur
isotonisitas
Larutan HCl 10 % Pengatur pH
1N jika perlu
Water for ad 100% Pelarut
Injection
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Steril, 2004
Sandoz Canada Inc., Product Monograph, FUROSEMIDE INJECTION SDZ House Standard, 10 mg/mL,
Control #153987, Date of Preparation: March 27, 2012.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/018579s029lbl.pdf
PERHITUNGAN SKALA BESAR
1000 ampul x 4 mL : 4000 mL = 4L
Tiap ampul nerisi 4 mL
Komponen Konsentr 1 ampul 1000 Fungsi
asi ampul
Furosemid 1% 40 mg 40 gram Zat Aktif
NaOH 0,75% 30 mg 30 gram Zat Basa
NaCl 0,134% 5,3 mg 5,3 gram Pengatur
isotonisita
s
Larutan HCl 1 10 % 0,4 mL 400 mL Pengatur
N pH
NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
Nama Kimia
• Natrium Hidroksida
BM
• 40,00
Pemerian
• Putih, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur
• Jika terpapar di udara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab
(Higroskopis)
• Massa melebur, berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang atau bentuk
Kelarutan
lain.
• Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95%
NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
Fungsi
• Pelarut Zat Aktif
• Zat Basa
Stabilitas
• Disimpan dalam wadah non-logam kedap udara di tempat yang
sejuk dan kering.
• Ketika terkena udara, natrium hidroksida cepat menyerap
kelembaban dan mencair, tetapi kemudian menjadi padat lagi
karena penyerapan karbon dioksida dan pembentukan natrium
Inkompatibilitas
karbonat.
• Tidak kompatibel dengan senyawa yang mudah mengalami
hidrolisis atau oksidasi
• Bereaksi dengan asam, ester, dan eter, terutama dalam larutan
ALASAN PEMILIHAN
Kelarutan : praktis tidak
larut air, mudah larut
dalam larutan basa
hidroksida
BM
• 58,44
Pemerian
• Serbuk hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih; rasa asin.
Kelarutan
• Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air
mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
NATRIUM KLORIDA (NaCl)
Fungsi
• Pengatur Isotonisitas (tonicity agent)
Stabilitas
• Larutan natrium klorida stabil tetapi dapat menyebabkan pemisahan
partikel kaca dari jenis wadah kaca tertentu.
• Larutan NaCl dapat disterilisasi dengan autoklaf atau penyaringan
• NaCl dalam bentuk padat, stabil dan harus disimpan dalam wadah
tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas
• Larutan natrium klorida bersifat korosif terhadap zat besi dan juga
bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timbal, dan
merkuri
• Zat oksidator kuat membebaskan klorin dari larutan natrium klorida
ALASAN PEMILIHAN
Mudah larut dalam air
BM
• 36,46
Pemerian
• Cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika
diencerkan dengan 2 bagian volume air, asap hilang. Bobot
jenis lebih kurang 1,18.
Kelarutan
• Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%)
ASAM KLORIDA (HCL)
Fungsi
• Pengatur pH (pH adjuster)
Stabilitas
• Harus disimpan dalam wadah yang tertutup dengan
baik pada suhu di bawah 30°C
• Hindari kontak langsung dengan alkali, logam, dan
sianida pekat
Inkompatibilitas
• Asam hidroklorida bereaksi dengan banyak logam
membebaskan hidrogen.
ALASAN PEMILIHAN
pH stabilitas : 8,0 -9,3
(FI V)
Ditambahkan HCl
untuk menyesuaikan
pH menjadi 8 pH Membantu mendekati
stabilitas zat aktif dan Isotonisitas
mendekati nilai pH 7,4 Meski sediaan dosis kecil
METODE PEMBUATAN
Persiapan
Pencampu
ran
IPC
Pengisian
dan PPC
Pengemas
an
TAHAP PERSIAPAN
Siapkan alat dan bahan, sterilkan alat, siapkan aqua pro
injection.
Sterilisasi peralatan
Alat ukur dan vial yang akan digunakan untuk produksi disterilisasi dengan
pada suhu 121oC selama 15 menit.
Alat non ukur yang akan digunakan untuk produksi disterilisasi dengan
oven pada suhu 170oC selama 30 menit.
Praktikan berganti pakaian untuk masuk ke ruang kelas B
Timbang Furosemid di atas kaca arloji
Masukan alat yang telah disterilisasi dan bahan melalui pass box
Praktikan masuk ke ruang kelas B melalui air shower
PENCAMPURAN
1. Melarutkan furosemid 40 gram dengan NaOH 2 kg di dalam tangki 1
I II III IV
Baku 5,0 mL 10,0 mL 30,0 mL 50,0 mL
opalesen
Air 95,0 mL 90,0 mL 70,0 mL 50,0 mL
PPC
Uji Penampakkan Visual
Identifikasi
Penetapan Kadar
Uji Sterilitas
Persyaratan:
Larutan uji sama jernihnya dengan air atau pelarut yang digunakan
Opalensinya tidak lebih keruh dibandingkan dengan suspensi padanan I.
KEMASAN
PRIMER
Bahan : Gelas Tipe I (Borosilikat) berwarna coklat
SEKUNDER
KEMASAN PRIMER
4 ml single-use vial
Rx Only
Rofoction
R
Rofoctio R
Only pH jika diperlukan
PERINGATAN : Buang sisa
larutan yang tidak terpakai.
n
Jangan gunakan jika larutan PT. PharCorp
tidak jernih dan berwarna. Indonesia
PT. PharCorp Hindari dari paparan cahaya Pulogadung-Indonesia
Indonesia
Furosemide Injection (10 Simpan pada 20oC – 25oC
mg/ml) (68oF – 77oF)
Petunjuk penggunaan
lihat pada leaflet
Untuk penggunaan
intramuskular dan
intravena
Setiap ml mengandung : Furosemide 10 mg, Water for
Injection q.s, Sodium Hydroxide 50% and Hydrochloric Acid
to adjust pH jika diperlukan
PERINGATAN : Buang sisa larutan yang tidak terpakai.
Jangan gunakan jika larutan tidak jernih dan berwarna.
Hindari dari paparan cahaya
Simpan pada 20oC – 25oC (68oF – 77oF)
Petunjuk penggunaan lihat pada leaflet
Batch Number : G1145
Manufacturing Date : 27 Oktober 2018
Expired Date : 27 Oktober 2019
PT. PharCorp
Indonesia
Pulogadung, Indonesia
SEKUNDER
4 ml single dose vial
6 vials x 4 ml
Rofoction
R
Kemasan
Larutan injeksi, vial 4 ml
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20oC-25oC dan jauhkan dari papara cahaya
langsung
PT. PharCorp
HARUS DENGAN RESEP DOKTER Indonesia
No Reg : DKL1811510828A1
Pulogadung, Indonesia
Jl Kavling No 23, Cakung
021(4567130)