Nama : Ny. F
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
NO RM : 214863
Tanggal Masuk : 4 September 2018
Subjektif (Anamnesis)
Keluhan Utama : Pusing berputar meningkat sejak 1 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar meningkat sejak 1 jam SMRS,
pusing telah dirasakan sejak 1 hari yang lalu.
Saat serangan datang pasien tidak lagi mampu menjalankan aktivitasinya.
Pusing berputar tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Pusing tidak berkurang
dengan istirahat.
Pandangan ganda tidak ada.
Tidak mengeluhkan gangguan pendengaran.
Tidak pernah mengalami trauma kepala.
Mual (+), muntah (-).
Batuk (-), pilek (-), sesak (-)
Demam (-)
Nyeri dada disangkal
BAB dan BAK normal
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat gangguan pendengaran disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat stroke disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat pengobatan :
Os sebelumnya belum ada berobat ke puskesmas ataupun RS
Objektif (Pemeriksaan Fisik)
Vital Sign :
KU : Sakit sedang
Kes : CMC / GCS : E4M6V5
TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/ menit
T : 36,7 ᵒc
Pemeriksaan Sistemik
Kulit : Teraba hangat, pucat (-), ikterik (-), sianisis (-)
Kepala : Normochephal, rambut hitam tidak mudah rontok
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3/3 mm,
reflek cahaya (+/+) normal
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Mulut : Tidak ditemukan kelainan
Tenggorok: Tonsil T1-T1 tidak hiperemis
Faring : Tidak hiperemis
Leher : Kaku kuduk (-), JVP 5-2 cmH2O, tidak ada pembesaran KGB
Thoraks
Paru
Inspeksi : normochest
Paspasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Jantung
Inspeksi : iktus kuat angkat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen
Inspeksi : tidak tampak membuncit, venektasi (-)
Palpasi : supel, distensi (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Alat kelamin : Tidak diperiksa
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2” , oedem -/-
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin :
Hb : 13,1 gr/dl
HT : 39,3 %
Leukosit : 12.450 /mm3
Trombosit : 371.000 /mm3
GDR : 173 mg/dl
Assesment (Penalaran klinis)
Telah dilaporakan suatu kasus seorang pasien perempuan usia 50 tahun
dengan diagnosis kerja vertigo akut. Dasar diagnosis pada pasien adalah
dari anamnesis didapatkan keluhan pusing berputar meningkat sejak 1
jam SMRS, pusing telah dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Saat serangan
datang pasien tidak lagi mampu menjalankan aktivitasinya. Pusing
berputar tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Pusing tidak berkurang
dengan istirahat. Pandangan ganda tidak ada. Tidak mengeluhkan
gangguan pendengaran. Tidak pernah mengalami trauma kepala. Mual (+),
muntah (-). Dari pemeriksaan fisik didapatkan dalam batar normal. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 12.450 /mm3.
Plan
Diagnosis : Vertigo akut
Terapi : advice dr. Sp.S
1. Romberg’s sign
2. Heel-to- toe walking test
3. Unterberger's stepping test
4. Past-pointing test
tes audiometric
vestibular testing
evalusi laboratories
evalusi radiologis
Terapi
Antihistamin
Betahistin Mesylate (Merislon)
Dengan dosis 6 mg (1 tablet) – 12 mg, 3 x1 PO
Betahistin di Hcl (Betaserc)
Dengan dosis 8 mg (1 tablet), 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis.
Dimenhidrinat (Dramamine)
Dapat diberikan dengan dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari
Antagonis Kalsium : Cinnarizine dan Flunarizine
Fenotiazine
Promethazine (Phenergan)
Khlorpromazine (Largactil)
Obat Penenang Minor
Lorazepam : Dosis dapat diberikan 0,5 mg – 1 mg
Diazepam : Dosis dapat diberikan 2 mg – 5 mg.
INFARK MIOKARD
Infark Miokard Akut (IMA) : gangguan aliran darah ke jantung setelah terjadi
sumbatan koroner akut menyebabkan sel otot jantung mati
Klasifikasi (EKG)
Infark miokard akut ST-elevasi (STEMI) : oklusi total arteri koroner yang
menyebabkan area infark yang lebih luas meliputi seluruh ketebalan
miokardium
Infark miokard akut non ST-elevasi (NSTEMI) : oklusi sebagian dari arteri
koroner tanpa melibatkan seluruh ketebalan miokardium
Gejala dan Tanda
Oksigen
Nitrogliserin sublingual, dosis 0,4 mg dan dapat diberikan sampai 3 dosis
dengan interval 5 menit.
Aspirin, dosis 160-325 mg di ruang emergensi. Selanjutnya diberikan peroral
dengan dosis 75-162 mg.
Clopidogrel, 75 mg 4 tab (300mg)
Morfin, Morfin dapat diberikan dengan dosis 2-4 mg dan dapat diulang dengan
interval 5-15 menit sampai dosis total 20 mg.