Pleno Kel.2 Modul 7.3 Triger 1
Pleno Kel.2 Modul 7.3 Triger 1
Monalisa
Monika Zikra Ilahi
Nadia Rukmana
Ningrum
Novindo Denni Daminja
Nurjamilah
Nurlaila
Rizka Annisa
Roudoh Lubis
Siti Halimah Hidayat
PLENO KASUS 1
Kasus 1
“ Anin Yang Pemurung ”
Anin merupakan gadis remaja berusia 16 tahun dan masih bersekolah di salah satu SMA Negeri di Riau.
Anin merupakan siswa yang pemalu dan pendiam, serta hanya memiliki sedikit teman di sekolahnya.
Anin datang ke Poli kesehatan jiwa diantarkan ibunya dengan keluhan kurang tidur. Ibunya bercerita
kalau Anin suka terbangun ditengah malam, karena merasa ada yang berbisik di telinganya menyuruh
bangun untuk belajar supaya bisa tetap berprestasi dan disukai oleh teman-teman sekelasnya. Keluhan
tersebut diketahui oleh ibunya sejak 6 minggu yang lalu, kemudian sekitar 4 minggu yang lalu Anin suka
mengurung diri di kamar setelah putus dari pacarnya. Sekarang Anin jadi suka berbicara kepada
temannya di kelas selama proses belajar-mengajar. Anin juga suka bernyanyi dan menari ketika di rumah
serta berbicara yang tidak jelas kepada ibunya saat di rumah. Informasi yang di dapat dari guru di
sekolah, bahwa Anin selalu dibully oleh teman-temannya karena badannya yang gendut. Anin juga
mengeluh nyeri kepala dan nyeri perut sejak 4 minggu yang lalu dan sudah dibawa berobat oleh ibunya,
namun dokter tidak menemukan penyakit apapun. Anin merasa suka dijelek-jelekkan oleh teman-teman
sekolahnya, karena merasa iri atas prestasi Anin di sekolah.
Step 1
1. Bully
- Penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau
mengintimidsai orang lain.
- Sikap agresi seseorang atau kelopok dengan tujuan menyakiti orang lain secara
fisik atau mental.
Step 2
Learning Objectiv
Step 4
Gangguan afektif Gangguan
Gangguan psikis
bipolar somatoform
Defenisi Defenisi
Defens
Klasifikasi mecanism Etiologi dan F. Risiko
– Id
id adalah dorongan instingtual yang Prosesnya dibawah kesadaran. Id sendiri berisi hal-hal
yang dibawah sejak lahir dan kapasitasnya kurang untuk menunda dan memodulasi insting
yang dibawah sejak lahir.
. Ego
mencakup semua 3 topografi yaitu sadar, pra sadar, dan tidak sadar. Berpikir dan ekspresi
verbal dikaitkan dengan kesadaran dan fungsi ego yang tidak sadar. Mekanime peerahanan
berada di alam bawa sadar ego. Ego merupakan organ inti jiwa yang mengendalikan
motilitas, pesepsi dan kontak dengam realitas eksternal melalui mekanisme pertahanan
yaitu menuda/ memodulasi dorongan instink
– Sumber: kaplan and sadock”s
– Super ego
Super ego mendorong infdividu untuk tetap mempertahankan nurani, mo ya l individu atas
dasar cita-cita dan nilai-nilai yang dibawah dari lingkungan keluarga
1. Acting out -> ungkapan langsung dari keinginan bawah sadar atau impuls yang
bertindak dalam menghindari pengaruh yang menyertainya. Contoh : Seorang anak
kecil marah-marah ketika menginginkan sesuatu tapi tidak mendapatkannya.
2. Bloking -> inhibisi, biasanya bersifat sementara terutama afek dan impuls mungkin
juga terlibat. Contoh : Seseorang sedang marah kepada orang lain namun kemarahan
nya tersebut diredam di dalam hati sehingga terlihat seperti tidak marah.
3. Hipokondriasis -> celan terhadap orang lain yang timbul dari rasa kehilangan,
kesepian atau impuls agresif yang tidak dapat diterima di ubah menjadi celaan
terhadap diri sendiri berupa keluhan nyeri , rasa sakit dan sebagainya. Contoh :
Seseorang melakukan pembelaan dengan mengalihkan pada keluhan-keluhan fisik
(somasi).
4. Introyeksi -> Mengambil alih suatu ciri kepribadian yang ditemukan pada orang lain.
Contoh : Senior sering memberikan tekanan psikis yang sangat berat kepada juniornya.
Dalam konsisi stress berat, junior tersebut akan lebih mudah mengintroyeksikan sindakan
senior tersebut . Untuk perlindungan diri, junior tersebut mengubah salah satu bentuk
kepribadian nya serupa dengan senior yang menyiksanya.
5. Passive Agresif -> Agresi kepada orang lain diekspresikan secara tidak langsung dan tidak
efektif melalui pasivitas, masokisme, dan berbalik menentang diri sendiri.
Contoh : Melakukan pemusuhan dengan cara diam-diam atau secara pasif menyerang orang
lain.
6. Regresi-> kembali ketahap perkembangan atau fungsi sebelumnya untuk menghindari
kecemasan atau permusuhan yang terlibat dalam tahap selanjutnya.
Contoh : Seorang bapak paruh baya yang tidak merasa dengan dirinya yang semakin
tua,kembali ke fase phallic. Sehingga ia akan menunjukkan kegenitan dan seductiveness.
7. Proyeksi -> Berupa sifat berburuk sangka terhadap sikap, prilaku , perasaan dan niat
orang lain.
Contoh: Seseorang yang tidak mengenal hasrat seksual yang bergejolak dalam dirinya
akan melihat kebanyakan orang lain berpikir dan bertingkah laku porno.
8. Schizoid fantasi -> Kecendrungan menggunakan khyalan/fantasi dan menikmati musik
akuistik untuk tujuan pemecahan masalah dan kepuasan.
Contoh : Seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang
pelajar.
9. Somatisasi -> konversi defensif psikis menurun hingga menimbulkan gejala pada
tubuh, lebih cendrung bereaksi dengan gejala somatik dari pada psikis.
Contoh : Sama seperti hipokondriasin namun pada somatisasi keluhan lebih
menyeluruh.
– Sumber: kaplan and sadocks
Matur
STATUS MENTAL
– PENAMPILAN : Agitasi psikomotor, seduktif, colorful clothing, makeup yg
berlebihan, inatensi pada penampilan , intrusif, mengancam, ketertarikan yg
berlebihan akan sesuatu hal, entertaining.
– AFEK: Labil
– MOOD: euforia, iritabel, menuntut, ekspansif
– PEMBICARAAN : keras,dramatik, berlebihan, kadang bisa terjadi inkoherensi
Lanjt..
Mood yang elevasi yang dihubungkan dengan kurangnya kebutuhan akan tidur,
hipoaktivitas
Tidak ada gambaran psikotik
Gangguan Afektif Bipolar
Faktor genetik
Pada beberapa penelitian menemukan gangguan bipolar 1 terkait dengan kromosom 5,
11, 18, dan X.
– Gen 5 reseptor D2 terletak pada kromosom 5
– Gen untuk tiroksin hidroksilase yaitu enzim yang membatasi laju sintesis
ketakolamin terletak pada kromosom 11
– Menurut beebrapa studi pada kelainan kromosom 18 ditemukan 28 keluarga inti
dengan gangguan bipolar
– Kromosom X yang berisi gen buta warna dan defesiensi glukosa 6-fosfat
dehydrogenase.
Faktor biologis
Banyak penelitian melaporkan abnormalitas metabolit amin biogenic seperti 5-
HIAA,HVA dan 3-metoksi-4-hidroksifenilglikol di dalam darah, urine, dan cairan
serebrospinal pasien dengan gangguan mood.
Faktor psikososial
• Peristiwa hidup dan stress lingkungan
• Faktor kepribadian
• Faktor psikodinamik depresi
• Faktor psikodinamik mania
Patofisiologi
F30 episode manik
Pedoman diagnosis :
• Gangguan yang ringan dari mania (F30.1), afek yang meninggi atau berubah disertai
peningkatan aktivitas, menetap selama sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-
turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan
bagi siklotimia (F34.0), dan tidak disertai halusinasi atau waham.
• Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai dengan
diagnosis hipomania, akan tetapi bila kekacauan itu berat atau menyeluruh, maka
diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
Pedoman diagnosis :
Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai
mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa
dilakukan.
Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas
berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide-ide
perihal kebesaran/”grandiose ideas” dan terlalu optimistik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
Pedoman diagnosis:
Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania tanpa
gejala psikotik).
Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi
waham kebesaran, iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar. Waham dan
halusinasi “sesuai” dengan keadaan afek tersebut.
F32 EPISODE DEPRESIF
• Pada derajat ringan, sedang, dan berat : (a) Konsentrasi dan perhatian berkurang
Afek depresif (b) Harga diri dan kepercayaan diri
Kehilangan minat dan kegembiraan, berkurang
dan (c) Gagasan tentang rasa bersalah dan
Berkurangnya energi yang menuju tidak berguna
meningkatnya keadaan mudah lelah (d) Pandangan masa depan yang suram dan
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja pesimistis
sedikit saja) dan menurunnya (e) Gagasan atau perbuatan
aktivitas. membahayakan diri atau bunuh diri
(f) Tidur terganggu
(g) Nafsu makan berkurang.
F32.0 Episode Depresif Ringan
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresif seperti depresi ringan
(F30.0)
• Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya
• Lamanya harus sekurang-kurangnya min 2 minggu
• Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.7 GAB, kini Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata
dalan remisi selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah
mengalami sekurang-kurangnya episode afektif hipomanik,
manik, atau campuran di masa lampau dan ditambah
sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif, atau campuran).
F31.8 GAB LAINNYA
PSIKOTERAPI
-Setelah fase manik teratasi
-CBT
-Berorientasi tilikan
-Suportif
-Grup terapi
-Terapi keluarga
Diagnosis banding
Karakter ke5 :
F45.30 = jantung dan sistem kardiovaskuler
F45.31 = saluran cerna bagian atas
F45.32 = saluran cerna bagian bawah
F45.33 = sistem pernapasan
F45.34 = sistem genito-urinaria
F45.38 = sistem atau organ lainnya
F45.4 Gangguan nyeri • Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan
somatoform menetap menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas
dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan fisik
• Nyeri timbul dalam hubungan adanya konflik emosional
atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat
dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya
gangguan tersebut.
• Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan
dukungan, baik personal maupun medis, untuk yang
bersangkutan.
F45.9 Gangguan
Somatoform YTT
• Prinsip penatalaksana: meyakinkan
TATAKLAKSANA GANGGUAN bahwa setiap sakit yang di derita bukan
SOMATOFORM
dari gangguan fisik. Bukan untuk
mengobati gejala.
Penanganansebaiknyadg
1dokterutama, Psikofarmakologi-
Psikoterapibaikindividumaupunkelompok dianjurkanapabilaadagangguanlain
visitregulerygterjadwal,biasany (komorbid)tapiharusdgpengawasanketat
a1bulansekali
1.AntidepresanSSRI(lini
pertama), imipramin, fluoxetine
2. Psikotropik