Anda di halaman 1dari 51

PLENO TRIGGER 3

MODUL 7.2
KESELAMATAN IBU DAN ANAK
KELOMPOK
1. Billy Hartomi
2. Daniel
3. Diny Supriana Wirdatul Thoibah
4. Fanny Faradika
5. Luthfi Adhari
6. Maharani
7. Novita Wahyu Juita
8. Nurazmi
9. Reni Oktavia
10. Wulan suci aning
Pecah Ketuban
Seorang wanita berusia 26 tahun G2A1P0 datang ke
UGD rumah sakit dengan keluhan nyeri perut hilang
timbul dan keluar cairan dari jalan lahir sejak 7 jam yang
lalu. Cairan keluar tiba-tiba, berwarna jernih dan tidak
berbau. Keluhan tidak disertai keluar darah dan lendir.
Gerakan anak masih dirasakan. Penderita lupa HPHT tapi
menurut pengakuan umur kehamilannya sudah 9 bulan.
Selama kehamilan, penderita kontrol ke puskesmas
sebanyak 4 kali. Pemeriksaan vital sign dalam batas
normal, pada leopold I : teraba bagian lunak; leopold
II:tahanan terbesar teraba disebelah kanan; leopold III:
teraba bagian bulat, keras lenting; leopold IV:divergen,
masuk PAP (Pintu Atas Panggul) 4/5, tinggi fundus uteri
(TFU), 36 CM, HIS:2X/10 menit, DJJ :12.12.12 (144
kali/menit). VT: pembukaan (Φ) tidak teraba bagian kecil/
tali pusat janin. Dokter menyampaikan bahwa pasien
harus dirawat untuk observasi dan memberikan
profilaksis.
Step I
1. HIS : Serangan kontraksi yg teratur karena
otot-otot polos rahim bekerja dengan baik.
2. Hodge 1 : Bidang yg dibentuk pada lingkaran
PAP dengan bagian atas simpat dan
promontorium.
3. Pemeriksaan leopold : Suatu pemeriksaan
untuk mengetahui posisi dan letak janin
dengan palpasi abdomen.
4. Profilaksis : prodesur kesehatan masyarakat
untuk mencegah daripada mengobati penyakit.
5. Divergen : Saat pemeriksaan leopold sudut
tangan sudah menyatu, bagian terbesar kepala
sudah masuk PAP.
6. PAP 4/5 : Kepala/bokong janin teraba dengan 4
jari.
Step II
1. Apa yg menyebabkan pasien mengeluhkan nyeri
hilang timbul dan keluar cairan ?
2. Apakah ada hubungan nyeri perut hilang timbul
dengan riwayat abortus?
3. Bagaimana pencegahan pada kasus?
4. Bagaimana cara menentukan usia kehamilan jika
pasien lupa HPHT?
5. Apa tujuan dari memberi profilaksis pada pasien?
6. Kenapa pasien harus dirawat dan diobservasi?
7. Apa tanda dan gejala pecah ketuban dini?
8. Bagaimana pecah ketuban yang normal?
9. Apa saja tanda-tanda inpartu?
10. Apa saja faktor risiko ketuban pecah dini?
11. Apa saja komplikasi ketuban pecah dini?
12. Bagaimana prognosis ketuban pecah dini?
13. Bagaimana epidemiologi ketuban pecah dini?
14. Bagaimana proses persalinan pada ibu dan
bayi?
15. Apa makna leopold 1-4?
16. Apa makna tidak terapa tali pusat?
17. Apa makna dari pembukaan 2cm, ketuban (-),
kepala sutura sagitalis melintang?
18. Bagaimana cara menghitung DJJ 12.12.12?
19. Apa saja DD dari cairan keluar dari jalan lahir?
20. Bagaimana cara penegakan diagnosis kasus?
Step III
• LO
Step IV
Tanda-tanda Mekanisme
inpartu persalinan Leopold,
hodge, VT,
inspeculo

Persalninan
Definisi

Power, Ketuban pecah Etiologi dan


passanger,passage dini faktor risiko

Komplikasi
mekanisme
DD

Penegakan
Tatalaksanan diagnosis
Step V
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tanda-tanda
inpartu
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami interprestasi
TFU,Leopold,Hodge, inspeculo dan VT
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme
persalinan pada primigravida dan multigravida
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami
power,passanger,dan passage
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang
ketuban pecah dini :
Definisi
Etiologi dan faktor risiko
Patogenesis
Penegakan diagnosis
Tatalaksanan
Diagnosis banding
komplikasi
Step VI & VII
Tanda-Tanda Inpartu
• Kekuatan his bertambah,makin sering terjadi
dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek sehingga menimbulkan rasa
sakit yang lebih hebat
• Keluar lendir dan darah lebih banyak
• Kadang ketuban pecah dengan sendirinya
• Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan
terjadi pembukaan

Prawirohardjo
CARDINAL
MOVEMENT
Engagement Flexion
Terjadi ketika diameter terbesar dari Segera setelah bagian terbawah
presentasi bagian janin (biasanya janin yang turun tertahan oleh
kepala) telah memasuki rongga serviks, dinding panggul, atau dasar
panggul. panggul, dalam keadaan normal
fleksi terjadi dan dagu didekatkan
ke arah dada janin.
Descent Internal rotation
bagian terbawah janin telah melewati Setiap kali terjadi kontraksi, kepala
panggul. janin diarahkan ke bawah lengkung
pubis dan kepala berputar saat
mencapai otot panggul
Extention External rotation
Saat kepala janin mencapai Putaran paksi luar terjadi ketika
perineum, kepala akan defleksi ke kepala lahir dengan oksiput anterior,
arah anterior oleh perineum. Mula- bahu harus memutar secara internal
mula oksiput melewati permukaan sehingga sejajar dengan diameter
bawah simfisis pubis, kemudian anteroposterior panggul. Rotasi
kepala keluar mengikuti sumbu jalan eksternal kepala menyertai rotasi
lahir akibat ekstensi. internal bahu bayi.
KALA PERSALINAN
• KALA I (Kala Pembukaan)
▫ Fase Latenpembukaan 3 cm (7-8 jam)
▫ Fase Aktif
 Akselerasi  pembukaan 4cm (2 jam)
 Dilatasi Maksimal (steady)  pembukaan 9 cm (2 jam)
 Deselerasi  pembukaan 10 cm atau lengkap (2 jam)

Primigravida Multigravida

Serviks mendatar (effacement) Mendatar dan membuka bisa


kemudian dilatasi bersamaan

Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam


KALA II ( Kala pengeluaran Janin )
• HIS terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama
kira-kira 2-3 menit sekali
• Kepala janin telah turun masuk ke ruang
panggul reflektoris: sensasi mengedan
• Anus terbuka dan ibu merasa ingin BAB 
akibat tekanan pada rektum
• Vulva membuka
• Perineum meregang
Primigravida Multigravida

Berlangsung 1 ½ jam– 2 jam Berlangsung 30 menit – 1 jam


KALA III (kala pengeluaran Plasenta)
• HIS menurun
• Uterus teraba keras setinggi umbilicus
• Plasenta menebal 2x dari sebelumnya

• HIS meningkat kembali


• Plasenta terlepas dan terdorong ke vagina
• Plasenta lahir spontan atau dengan bantuan
dorongan dari atas fundus uteri
• Berlangsung 5-10 menit

Seluruh proses : 5-30 menit


KALA IV (kala pengawasan)
• Mengawasi 1 jam setelah bayi dan plasenta telah
lahir
▫ Mengawasi perdarahan postpartum
▫ Menjahit robekan perineum
▫ Memeriksa bayi
Perbedaan lama persalinan pada primi
dan multigravida
Primigravida Multigravida
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam 30 menit
Kala IV 30 menit 15 menit
Lama Persalian 14 jam 30 menit 7 Jam 45 menit
FAKTOR YANG
BERPERAN DALAM
PERSALINAN
• POWER
• PASSANGER
• PASSAGE
Power
 His adalah salah satu kekuatan pd ibu yg
menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin ke bawah.

 His yg sempurna bila terdapat kontraksi yg


simetris, kontraksi paling kuat, dan setelah itu
terjadi relaksasi.
Passanger
Dua variabel yg mempengaruhi berlangsungnya
persalinan yaitu: sikap (derajat fleksi atau ekstensi
kepala) serta ukuran janin.

Letak,presentasi,posisi, dan stase janin dapat


ditentukan pd pemeriksaan.
Passage (jalan lahir)
Bentuk panggul dapat
diklasifikasikan menjadi
ginekoid,
android, Pelvimetri
antropoid,
platipeloid.
Jaringan lunak panggul
(otot dasar panggul dan
serviks) dpt menghasilkan
resistensi pd persalinan.
PEMERIKSAAN
FISIK
PADA
KEHAMILAN
LEOPOLD MANUVER
• Leopold I
▫ Menentukan tinggi fundus uteri
dan bagian janin dalam fundus
▫ Konsistensi uterus

• Leopold II
▫ Menentukan batas samping rahim
kanan-kiri
▫ Menentukan letak punggung janin
• Leopold III
▫ Menentukan bagian bawah janin

• Leopold IV
▫ Menentukan bagian terbawah janin
apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP
 Konvergen  sudut tangan bertemu
 Divergen  sudut tangan tidak bertemu
TINGGI FUNDUS UTERI
Usia kehamilan Tinggi fundus uteri
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas
simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas
simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
HODGE
 Hodge 1 : bidang datar yg melalui bagian
atas simfisis dan promontorium. Bidang
ini dibentuk pada lingkaran PAP.

 Hodge II: bidang ini sejajar dengan


hodge I terletak setinggi bagian bawah
simfisis

 Hodge III : bidang ini sejajar dengan


bidang hodge I dan II terletak setinggi
spina iskiadika kanan dan kiri

 Hodge IV : bidang ini sejajar dengan


bidang hodge I,II, dan III terletak
setinggi os coccygis

Prawirohardjo
Inspeculo
Indikasi : Kontraindikasi:
▫ Ca serviks ▫ Hymen intake
▫ Pengambilan sampel ▫ Infeksi vagina
▫ Untuk pemasangan IUD ▫ Pendarahan pervaginam
Vaginal Toucher
• Indikasi :
-Bila ketuban pecah sebelum waktunya.
-Untuk mengevaluasi pembukaan servik uteri
-Untuk menyelesaikan persalinan dan melakukan
rujukan
-Kontraindikasi :
-Pasien hamil dengan perdarahan pervaginam
-Adanya infeksi daerah genitalia
KETUBAN PECAH DINI
Definisi
• Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya
selaput ketuban sebelum persalinan

Klasifikasi
• Ketuban pecah dini atau premature rupture of
membrane (PROM) adalah keadaan dimana umur
kehamilan >37 minggu dan ditandai dengan
pecahnya selaput ketuban sebelum awal persalinan

• Preterm premature rupture of membrane (PPROM)


adalah pecahnya selaput ketuban dengan umur
kehamilan <37 minggu
Medscape dan prawirohardjo
Epidemiologi
• KPD dikaitkan dengan 30-40% kelahiran
preterm.

• KPD mempersulit 3% dari semua kehamilan dan


terjadi pada 150.000 kehamilan setiap tahun di
AS.

Medscape
HISTOLOGI
Etiologi dan faktor risiko
• Infeksi
• Serviks inkompenten
• Kehamilan multipel
• Kelainan letak janin
• Faktor usia dan paritas
• Riwayat kpd sebelumnya
• Riwayat sosial ekonomi

POGI dan Medscape


Patogenesis
Penegakan diagnosis
• Pasien merasakan basah pd
vagina/mengeluarkan cairan yg banyak
secara tiba-tiba dari jalan lahir.
Anamnesis • Cairan berbau khas dan jernih
• Waktu dan kuantitas dari cairan yg keluar
• Menentukan usia kehamilan dari HPHT
• Cairan amnion terlihat jelas mengalir dari
serviks
Pemeriksaan • Pemeriksaan dengan inspekulo  tampak
cairan yg keluar dari ostium uteri eksterna.
fisik • Pemeriksaan dalam dengan VT hanya
dilakukan pd kasus pecah ketuban dini yg
sudah dlm persalinan.
• Tes lakmus (Nitrazin test)kertas lakmus
merah berubah menjadi biru (Ph cairan
amnion 7,1-7,3)
Pemeriksaan • Tes pakis (mikroskopis)test ferning
penunjang positif
• Pemeriksaan laboratorium
• USG POGI dan Prawirohardjo
Nitrazin test

Test pakis
PENATALAKSANAAN
Prinsip utama penatalaksanaan KPD :
• Untuk mencegah mortalitas dan morbiditas
perinatal pada ibu dan bayi yang dapat
meningkat karena infeksi atau akibat kelahiran
preterm pada kehamilan < 37 minggu.

• KPD <24 minggu mempertahankan


kehamilan adalah pilihan yang lebih baik.

• KPD 34-38 minggu dilakukan persalinan


karena mempertahankan kehamilan akan
meningkatkan resiko infeksi.

POGI
• Pemberian antibiotik dapat dipertimbangkan
digunakan bila KPD memanjang (> 24 jam):

POGI
Magnesium MAGNESIUM SULFAT IV:
Untuk efek neuroproteksi pada Bolus 6 gram selama 40 menit
PPROM dilanjutkan infus 2 gram/ jam
< 31 minggu bila persalinan untuk dosis pemeliharaan sampai
diperkirakan dalam waktu 24 persalinan atau sampai 12 jam
jam terapi
Kortikosteroid BETAMETHASONE:
untuk menurunkan risiko sindrom 12 mg IM setiap 24 jam dikali 2 dosis
distress pernapasan Jika Betamethasone tidak tersedia,
gunakan
deksamethason 6 mg IM setiap 12 jam
Antibiotik AMPICILLIN
Untuk memperlama masa laten 2 gram IV setiap 6 jam dan
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam,
dikali 4
dosis diikuti dengan
AMOXICILLIN
250 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
dan
ERYTHROMYCIN
333 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
Jika alergi ringan dengan penisilin, dapat digunakan:
CEFAZOLIN : 1 gram IV setiap 8 jam selama 48 jam
dan
ERYTHROMYCIN : 250 mg IV setiap 6 jam selama 48
jam diikuti dengan :
CEPHALEXIN : 500 mg PO setiap 6 jam selama 5 hari
dan
ERYTHROMYCIN : 333 mg PO setiap 8 jam selama 5
hari.

Jika alergi berat penisilin, dapat diberikan


VANCOMYCIN : 1 gram IV setiap 12 jam selama 48
jam dan
ERYTHROMYCIN : 250 mg IV setiap 6 jam selama 48
jam diikuti dengan
CLINDAMYCIN : 300 mg PO setiap 8 jam selama 5
hari
POGI
Manajemen Aktif
Kehamilan ≥37 minggu  induksi dengan oksitosin.
Dpt pula diberikan misoprostol 25-50πg
Intravaginal tiap 6 jam maksimal 4x.
Tanda-tand infeksi  antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri.

Prawirohardjo
Penatalaksanaan

POGI
Komplikasi
-Infeksi
-Persalinan prematur
-Hipoksia dan asfiksia
-Sindrom deformitas janin

Prawirohardjo
Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan primi dan multi
dengan perbedaan waktu persalinan ?
2. Bagaimana melakukan pengawasan nst ?
3. apakah penggunaan antibiotik bisa di berikan
secara bersamaan?
4. apakah maksud dari penggunaan tokolitik?

Anda mungkin juga menyukai