( 17410172019 )
2. Moch. Erfanda Z. ( 17410171017 )
3. Asysyams Ridho ( 17410173043 )
4. Alma Nashuha ( 17410174065 )
5. Pramudya Andrean ( 17410171011 )
6. Vinta Arnella ( 17410173039 )
7. Figa Cospiningrum ( 17410171015 )
8. Putri Wahyu P. ( 17410173025 )
9. Sena Ajeng V. ( 17410173047 )
10. Alifia Cahyaning R. ( 17410171009 )
11. Vidya Karunia M. ( 17410174057 )
Pengertian Perencanaan Kesehatan
2. Keutamaan
Perencanaan
3. Penembusan
rencana
4. Efisiensi
perencanaan
Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan
yang diperlukan.
Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat
dilaksanakan secara teratur.
Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
Mengukur hasil kegiatan.
Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
1. Perencanaan yang terbatas karena kurang lengkapnya data dan
informasi yang diperlukan dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Perencanaan membutuhkan biaya besar.
3. Mempunyai hambatan penghalang psikologis,orang lebih
memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
4. Menyebabkan terlambatnya tindakan2 yangperlu dilakukan bila
rencana yang ada tidakluwes.
5. Perencanaan terkadang diperlakukan secara berlebihan.
6. Memiliki nilai praktis yang terbatas.
7. Dapat mematikan atau membatasi
tindakan,inisiatif karyawan, karena harus bekerja sesuai dengan
kegiatan yang telah ditetapkan
Rencana Strategis
Rencana Operasional:
a. Rencana Sekali Pakai : Program,Proyek,
Anggaran
b. rencana Tetap : Kebijakan,Prosedur
Standar, Peraturan
Hasil dari pekerjaan perencanaan
Hasil perencanaan disebut plan, berbeda antara satu
perencanaan kegiatan dengan perencana kegiatan yang
lain Ex : rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
Perangkat pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of planning) adalah suatu
organisasi yang ditugaskan/yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
Proses perencanaan
Proses perencanaan (process of planning) adalah langkah-
langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan
1. Bagian dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
3. Berorentasi pada masa depan.
4. Mampu menyelesaikan masalh.
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola.
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang
baik pada umumnya memuat enam unsur
yaitu what, why, where, when, who,
how.Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 :
112), pertanyaan-pertanyaan ini harus
dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil
analisis data, informasi, dan fakta, supaya
rencana yang dibuat itu relatif baik,
pelaksanaannya mudah dan tujuan yang
diinginkan akan tercapai
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus
dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana dan
prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan
dan rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus
dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa
ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus
dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan.
Perlu dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya
berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4.When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan.
Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh
pekerjaan harus ditetapkan standar waktu
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu.
Alasan-alasan memilih waktu itu harus
diberikan sejelas- jelasnya.
5.Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi
pemilihan dan penempatan karyawan,
menetapkan persyaratan dan jumlah
karyawan yang akan melakukan pekerjaan,
luasnya wewenang dari masing-masing
pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi
penjelasan mengenai teknik-teknik
pengerjaannya.
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya
rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term
planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range
planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range
planning), umumnya hanya berlaku untuk 1
tahun.
Jenis-Jenis Perencanaan
Kesehatan
2. Dilihat dari tingkatannya :
a. Rencana induk (masterplan), lebih
menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
Rencana ini mempunyai tujuan jangka
panjang dan mempunyai ruang lingkup yang
luas.
b. Rencana operasional (operational
planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan
suatu program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah
rencana harian yang bersifat rutin.
Jenis-Jenis Perencanaan
Kesehatan
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan
uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan
waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit
untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang
berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah
menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan
tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah
rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh
dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh
bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar
kesehatan.
SIKLUS PERENCANAAN
Analisis situasi
Masalah
Masalah
Masalah
Masalah
P Penentuan prioritas
Masalah
prioritas
O
Penentuan
Organisasi tujuan
SDM
Anggaran Analisis alternatif
Sarana
Sistem Info Alternatif terpilih
A Rencana
Kepemimpinan operasional
Motivasi/supervisi
Pengawasan
Evaluasi
Pengendalian
C
E
Where are we now?
(Identify needs and
problems)
Health Status
Health
Service
Commu-nity
Delivery
System
1. Environment (Lingkungan)
Lingkungan terkait :
Sistem politik,
Kebijakan pelayanan kesehatan,
Pengembangan kebijakan,
Status sosial ekonomi,
Lingkungan fisik mis kondisi iklim.
Semua elemen berpengaruh terhadap status
kesehatan individu dan masyarakat, termasuk
mempengaruhi sistem pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Health service delivery system = Sistem
Pemberian Pelayanan Kesehatan
Bagaimana fasilitas kesehatan
terdistribusi di masyarakat, akan
mempengaruhi cakupan pelayanan. Pelayanan
kesehatan mesti dilihat sebagai upaya untuk
memberikan dan merespon kesetaraan guna
mendukung status kesehatan masyarakat.
3. Community = Masyarakat
Karakteristik masyarakat, misalnya
budaya, gender, kepercayaan dan perilaku
pencarian pengobatan.
1. Identifikasi visi dan tujuan umum / goal
2. Menyusun strategic planning
3. Evaluasi
Elemen Kunci Kerangka Siklus Perencanaan
adalah :
1. Determinan kesehatan
2. Risiko kesehatan dan manfaat
3. Domain kesehatan masyarakat dan area
kegiatan
4. Intervensi kesehatan masyarakat
5. Intervention portfolios = Porto polio
Intervensi
6. Pemeliharaan = custodianship
1. Determinan Kesehatan
Hal ini penting dalam pemberian
pelayanan klinis yaitu disain mengatur episode
penyakit. Secara prinsip mencakup identifikasi,
analisis, manajemen determinan kesehatan
(a). Social and environmental
(b). Specific determinants = determinan
khusus
(2).Health Risks and Benefits
Dalam pelaksanaannya mesti
mempertimbangkan risk atau benefit berkaitan
dengan masalah atau situasi yang ada. Risiko
merujuk kemungkinan bahaya yang dapat
ditimbulkan terhadap kesehatan. Manfaat
merujuk kemungkinan protective/ promotive
factor yang dihasilkan untuk mencapai
kegiatan kesehatan positif.
(3).Public Health Action Areas and
Domains
Dalam praktek tidak realistik atau tidak
efektif melakukan aksi terhadap masing-masing
determinan. Kadang diperlukan aksi untuk
sekelompok determinan. Kerangka kerja untuk
sekelompok determinan disebut public health
action areas.
Kesehatan Lingkungan = Environmental
Health
Pengendalian Penyakit = Communicable
Disease
Perkembangan dan Pertumbuhan Kesehatan =
Healthy Growth and Development
Gaya Hidup dan Kesehatan = Lifestyles and
Health
Kesehatan Mulut = Oral Health
Pencegahan kecelakaan = Injury Prevention
(4). Public Health Interventions
tipe public health intervention
Public policy development = pengembangan
kebijakan masyarakat
Legislation and regulation = legislasi dan
regulasi
Resource allocation = alokasi sumber daya
Engineering and technical interventions =
Enginering dan teknik intervensi
Incentives (financial and non-financial)
Service development and delivery
Education (including skills development)
Communication (including social marketing)
Collaboration/partnership building
(community & intersectoral)
Community & organisational development
(including organisational policy)
daftar kapasitas yang diperlukan agar dapat
melaksanakan intervensi :
Identification and surveillance of
determinants
Information systems
Workforce
Research and development capacity
Plant and equipment
Key commodities (eg vaccines)
Management infrastructure
Leadership
(5). Portopolio Intervensi
Setiap public health action area membutuhkan
pernyataan yang jelas tentang tujuan
pengendalian determinan yang akan dilakukan.
Disebut management objectives. Kombinasi
yang seimbang dari kebutuhan intervensi perlu
spesifik untuk merumuskan tujuan.
(6).Custodianship - Managing Portfolios
Meliputi peran “caretaking” atau “guardian”
dalam melaksanakan framework dan
developing a portfolio untuk public health
action area utama. Custodianship dapat
dilaksanakan di berbagai tingkatan system -
national, state and local. Berguna untuk
investigasi lebih luas.
Kesehatan adalah hak setiap individu,
hak setiap warga Negara; maka para politisi
dan petugas kesehatan di berbagai tingkatan
mendorong semua orang mencapai derajat
kesehatan setinggi-tingginya sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial
ekonomi dalam masyarakat.
Memberikan informasi tentang kab/kota
secara terorganisasi dalam satu dokumen dan
membantu untuk mengangkat dan
mentafsirkan gambaran penting kab/kota.
Mengingat pentingnya Profil Kesehatan
Kab/Kota, maka harus di update rutin dan
sebelum penyusunan perencanaan.
Menentukan Cost Efektiveness
Membantu pengambilan keputusan.
Identifikasi area program yg efektif dan yg tidak.
Merencanakan paket kesehatan lebih baik.
Determinan Cost Efectiveness
- Mengukur keuntungan (effectiveness)
- Sumber input yang dibutuhkan (costs) dari
alternatif cara dalam mencapai tujuan spesifik
Tahapan Cost-effectiveness analysis
Identifikasi tujuan setiap paket intervensi
Identifikasi kemungkinan cara mencapai tujuan.
Identifikasi dan mengukur biaya setiap pilihan
alternatif.
Identifikasi dan mengukur efektifitas tiap pilihan
alternatif
Menghitung cost-effectiveness tiap pilihan dan
membandingkan hasil
1. Identifikasi tujuan setiap paket intervensi
2. Identifikasi kemungkinan cara mencapai tujuan.
3. Identifikasi dan mengukur biaya setiap pilihan
alternatif.
4. Identifikasi dan mengukur efektifitas tiap
pilihan alternatif
5. Menghitung cost-effectiveness tiap pilihan dan
membandingkan hasil
Dalam menentukan paket cost effektif, hal berikut
perlu dipertimbangkan :
Fakta bahwa sumber daya terbatas digunakan
efisien.
Maksimalkan penggunaan sumber daya
Sebagian besar kondisi kesehatan perlu di intervensi
pada tahap awal di pelayanan kes dasar
Pelayanan kesehatan rujukan hanya melaksanakan
intervensi cost-effective yg tdk dapat di tingkat
dasar diseleksi dg pertimbangan intervensi tsb
Intervensi selalu dipertanyakan cost-effective nya.
Penentuan efficacy of the intervention =
kemanjuran intervensi (dalam batas
intervensi bekerja dalam kondisi ideal)
Penentuan kualitas intervensi yg
diimplementasikan
Penentuan efektifitas intervensi
Penentuan potensial DALYs yg dipelihara
intervensi.
Penentuan biaya per disability adjusted life
year saved
Biaya intervensi
Menentukan Beban Suatu Penyakit (burden of a disease)
DALYs lost satu penyakit bisa merupakan jumlah sesuatu yang
hilang karena kematian dan kecacatan.
Untuk menentukan DALYs lost sebagai akibat kematian, perlu
diketahui jumlah orang meninggal karena penyakit utama.
Contoh :
Penyakit malaria di suatu kabupaten dirinci atas kelompok
umur dan jenis kelamin.
Lihat di tabel berikut brp DALY lostuntuk penyakit utama
ini dan kalikan dg jumlah total kematian dlm kelompok
umur utama untuk mendapat DALYs lost kematian dlm klp
umur tsb.
Lakukan penghitungan serupa untuk klp umur lainnya untuk
penyakit yg sama dan jumlahkan untuk mendapat total DALYs
lost akibat kematian penyakit ini.
a). Fakta bencana
b). Persiapan bencana nasional – internasional
c). Kegiatan saat terjadi bencana
d). Prinsip Epidemic Control
ANALISIS SITUASI DAN IDENTIFIKASI
MASALAH
Hal ini esensial untuk review pedoman kebijakan saat ini agar memahami
petunjuk dan regulasi yang berlaku untuk diikuti dalam persiapan
perencanaan kesehatan. Manfaat review meyakinkan pedoman kebijakan
nasional, kebijakan local melekat dalam keputusan masyarakat dan
diinterpretasikan serta diterjemahkan ke dalam kegiatan yang sesuai.
Hal yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah :
Apakah ada perubahan kebijakan pemerintah dan apa akibatnya terhadap
perencanaan ?
Review pedoman kebijakan kesehatan nasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan dalam perencanaan paket kesehatan yang
diberikan,apa masalah dan hambatannya, aturan dan regulasi yg diikuti.
Review sumber daya yang tersedia untuk implementasi rencana meliputi
sumber daya manusia dan anggaran, peralatan, infra struktur dan
pelayanan pendukung di kab/kota.
Review reformasi sektor kesehatan , sumber daya manusia untuk
pengembangan kebijakan kesehatan, PHC strategy, pedoman persiapan
perubahan rencana serta pedoman program.
Mencari sumber daya tambahan yang dibutuhkan di dalam masyarakat
yang dapat digabungkan.
Menentukan hambatan dan keuntungan yang melekat dalam lingkungan
sosio kultural dimana perencanaan akan dikembangkan
Indikator derajat kesehatan
untuk indikatornegatif, secara umum ada dua
kelompok :
-Indikator gangguan kesehatan ( morbiditas :
insidens, prevalens ; mortalitas : CDR, ASDR, IMR,
MMR, DSDR)-
Indikator hilangnya waktu produktif
(disability days, YLL, YLD, DALY)
Indikator Determinan Kesehatan
Determinan, masalah, dan dampak dalam identifikasi
masalah kesehatan
Determinan Masalah DampakDerajat kesehatan Keseh
atan Masalah Kesehatan
Perumusan Masalah :
-Pernyataan adanya kesenjangan secarakualitatif dan kuantitatif.
-Batasan Tempat, Orang dan Waktu-Pemahaman Dinamika MasalahMetode Penentuan Prioritas
Masalah :
1. Metode Matematik (PAHO)
a. Magnitude (luasnya Masalah)
b. Severity (beratnya kerugian yangtimbul)
c. Vulnerability (tersedinya teknologi untukmengatasi masalah)
d.Community and political concern
2. Metode Delbeque dan Delphi
3. Metode Estimasi beban Kerugian
Perumusan Tujuan :
1.Tujuan harus jelas ukurannya dandapat diukur dilapangan
2.Dinyatakan secara kuantitatif
3.Jelas spesifikasi waktu
4.Jelas spesifikasi lokasi
Masalah-masalah tersebut
diklasifikasikan:
Primary Problems
Mencakup penyakit yang teridentifikasi di masyarakat mis
malaria, tuberculosis, AIDS dsb., yang berkaitan dengan ketidak
setaraan saat ini, ketidak seimbangan dan ketidakpuasan klien.