Anda di halaman 1dari 65

1. Tri Ratna W.

( 17410172019 )
2. Moch. Erfanda Z. ( 17410171017 )
3. Asysyams Ridho ( 17410173043 )
4. Alma Nashuha ( 17410174065 )
5. Pramudya Andrean ( 17410171011 )
6. Vinta Arnella ( 17410173039 )
7. Figa Cospiningrum ( 17410171015 )
8. Putri Wahyu P. ( 17410173025 )
9. Sena Ajeng V. ( 17410173047 )
10. Alifia Cahyaning R. ( 17410171009 )
11. Vidya Karunia M. ( 17410174057 )
Pengertian Perencanaan Kesehatan

 Perencanaan atau planning adalah proses


pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang
akan dilakukan di masa mendatang, kapan,
bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.

 Perencanaan kesehatan adalah Proses untuk


memproduksi kesehatan dengan membuat berbagai
kegiatan aksi terkait dengan kebutuhan dan sumber
daya.
 Penyusunan tergantung kepada :

1. Waktu yg tersedia = the time allowable


2. Jumlah pertanyaan yg dapat dijawab artinya untuk
memecahkan masalah yang ada dan menjadi
kebutuhan
3. Sumber daya yg tersedia untuk men-support
proses
5. Kondisi politik dan lingkungan sosial
 Meningkatkan status kesehatan masyarakat
melalui jaminan kesetaraan dan keterjangkauan
akses serta meresponnya melalui sistem
kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat.
 Perencanaan kesehatan mesti mencapainya
dengan pelayanan kesehatan efisien dan efektif,
menggunakan sumber yang tersedia dan metode
pelayanan kesehatan(Planning and
Implementation DHS - WHO).
Usaha untuk merinci kegiatan pelayanan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan yang ada dan menetapkan alokasi
sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai status
kesehatan masyarakat yang dikehendaki dalam periode tertentu
pada masa yang akan datang

Satu proses yang ditujukan pada cara-caraterbaik yang tersedia


untuk memecahkanmasalah dalam jangka waktu tertentu

Satu proses yang terorganisir, disadari dan kontinu untukmemilih


alternatif langkah dan alokasi sarana yang terbaikagar mencapai tujuan
tertentu
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting
dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan
fungsi – fungsi manajemen selanjutnya.
Perencanaan merupakan landasan dasar dari
fungsi manajemen. Tanpa perencanaan tidak
mungkin fungsi manajemen lainnya dapat
dilaksanakan dengan baik. Perencanaan
manajerial terdiri dari perumusan strategi dan
penerapan strategi.
1. Kontribusi
pada tujuan

2. Keutamaan
Perencanaan

3. Penembusan
rencana

4. Efisiensi
perencanaan
 Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
 Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
 Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan
yang diperlukan.
 Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
 Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat
dilaksanakan secara teratur.
 Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
 Mengukur hasil kegiatan.
 Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
1. Perencanaan yang terbatas karena kurang lengkapnya data dan
informasi yang diperlukan dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Perencanaan membutuhkan biaya besar.
3. Mempunyai hambatan penghalang psikologis,orang lebih
memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
4. Menyebabkan terlambatnya tindakan2 yangperlu dilakukan bila
rencana yang ada tidakluwes.
5. Perencanaan terkadang diperlakukan secara berlebihan.
6. Memiliki nilai praktis yang terbatas.
7. Dapat mematikan atau membatasi
tindakan,inisiatif karyawan, karena harus bekerja sesuai dengan
kegiatan yang telah ditetapkan
 Rencana Strategis
 Rencana Operasional:
a. Rencana Sekali Pakai : Program,Proyek,
Anggaran
b. rencana Tetap : Kebijakan,Prosedur
Standar, Peraturan
Hasil dari pekerjaan perencanaan
Hasil perencanaan disebut plan, berbeda antara satu
perencanaan kegiatan dengan perencana kegiatan yang
lain Ex : rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
Perangkat pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of planning) adalah suatu
organisasi yang ditugaskan/yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
Proses perencanaan
Proses perencanaan (process of planning) adalah langkah-
langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan
1. Bagian dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
3. Berorentasi pada masa depan.
4. Mampu menyelesaikan masalh.
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola.
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang
baik pada umumnya memuat enam unsur
yaitu what, why, where, when, who,
how.Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 :
112), pertanyaan-pertanyaan ini harus
dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil
analisis data, informasi, dan fakta, supaya
rencana yang dibuat itu relatif baik,
pelaksanaannya mudah dan tujuan yang
diinginkan akan tercapai
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus
dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana dan
prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan
dan rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus
dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa
ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus
dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan.
Perlu dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya
berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4.When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan.
Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh
pekerjaan harus ditetapkan standar waktu
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu.
Alasan-alasan memilih waktu itu harus
diberikan sejelas- jelasnya.
5.Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi
pemilihan dan penempatan karyawan,
menetapkan persyaratan dan jumlah
karyawan yang akan melakukan pekerjaan,
luasnya wewenang dari masing-masing
pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi
penjelasan mengenai teknik-teknik
pengerjaannya.
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya
rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term
planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range
planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range
planning), umumnya hanya berlaku untuk 1
tahun.
Jenis-Jenis Perencanaan
Kesehatan
2. Dilihat dari tingkatannya :
a. Rencana induk (masterplan), lebih
menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
Rencana ini mempunyai tujuan jangka
panjang dan mempunyai ruang lingkup yang
luas.
b. Rencana operasional (operational
planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan
suatu program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah
rencana harian yang bersifat rutin.
Jenis-Jenis Perencanaan
Kesehatan
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan
uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan
waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit
untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang
berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah
menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan
tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah
rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh
dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh
bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar
kesehatan.
SIKLUS PERENCANAAN
Analisis situasi
Masalah
Masalah
Masalah
Masalah

P Penentuan prioritas
Masalah
prioritas
O
Penentuan
Organisasi tujuan
SDM
Anggaran Analisis alternatif
Sarana
Sistem Info Alternatif terpilih
A Rencana
Kepemimpinan operasional
Motivasi/supervisi
Pengawasan
Evaluasi
Pengendalian
C
E
Where are we now?
(Identify needs and
problems)

How will we know when we get there?


Where do we want to go? What is the
(Monitoring and evaluation, including choice
vision? (Set priorities and targets)
and setting of appropriate indicators)

How will we get there?


(Develop interventions
and identify resources)
Environment

Health Status

Health
Service
Commu-nity
Delivery
System
1. Environment (Lingkungan)
 Lingkungan terkait :
 Sistem politik,
 Kebijakan pelayanan kesehatan,
 Pengembangan kebijakan,
 Status sosial ekonomi,
 Lingkungan fisik mis kondisi iklim.
 Semua elemen berpengaruh terhadap status
kesehatan individu dan masyarakat, termasuk
mempengaruhi sistem pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Health service delivery system = Sistem
Pemberian Pelayanan Kesehatan
Bagaimana fasilitas kesehatan
terdistribusi di masyarakat, akan
mempengaruhi cakupan pelayanan. Pelayanan
kesehatan mesti dilihat sebagai upaya untuk
memberikan dan merespon kesetaraan guna
mendukung status kesehatan masyarakat.
3. Community = Masyarakat
Karakteristik masyarakat, misalnya
budaya, gender, kepercayaan dan perilaku
pencarian pengobatan.
1. Identifikasi visi dan tujuan umum / goal
2. Menyusun strategic planning
3. Evaluasi
 Elemen Kunci Kerangka Siklus Perencanaan
adalah :
1. Determinan kesehatan
2. Risiko kesehatan dan manfaat
3. Domain kesehatan masyarakat dan area
kegiatan
4. Intervensi kesehatan masyarakat
5. Intervention portfolios = Porto polio
Intervensi
6. Pemeliharaan = custodianship
 1. Determinan Kesehatan
Hal ini penting dalam pemberian
pelayanan klinis yaitu disain mengatur episode
penyakit. Secara prinsip mencakup identifikasi,
analisis, manajemen determinan kesehatan
 (a). Social and environmental
 (b). Specific determinants = determinan
khusus
 (2).Health Risks and Benefits
Dalam pelaksanaannya mesti
mempertimbangkan risk atau benefit berkaitan
dengan masalah atau situasi yang ada. Risiko
merujuk kemungkinan bahaya yang dapat
ditimbulkan terhadap kesehatan. Manfaat
merujuk kemungkinan protective/ promotive
factor yang dihasilkan untuk mencapai
kegiatan kesehatan positif.
 (3).Public Health Action Areas and
Domains
Dalam praktek tidak realistik atau tidak
efektif melakukan aksi terhadap masing-masing
determinan. Kadang diperlukan aksi untuk
sekelompok determinan. Kerangka kerja untuk
sekelompok determinan disebut public health
action areas.
 Kesehatan Lingkungan = Environmental
Health
 Pengendalian Penyakit = Communicable
Disease
 Perkembangan dan Pertumbuhan Kesehatan =
Healthy Growth and Development
 Gaya Hidup dan Kesehatan = Lifestyles and
Health
 Kesehatan Mulut = Oral Health
 Pencegahan kecelakaan = Injury Prevention
 (4). Public Health Interventions
 tipe public health intervention
 Public policy development = pengembangan
kebijakan masyarakat
 Legislation and regulation = legislasi dan
regulasi
 Resource allocation = alokasi sumber daya
 Engineering and technical interventions =
Enginering dan teknik intervensi
 Incentives (financial and non-financial)
 Service development and delivery
 Education (including skills development)
 Communication (including social marketing)
 Collaboration/partnership building
(community & intersectoral)
 Community & organisational development
(including organisational policy)
 daftar kapasitas yang diperlukan agar dapat
melaksanakan intervensi :
 Identification and surveillance of
determinants
 Information systems
 Workforce
 Research and development capacity
 Plant and equipment
 Key commodities (eg vaccines)
 Management infrastructure
 Leadership
 (5). Portopolio Intervensi
Setiap public health action area membutuhkan
pernyataan yang jelas tentang tujuan
pengendalian determinan yang akan dilakukan.
Disebut management objectives. Kombinasi
yang seimbang dari kebutuhan intervensi perlu
spesifik untuk merumuskan tujuan.
 (6).Custodianship - Managing Portfolios
Meliputi peran “caretaking” atau “guardian”
dalam melaksanakan framework dan
developing a portfolio untuk public health
action area utama. Custodianship dapat
dilaksanakan di berbagai tingkatan system -
national, state and local. Berguna untuk
investigasi lebih luas.
Kesehatan adalah hak setiap individu,
hak setiap warga Negara; maka para politisi
dan petugas kesehatan di berbagai tingkatan
mendorong semua orang mencapai derajat
kesehatan setinggi-tingginya sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial
ekonomi dalam masyarakat.
Memberikan informasi tentang kab/kota
secara terorganisasi dalam satu dokumen dan
membantu untuk mengangkat dan
mentafsirkan gambaran penting kab/kota.
Mengingat pentingnya Profil Kesehatan
Kab/Kota, maka harus di update rutin dan
sebelum penyusunan perencanaan.
 Menentukan Cost Efektiveness
 Membantu pengambilan keputusan.
 Identifikasi area program yg efektif dan yg tidak.
 Merencanakan paket kesehatan lebih baik.
 Determinan Cost Efectiveness
- Mengukur keuntungan (effectiveness)
- Sumber input yang dibutuhkan (costs) dari
alternatif cara dalam mencapai tujuan spesifik
 Tahapan Cost-effectiveness analysis
 Identifikasi tujuan setiap paket intervensi
 Identifikasi kemungkinan cara mencapai tujuan.
 Identifikasi dan mengukur biaya setiap pilihan
alternatif.
 Identifikasi dan mengukur efektifitas tiap pilihan
alternatif
 Menghitung cost-effectiveness tiap pilihan dan
membandingkan hasil
1. Identifikasi tujuan setiap paket intervensi
2. Identifikasi kemungkinan cara mencapai tujuan.
3. Identifikasi dan mengukur biaya setiap pilihan
alternatif.
4. Identifikasi dan mengukur efektifitas tiap
pilihan alternatif
5. Menghitung cost-effectiveness tiap pilihan dan
membandingkan hasil
Dalam menentukan paket cost effektif, hal berikut
perlu dipertimbangkan :
 Fakta bahwa sumber daya terbatas  digunakan
efisien.
 Maksimalkan penggunaan sumber daya
 Sebagian besar kondisi kesehatan perlu di intervensi
pada tahap awal di pelayanan kes dasar
 Pelayanan kesehatan rujukan hanya melaksanakan
intervensi cost-effective yg tdk dapat di tingkat
dasar diseleksi dg pertimbangan intervensi tsb
 Intervensi selalu dipertanyakan cost-effective nya.
 Penentuan efficacy of the intervention =
kemanjuran intervensi (dalam batas
intervensi bekerja dalam kondisi ideal)
 Penentuan kualitas intervensi yg
diimplementasikan
 Penentuan efektifitas intervensi
 Penentuan potensial DALYs yg dipelihara
intervensi.
 Penentuan biaya per disability adjusted life
year saved
 Biaya intervensi
 Menentukan Beban Suatu Penyakit (burden of a disease)
 DALYs lost satu penyakit bisa merupakan jumlah sesuatu yang
hilang karena kematian dan kecacatan.
 Untuk menentukan DALYs lost sebagai akibat kematian, perlu
diketahui jumlah orang meninggal karena penyakit utama.
Contoh :
 Penyakit malaria di suatu kabupaten dirinci atas kelompok
umur dan jenis kelamin.
 Lihat di tabel berikut brp DALY lostuntuk penyakit utama
ini dan kalikan dg jumlah total kematian dlm kelompok
umur utama untuk mendapat DALYs lost kematian dlm klp
umur tsb.
 Lakukan penghitungan serupa untuk klp umur lainnya untuk
penyakit yg sama dan jumlahkan untuk mendapat total DALYs
lost akibat kematian penyakit ini.
a). Fakta bencana
b). Persiapan bencana nasional – internasional
c). Kegiatan saat terjadi bencana
d). Prinsip Epidemic Control
ANALISIS SITUASI DAN IDENTIFIKASI
MASALAH

1). ANALISIS SITUASI


Untuk menyusun rencana tahun-tahun berikutnya, data
dan informasi yang dianalisa adalah:
 Data dan informasi terkini yang berkaitan dengan
kesehatan yang berasal dari laporan-laporan
 Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana
tahun yang lalu
Status Kesehatan ditentukan [determine] oleh faktor lingkungan,
faktor pelayanan kesehatan dan faktor masyarakat.
hal yang perlu dilakukan dalam analisis situasi adalah
melakukan review terhadap perencanaan sebelumnya, hasil
pencapaian rencana sebelumnya serta review dan
interpretasi dokumen kebijakan.
Review dan hasil pencapaian perencanaan sebelumnya
 Kritikal analisis dari perencanaan sebelumnya merupakan
hal esensial dalam tahapan perencanaan. Hal yang bisa
diperoleh dari kegiatan ini adalah :
 Review perencanaan sebelumnya melihat apakah ada
perubahan informasi tentang populasi, pemberian
pelayanan kesehatan, partisipasi masyarakat dan faktor
sosio ekonomi serta faktor kultural lainnya.
 Mengetahui perubahan ketersediaan sumber daya misalnya
sumber daya manusia, biaya dan material serta alokasi di
tingkat nasional, tingkat lokal dan masyarakat.
 Analisis dukungan manjemen yang dibutuhkan sesuai
tuntutan baru.
 Review pencapaian kegiatan sesuai perencanaan
sebelumnya.
Review dan interpretasi dokumen kebijakan

 Hal ini esensial untuk review pedoman kebijakan saat ini agar memahami
petunjuk dan regulasi yang berlaku untuk diikuti dalam persiapan
perencanaan kesehatan. Manfaat review meyakinkan pedoman kebijakan
nasional, kebijakan local melekat dalam keputusan masyarakat dan
diinterpretasikan serta diterjemahkan ke dalam kegiatan yang sesuai.
 Hal yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah :
 Apakah ada perubahan kebijakan pemerintah dan apa akibatnya terhadap
perencanaan ?
 Review pedoman kebijakan kesehatan nasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan dalam perencanaan paket kesehatan yang
diberikan,apa masalah dan hambatannya, aturan dan regulasi yg diikuti.
 Review sumber daya yang tersedia untuk implementasi rencana meliputi
sumber daya manusia dan anggaran, peralatan, infra struktur dan
pelayanan pendukung di kab/kota.
 Review reformasi sektor kesehatan , sumber daya manusia untuk
pengembangan kebijakan kesehatan, PHC strategy, pedoman persiapan
perubahan rencana serta pedoman program.
 Mencari sumber daya tambahan yang dibutuhkan di dalam masyarakat
yang dapat digabungkan.
 Menentukan hambatan dan keuntungan yang melekat dalam lingkungan
sosio kultural dimana perencanaan akan dikembangkan
Indikator derajat kesehatan
 untuk indikatornegatif, secara umum ada dua
kelompok :
 -Indikator gangguan kesehatan ( morbiditas :
 insidens, prevalens ; mortalitas : CDR, ASDR, IMR,
MMR, DSDR)-
 Indikator hilangnya waktu produktif
 (disability days, YLL, YLD, DALY)
Indikator Determinan Kesehatan
 Determinan, masalah, dan dampak dalam identifikasi
 masalah kesehatan
 Determinan Masalah DampakDerajat kesehatan Keseh
atan Masalah Kesehatan
 Perumusan Masalah :
-Pernyataan adanya kesenjangan secarakualitatif dan kuantitatif.
-Batasan Tempat, Orang dan Waktu-Pemahaman Dinamika MasalahMetode Penentuan Prioritas
Masalah :
1. Metode Matematik (PAHO)
a. Magnitude (luasnya Masalah)
b. Severity (beratnya kerugian yangtimbul)
c. Vulnerability (tersedinya teknologi untukmengatasi masalah)
d.Community and political concern
2. Metode Delbeque dan Delphi
3. Metode Estimasi beban Kerugian

 Perumusan Tujuan :
1.Tujuan harus jelas ukurannya dandapat diukur dilapangan
2.Dinyatakan secara kuantitatif
3.Jelas spesifikasi waktu
4.Jelas spesifikasi lokasi
Masalah-masalah tersebut
diklasifikasikan:

 Masalah-masalah yang berakitan dengan


status kesehatan
 Masalah yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan
 Masalah yang berkaitan dengan lingkungan
 Masalah yang berkaitan dengan masyarakat
Hal yang perlu diperhatikan
dalam identifikasi masalah
antaralain :
 Berdasarkan data dan fakta
 Kesenjangan antara data atau fakta yang ditemukan saat ini
dengan standar atau harapan yang telah disepakati antara lain
SPM
 Harus spesifik tunggal [tidak ganda] dan mengandung jawaban
pertanyaan: apa, siapa, berapa, dimana dan kapan.
 Jelas
 Masalah dapat merupakan masalah yang sudah ada sejak lama
sehingga penanggulangannya dianggap merupakan kegiatan rutin
dari tahun ke tahun.
 Masalah dapat pula merupakan temuan baru yang bersifat
inovatif atau masalah yang bersifat kedaruratan baik wabah
maupun bencana.
 Selama identifikasi masalah harus ditujukan terhadap masalah
kesehatan dan masalah terkait kesehatan berdasarkan data dari
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, hasil survey masyarakat,
sensus, laporan dan pengalaman sendiri.
 Rujuklah Profil Kesehatan Kabupaten / Kota maupun Puskesmas.
Cakupan [apa] K4 [siapa] hanya 60 % [berapa] dari target 80 % di
Kabupaten/Kota X [dimana] pada tahun 2005 [kapan]

Masalah kesehatan bisa bersifat primary atau secondary.

 Primary Problems
Mencakup penyakit yang teridentifikasi di masyarakat mis
malaria, tuberculosis, AIDS dsb., yang berkaitan dengan ketidak
setaraan saat ini, ketidak seimbangan dan ketidakpuasan klien.

 Secondary Problems (masalah kontributor)


Mencakup ketidak adekuatan sumber kesehatan, inefisiensi
pemberian pelayanan kesehatan atau keterampilan manajemen
yang rendah yang menyebabkan atau mendukung terjadinya
masalah primer.
Hal yang perlu diperhatikan waktu melakukan identifikasi
masalah adalah apakah ada masalah-masalah yang masih tetap
ada dari dulu serta apakah ada yang baru seperti HIV AIDS, Flu
Burung dan masalah yang bersifat timbul kembali seperti Polio,
dsb.

Dalam perencanaan, dibedakan masalah yang intervensinya


lebih dari satu tahun [masalah bersifat out come], merupakan
masalah jangka panjang (tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah / Panjang) dan masalah yang
dapat ditanggulangi dalam waktu satu tahun [masalah bersifat
output yang menjadi penyebab masalah out come], merupakan
masalah dalam Rencana Tahunan Pembangunan Kesehatan.

Menentukan masalah bila berkaitan dengan cakupan


menggunakan persentase dan bila melihat kecenderungan
menggunakan angka nominal / persentase beberapa tahun
(minimal 3 tahun) untuk dapat melihat apakah ada peningkatan
atau penurunan.
 Rencana operasional atau POA pada dasarnya
merupakan suatu berkas yang berisi uraian yang
sangat terinci tentang rencana-rencana tindakan yang
direncanakandimaksud untuk
mengatasi/menghilangkan ataumengurangi masalah
yang telah ditentukan prioritasnya yang disusun
mencakup :
1.Tujuan yang hendak dicapai
2.Jangka waktu pelaksanaan
3.Uraian aktivitas
4.Sarana, prasarana dan tenaga yang diperlukan
5.Kriteria penilaian keberhasilan
PERTANYAAN
KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai