Anda di halaman 1dari 29

KONSEP WILAYAH dan

5 PERTUMBUHAN

MATERI
 Wilayah Formal dan Fungsional
 Pewilayahan Berdasarkan Fenomena
Geografis
 Pusat dan Batas Wilayah Pertumbuhan
 Penerapan Konsep Pewilayah di Indonesia
Wilayah Formal dan
A Fungsional

 Region adalah unit geografis yg memiliki


kriteria, batasan dan individualitas tertentu
 Individualitas ini terjadi karena di dalam
region ini terjadi interaksi yg kemudian
memberi ciri khas kepada region (ruang) itu
sendiri
 Oleh karena iru region merupakan suatu unit
geografi dari permukaan bumi yang memiliki
karakteristik teretentu yang membedakannya
dengan wilayah lain
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :

Biotik  Komponen biotik


meliputi manusia,
hewan, dan tumbuhan
Abiotik

Kultural
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :

Biotik  Komponen abiotik


meliputi air, tanah,
dan udara
Abiotik

Kultural
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :

Biotik  Komponen kultural


meliputi kebudayaan
dan teknologi
Abiotik

Kultural
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Dengan demikian penggolongan wilayah
dapat dilakukan dengan mengacu pada
keadaan alam dan tingkat kebudayaan

Keadan Alam  Penggolangan dengan


keadaan alam
dibedakan lagi
berdasarkan iklim, releif
Tingkat Kultural dan vegetasi
 Misal Relief : Dt Rendah
Dt Tinggi, dst
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Dengan demikian penggolongan wilayah
dapat dilakukan dengan mengacu pada
keadaan alam dan tingkat kebudayaan

Keadan Alam  Penggolangan dengan


tingkat kultural,
misalnya : negara maju,
pertanian, perkotaan,
Tingkat Kultural pedesaan dst
Wilayah Formal dan
A Fungsional
 Konsep wilayah sebagai pendekatan/analisis,
dikembangkan dengan memeplajari fenomena
geografis dalam onsep intere;lasi dan interkasi
keruangan yang mengacu pada persebaran
 Dengan Menggunkan pendekatan regional, maka
wilayah dibedakan menjadi :

Wilayah Formal/Uniform region

Wilayah Fungsional/Nodal region


Wilayah Formal dan
A Fungsional
Wilayah Formal/Uniform region

 Merupakan wilayah geografis yang memiliki


keseragaman atau kesamaan berdasarkan kriteria
tertentu
 Misalnya ; daerah pedesaan, petanian dst
 Kesamaan ini menjadi sifat/karakteritik wilayah yang
membedakan dengan wialyah lain
 Pada awalnya kriteri yang digunakan bersifa
alamiah, kemudian berkembang menggunkan
kriteria ekonomi, industri, pemukiman dan
sebagainya
Wilayah Formal dan
A Fungsional
Wilayah Fungsional/Nodal region
 Merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdapat
banyak hal yang di atur oleh beberapa pusat
kegiatan yang satu sama lain saling berhubungan
 Misalnya : Kota terdapat berbagai pusat kegiatan
ada CBD, Perkantoran, Pasar dan setrusnya yang
satu sama lain dihubungan dengan jaringan jalan
raya
 Wilayah Fungsional lebih bersifat dinamis
dibandingkan dengan wilayah formal
Wilayah Formal dan
A Fungsional
Wilayah Fungsional/Nodal region
Pewilayahan Menurut
B Fenomena Geografis
 Di permukaan bumi terjadi berbagai
fenomena geografis, dimana fenomena
tersebut dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kriteria
 Misalnya ; Desa Nelayan, desa Industri, desa
swasembada, kota udang, kota hujan, hutan
bakau, hutan cemara dst
 Proses pengklasifikasikan dalm geografi telag
berlangsung lama yang dikenal dengan
regionaliasi ( pengwilayahan)
Pewilayahan Menurut
B Fenomena Geografis

 Perlu dipahami bahwa bahwa tidak ada


batasan luas terhadap region, oleh
karena itu penentuan kriteria dan
batasan region harus “bermakna”
(meaningfull )
 Iklim, topografi, jenis tanah,
kebudayaan, bahasa, suku bangsa,
tingkat kesejahteraan penduduk adalah
kriteria/karakteristik dari keseragaman
pembentuk wilayah
Pewilayahan Menurut
B Fenomena Geografis
 Dengan demikian penentuan suatu wilayah
sebagai suatu region, didasarkan kriteria
adanya :
Kesatuan Bentuk
Kesatuan Ruang
Kesatuan Fungsi
 Yang mencirikan keseragaman gejala sebagai
hasil distribusi, interelasi dan interaksi unsur-
unsur geografi didalamnya
Pewilayahan Menurut
B Fenomena Geografis
 Pengwilayahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya :

Natural Region
Single Feature Region
Specefic Region
Generic Reegion
Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :

Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Pembanguna Menonjol
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :

Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Pembanguna Menonjol
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Oleh karena itu suatu wilayah memiliki
potensi untuk berkembang dan menjadi
pusat pertumbuhan di dukng oleh :

Kondisi Geografis
Potensi Sumber Daya Alam
Potensi Sumbe Daya Manusia
Jaringan Transportasi
Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Berdarkan faktor tersebut, untuk mengidentifikasi
pusat-pusat pertumbuhan dilakukan berbagai
pendekatan yaitu :

Pusat Pertumbuhan Potensi Wilayah

Pusat Pertumbuhan Teori Tempat Sentral

Pusat Pertumbuhan Teori Kutub


Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :

Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Pembanguna Menonjol
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Batas wilayah pertumbhan diasumsikan
sebagai batas pengaruh wilayah pusat
pertumbuhan terhadap wilayah
sekitarnya
 Untuk mengetahui batas pengaruh dapat
dilakukan dengan menggunakan :

Teori Model Gravitasi

Teori Titik Henti/Balik


Pusat dan Batas
C Wilayah Pertumbuhan
 Ke dua model (teori) diatas dapat
digunakan untuk menhitung :
Aliran transportasi (lalu lintas)

Migrasi penduduk antar dua wilayah

Jumlah penduduk yan cenderung


menggunkan tempat pusat
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Dalam rangka
pemerataan
kemakmuran, maka
pembangunan di
tekankan pasa sektor
pertanian dan industri
 Untuk itu pemerintah
menyusun Rencana
Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dalam
lingkup nasional
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Rencana tersbut bertujuan untuk :
Pemerataan pembangunan ekonomi

Membendung arus migrasi /urbanisasi

Untuk mencapai delapan jalur pemerataan


pembangunan ekonomi

Memudahkan koordinasi di setiap wilayah


dalam rangka memantau laju pembanguna
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Untuk mencapai tujuan tersebut, wilayah Pusat
perumbuhan Pembangunan dikelompokk
menjadi :
1. Wil Pemabnguna Utama A,
pusat pertumbuhan di MEDAN
2. Wil Pemabnguna Utama B,
pusat pertumbuhan di JAKARTA
3. Wil Pemabnguna Utama C,
pusat pertumbuhan di SURABAYA
4. Wil Pemabnguna Utama D
pusat pertumbuhan di MAKASSAR
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke
dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah

Wilayah Pusat Subwilayah Kota yang dikembangkan


Pembangunan Pertumbuhan Pembangunan meliputi daerah
Utama Provinsi
I Aceh dan Sumatera Utara
A Medan Berpusat di Medan
II Sumatera Barat, Riau
Berpusat di Pekanbaru
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke
dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah
Wilayah Pusat Subwilayah Kota yang dikembangkan
Pembangunan Pertumbuhan Pembangunan meliputi daerah Provinsi
Utama
III Jambi, Sumatera Selatan,
B Jakarta dan Bengkulu
Berpusat di Palembang
IV Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan D.I Yogyakarta
Berpusat di Jakarta

VI Kalimantan Barat
Berpusat di Pontianak
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke
dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah
Wilayah Pusat Subwilayah Kota yang dikembangkan
Pembangunan Pertumbuhan Pembangunan meliputi daerah Provinsi
Utama
V Jawa Timur dan Bali
C Surabaya Berpusat di Surabaya

VII Kalimatan Selatan, kalimantan


Tengah dan kalimantan Timur
Berpusat di Balikpapan dan
Samarinda
Penerapan Konsep
D Pewilayah di Indonesia
 Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke
dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah
Wilayah Pusat Subwilayah Kota yang dikembangkan
Pembangunan Pertumbuhan Pembangunan meliputi daerah Provinsi
Utama
VIII Nusa Tenggara Barat, Nusa
D Makassar Tenggara Timur Sulawesi
Selatan dan Sulawesi
Tenggara.
Berpusat di Makassar
IX Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara
Berpusat di Menado
X Maluku dan Papua
Berpusat di Sorong

Anda mungkin juga menyukai