Anda di halaman 1dari 24

SAMPEL BIOLOGIS

• Sampel biologis:
sampel yang diambil dari suatu makhluk
hidup  - manusia
- hewan
- tanaman
- mikroorganisme
- dan makhluk hidup yg lain

 Sampel biologis: 1. Cairan biologis


2. Organ2 fungsional
1. Cairan Biologis

• Cairan sederhana, campuran kompleks

Darah, urine, keringat, saliva, ASI,


sperma, cairan vagina, dll
DARAH
• Cairan biologis kompleks, pH ~~ 7,4

protein, garam-garam yang terlarut,


hormon, lemak, karbohidrat, senyawa
endogen, metabolit-metabolit, dll

• Sel-sel darah merah


• Untuk menentukan kadar bahan aktif
di dalam darah, diperlukan data:

1. plasma

2. serum
• PLASMA:
Darah ditampung wadah mengandung
anticoagulant
Kocok pelan2 sampai homogen, diamkan atau
dipusing, supernatan kuning jernih

plasma

X!! Pengocokan harus hati-hati.


Sel darah merah tidak boleh pecah.
plasma akan berwarna merah.

Anticoagulant: heparin Na, EDTA (garam disodium),


oksalat (garam kalium)
• SERUM:

Darah ditampung wadah tidak mengan-


dung anticoagulant.

Dipusing/ dibiarkan supernatan kuning jernih

SERUM
URINE

• Cairan biologis kompleks yang


dieksresikan, mengandung bahan yang
larut dalam air (dalam kondisi normal).

• Komposisi bahan dan pH tergantung diit


makanan.

• Tidak mengandung protein dan lipid.


• Sebagian bahan aktif (Obat)
ekskresi
btk terkonyugasi dg konjugat endogen

glukoronat, asetat,
sulfat,merkapturat.

detoksifikan keracunan logam brt

Tahap awal analisis u/ urine: hidrolisis.


AIR SUSU IBU
• Banyak mengandung protein

diperlukan bayi.

Ekskresi obat dari plasma ke ASI tgt. pada:


Sifat partisi dg pH
Berat Molekul
Kelarutan obat (lipid-obat)
Konsentrasi obat dalam ASI dibanding
plasma:
• Asam lemah: lebih rendah
• Basa lemah: lebih tinggi

• Jumlah obat yng dieksresi melalui ASI : < 1%

• pH ASI : 6,8 – 7,3


SALIVA

• Cairan Biologis sederhana dan kompleks.

Elektrolit, KH, ptialin, lipid (dr. kelenjar


saliva) lipid-obat terlarut

• pH 5,5 – 8,4
KERINGAT

Mengandung elektrolit, garam terlarut,


bahan terekskresi lewat keringat yang
tersolubilisasi.
KOMPONEN PENGGANGGU

• Protein (sebagian besar)

• Endogen

• Metabolit
ANALISIS KUANTITATIF CAIRAN
BIOLOGIS

I. Memisahkan protein dengan pengendap

II. Protein tidak dipisahkan


I. Pemisahan protein:
Pengendap protein
i) gol. Asam trikloro asetat, asam tungstat, asam
perklorat.
Konsentrasi 20 – 40%.
ii) gol. Garam: ammonium sulfat, aluminium klorida,
natrium sulfat.
Konsentrasi : 2 g/5 ml
iii) gol. Pelarut organik: metanol, alkohol, asetonitril
Konsentrasi: 2 x vol. sampel
iv) gol. Enzym: enzym proteolitik.

Kerugian:  bahan aktif ikut terkopresipitasi sebagian


 % recovery rendah
II. Tanpa pemisahan protein:

Pelarut ekstraksi harus sangat


melarutkan senyawa bahan aktif yang
akan diekstraksi.
Ekstraksi cair-cair:

A) Pemisahan protein:
Plasma/Serum: di+ pengendap prot.

dipusing ambil supernatan

ekstraksi plrt org sesuaikan pH

pisahkan amati (metode terpilih)


B) Tanpa pemisahan protein
Plasma/serum disesuaikan pHnya

ekstraksi dg pelarut organik yg sesuai

pisahkan

amati dg metode yg dipilih


C) Urine.
Urine disesuaikan pHnya

ekstraksi dg pelarut organik yg sesuai

pisahkan

amati dg metode yg dipilih


Ekstraksi padat-cair
A) Plasma/serum:
dengan/tanpa pemisahan protein

kolom dg fase diam ttt.

eluasi dg pelrt org ttt

tampung amati
B) Urine:
dihidrolisis + disesuaikan pH

kolom dg fase diam ttt.

eluasi dg pelrt org ttt

tampung amati
2. Organ-organ fungsional:
- hati
- jantung
- ginjal
- pankreas
- lambung
- dll
• Homogenisasi sel-sel dalam jaringan
• Lisis thd sel-sel jaringan  SDS (Sodium
Duodecyl Sulphate)
• Ekstraksi spt pada plasma/serum
• Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. koreksi thd adanya pengaruh dr seny.
endogen
2. untuk LOD/LOQ  METODE TERPILIH
3. Oleh krn kadar bahan aktif yg kita
tentukan p.u. rendah sekali  uji
akurasi  hasil dapat dipercaya

Anda mungkin juga menyukai