Anda di halaman 1dari 4

TANDA DAN GEJALA KLINIS

SINDROM KLINIS TIPE OBSTRUKSI

1. Keluhan kandung kemih : sukar miksi,  Obstruksi bilateral parsial


frekuensi, nokturia, kolik ginjal,
benjolan dalam perut
2. Gagal ginjal akut : sering dengan anuria  Obstruksi bilateral total
3. Gagal ginjal kronik : sedikit keluhan/  Obstruksi bilateral parsial yang berat
gejala obstruksi
4. Kelainan tubular gijal : poliuria, Obstruksi bilateral parsial kronik atau
polidipsia (diabetes insipidus pascakoreksi obstruksi bilateral berat atau
nefrogen); kehilangan banyak garam total
dan air, asidosis tubular ginjal
5. Nyeri perut atau ginjal membesar dan  Obstruksi unilateral parsial atau total
lunak
6. Infeksi saluran kemih berulang atau Setiap obstruksi saluran kemih
resistensi pengobatan
7. Penyulit lain : batu infeksi (struvit),
hipertensi, polisitemia, asites neonatal
DIAGNOSIS
1. Keluhan dan Gejala
a. Prenatal
 Terdeteksi melalui USG pada minggu ke 16-20 minggu kehamilan
 Displasia dan dilatasi ginjal
 Diameter anteroposterior pelvis renalis fetus lebih dari 6 mm pada usia
kehamilan 20 minggu, 8 mm pada usia 20-30 minggu, 10 mm pada usia
kehamialn > 30 minggu
b. Pascanatal
 Keluhan aliran kemih (mis: kurang lancar, frekuensinya, menetes dan malam
hari banyak berkemih)
 Sakit perut akut karena obstruksi ureter yang mendadak
 Hematuria
 Masa palpabel didaerah abdomen (khas hidronefrosis)
 Lesi karena obstruksi infravesika
 Gejala hipovolemia
 Pada gagal ginjal berat : edema perifer, bendungan paru, dan hipertensi
 Gagal ginjal kronik : pucat, pusing, iritabilitas neuromuskular meningkat,
nafas berbau amoniak, perikarditis
 Kolik ginjal akut : ileus paralitikus
 Batu ginjal
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Laboratorium
 Ada eritrosit dan leukosit dalam urin
 Proteinurinaria ringan (<15g/24jam)
 Jika ada ISK ditemukan toraks granular, hialin, lilin
atau leukosit
 Gagal ginjal akut : osmolalitas menurun, natrium
urine meningkat, kreatinin urun plasma
meningkat
 Obstruksi akut tanpa gagal ginjal berat : ntrium
rendah, osmolalitas meningkat
DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Penunjang
a. USG : untuk menentukan ada tidaknya kaliks (menduga obstruksi
urupati)
b. Renal Resistive Index (RI) : menilai perubahan aliran darah internal
(membedakan ginjal obstruksi dengan tidak obstruksi)
c. Mictiocystourethrography (MCU) : untuk semua kasus dilatasi traktus
urinarius (menyingkirkan refluks vesiko-ureter)
d. Renografi Radioisotop : memberikan gambaran dinamik ekskresi di
kemih
e. Pielografi IV : jarang digunakan untuk anak, tetapi digunakan untuk
kasus tertentu
f. CT-Scan : pemeriksaan kedua dalam mencari etiologi diagnosis
sebelumnya
g. MRI : menentukan densitas jaringan untuk mencari kasus uropati
obstruksi
h. Ureteropyelography : memberikan keterangan rinci dan tepat lokasi
dan kausa obstruksi saluran kemih yang diagnosanya sudah
ditegakkan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai