Dibawakan oleh:
Pahroni
1710029080
2
Identitas pasien
Nama : An. NA
Usia : 11 Bulan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 4,6 Kg
Tinggi Badan : 68 centimeter
Anak ke : Kedua dari dua bersaudara
Agama : Islam
Alamat : Maratua Teluk Harapan RT 02 , Berau
Keluhan Utama
Sesak nafas 14 hari
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie pukul 10.00
pagi. Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Umum Abdul Rivai
dengan keluhan sesak nafas 14 hari, Anak juga mengalami demam
sejak 2 minggu, demam terus menerus dan berkurang bila minum
obat penurun demam dan pada saat demam tinggi disertai adanya
kejang, durasi kejang kurang dari 5 menit dengan seluruh badan kaku.
Keluhan lain BAB cair selama 14 hari. Orang tua pasien mengeluhkan
berat badan anak terus turun semenjak umur 3 bulan
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Perkembangan
0 – 6 bulan : mampu tengkurap, mengangkat kepala
6 – 9 bulan :
9 – 12 bulan :
Riwayat Imunisasi
N Nila
Jenis Pemeriksaan Normal
i i
17
3. pH 8.0 4.8 – 7.8
Sedimen 27
4. Hematokrit 31,0 – 41,0 %
,9
4. Epitel + Sedikit
22
5. Eritrosit 0-1 0-1 5. Trombosit 150 - 450 x109/L
7
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB X
Uji Mantoux X
BB/Keadaan Gizi X
Demam x
Pembesaran KGB X
Batuk Kronis x
Pembengkakan Sendi X
Foto thoraks x
Jumlah 7
Diagnosis Kerja IGD
Susp. TB + Gizi Buruk (marasmus) + KEP
Penatalaksanaan IGD
Konsul ke dr. Sp.A
Drip KCL 2,2 cc dalam RL 210 cc dalam 3 jam
D10% bolus 4 cc
Cefotaxime 2 x 220 mg
Sugestam 2 x 13 mg
OAT : 1 x 1
Rifampisin 50 mg
Pyrazinamide 90 mg
Vit B 45 mg
Sanmol drop 3 x 0,5 cc
Zink syrup 1 x 20 mg
Formula F75 55 cc tiap 2jam
Tanggal Pemeriksaan Terapi
25 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru + marasmus
(perawatan H ke 6) O: + failure to thrive+ laringomalaesia
N: 130 x/menit, reguler,kuat angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
T:37 0C, Inj. Ceftriaxone 2 dd 150mg
BB : 4,5 kg
Asam folat
K/L An (+/+) ik (-/-) pembesaran KGB
(-) CTM 0,4mg, NAC 40mg,
salbutamol 0,4mg 3x1 PO
Tho Whz (-/-), rho (-/-), stridor (+) S1 S2
tunggal reguler. Isoniazid pulv 1 dd 45 mg
Abd BU (+) N, Rifampicin pulv 1 x 62,5mg
Ext akral hangat, CRT < 2 detik,
Pirazinamid pulv 1 x 11,5mg
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
26 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru +
(perawatan H ke O: marasmus + failure to thrive+
7) N: 130 x/menit, reguler,kuat laringomalaesia
angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
T:37 0C, Inj. Ceftriaxone 2 dd
BB : 4,5 kg 150mg
K/L An (+/+) ik (-/-) Asam folat
pembesaran KGB (-) CTM 0,4mg, NAC 40mg,
Tho Whz (-/-), rho (-/-), stridor salbutamol 0,4mg 3x1 PO
(+) S1 S2 tunggal reguler. Isoniazid pulv 1 dd 45 mg
Abd BU (+) N,
Rifampicin pulv 1 x
Ext akral hangat, CRT < 2 62,5mg
detik,
Pirazinamid pulv 1 x
11,5mg
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
28 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru +
(perawatan H ke 9) O: marasmus + failure to thrive+
N: 130 x/menit, reguler,kuat laringomalaesia
angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
T:37 0C, Inj. Ceftriaxone 2 dd 150mg
BB : 4,5 kg Asam folat
K/L An (+/+) ik (-/-) pembesaran
CTM 0,4mg, NAC 40mg,
KGB (-) salbutamol 0,4mg 3x1 PO
Tho Whz (-/-), rho (-/-), stridor (+)
Isoniazid pulv 1 dd 45 mg
S1 S2 tunggal reguler.
Abd BU (+) N, Rifampicin pulv 1 x 62,5mg
Ext akral hangat, CRT < 2 detik, Pirazinamid pulv 1 x 11,5mg
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
TKTP 4x100cc
Pirazinamid pulv 1 x
11,5mg
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
ANATOMI
ANATOMI LARING
Laring:
Merupakan bagian terbawah saluran nafas atas.
Bentuk menyerupai limas segitiga yang terpancung
(bagian atas > bagian bawah).
Batas-batas:
Superior : Aditus Laryngis
Inferior : batas caudal Cartilago Cricoidea
Kerangka Laring tersusun dari:
Os Hyoid yg bbtk huruf U
Beberapa tulang rawan yakni :
Cartilago Thyroidea
Cartilago Cricoidea
Cartilago Arythenoidea
Cartilago Corniculata (Santorini)
Cartilago Cuneiformis (Wrisbergi)
Cartilago Epiglottica
Os Hyoid dan Cartilago Thyroidea
A. Os Hyoid:
Permukaaan atas dihubungkan dengan lidah, mandibula &
tengkorak oleh tendon dan otot-otot dgn fungsi :
Menarik laring keatas waktu menelan
Membuka mulut dan membantu menggerakkan lidah ketika
relaksasi
B. Cartilago Thyroidea
Hanya satu (tidak sepasang).
Merupakan tulang rawan hyalin terbesar di bagian antero-
superior laring.
C. Cartilago Cricoidea
Hanya satu (tidak sepasang) dibawah Cartilago
Thyroidea.
Merupakan tulang rawan hyaline.
Berbentuk lingkaran dan dihubungkan dengan
Cartilago Thyroidea dengan Lig. Cricothyroidea.
D. Cartilago Arythenoid
Sepasang (dua buah) dekat permukaan belakang
Laring.
Merupakan tulang rawan hyaline kecuali pada
processus vocalis dan apex yang terdiri dari tulang
rawan elastik.
Membentuk Articulatio Crico-arythenoid dengan
Cartilago Cricoidea.
E. Cartilago Corniculata
Sepasang (ki & ka) melekat pd Cart. Arythenoid di
apeks.
Merupakan tulang rawan elastik.
Laringomalasia adalah suatu keadaan dimana
akibat terdapat flaksiditas dan inkoordinasi
kartilago supraglotik dan mukosa aritenoid,
plika ariepiglotik dan epiglotis. Gejala utama
pada pasien dengan laringomalasia adalah
stridor inspirasi dan gangguan pemberian
makan. Kelainan ini dapat hilang dengan
sendirinya
Defenisi
Etiologi dan Patofisiologi
Laringomalasia :
Teori model embriologi
Teori anatomi
Teori neurogenik
Teori model embriologi
Perbedaan kecepatan pertumbuhan
lengkung brakial ke 3 dan ke 4
sehingga epiglotis melengkung
ke dalam
Teori Anatomi
Abnormalitas kelenturan tulang rawan
laring yang menyebabkan kolapsnya
struktur supraglotis
Teori Neuromuskuler
Terlambatnya perkembangan kontrol
neuromuskuler sehingga terjadi kolaps
struktur supraglotis
Tipe Laringomalasia :
Tipe 1 : Prolaps mukosa kartilago aritenoid
yang tumpang tindih
Tipe 2 : Memendeknya plika ariepiglotika
Tipe 3 : Melekuknya epiglotis ke arah
posterior
Trakeomalasia :
Primer
Terjadi karena
abnormalitas dinding
trakea
Trakeomalasia :
Sekunder
Karena penekanan dari luar trakea
GEJALA KLINIS
Laringomalasia
Stridor inspirasi
Makan lambat, kadang-kadang muntah
Apneu
DIAGNOSIS
Laringomalasia
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
Laringomalasia
Anamnesis
Riwayat stridor inspirasi, tanpa adanya
sekret nasal, bertambah jika terlentang
dan menangis
DIAGNOSIS
Laringomalasia
Pemeriksaan fisik
Bayi dapat berinteraksi normal, takipneu,
stridor terdengar jelas di sekitar angulus
sternalis
DIAGNOSIS
Laringomalasia
Pemeriksaan penunjang
Laringoskopi fleksibel
DIAGNOSIS
Trakeomalasia :
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang:
Trakeobronkoskopi,
esofagogram,
CT-scan, MRI
DIAGNOSIS BANDING
Setiap kelainan yang menyebabkan
obstruksi pada laring dan trakea
PENATALAKSANAAN
Laringomalasia
Hampir 90 % bersifat ringan dan tidak
memerlukan tindakan bedah
Informasi kepada orang tua
Pada laringomalasia berat diperlukan
tindakan operasi supraglotoplasti
Menurut Jackson, trakeostomi diperlukan
untuk mengatasi obstruksi jalan nafas
yang berat sampai masalah teratasi.
Supraglotoplasti
Indikasi :
• Obstruksi jalan nafas yang berat
• Tidak bisa makan
• Cor pulmonale
• Gagal tumbuh kembang
Supraglotoplasti :
• Tipe 1 : eksisi jaringan mukosa yang
berlebihan pada bagian postolateral
• Tipe 2 : memotong plika ariepiglotika
yang pendek.
• Tipe 3 : eksisi melewati ligamen
glosoepiglotika untuk menarik epiglotis
ke depan
1 2 3
PROGNOSIS
• Prognosis laringomalasia umumnya baik
dan dapat sembuh sendiri
• Sebagian besar gajala hilang pada usia
2 tahun
• Beberapa kasus gejala sdh menghilang
tapi kalainan tetap ada, biasanya stridor
muncul saat beraktifitas
BAB IV
PEMBAHASAN
Anamnesis
Fakta Teori
Sesak nafas 14 hari Obstruksi jalan napas
Demam sejak 2 minggu Tangis abnormal yang dapat berupa tangis
Kejang kurang dari 5 menit tanpa suara (muffle)
dengan seluruh badan kaku Stridor inspiratoar
Asupan makan dan minum susu Masalah makan sering terjadi akibat
kurang obstruksi napas yang berat
Berat badan menurun Dipresipitasi oleh infeksi saluran nafas
Pada pasien didapatkan keluhan
muntah dan BAB cair 2 minggu
Pasien memiliki riwayat TB dan
Pneuomoniaa
Pemeriksaan Fisik
Fakta Teori
pernafasan Stridor
Thoracoabdominal (+) Retraksi sternum, interkosta, dan
suprasternal & subcostal epigastrium
(+)
stridor (+/+)
Diagnosis
Fakta Teori
Stridor inspiratoar Stridor inspiratoar
Sesak napas Tanda klinis berupa retraksi
Retraksi suprasternal dan intercostal
subcostal Terlihat takipneu ringan
Bayi Kesulitan saat diberi Bayi kadang tersedak atau batuk
makan ketika diberi makan jika ada
refluks pada bayi
Pemeriksaan penunjang
Fakta Teori
Darah Lengkap Pemeriksaan laring dengan
menggunakan laringoskop serat fiber
Hb : 9,3 fleksibel selama periode pernapasan
Leu : 23,33 spontan. Penemuan endoskopik yang
paling sering adalah kolapsnya plika
HT : 27,9% ariepiglotik dan kartilago kuneiform
ke sebelah dalam
Trombosit 227000 Visualisasi langsung memperlihatkan
LED : 5 epiglotis berbentuk omega selama
inspirasi
Radiologi
Adanya infiltrate , corakan
rame kesimpulan tb paru
Penatalaksanaan
Fakta Teori
Drip KCL 2,2 cc dalam RL 210 cc dalam 3 jam Jika bayi mengeluarkan stridor yang
D10% bolus 4 cc lebih keras dan mengganggu tidur, hal
Cefotaxime 2 x 220 mg ini dapat diatasi dengan menghindari
Sugestam 2 x 13 mg tempat tidur, bantal atau selimut yang
OAT : 1 x 1 terlalu lembut, sehingga akan
- Rifampisin 50 mg memperbaiki posisi bayi sehingga dapat
- Pyrazinamide 90 mg mengurangi bunyi
- Vit B 45 mg Jika terjadi hipoksemia berat (saturasi
Sanmol drop 3 x 0,5 cc oksigen <90%) diberikan tambahan
Zink syrup 1 x 20 mg oksigen
Formula F75 55 cc tiap 2jam Sebagian besar anak dengan kelainan ini
dapat ditangani secara konservatif
Trakeostomi merupakan prosedur
pilihan untuk laringomalasia berat
Supraglotoplasti dapat dilakukan pada
kasus-kasus yang lebih ringan
Prognosis
Fakta Teori