Anda di halaman 1dari 8

Perilaku dan Aspek Sosial Budaya Masyarakat

Dalam Akses Ke Pelayanan Kesehatan

DR.KHOLIS ERNAWATI, S.Si, M.Kes


Semester Genap TA 2017/2018
Budaya

• Seringkali budaya diartikan secara duniawi seperti tarian, makanan,


bahasa, karya seni, upacara adat, permainan, dan sebagainya.
• Padahal dalam kehidupan banyak sekali perwujudan dari budaya
yang tidak atau sedikit disadari yaitu konsep mengenai kecantikan,
pola hubungan dengan orang lain, cara kepemimpinan, konsep
keadilan, waktu bekerja, pola membuat keputusan kelompok,
konsep kebersihan, perilaku mandiri, teori penyakit, persepsi sehat
sakit, dan sebagainya.
• Bahkan untuk hal-hal yang tidak disadari merupakan faktor budaya
yang sangat penting, karena seringkali melekat erat secara emosi ke
dalam setiap individu dalam masyarakat, yaitu pengaturan ruang,
perhatian pada remaja, sikap kompetisi atau bekerjasama, konsep
masa depan dan masa lalu, sikap tubuh, konsep diri dan sebagainya.
• Budaya, adalah pola-pola perilaku yang berbagi antar kelompok dan
ditularkan dari generasi ke generasi melalui pembelajaran, yang
membuahkan kerangka konsep pada seluruh perilaku manusia, termasuk
salah satunya perilaku kesehatan.
• 3 pendekatan dasar teori yang menjadi suplemen pada pendekatan
biomedis dalam menjelaskan bagaimana budaya dapat mempengaruhi
kesehatan, yaitu:
• Teori ekologi kedokteran yang menjelaskan bahwa budaya merupakan
mediasi dalam membentuk hubungan antara fisik, biologis, benda-benda
dengan lingkungan
• Pendekatan kritis terhadap ekonomi politis yang memperlihatkan
bagaimana kesehatan dipengaruhi oleh sumberdaya ekonomi, kekuasaan
dan kegiatan sosial yang mengakibatkan risiko kesehatan dan penyebaran
sumber daya
• Pendekatan simbolis yang menjelaskan bagaimana budaya bermakna
pada terjadinya proses penyembuhan yang diakui dan berhubungan
dengan kepercayaan sebagai proses psikologis

Winkelman Michael. 2009.


Culture and Health: Applying Medical Anthropology, San Fransisco, USA: Jossey Bass.
• Aspek mayor dalam karakteristik sistem budaya yaitu aspek mental, sosial
dan material.

• Pada aspek mental yang tingkatannya merupakan superstruktur, kegiatan


yang tampak adalah berupa komunikasi yang merupakan fungsi dari
ideologi, kepercayaan dan pemaknaan kehidupan. Misalnya bahasa,
konsep sehat sakit, kepercayaan pengobatan, dan sebagainya.
• Pada aspek sosial yang berfungsi pada organisasi sosial, aktifitas yang
tampak adalah hubungan interpersonal manusia. Tingkat ini disebut
tingkat struktur, sebagai contoh bentuk keluarga, perkumpulan
persaudaraan, hukum adat, upacara adat, kepemimpinan masyarakat, dan
sebagainya.
• Sedangkan aspek material pada budaya disebut sebagai infrastruktur.
Perilaku merupakan aktifitas yang menunjang aspek ini dan contoh
wujudnya adalah perumahan, fasilitas transportasi, dan sebagainya.
Tabel. Aspek Mayor Dalam Karakteristik Sistem Budaya dan Contoh

Sstiem Budaya Tingkat Fungsi Aktivitas Contoh


Superstruktur Mental Ideologi, Komunikasi Bahasa ibu, bahasa nasional,
kepercayaan, komunikasi non-verbal,
pemaknaan pelayanan media, konsep sehat
sakit, kepercayaan dan perilaku
kesehatan pada orang awam,
sektor profesional rakyat,
model-model health-beliefs,
model-model explanatory, dsb
Struktur Sosial Organisasi Hubungan Bentuk keluarga, peran dalam
sosial interpersonal keluarga, perkumpulan sosial,
kepemimpinan, dinamika politik,
upacara adat, upacara
keagamaan, hukum adat,
program pendidikan, dsb

Infrastruktur Material Teknologi, Perilaku Perumahan, finansial, pekerjaan,


ekonomi fasilitas transportasi, fasilitas
pelayanan kesehatan, dsb
Model Treatment Seeking Behaviour
Dan Pelayanan Kesehatan:
• Teori akses: akses potensial menjadi akses nyata
• Teori Evaluated Neeed: Jika seseorang telah mengalami gejala suatu penyakit
berdasarkan kriteria medis, maka orang tersebut telah mempunyai kebutuhan
untuk memanfaatkan yankes (pemeriksaan dan pengobatan).
• Agar kebutuhan yang sudah ada menjadi permintaan/akses banyak faktor yg
berpengaruh. Apabila pelayanan kesehatan tidak mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut maka permintaan tidak terjadi (avoided demand), walaupun pelayanan
kesehatan telah tersedia (akses potensial).
• Misalnya masalah penanggulangan TB adalah CDR (case detection rate) rendah.
Artinya: Banyak penderita TB (suspek TB) di masyarakat yang belum
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk penanganan TBnya.Ketersediaan obat,
fasilitas kesehatan dan strategi DOTS akan sia-sia.
• Penemuan kasus TB sangat tergantung akses mandiri suspek TB ke fasilitas
kesehatan. Keberhasilan strategi DOTS sangat ditentukan oleh inisiatif dan
kemampuan suspek TB untuk memanfatkan fasilitas kesehatan.
• Akses nyata masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ditentukan oleh:
• Predisposing Factor :
• pengetahuan
• Persepsi Biaya
• Perspsepsi Jarak ke tempat pelayanan kesehatan

• Enabling Factor :
• Asuransi kesehatan
• Pendapatan
• Buta huruf
• Jarak ke tempat pelayanan kesehatan

• Reinforcing Factor:
• Adanya anjuran

Anda mungkin juga menyukai