• Seringkali budaya diartikan secara duniawi seperti tarian, makanan,
bahasa, karya seni, upacara adat, permainan, dan sebagainya. • Padahal dalam kehidupan banyak sekali perwujudan dari budaya yang tidak atau sedikit disadari yaitu konsep mengenai kecantikan, pola hubungan dengan orang lain, cara kepemimpinan, konsep keadilan, waktu bekerja, pola membuat keputusan kelompok, konsep kebersihan, perilaku mandiri, teori penyakit, persepsi sehat sakit, dan sebagainya. • Bahkan untuk hal-hal yang tidak disadari merupakan faktor budaya yang sangat penting, karena seringkali melekat erat secara emosi ke dalam setiap individu dalam masyarakat, yaitu pengaturan ruang, perhatian pada remaja, sikap kompetisi atau bekerjasama, konsep masa depan dan masa lalu, sikap tubuh, konsep diri dan sebagainya. • Budaya, adalah pola-pola perilaku yang berbagi antar kelompok dan ditularkan dari generasi ke generasi melalui pembelajaran, yang membuahkan kerangka konsep pada seluruh perilaku manusia, termasuk salah satunya perilaku kesehatan. • 3 pendekatan dasar teori yang menjadi suplemen pada pendekatan biomedis dalam menjelaskan bagaimana budaya dapat mempengaruhi kesehatan, yaitu: • Teori ekologi kedokteran yang menjelaskan bahwa budaya merupakan mediasi dalam membentuk hubungan antara fisik, biologis, benda-benda dengan lingkungan • Pendekatan kritis terhadap ekonomi politis yang memperlihatkan bagaimana kesehatan dipengaruhi oleh sumberdaya ekonomi, kekuasaan dan kegiatan sosial yang mengakibatkan risiko kesehatan dan penyebaran sumber daya • Pendekatan simbolis yang menjelaskan bagaimana budaya bermakna pada terjadinya proses penyembuhan yang diakui dan berhubungan dengan kepercayaan sebagai proses psikologis
Winkelman Michael. 2009.
Culture and Health: Applying Medical Anthropology, San Fransisco, USA: Jossey Bass. • Aspek mayor dalam karakteristik sistem budaya yaitu aspek mental, sosial dan material.
• Pada aspek mental yang tingkatannya merupakan superstruktur, kegiatan
yang tampak adalah berupa komunikasi yang merupakan fungsi dari ideologi, kepercayaan dan pemaknaan kehidupan. Misalnya bahasa, konsep sehat sakit, kepercayaan pengobatan, dan sebagainya. • Pada aspek sosial yang berfungsi pada organisasi sosial, aktifitas yang tampak adalah hubungan interpersonal manusia. Tingkat ini disebut tingkat struktur, sebagai contoh bentuk keluarga, perkumpulan persaudaraan, hukum adat, upacara adat, kepemimpinan masyarakat, dan sebagainya. • Sedangkan aspek material pada budaya disebut sebagai infrastruktur. Perilaku merupakan aktifitas yang menunjang aspek ini dan contoh wujudnya adalah perumahan, fasilitas transportasi, dan sebagainya. Tabel. Aspek Mayor Dalam Karakteristik Sistem Budaya dan Contoh
Sstiem Budaya Tingkat Fungsi Aktivitas Contoh
Superstruktur Mental Ideologi, Komunikasi Bahasa ibu, bahasa nasional, kepercayaan, komunikasi non-verbal, pemaknaan pelayanan media, konsep sehat sakit, kepercayaan dan perilaku kesehatan pada orang awam, sektor profesional rakyat, model-model health-beliefs, model-model explanatory, dsb Struktur Sosial Organisasi Hubungan Bentuk keluarga, peran dalam sosial interpersonal keluarga, perkumpulan sosial, kepemimpinan, dinamika politik, upacara adat, upacara keagamaan, hukum adat, program pendidikan, dsb
Infrastruktur Material Teknologi, Perilaku Perumahan, finansial, pekerjaan,
ekonomi fasilitas transportasi, fasilitas pelayanan kesehatan, dsb Model Treatment Seeking Behaviour Dan Pelayanan Kesehatan: • Teori akses: akses potensial menjadi akses nyata • Teori Evaluated Neeed: Jika seseorang telah mengalami gejala suatu penyakit berdasarkan kriteria medis, maka orang tersebut telah mempunyai kebutuhan untuk memanfaatkan yankes (pemeriksaan dan pengobatan). • Agar kebutuhan yang sudah ada menjadi permintaan/akses banyak faktor yg berpengaruh. Apabila pelayanan kesehatan tidak mempertimbangkan faktor-faktor tersebut maka permintaan tidak terjadi (avoided demand), walaupun pelayanan kesehatan telah tersedia (akses potensial). • Misalnya masalah penanggulangan TB adalah CDR (case detection rate) rendah. Artinya: Banyak penderita TB (suspek TB) di masyarakat yang belum memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk penanganan TBnya.Ketersediaan obat, fasilitas kesehatan dan strategi DOTS akan sia-sia. • Penemuan kasus TB sangat tergantung akses mandiri suspek TB ke fasilitas kesehatan. Keberhasilan strategi DOTS sangat ditentukan oleh inisiatif dan kemampuan suspek TB untuk memanfatkan fasilitas kesehatan. • Akses nyata masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ditentukan oleh: • Predisposing Factor : • pengetahuan • Persepsi Biaya • Perspsepsi Jarak ke tempat pelayanan kesehatan • • Enabling Factor : • Asuransi kesehatan • Pendapatan • Buta huruf • Jarak ke tempat pelayanan kesehatan • • Reinforcing Factor: • Adanya anjuran