Anda di halaman 1dari 20

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan
sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa
tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan
adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus
lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Dengan
kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi,
asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol
kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar
antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu
dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah.
Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja,
cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena
kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan
berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama
kehamilan.
Berikut ini daftar asupan gizi yang
harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a. Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per
harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang
bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya.
Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai
sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 %
berasal dari sayur dan buah-buahan.
b. Asam folat
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak
yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama
bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika
kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak
sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya
tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak
tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau,
dan beras merah.
c. Protein
Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah,
dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya,
atau 10 gram lebih banyak daripada biasanya. Makanan berprotein
didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging.
d. Kalsium
Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan
kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat
terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang
ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya.
Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan
produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat
bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat
menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi
sang janin.
e. Zat besi.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel
darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena
anemia. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan
memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi
diantaranya hati, ikan, dan daging.
PEMBERIAN SUPLEMEN GIZI
Suplemen gizi adalah kemasan baik berupa tablet,
kaplet, maupun sirup yang memiliki kandungan zat-zat nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya zat-zat nutrisi yang
ada dalam suplemen pada ibu hamil adalah :
Tujuan pemberian kesehatan ibu selama masa kehamilan
 Memaksimalkan kesehatan ibu selama masa kehamilan
 Persiapan ibu menghadapi persalinan
 Meningkatkan tumbuh kembang janin
Suplemen gizi yang lazim diberikan pada ibu hamil
adalah zat besi, asam folat, kalsium, vitamin (B1, B6, B12, B
kompleks, dan C). Kebutuhan suplemen yang paling penting
pada ibu hamil adalah zat besi, asam folat, dan kalsium.
1 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Trimester I (1-12 minggu)
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat
secara minimal, karena pertumbuhan janin pada 3 bulan
pertama masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang
dikonsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan janin,
karena gizi menentukan nasib jabang bayi dikemudian hari.
Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
 Kalori
 Protein
 Vitamin dan Mineral
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar
70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat
badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan
terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori
yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Trimester II (13-28 minggu)
Kebutuhan gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu
diperhatikan karena terkait erat dengan prkemngan intelegensia
janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami
pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai
bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat
kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan
zat gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari
dibandingkan sebelum hamil. Konsuksi makanan ini setidaknya
menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir
trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk
menambah bobot 0,5 kg setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran,
konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan dalam
takaran yang cukup unruk persiapan tenaga ibu dalam persalinan.
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta,
juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah darah. Kebutuhan
protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan,
telur dan nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Trimester III ( 29-40 minggu )
Pada trimester ke 3 tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam
jumlah banyak dibandingakn sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan
membentuk protein dari asam amino , darah merah, saraf otak, dan
otot-otot tubuh. Bila protin tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6
akan tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin B6
ini antara lain ikan. Selain itu konsumsi juga bahan yang mengandung
omega 3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan
salmon. omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan
retina janin.
Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh.
Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature yang
berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester
terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing.
Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.
Kalsium dibutuhkan pada trimester I hingga trimester III,
karena merupakan zat gizi penting selama masa kehamilan.
Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester ke II
khamilan. Faktanya hampir 70% ibu hamil di Indonesia menderita
anemia. Sebab itu suplemen zat besi diupayakan untuk diberikan
selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi.
4. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila
status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau
pada saat kehamilan akan menyebabkan berat
badan lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan
mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak
janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi
anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan gizi dan
hidup dalam lingkungan yang miskin akan
menghasilkan generasi kekurangan gizi dan mudah
terkena penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya
ditandai dengan berat dan tinggi badan yang
kurang optimal (Supariasa, 2001).
5. Faktor yang mempengaruhi
ibu hamil
 Umur
 Berat badan
 Suhu lingkungan
 Aktivitas
 Status kesehatan
 Kebiasaan dan Pandangan Wanita
terhadap Makanan
 Status ekonomi
6. Dampak kekurangan Gizi
pada Ibu Hamil
Kekurangan gizi pada ibu hamil
dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya
pertumbuhan otak janin, bayi lahir dengan
kurang darah (anemia), bayi mudah terkna
infeksi dan dapat mengakibatkan abortus.
Status gizi pada ibu hamil dapat
ditingkatkan dengan menganjukan ibu
hamil untuk mengkonsumsi makanan yang
memenuhi zat-zat gizi yang telah diuraikan
diatas.
Masalah gizi yang sering
terjadi pada ibu hamil :
 Anemi gizi besi
 Kenaikan berat badan selama hamil
yang rndah
 Masalah ngidam (emesis gravidarum)
Cara mengolah makanan
bagi ibu hamil
Makan segar yang kaya gizi banyak dikonsumsi
namun mudah terjangkit bakteri dan jamur.
Makanan jangan terlalu lama disimpan,
terutama jenis tepung, havernut, tepung
maizena. Susu yang terlalu lama terkna cahaya
dapat kehilangan vitamin B, jika tidak
ada lemari es simpan di kotak susu yang
terlindung oleh sinar matahari langsung dan
perhatikan pada tanggal kadaluarsa. Jangan
garami daging atau ikan sebelum dimasak,
karena dapat melenyapkan sarinya yang
alami.
Perawatan Kebersihan Ibu
Hamil
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu
harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum.
Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang
bersih menjamin pencernaan yang sempurna.
Personal hygine yang perlu diperhatikan :
a. Perawatan rambut
b. Perawatan gigi
c. Mandi untuk menjaga kebersihan
kulit,mencegah infeksi
d. Perawatan payudara
e. Perawatan vulva danan vagi
Manfaat Personal Hygiene
Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan
mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu
hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah
melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
 a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk
mengeluarkan feses.
 b) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang
dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan
mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
 c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk
berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
 d) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk
tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti
petai dan jengkol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam personal hygiene pada ibu hamil
adalah dimulai dari kebersihan rambut dan
kulit kepala, kebersihan payudara,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva,
kebesihan kuku tangan dan kaki.
 Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
 Kebersihan Gigi dan Mulut
Hal – hal yang harus
diperhatikan adalah:
 Celana dalam harus kering.
 Jangan gunakan obat / menyemprot ke
dalam vagina.
 Sesudah bab / bak dilap dengan lap
khusus.
 Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Faktor Yang Mempengaruhi
Personal Hygiene
a. Body image
b. Praktik sosial
c. Status sosial ekonomi
d. Pengetahuan
e. Kebiasaan
f. Kondisi fisik
Dampak Yang Sering Timbul Pada
Masalah Personal Hygiene
a. Dampak fisik
 Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan
dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu
hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga
daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan
membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang
menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku,
rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal
dan bau pada rambut.
b. Dampak psikososial
 Masalah sosial yang berhubungan dengan personal
hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai