Anda di halaman 1dari 17

TRI ZAHROTUL KHOLIDA 17.05.51.

0140
SAPUTRO WIDIYANTO 17.05.51.0158
DEBBY CINDY PERMATASARI 17.05.51.0164
TIARA MELATI PUTRI 17.05.51.0167

BAB 2 Klompok 2
Pengembalian Investasi

 Konsep pengembalian memberikan cara yang mudah bagi


investor menyejikan kinerja keuangan dari suatu investasi.
Sebagai gambaran, membeli 10 lembar saham seharga
$1.000. Saham tersebut tidak membeyarkan deviden, tetapi
pada akhir tahun pertama, anda menjual saham tersebut
seharga $1.100. Berapakah pengembalian dari investasi
$1.000 anda?
Pengembalian uang =
Jumlah yang diterima – Jumlah yang diinvestasikan
= $ 1.100 - $ 1.000
= $ 100
Resiko Berdiri Sendiri
peluang akan terjadinya suatu peristiwa
yang tidak diinginkan.
Resiko aktiva dapat dianalisis dengan dua
cara:
 dengan basis berdiri sendiri, di mana

aktiva tersebut dipertimbangkan dalam


suatu keadaan terisolasi,
 dengan basis portofolio, di mana aktiva

dimiliki sebagai salah satu dari sejumlah


aktiva lain di dalam suatu portofolio
Distribusi probabilitas

Probabilitas suatu peristiwa didefinisikan sebagai


peluang terjadinya suatu peristiwa.
contoh, seorang peramal cuaca mungkin menyatakan:
ada peluang 40% terjadi hujan hari ini dan 60%
tidak akan terjadi hujan. Jika seluruh peristiwa atau
hasil yang mungkin akan terjadi, disusun daftarnya
dan kemudian da kemudian jika diberikan
probabilitas untuk setiap peristiwa, daftar tersebut
akan disebut sebagai distribusi probabilitas.
Pengukuran Risiko Tunggal

 3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko Tunggal (on


a Stand Alone Risk), yaitu:
1. Return yang Diharapkan (Expected Return)
2. Deviasi Standar Return
3. Koefisien Variasi
1. Return Yang Diharapkan (Expected Return)

 Merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi


probabilitas
N
r = ∑ Pi. P1
i=1
r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau
r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil
pi = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i
p1 = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke 1
N = jumlah kemungkinan terjadi
2. Deviasi Standar


3. Koefisien Variasi (KV)
 Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian yang
sama, dengan standar deviasi berbeda  kebanyakan
investor akan memilih standar deviasi yang lebih rendah,
shg resiko lebih kecil
 Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi) yang
sama, dengan ekspektasi pengembalian berbeda 
umumnya investor akan memilih investasi dengan
ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi
 Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi
pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya
memiliki standar deviasi lebih rendah  GUNAKAN
KOEFISIEN VARIASI
Koefisien Variasi = CV

 Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan


return yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai
deviasi standar lebih rendah.

CV = σ/ r

 CV menunjukkan risk per unit of return dan


memberikan ukuran risiko yang lebih bermakna
ketika dua alternative memiliki ekspektasi tingkat
pengembalian yang tidak sama.
Koefisien Variasi

Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B

A B
Return yang diharapkan 60% 10%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3

0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko


daripada proyek A
Penghindaran resiko dan pengembalian
yang diminta
 Implikasi dari penghindaran resiko bagi harga-harga sekuritas
dan tingkat pengambalian adalah jika semua hal yang lain
dianggap konstan, semakin tinggi resiko suatu sekuritas,
semakin rendah harganya dan semakin tinggi tingkat
pengembalian yang diminta. Dalam suatu pasar yang
didominasi oleh investor yang menghindari resiko, sekuritas
yang lebih beresiko harus memiliki ekspektasi tingkat
pengembalian yang lebih tinggi, seperti yang diestimasikan
oleh investor marginal, dari pada sekuritas yang kurang
beresiko. Jika situasi ini tidak terjadi, pembelian dan
penjualan dalam pasar akan memaksanya untuk terjadi.
Resiko Dalam Konteks Portofolio
 fakta bahwa suatu saham tertentu akan naik atau
turun bukanlah hal yang sangat penting; yang penting
adalah tingkat pengembalian dari portofolionya, dan
resiko portofolio tersebut

Logikanya, resiko dan tingkat pengembalian dari


masing-masing sekuritas harus dianalisis dari segi
bagaimana sekuritas tersebut mempengaruhi resiko dan
tingkat pengembalian portofolio di mana sekuritas
dimiliki.
Resiko yang Dapat Didiversifikasikan versus Resiko
Pasar

 Resiko yang dapat didiversifikasi (diversifiable risk)


disebabkan oleh peristiwa-pristiwa acak seperti tuntutan
hukum, pemogokan, program pemasaran yang berhasil dan
gagal, memenangkan atau kalah dalam kontrak besar dan
peristiwa-peristiwa lainnya yang khusus bagi suatu perusahaan
tertentu.
 Resiko pasar (market risk) dilain pihak tumbuh dari faktor-
faktor yang secara sistematis akan mempengaruhi sebagian
besar perusahaan; perang, inflasi, resesi, dan tingkat suku
bunga yang tinggi. Karena kebanyakan saham akan
dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor ini,
Konsep Beta

 Teorinya, sebuah saham bisa saja memiliki beta


negatif. Dalam keadaan ini, pengembalian saham
akan cenderung meningkat ketika pengembalian
dari saham-saham lain turun. Namun, ingatlah
bahwa sebuah saham dalam suatu tahun tertentu
dapat bergerak berlawanan dengan pasar secara
keseluruhan, meskipun beta dari saham tersebut
memiliki nilai positif. Jika sebuah saham memiliki
beta positif, kita akan memiliki ekspektasi bahwa
tingkat pengembaliannya akan anaik ketika bursa
saham secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Dampak Inflasi

 Bunga diartikan sebagai biaya sewa dar uang


yang dipinjam atau harga dari uang. Jadi kRF
adalah harga uang untuk seorang peminjam bebas
resiko. Tingkat pengembalian bebas resiko yang
diukur sebagai tingkat pengembalian dari sekuritas
dan terdiri dari dua unsur :
 (1) tingkat pengembalian bebas inflasi riil
 (2) premi inflasi.
Volatilitas versus Resiko

 Volatilitas tidaklah harus berarti resiko. Sebagai


contoh, asumsikan penjualan dan keuntungan
sebuah perusahaan sangat berfluktuasi dari bulan
ke bulan, dari tahun ke tahun, atau dalam cara-
cara yang lainnya. Apakah artinya perusahaan
tersebut beresiko jika dilihat dari sudut pandang
potofolio atau berdiri sendiri? Jika fluktuasi tersebut
mengikuti pola-pola siklus atau musiman
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai