Anda di halaman 1dari 32

Kelompok 2

1. Dimas Maulana H
2. Poppy Khurnia I.P
3. Yuni Anggraini M

ASKEP LANSIA DENGAN


GANGGUAN PSIKOSOSIAL
Pengertian
• Perkembangan psikososial lanjut usia
adalah tercapainya integritas diri yang utuh.
Pemahaman terhadap makna hidup secara
keseluruhan membuat lansia berusaha
menuntun generasi berikut (anak dan cucunya)
berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang
tidak mencapai integritas diri akan merasa
putus asa dan menyesali masa lalunya karena
tidak merasakan hidupnya bermakna (Anonim,
2006).
• Sedangkan menurut Erikson yang dikutip oleh
Arya (2010) perubahan psikososial lansia adalah
perubahan yang meliputi pencapaian keintiman,
generatif dan integritas yang utuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan psikososial lansia
1. Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia umumnya
mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang
bersifat patologis berganda (multiple pathology),
misalnya :
 Tenaga berkurang
 Enerji menurun
 Kulit makin keriput
 Gigi makin rontok
 Tulang makin rapuh, dsb.
2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada
lanjut usia sering kali berhubungan dengan
berbagai gangguan fisik seperti :
 Gangguan jantung
 Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus,
vaginitis
 Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi,
kekurangan gizi, karena pencernaan kurang
sempurna atau nafsu makan sangat kurang
 Penggunaan obat-obat tertentu, seperti
antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.
3. Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia
maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif
dan psikomotor.
 Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain
sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia
menjadi makin lambat.
 Fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal
yang berhubungan dengan dorongan kehendak
seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang
berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan
berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai
berikut:
1. Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction
personalitiy.
2. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent
personality).
3. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent
personalitiy).
4. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility
personality).
5. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate
personalitiy).
4. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran,
penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul
gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran
sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu
sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka
melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih
sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Perubahan psikososial yang terjadi
pada lansia
• Perubahan fungsi sosial.
• Perubahan peran sesuai dengan tugas
perkembangan.
• Perubahan tingkat depresi
• Perubahan stabilitas emosi
Masalah-masalah keperawatan
1. Depresi
2. Berduka Cita
3. Kesepian
Asuhan Keperawatan
Kasus semu:
Ny M berusia 70 tahun sering melamun, menangis
dan terkadang kurang berinteraksi dengan para
tetangganya. Setahun yang lalu klien sempat
dirawat di RS karena mengalami kecelakaan lalu
lintas dengan anak klien. Klien mengalami luka lecet
di pergelangan tangan dan kaki klien. Semenjak
ditinggal suaminya klien mengalami depresi karena
klien merasa kesepian. Hasil pemeriksaan
didapatkan TD : 130/70 mmHg, N : 68 x / menit,
RR : 20 x / menit, suhu : 36,3 oc , TB: 152 cm, dan
BB: 48 Kg.
Pengkajian
• Nama : Ny. M
• TTL : Pasaman Barat,21 Januari 1955
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pendidikan : SD
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Janda
• TB/BB : 151 cm/45 kg
• Penampilan : Bersih, kurang rapi, gigi
ompong
• Ciri-ciri Tubuh : Kulit keriput, ada bekas luka
gores di lutut kiri, kifosis
• Alamat : Jl.Batu Manyar No.21
• Orang Yang Dekat : Ny. S
• Hubungan : Anak kandung
• Alamat/Telepon : Jl.Batu Manyar No.21
STATUS KESEHATAN
1.Status Kesehatan Umum Selama Setahun Yang
Lalu:
Setahun yang lalu klien sempat dirawat di RS
karena mengalami kecelakaan lalu lintas dengan
anak klien. Klien mengalami luka lecet di
pergelangan tangan dan kaki klien.
2.Status Kesehatan Umum Selama 3 Tahun Yang
lalu :
Klien sering melamun, menangis dan terkadang
kurang berinteraksi dengan para tetangganya
3. Keluhan Utama : Gangguan Psikologi
 Provocative/Paliative : Klien mengalami Depresi
Karena ditinggal suaminya
 Quality/Quantity : Merenung, diam diri

4. Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah


Kesehatan:
Klien menyadari dirinya sudah lansia dan sering
sakit-sakitan. Klien tergolong orang yang peduli
terhadap kesehatannya, kalau sakit klien akan
segera berobat. Klien juga tahu kalau dia menderita
arthritis gout atau umumnya dikenal oleh orang
awam (termasuk klien) dengan asam urat. Semenjak
ditinggal suaminya klien mengalami depresi karena
klien merasa kesepian.
5. Obat-obatan:
Menurut klien obat yang diminumnya adalah
paracetamol dan vitamin (karena sampel sudah
tidak ada)
 Alergi (Catatan Agent dan Reaksi Spesifik)
 Obat-obatan : -
 Makanan : -
 Faktor Lingkungan : -
 Penyakit Yang Diderita
 Arthritis Gout (Asam Urat)
PSIKOLOGI, KOGNITIF DAN PERSEPTUAL
 Konsep Diri : Baik, positif, klien menyadari
dirinya sudah lansia
 Emosi : Tidak labil dan mudah
tersinggung
 Adaptasi : kurang karena pasien tidak
terlalu berbaur dengan masyarakat sekitarnya
 Mekanisme koping : Baik
 Status mental
 Tingkat kesadaran : Composmentis
 Afasia : -
 Demensia : iya
 Orientasi : Tidak normal
 Bicara : Tidak normal
 Bahasa yang digunakan : Jawa
 Kemampuan membaca : Bisa
 Kemampuan interaksi : Sesuai
 Vertigo : Ya
 Short Portable Mental Status Quistionaire (SPMSQ)
: 6 (Fungsi Intelektual Sedang)
 Mini-Mental State Exam (MMSE) : 22
(Gangguan Intelektual Sedang)
 Geriatrik Depression Scale : Skor 4
(Depresi Minimal)
 APGAR Keluarga : 6
(Disfungsi Keluarga Sedang)
TINJAUAN SISTEM
 Keadaan umum : Baik
 Tingkat kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda vital :
 TD: 130/70 mmHg N: 68x/m
 RR: 20x/m S : 36,3oC
 TB: 152 cm B: 48 Kg
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
 Bentuk Dada : Simetris
 Sekresi dan Batuk : Tidak Ada
 Pola Nafas
Frekuensi nafas : 20x/m dan teratur
 Bunyi Nafas
Normal : Vesikuler di semua
lapang paru
Abnormal : -
Resonen lokal : -
 Pergerakan dada : -
 Tractil Fremitus/Fremitus Lokal : -
 Alat Bantu Pernafasan : -
CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
 Nadi : 68x/m dan reguler
 Bunyi jantung : Normal
 Letak jantung : Ictus cordis teraba pada
ICS 5 kira-kira satu jari medial dari garis
midclavicula
 Pembesaran jantung : Tidak
 Nyeri dada : Tidak
 Edema : Tidak
 Clubbing finger : Tidak
PERSARAFAN (B3: BRAIN)
Tingkat Kesadaran: Composmentis
 GCS : 14
 Refleks : Normal
 Koordinasi gerak : Ya
 Kejang : Tidak
 Lain-lain : -
PENGINDERAAN (PERSEPSI SENSORI)
1. Mata (Penglihatan)
 Bentuk : Normal
 Visus : -
 Pupil : Isokor
 Gerak bola mata : Normal
 Medan penglihatan : Menyempit
 Buta warna : Tidak
 Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (Penciuman)
 Bentuk : Normal
 Gangguan Penciuman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
 Aurikel : Normal
 Membran tympani : Keruh
 Otorrhae : Tidak
 Gangguan Pendengaran : Ya
 Tinitus : Ya
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
PERKEMIHAN-ELIMINASI URI (B4:
BLADDER)
 Masalah kandung kemih : Sering
 Produksi urine : 250ml/hari
 Frekuensi : 2-6x/hari
 Warna : Kuning Jernih
 Bau : Amoniak
PENCERNAAN-ELIMINASI ALVI (B5:
BOWEL)
1. Mulut dan Tenggorokan
 Mulut : Selaput lendir mulut
lembab
 Lidah : Hiperemik
 Kebersihan Rongga Mulut : Tidak berbau
 Tenggorokan : Sakit Menelan
 Abdomen : Kenyal
 Pembesaran Hepar : Tidak
 Pembesaran Lien : Tidak
 Asites : Tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum/Anus
 BAB : 2X/hari, Tidak ada
masalah
 Obat pencahar : Tidak
 Lavemen : Tidak

OTOT, TULANG, DAN INTEGUMEN (B6: BONE)


1.Otot dan Tulang
 Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM):
Bebas
 Kemampuan kekuatan otot:
Tidak ada fraktur
Tidak ada dislokasi
Tidak ada haematom
2. Integumen
 Warna kulit : Hiperpigmentasi
 Akral : Hangat
 Turgor : Tidak Elastik
 Tulang belakang : Kifosis

REPRODUKSI
 Payudara : Bentuk simetris, Tidak ada benjolan
 Kelamin : Bentuk normal, tidak ada keputihan,
klien menopause
ENDOKRIN
 Klien tidak memiliki kelainan endokrin

PENGETAHUAN
 Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya: klien
menyadari dirinya sudah lansia dan akan rentan sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan alam perasaan : depresi


berhubungan dengan koping maladaptif.
2. Resiko bunuh diri
Diagnosa 1
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS INDICATOR

Manajemen alam 1. Evaluasi alam perasaan ( 1. Klien dapat


perasaan mis. Tanda gejala, riwayat meningkatkan harga
pribadi) diri
Def: 2. Tentukan apakah pasien 2. Klien dapat
Menyediakan menunjukan resiko menggunakan
keamanan, stabilitas, keamanan pada diri sendiri dukungan sosial
pemulihan, dan atau orang lain 3. Klien dapat
merawat pasien yang 3. Bantu untuk memahami menggunakan obat
mengalami disfungsi bahwa klien dapat mengatasi dengan benar dan
depresi atau keputusasaannya. tepat
peningkatan alam
perasaan. .
INTER AKTIVITAS INDICAT
VENSI OR
4. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber yang
tersedia dan kekuatan/ kemampuan pribadi yang
dapat digunakan untuk memodifikasi pemicu
adanya gangguan alam perasaan (misal: hubungan
antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk
diselesaikan).
5. Dukung pasien, dimana dia dapat mentoleransi,
untuk dapat terlibat dalam interaksi social dan
aktivitas dengan orang lain
6. Bantu pasien meningkatkan tangung jawab diri
untuk dapat melakukan perawatan diri semampunya
(mis. Berhias, kebersihan, mengatur
makanan/cairan, eliminasi dan mengunakan obat)
Diagnosa 2
NIC NOC

1. Tentukan resiko bunuh diri yang ada dan


tingkatan resiko bunuh diri 1. Mampu mengungkapkan
2. Tentukan apakah pasien memiliki alat ide bunuh diri
untuk melaksanakan rencana bunuh diri 2. mengenali cara-cara untuk
3. Berikan pengobatan untuk menurunkan mencegah bunuh diri
kecemasan dan menstabilkan alam 3. Mendemonstrasikan cara
perasaan dengan tepat menyelesaikan masalah
4. Batasi pasien menggunakan senjata yang konstruktif
potensial (mis. Obyek yang tajam dan
tali).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai