Anda di halaman 1dari 22

Teori Permainan

Hastia Khairunnisa Siregar


Hotria Kristina Ambarita
Jovi Big Lucky Bukit
Teori Permainan
Bentuk persaingan antara dua orang atau pihak atau
antara dua kelompok atau grup yang saling
Permainan berhadapan dan menggunakan aturan-aturan yang
diketahui oleh kedua belah pihak yang saling
berhadapan.

TEORI PERMAINAN

adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik
antara berbagai kepentingan yang dikembangkan untuk menganalisa proses
pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan
melibatkan dua atau lebih kepentingan.
ATURAN-ATURAN PERMAINAN

Langkah atau strategi yang dapat dipilih oleh tiap-tiap


pemain

Informasi yang digunakan oleh setiap pemain yang


memilih langkah atau strategi.

Pembayaran, yang didefenisikan numerik, yang harus


dipenuhi oleh setiap pemain setelah permainan selesai
UNSUR-UNSUR DASAR TEORI PERMAINAN

Matriks Pay- Strategi Aturan


Off Permainan Permainan

Nilai Strategi Strategi


Permainan Dominan Optimal
Tujuan Teori Permainan
Mengembangkan suatu kerangka untuk analisis pengambilan
keputusan dalam situasi-situasi persaingan (dan kadanag-kadang
kerja sama)

Menguraikan suatu metode kuantitatif yang sistematis yang


memungkinkan para pemain yang terlibat persaingan untuk memilih
strategi-straegi yang rasional dalam pencapaian tujuan mereka

Memberikan gambaran dan penjelasan fenomena situasi-situasi


persaingan atau konflik
.
Klasifikasi Permainan
Berdasarkan jumlah Berdasarkan jumlah Berdasarkan jumlah
langkah dan pilihan pemain pembayaran

• Permainan berhingga • Permainan dua oran • Permainan berjumlah


(finite game) nol (zero sum game)
• Permainan n orang
• Permainan tak • Permainan berjumlah
berhingga (infinite tidak nol (non zero
game) sum game)
Matriks Pembayaran (Pay-Off)

Suatu tabel berbentuk segi empat dengan elemen-elemennya merupakan


besarnya nilai pembayaran yang bersesuaian dengan strategi yang
digunakan oleh kedua belah pihak

Matriks pembayaran permainan bejumlah Matriks pembayaran permainan berjumlah


nol dari 2 orang nol dari n orang
(2 person zero sum game) (n person zero sum game)
Matriks pembayaran permainan bejumlah nol dari 2 orang
(2 person zero sum game)
Bentuk Umum : j Pemain Kedua (P2)
i 1 2 3 … j
1 a11 a12 a13 … a1j
2 a21 a22 a23 … a2j
Pemain 3 a31 a32 a33 … a3j
Pertama . . . . … .
(P1) . . . . … .
. . . . … .
i ai1 ai2 ai3 … aij

I = banyak strategi yang dimiliki pemain P1


J = banyak strategi yang dimiliki pemain P2
aij= nilai pembayaran (didefinisikan secara numerik yang bersesuaian dengan strategi
ke-i bagi pemain P1 dan strategi ke-j bagi pemain P2.
Contoh :
Dengan menggunakan informasi pasar yang diperoleh dari hasil riset pemasaran diperoleh
data sebagai berikut :

1) Bila A dan B melakukan promosi dengan media televisi maka A akan memperoleh keuntungan

Rp 5 juta.

2) Bila A melakukan promosi melalui media radio dan B dengan media televisi maka A akan

memperoleh keuntungan Rp 6 juta.

3) Bila A melakukan promosi melalui media surat kabar dan B dengan media televisi maka A akan

rugi sebesar Rp 5 juta.

4) Bila A melakukan promosi melalui media televisi dan B dengan media radio maka A maupun B

tidak akan menikmati keuntungan ataupun kerugian.

5) Bila kedua pengusaha tersebut sama-sama menggunakan media radio maka B akan memperoleh

keuntungan sebesar Rp 2 juta.

6) B juga akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 3 juta bila berpromosi menggunakan radio di

saat A berpromosi menggunakan media surat kabar.


Dari data tersebut dapat disajikan matriks pembayaran
sebagai berikut :

Pengusaha B (P2)
j
i Televisi Radio

Televisi 5 0
Pengusaha A
Radio 6 -2
(P1)
Surat Kabar -5 -3
Matriks pembayaran permainan berjumlah nol dari n orang
(n person zero sum game)

Strategi Pembayaran
Untuk jumlah pemain n > 2 dibentuk A B C A B C
menjadi 2 kelompok yang juga saling
berhadapan (bersaing). Pengelompokan A1 B1 C1 -3 2 1
ini dikenal dengan istilah koalisi. A1 B1 C2 4 -5 1
A1 B1 C3 0 2 -2
Contoh : A1 B2 C1 -6 4 2
A1 B2 C2 2 -4 2
Misalkan terdapat tiga pemain yaitu A, B
A1 B2 C3 4 0 -4
dan C. Pemain A memiliki dua strategi,
A2 B1 C1 1 1 -2
misalkan A1 dan A2. Pemain B memiliki A2 B1 C2 -1 2 3
dua strategi, misalkan B1 dan B2. Pemain A2 B1 C3 2 1 -3
C memiliki tiga strategi, misalkan C1, C2 A2 B2 C1 -3 -2 5
dan C3. Dengan data sebagai berikut : A2 B2 C2 -1 1 0
A2 B2 C3 4 -1 -3
Matriks pembayaran untuk A melawan B dan C. Pemain A dipandang
sebagai pemain baris

i Pemain B dan C
j B1,C1 B1,C2 B1,C3 B2,C1 B2,C2 B2,C3
Pemain A1 -3 4 0 -6 2 4
A A2 1 -1 2 -3 -1 4
Matriks pembayaran untuk B melawan A dan C. Pemain B dipandang
sebagai pemain baris

i Pemain A dan C

j A1,C1 A1,C2 A1,C3 A2,C1 A2,C2 A2,C3

B1 2 -5 2 1 2 1
Pemain B
B2 4 -4 0 -2 1 -1
Matriks pembayaran untuk C melawan A dan B. Pemain C dipandang
sebagai pemain baris

Pemain A dan B
i
j A1,B1 A1,B2 A2,B1 A2,B2

C1 1 2 -2 5

Pemain C C2 4 2 3 0

C3 -2 -4 -3 -3
Nilai Permainan

Nilai permainan (value of the game) adalah rata-rata pembayaran (ekspektasi


perolehan) per permainan jika kedua pihak atau pemain yang saling bersaing
tersebut melakukan strategi optimum (strategi terbaik) mereka

Nilai permainan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


1. suatu permainan dikatakan adil (fair) jika nilai permainannya sama dengan nol,
2. suatu permainan dikatakan tidak adil (unfair) jika nilai permainannya tidak sama
dengan nol.
Permainan Berjumlah Nol dari Dua Orang
(two person zero sum game)

Keuntungan (kerugian) pemain adalah sama dengan kerugian (keuntungan)


pemain lainnya, sehingga jumlah kerugian dan keuntungan adalah nol

Strategi Murni

Strategi dalam teori


permainan
Strategi Campuran
Permainan dengan Strategi Murni

Digunakan apabila nilai maksimin sama dengan nilai minimaks di mana


titik keseimbangan (equilibrium point) telah tercapai.
Contoh :
Terdapat sebuah kasus j Pengusaha B (P2) Minimumkan

dimana dua perusahaan i B1 B2 B3 baris

yaitu A dan B masing- A1 1 2 3 1


Pengusaha
masing mempunyai tiga A2 5 3 4 3
A (P1)
macam alternatif strategi. A3 4 2 5 2
Strategi-strategi tersebut Maksimumkan
5 3 5
beserta pay-off nya adalah kolom
Maksimin
sebagai berikut:
minimaks
Permainan dengan Strategi Campuran

Digunakan apabila nilai maksimin tidak sama dengan nilai minimaks di


mana titik keseimbangan (equilibrium point) tidak tercapai.
Contoh :
Dua buah perusahaan deterjen bersaing memperebutkan pelanggannya. Matriks pay-off
nya ditunjukkan oleh table berikut:

Perusahaan B
i Minimumkan
Potongan
j Undian Hadiah Baris
Harga
Perusahaan Undian 4 2 3 2
A Hadiah 3 4 5 3
Maksimumkan Kolom 4 4 5

maksimin
minimaks
Pertama kita perhatikan matriks pay-off nya bahwa strategi potongan harga
untuk perusahaan B didominansi oleh strategi hadiah. Berikut ini adalah matriks
pay-off yang telah direduksi.

Perusahaan B
i Minimumkan
Hadiah
j Undian (Q) Baris
(1-Q)
Undian
4 2 2
Perusahaan (P)
A Hadiah
3 4 3
(1-P)

Maksimumkan Kolom 4 4
Untuk Perusahaan A

Anggap B menggunakan strategi undian, maka harapan menang untuk


perusahaan A adalah :
4( P)  3(1  P)  P  3
Bila B menggunakan strategi hadiah, maka harapan menang perusahaan A adalah:

2( P)  4(1  P)  2 P  4
Strategi optimal untuk perusahaan A diperoleh dengan cara menyamakan kedua
harapan menang tersebut, diperoleh :
P  1/ 3
Ini berarti perusahaan A seharusnya menggunakan strategi undian sebesar
33,33% dan sisanya 66,67% strategi hadiah. Sehingga harapan menang untuk
perusahaan adalah : 10/3
Untuk Perusahaan B

Anggap A menggunakan strategi undian, maka harapan kalah B adalah :

4(Q)  2(1  Q)  2Q  2

Jika A menggunakan strategi hadiah maka harapan kalah B adalah :

3(Q)  4(1  Q)  Q  4
Dengan menyamakan harapan kalah maka :

Q  2/3

Ini berarti perusahaan B seharusnya menggunakan strategi optimalnya untuk


undian adalah 66,67% dan strategi hadiah 33,33% harapan kalah adalah : 10/3
Kesimpulan strategi campuran :

1. Dengan mempergunakan strategi campuran dapat dicapai titik


ekuilibrium di mana keuntungan yang diharapkan A sama
dengan kerugian yang diharapkan B

2. Dengan mempergunakan strategi campuran kedua perusahaan


dapat memperbaiki posisi mereka. Perusahaan A telah menaikkan
keuntungan yang diharapkan dari 3 menjadi 10/3 dan perusahaan
B telah menurunkan kerugian dari 4 menjadi 10/3

Anda mungkin juga menyukai