Anda di halaman 1dari 21

+

Kasus IV
Kelompok 4, Kelas A, Modul GHP
+
Anggota Kelompok 4

 Argia Wiryawan  Risa Anindia

 Neisha Naura  Yopi Anugrah

 Adila Salsabila

 Bella Farhah Fajriana

 Fitriana Rahmayanti

 Indah Masela

 Kiki Rizky M.

 Noviara Ghita T.
+
Skenario Kasus

Budi 26 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan


bawah sejak 2 hari SMRS. Keluhan bertambah berat hingga
pasien kesakitan saat meluruskan tungkai atau berjalan.
Pasien juga mengeluh merasa mual dan mengalami 2x
muntah. Demam, dan penurunan nafsu makan. Psoas Sign (+).

Kata kunci: nyeri perut kanan bawah, psoas sign.


+
Mind Map

Nyeri perut kanan


bawah, mual muntah,
nafsu makan turun,
demam

Pria 26
appendicitis
Tahun

Psoas sign positif


+
Learning Objective

 Memahami anatomi kuadran kanan bawah abdomen

 Memahami definisi penyakit ini

 Mengetahui epidemiologi penyakit ini

 Mengetahui etiologi penyakit ini

 Memahami patofisiologi penyakit ini

 Mengetahui faktor resiko penyakit ini

 Mengetahui hasil pemeriksaan fisik

 Mengetahui pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan

 Sebutkan kriteria diagnosis pada penyakit ini

 Sebutkan diagnosis banding penyakit ini

 Tatalaksana

 Komplikasi dan prognosis


+ ANATOMI APPENDIX
+ COLON ASCENDENS

panjangnya kurang lebih 15 cm, dan


terbentang dari caecumsampai ke
permukaan visceraldari lobus kanan
heparuntuk membelok ke kiri pada
flexura coli dextrauntuk beralih menjadi
colon transversum
Pendarahan melalui arteri ileocolica dan
arteri colica dextra, cabang arteri
mesenterica superior.
Vena ileocolicadan vena colicadextra,
anak cabang mesenterika superior,
mengalirkan balik darah dari colon
ascendens
+ CAECUM
 bagian pertama intestinum crassumdan beralih menjadi colon
ascendens

 Panjang dan lebarnya kurang lebih 6cm dan 7,5 cm.

 terletak pada fossa iliaca kanan di atas setengah bagian lateralis


ligamentum inguinale
+ APPENDIX

 organ berbentuk tabung

 panjangnya kira-kira 10 cm

 berpangkal di sekum

 Lumennya sempit di bagian proksimal

dan melebar di bagian distal

 Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang


mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis

 sedangkan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X.


+
Definisi Apendisitis

 Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis


dan merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang
tersering.
+
Epidemiologi Appendisitis

 Apendisitis merupakan penyakit urutan ke-4 terbanyak di Idonesia


pada tahun 2006. Jumlah pasien rawat inap pada tahun tersebut
mencapai 28.949 pasien.

 Insiden tertinggi terdapat pada laki-laki 10-14 tahun. Dan wanita


berusia 15-19 tahun.

 Laki-laki lebih banyak menderita apendisitis daripada wanita pada


usia pubertas dan pada usia 25 tahun.

 Jarang terjadi pada bayi dan anak-anak dibawah 2tahun.

 Insiden apendisitis di negara maju lebih tinggi daripada negara


berkembang. Namun 3-4 tahun terakhir terjadi penurunan karena
penggunaan makanan berserat.
+
Faktor Risiko Apendisitis

 Faktor Biologi : usia, jenis kelamin dan ras

 Faktor Lingkungan : terjadi akibat obstruksi lumen akibat infeksi


bakteri, virus, parasit, cacing dan benda asing dan sanitasi
lingkungan yang kurang baik

 Faktor Pelayanan kesehatan

 Faktor Perilaku : asupan rendah serat yang dapat mempengaruhi


defekasi dan fekalit yang menyebabkan obstruksi lumen sehingga
memiliki risiko apendisitis yang lebih tinggi.
+
Patofisiologi
+
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi
a. Berjalan membungkuk sambil memegangi perut yang sakit
b. Penonjolan perut bagian kanan bawah

 Palpasi
a. Abdomen tampak datar atau sedikit kembung
b. Status lokalis:
 Defans muskuler (+)
 Rovsing sign (+)
 Bloomberg sign (+)
 Obturator sign (+)
 Psoas sign (+)
+

 Perkusi : nyeri ketuk

 Auskultasi : peristaltik normal

 Rectal Toucher : nyeri di arah jam 9-11


+
Pemeriksaan penunjang

 Lab darah lengkap , LED , leukosit

 Foto radiologi : facelith nampak radiopaqe

 Barium enema : pengisian yang lengkap menyingkirkan


apenditisis

 CT-scan : melihat terjadi abses

 USG abdomen : memastikan apenditisis

 Laparascopi : jika ada peradangan biasanya terlihat


+
Criteria diagnosis
+
Penatalaksana Apendisitis

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita appendisitis meliputi


penanggulangan konservatif dan operasi.

 Penanggulangan Konservatif

Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita yang tidak mempunyai


akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik berguna
untuk mencegah infeksi. Pada penderita appendisitis perforasi, sebelum operasi
dilakukan penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik

 Operasi

Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan appendisitis maka tindakan yang dilakukan
adalah operasi membuang appendiks (apendektomi). Penundaan appendektomi dengan
pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi. Pada appendiks
dilakukan drainase ( mengeluarkan nanah).
+
Komplikasi Apendisitis

1. Perforasi Apendiks

2. Peritonitis

3. Sepsis
+
PROGNOSIS

 Mortalitas:
 Bila appendicitis akut tidak pecah = 0,1%
 Bila appendicitis akut pecah dan pada orang tua = 15%

 Post Operasi dapat sembuh total sesuai dengan:


 Kondisi pasien
 Usia
 Keadaan umum
 Penyakit penyerta

 Dapat berulang bila appendicitis tidak di-operasi


+  Ad vitam : bonam
 Ad fungsionam : bonam

 Ad sanasionam : bonam

Anda mungkin juga menyukai

  • Resume
    Resume
    Dokumen2 halaman
    Resume
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Sindrom Nefrotik
    Case Sindrom Nefrotik
    Dokumen26 halaman
    Case Sindrom Nefrotik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Sindrom Nefrotik
    Case Sindrom Nefrotik
    Dokumen26 halaman
    Case Sindrom Nefrotik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Dokumen6 halaman
    Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatitis Seboroik
    Referat Dermatitis Seboroik
    Dokumen26 halaman
    Referat Dermatitis Seboroik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Anemia Hemolitik
    Anemia Hemolitik
    Dokumen22 halaman
    Anemia Hemolitik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Kad
    Tinjauan Pustaka Kad
    Dokumen1 halaman
    Tinjauan Pustaka Kad
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • CA Karan
    CA Karan
    Dokumen15 halaman
    CA Karan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    Dokumen20 halaman
    STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Insomnia
    Kuesioner Insomnia
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Insomnia
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuis
    Kuis
    Dokumen2 halaman
    Kuis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen1 halaman
    Kuesioner
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen2 halaman
    Resume
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatitis Seboroik
    Referat Dermatitis Seboroik
    Dokumen26 halaman
    Referat Dermatitis Seboroik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 GHP
    Kasus 2 GHP
    Dokumen27 halaman
    Kasus 2 GHP
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • CA Karan
    CA Karan
    Dokumen15 halaman
    CA Karan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen11 halaman
    Penyuluhan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Sinosinusitis
    Etiologi Sinosinusitis
    Dokumen5 halaman
    Etiologi Sinosinusitis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Dokumen3 halaman
    Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Dokumen21 halaman
    Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 9
    Kelompok 9
    Dokumen20 halaman
    Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen28 halaman
    PPT
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 GHP
    Kasus 2 GHP
    Dokumen28 halaman
    Kasus 2 GHP
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 4
    Seminar 4
    Dokumen21 halaman
    Seminar 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8 Kasus 3
    Kelompok 8 Kasus 3
    Dokumen27 halaman
    Kelompok 8 Kasus 3
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen24 halaman
    3
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 3 Kelompok 5
    Seminar 3 Kelompok 5
    Dokumen28 halaman
    Seminar 3 Kelompok 5
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Dokumen24 halaman
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 4
    Seminar 4
    Dokumen21 halaman
    Seminar 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Dokumen47 halaman
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat