Anda di halaman 1dari 22

Epidemiologi penyakit

periodontal

Epidemiologi : studi mengenai kesehatan


dan penyakit pada suatu populasi, dan
bagaimana keadaan tsb dipengaruhi oleh
faktor-faktor herediter, lingkungan fisikal,
lingkungan sosial dan pola hidup
Tujuan studi epidemiologi di bidang
periodontal :

1. Utk meningkatkan pemahaman tentang


proses penyakit shg dpt dikembangkan
metoda kontrol & pencegahannya
2. Utk mengungkapkan populasi dgn resiko
tinggi & rendah
3. Utk menggambarkan masalah yg spesifik
pd kelompok yang diamati.
4. Utk mengungkapkan kecendrungan pola
penyakit.
INDEKS PERIODONTAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN MASALAH
PERIODONTAL

Pengelompokan Indeks periodontal berdasarkan


tujuan penggunaannya,
1. Mengukur derajat inflamasi gingiva
2. Mengukur derajat destruksi periodontal
3. Mengukur jumlah penumpukan plak
4. Mengukur jumlah penumpukan kalkulus
5. Menilai kebutuhan perawatan
INDEKS GINGIVA (GINGIVAL INDEX) :

• Oleh Loe & Silness


• Utk menilai derajat inflamasi
• Diukur pd gingiva di 4 sisi gigi : papila
distovestibular, tepi gingiva vestibular,
papila mesiovestibular.
INDEKS PERIODONTAL
(PERIODONTAL INDEX)
• Oleh Russel
• Untuk mengukur keparahan inflamasi
gingiva & destrusi periodontal
• Kelemahan : hasil pengukuran bisa lebih
rendah dr keadaan yg sebenarnya karena
hanya menggunakan kaca mulut.
INDEKS PENYAKIT PERIODONTAL
(PERIODONTAL DISEASE INDEX)
• oleh Ramfjord & dimodifikasi oleh Shick & Ash
• tdd 4 komponen : komp. Gingivitis, komponen
sulkus gingiva, komponen plak & komponen
kalkulus
• Pengukuran dilakukan hanya pada 6 gigi saja :
gigi 16, 21, 24, 36,41, & 44 (dinama- makan gigi
indeks Ramfjord
INDEKS HIGIENE ORAL
(ORAL HYGIENE INDEX)

• Untuk mengukur debris dan kalkulus

•Tdd 2 komponen : Indeks Debris & Indeks


Kalkulus

• Gigi yg diukur bisa semua gigi atau hanya


keenam gigi indeks saja

• Alat yg digunakan : kaca mulut dan sonde


berbentuk bulan sabit
INDEKS PLAK (PLAQUE INDEX)

• Oleh Loe & Silness


• Diukur berdasarkan ketebalan
penumpukan plak
• Alat : kaca mulut dan sonde
• Diukur pd sisi: distovestibular,
vestibular, mesiovestibular dan oral pd
setiap gigi
REKAM KONTROL PLAK
(PLAQUE CONTROL RECORD)
• Oleh O’Leary,dkk
• Untuk memantau pelaksanaan kontol plak oleh pasien
• Cara : gigi diwarnai dgn bhn pewarna plak
(disclosing solution atau disclosing tablet) dan catat
ada/tdk ada deposit pada batas dentogingival pada sisi
mesial, distal,ves- tibular dan oral

Jumlah permukaan gigi dengan plak


Skor RKP = X 100%
Jumlah seluruh permukaan gigi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PREVALENSI SERTA KEPARAHAN
PENYAKIT PERIODONTAL
1.USIA
• Prevalensi peny. periodontal meningkat sejalan
pertambahan usia tapi bkn berarti penuaan (aging)
menyebabkan peningkatan prevalensi, perluasan dan
penyakit periodontal.

• Keparahan peny.periodontal direfleksikan dengan kehilangan


perlekatan. Pada kel. Usia 18-24 thn rata2 kehilangan
perlekatan
= 1,2 mm dan meningkat sampai 3,6 mm pada kel. Usia 75
s/d 80 thn
2.JENIS KELAMIN
• Secara umum prevalensi & keparahan
peny.periodontal lebih tinggi pd laki-laki
dibandingkan pada perempuan
• Kehilangan perlekatan pd laki2 lebih tinggi
10% drpd perempuan
• Sisi dgn saku > 4,0 mm lbh tinggi pd laki2
(11,5%) drpd perempuan (9,8%)
3.RAS

• Prevalensi peny. periodontal lbh tinggi pd


org kulit hitam drpd kulit putih.
• Pd kel usia 18-24 thn, prevalensinya 15%
pd kulit putih, 17% pd kulit hitam dan
meningkat terus mencapai 76% pd kulit
putih dan 90% pada kulit hitam
4. TARAF PENDIDIKAN

• Prevalensi penyakit periodontal pada kelompok yang menjalani


pendidikan kurang dari 12 tahun (tidak sampai selesai SLTA) adalah
61%.

• Prevalensi tersebut menurun dengan semakin lamanya masa


pendidikan individu, sehingga tinggal 41% pada kelompok dengan masa
pendidikan lebih dari 12 tahun (perndidikan tinggi). Demikian pula
perluasan penyakit menurun dari rata-rata melibatkan 10 sisi menjadi
tujuh sisi. Prevalensi individu dengan saku sedalam 4,0 mm atau lebih
menurun dari 26% pada kelompok dengan masa pendidikan kurang dari
12 tahun menjadi 11% pada kelompok dengan masa pendidikan lebih
dari 12 tahun.
5. PENGHASILAN

• Kaitan antara penyakit periodontal dengan besarnya peng-


hasilan menunjukkan pola yang sama dengan kaitan antara
penyakit periodontal dengan taraf pendidikan. Di Amerika
Serikat prevalensi penyakit periodontal pada kelompok de-
ngan penghasilan lebih besar dari US $ 40.000 adalah 19%
lebih rendah dibandingan dengan prevalensi pada kelom-
pok yang hanya berpenghasilan kurang dari US $ 20.000.

6. DAERAH TEMPAT TINGGAL

Secara umum prevalensi dan keparahan penyakit periodon-


tal adalah sedikit lebih tinggi pada orang-orang yang ber-
tempat tinggal di daerah pinggiran (rural) dibandingan de-
ngan orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan (urban).
FAKTOR PREDISPOSISI

Kebiasaan
Salah satu penyebab penyakit periodontal yang berkaitan
dengan kebiasaan ialah merokok. Peningkatan prevalensi
dengan kerusakan jaringan periodontal berhubungan dengan
kebiasaan merokok dimana terjadi interaksi bakteri yang
menghasilkan kerusakan jaringan periodontal yang lebih
agresif. Ketidakseimbangan antara bakteri dengan respon
jaringan periodontal bisa disebabkan karena perubahan
komposisi plak subgingiva yang disertai dengan peningkatan
jumlah dan virulensi dari organisme patogen
Faktor Iatrogenik
Faktor iatrogenik dari penumpatan atau protesa terutama
adalah berupa lokasi tepi tambalan, spasi antara tepi
tambalan dan gigi yang tidak dipresparasi, kontur tambalan,
oklusi, materi tambalan, prosedur penambalan, desain protesa
lepasan. Tepi tambalan yang overhang menyebabkan
keseimbangan ekologi bakteri berubah dan menghambat jalan
atau pencapaian pembuangan akumulasi plak. Lokasi tepi
tambalan terhadap tepi gingiva serta kekasaran di area
subgingival, mahkota dan tambalan yang terlalu cembung,
kontur permukaan oklusal seperti ridge dan groove yang
tidak baik menyebabkan plak mudah terbentuk dan tertahan,
atau bolus makanan terarah langsung ke proksimal sehingga
sebagai contoh terjadi impaksi makanan.
Tanda Klinis Penyakit Periodontal

a. Perdarahan Gingiva
Perdarahan terjadi paling sering sewaktu menyikat gigi. Perdarahan
dapat disebabkan karena makan-makanan yang keras misalnya
apel, roti bakar dan lainlain.
b. Perubahan Warna
Gingiva normal berwarna merah jambu (coral pink) akan menjadi
merah tua apabila vaskularisasi bertambah, atau keratinisasi epitel
berkurang atau hilang akibat tertekannya epitel oleh jaringan yang
terinflamasi. Sebaliknya gingiva bisa berubah menjadi lebih pucat
apabila vaskularisasi berkurang akibat fibrosis yang terjadi pada
korium atau keratinisasi epitel yang bertambah.
c. Perubahan Konsistensi
Konsistensi gingiva bisa berubah pertama-tama menjadi lunak dan
menggembung, yang berlekuk bila ditekan. Selanjutnya konsistensi
gingiva bisa berubah menjadi sangat lunak, dan mudah tercabik atau
koyak, hal tersebut disebabkan oleh degenerasi jaringan ikat dan epitel
berkaitan dengan substansi perusak yang memicu inflamasi dan eksudat
inflamasi.
d. Perubahan Tekstur
Permukaan Tekstur permukaan yang licin dan berkilat terjadi apabila
perubahan yang dominan adalah perubahan eksudatif, sebaliknya tekstur
permukaan yang padat dan bernodul-nodul terjadi apabila yang dominan
adalah perubahan fibroti.
e. Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk biasanya dinyatakan menurut warna, bentuk, ukuran,
konsistensi dan karakteristik permukaan. Gingiva yang sehat berwarna
merah muda pucat dan tepinya setajam pisau serta berbentuk scallop,
papilanya ramping sering mempunyai groove karena adanya sluice-way
dan perlekatan gingivanya berstippling.
d. Poket
Poket sedalam lebih dari 2 mm menunjukkan adanya migrasi ke apikal
dari epitelium krevikular, tetapi pembekakan inflamasi sangat sering
mengenai individu usia muda sehingga poket sedalam 3-4 mm dapat
seluruhnya merupakan poket gingiva atau poket palsu. Poket sedalam 4
mm menunjukkan adanya periodontitis kronis tahap awal.
Pengertian penyakit periodontal

Penyakit periodontal adalah inflamasi periodonsium dan


struktur pendukung gigi yang terdiri dari gingiva,
sementum atau lapisan luar akar gigi, tulang alveolar,
ligamen periodontal. Akumulasi bakteri plak pada
permukaan gigi merupakan penyebab utama penyakit
periodontal. Penyakit periodontal dimulai dari gingivitis
yang bila tidak dirawat bisa berkembang menjadi
periodontitis yaitu terjadi kerusakan jaringan pendukung
periodontal berupa kerusakan serat, ligamen
periodontal dan tulang alveolar.
Etiologi penyakit

Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif disebabkan infeksi bakteri


walaupun terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jaringan periodontal.
a. Plak Bakteri
Ada beberapa macam plak bakteri, tetapi yang berhubungan dengan penyakit
periodontal dapat dibagi menjadi dua tipe utama. Tipe plak yang pertama terdiri dari
mikroorganisme yang padat, menumpuk, berkolonisasi tumbuh dan melekat ke
permukaan gigi plak. Mikroorganisme yang berperan yaitu Tanerella forsythia,
Porphyromona gingivalis, Treponema denticola.
b. Kalkulus
Kalkulus adalah masa terkalsifikasi atau berkalsifikasi yang melekat ke permukaan gigi.
Kalkulus melekat ke plak dental yang mengalami mineralisasi. Plak yang lunak menjadi
keras karena pengendapan garam-garam mineral yang biasanya dimulai antara hari
pertama sampai hari keempatbelas dari pembentukan plak.
c. Materi Alba
Materi Alba adalah deposit lunak, bersifat melekat, berwarna kuning atau putih keabu-
abuan, dan daya melekatnya lebih rendah dibandingkan plak dental. Materi alba
merupakan kumpulan mikroorganisme, sel-sel epitel deskuamasi, lekosit, dan campuran
protein saliva dengan lemak, dengan sedikit atau tanpa partikel makanan, serta tidak
mempunyai pola susunan yang teratur seperti halnya plak.
d. Debris Makanan
Debris makanan dengan cepat dilarutkan oleh enzim bakteri dan tersingkirkan dari
rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian ada yang tertinggal
pada gigi dan mukosa.
e. Stein Dental
Stein adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi. Stein terjadi sebagai akibat
pigmentasi pelikel perkembangan (pelikel yang membalut gigi pada masa pertumbuhan
dan erupsi gigi) atau pelikel akuid (pelikel yang didapat setelah gigi erupsi) oleh
bakteri kromogenik, makanan, dan bahan kimia. Stein bervariasi dalam hal warna,
komposisi, dan kekuatan perlekatannya ke permukaan gigi.

Anda mungkin juga menyukai