Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP DAN PEMBERIAN OBAT

By : Baiq Nurainun Apriani Idris


Klasifikasi pemberian obat
• 1. melalui mulut/peroral, sublingual
• 2. melalui suntikan/parental (IC, SC, IM, IV)
• 3. rectal
• 4. intra vaginal
• 5. obat luar (topikal, inhalasi)
Peroral dan Parental
• Pemberian obat peroral : • Pemberian obat secara
memberikan obat melalui parental : tanpa melalui
mulut, cara yang umum. saluran pencernaan,
• Praktis, aman dan langsung ke pembuluh
ekonomis darah
• Efek yang ditimbulkan • Efek timbul lebih cepat
biasanya lambat, kurang dan teratur, dpt diberikn
disukai jika rasa tidak kpd pasien yang tidak
sesuai, sering terjadi kooperatif, tdk sadar atau
iritasi pada saluran yang mengalami mual-
pencernaan muntah, emergency
• nyeri
Topikal dan Inhalasi
• Pemberian obat bersifat lokal, • Tekhnik pengobatan dalam
misal tetes mata, tetes telinga, respiratorik baik akut maupun
salep dll kronis.
• Pada mata, pemberian obat • Penumpukan mukus di saluran
biasanya dengan tetes atau pernafasan, perdangan dan
salep. Tetes biasanya pengecilan saluran nafas ketika
diperuntukan dalam persiapan serangan dapat dikuarangi
pemeriksaan struktur internal dengan tekhnik inhalasi
mata dng cara mendilatasikan dengan menggunakan inhaler
pupil dalam refraksi mata. (aerosol), ex. nebulazer
Salep biasanya diperuntukkan
ketika post operasi karena sifat
yang lebih padat sehingga
memperbarui jaringan setelah
dilakukan penyayatan, sifat
reaksi long lasting.
Prinsip 12 Benar
1. Benar pasien 7. Benar pendidikan
2. Benar obat kesehatan
3. Benar dosis pemberian 8. Hak klienuntuk
4. Benar cara pemberian menolak
5. Benar waku 9. Benar pengkajian
pemberian 10. Benar evaluasi
6. Benar 11. Benar reaksi terhadap
pendokumentasian makanan
12. Benar reaksi dengan
obat lain
• 1. benar pasien : Selalu pastikan dengan memeriksa
identitas pasien baik dari gelang pasien, pasien dimnta
menyebutkan nama dan alamat, hindari kesalahan
karena persamaan nama pasien.
• 2. benar obat : selalu pastikan sebelum memberikan
obat kepada pasien, label pada botol atau kemasan,
jumlah obat, obat injeksi, periksa minimal 3 kali.
• 3. benar dosis obat : dosis yang diberikan pasien sesuai
denga kondisi pasien, dosis dalam batas rekomendasi,
perawat harus teliti dalam menghitung dosis yang akan
diberikan.
• 4. benar pemberian (rute): perawat harus teliti dan
berhati hati dalam pemberian obat ke pasien melalui
rute yang benar agar tidak terjadi kesalahan pemberian
obat.
• 5. benar waktu pemberian : ketepatan waktu
pemberian sangatpenting, obat diberikan
sesuai waktu yang telah ditentukan,
disesuakan dengan waktu paruh obat,
sesudah atau sebelum makan, perawat teliti
dalam pemberian obat apabila pasien
diharuskan memeriksa diagnostik
• 6. benar pendokumentasian : pemberian obat
sesuai dengan SOP, selalu mencatat
informasiyang sesuai dengan pemberian atau
efek yamg timbul karena obat yang diberikan
• 7. benar pendidikan kesehatan : perihal
medikasi kesehatan , perawat memiliki
tanggung jawab dalam melakukan penkes
pada pasien, keluarga dan masyarakat luas
terutama yang berkaitan dengan obat seperti
manfaat, penggunaan, reaksi.
• 8. hak pasien untuk menolak : pasien berhak
untuk menolak dalam pemberian obat,
perawat harus melakukan informed consent
dalam pemberian obat.
• 9. benar pengkajian : perawat selalu
memeriksa TTV sebelum pemberian obat
• 10. benar evaluasi : perawat selalu melihat/memantau
efek kerja dari obat setelah pemberiannya
• 11. benar reaksi terhadap makanan : obat memiliki
efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat,
sehingga penting apakah obat diberikan sebelum atau
sesudah makan.
• 12. benar reaksi obat dengan obat lain : pada
penggunaan obat reaksi yang diharapkan tidak
terganggu oleh reaksi dari penggunaan obat lainnya
yang bila diberikan dikonsumsi bersamaan, baiknya
diberikan jeda agar reaksi yang dialami tidak
menghasilkan reaksi negatif pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai