Anda di halaman 1dari 37

CASE REPORT:

OTOMIKOSIS AURIS
DEXTRA
Pembimbing:
dr. Fransiskus Harf Poluan, Sp. THT-KL

1
Fratisca Sara
(1261050179)
TINJAUAN PUSTAKA
2
ANATOMI
Setiap bagian telinga bekerja dengan tugas khusus
untuk mendeteksi dan menginterpretasikan bunyi

Bagian
luar
Bagian
Telinga
tengah
Bagian
dalam 3
TELINGA LUAR

4
TELINGA TENGAH

5
TELINGA DALAM
– Telinga dalam terdiri dari
koklea (rumah siput) yang
berbentuk setengah
lingkaran dan vestibuler
yang terdiri dari tiga buah
kanalis semisirkularis.
– Koklea memiliki dua fungsi
yaitu; sebagai sistem
pendengaran dan sistem
keseimbangan.
6
DEFINISI
 Otomikosis, adalah infeksi telinga yang
disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang
superficial pada kanalis auditorius eksternus.
 Otomikosis atau Otitis Eksterna yang disebabkan
oleh jamur (fungal otitis externa) dengan
komplikasi jarang yang melibatkan telinga
tengah.

7
EPIDEMIOLOGI

Angka insidensi otomikosis tidak diketahui, tetapi sering


terjadi pada daerah dengan cuaca yang panas, juga pada
orang-orang yang senang dengan olah raga air.
90 % infeksi jamur ini disebabkan oleh Aspergillus spp.
Otomikosis ini lebih sering dijumpai pada daerah dengan
cuaca panas.

8
ETIOLOGI

 Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari


jamur yang bersifat saprofit,
terutama Aspergillus niger.
 Agen penyebab lainnya meliputi A. flavus, A.
fumigatus, Allescheria boydii, Scopulariopsis,
Penicillium, Rhizopus, Absidia, dan Candida
Spp.
 Otomikosis dapat merupakan infeksi sekunder
dari predisposisi tertentu dari penggunaan terapi
kortikosteroid jangka panjang
9
FAKTOR RISIKO

ketidakadaan Kelembapan
serum yang tinggi

Olahraga
Trauma
(berenang,atlet)

10
GEJALA KLINIS
 Otalgia
 Otorrhea

 Berkurangnya pendengaran

 Rasa penuh pada telinga

 Gatal pada telinga

 Liang telinga tampak kemerahan

11
DIAGNOSIS
• Keluhan nyeri di dalam telinga, rasa gatal, adanya secret yang keluar
dari telinga.
• Kecenderungan beraktivitas yang berhubungan dengan air, misalnya
Anamnesis berenang, menyelam, kebiasaan membersihkan telinga

• Liang telinga dan daun telinga hiperemis, dapat meluas ke dalam


liang telinga sampai 2/3 bagian dalam.
Pemeriksa • Didapatkan adanya akumulasi debris yang tebal, pertumbuhan hifa
an Fisik berfilamen yang berwana putih dan panjang pada permukaan kulit.

• Tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan dapat ditemukan spora-spora


Pemeriksa kecil di sekelilingnya.
an
Penunjang
12
TATALAKSANA
 Pengobatan yang bertujuan untuk menjaga agar
liang telinga tetap kering dan jangan lembab
 Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
dengan barang-barang yang kotor seperti korek
api, garukan telinga.
 Edukasi dan informed consent pasien bahwa
akan dilakukan tindakan pencucian liang
telinga.

13
TATALAKSANA
 Larutan asam asetat 2-5 % dalam alkohol yang
diteteskan kedalam liang telinga.
 Fungisida topikal seperti preparat yang
mengandung:
1. Nystatin
2. Ketokonazole
3. Klotrimazole
 Anti jamur sistemik
 Antibiotik profilaksis

14
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSA BANDING
 Otitis Eksterna Difusa

 Otitis Eksterna Sirkumskripta

15
PROGNOSIS
 Prognosis umumnya baik bila diobati dengan
pengobatan yang adekuat. Pada saat terapi
dengan anti jamur dimulai, maka akan dimulai
suatu proses resolusi (penyembuhan) yang baik
secara imunologi.
 Risiko kekambuhan tinggi jika faktor yang
menyebabkan infeksi tidak dikoreksi dan
fisiologi lingkungan dari kanalis auditorius
eksternus masih terganggu.

16
LAPORAN KASUS
17
IDENTITAS
 Nama pasien : Tn. R.
 Umur : 38 tahun
 Jenis
kelamin : Laki-laki
 Alamat : Cililitan
Jakarta Timur
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Tanggal Pemeriksaan : 3 September
2018
18
ANAMNESIS
 Keluhan utama: Telinga kanan terasa gatal

 Keluhan tambahan: Telinga kanan terasa penuh,


pendengaran berkurang

19
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Pasien datang ke Poli THT RSU UKI dengan keluhan


telinga kanan terasa gatal dan penuh disertai dengan
penurunan pendengaran. Keluhan sudah dirasakan
sejak ± 6 hari yang lalu. Keluhan ini muncul setiap
saat terutama saat pasien sedang berkeringat. Pasien
mengaku tidak ingat awal terjadinya keluhan,
keluhan tersebut muncul secara tiba-tiba saat pasien
sedang beraktifitas. Pasien mengaku sering
membersihkan telinga dengan menggunakan cotton
buds. Pasien juga mengatakan mempunyai riwayat
keluar cairan di telinga tetapi untuk saat ini sudah
tidak ada. Pasien mencoba mengurangi rasa penuh di
telinganya dengan menggunakan cotton buds ataupun
dengan kapas tetapi tidak berkurang. Pasien belum ke
dokter untuk mengurangi keluhannya. Keluhan nyeri
telinga dan telinga terasa berdenging disangkal.
Riwayat batuk dan pilek disangkal.
20
ANAMNESIS
 Riwayat penyakit dahulu: Disangkal
 Riwayat penyakit keluarga/sosial: Disangkal

 Riwayat alergi: Disangkal

 Riwayat kebiasaan pribadi:


 Pasien mengaku sering membersihkan telinga
dengan menggunakan cotton buds

21
PEMERIKSAAN FISIK

TANDA-TANDA VITAL
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan

 Kesadaran : Komposmentis
 Tekanan darah : 130/70 mmHg

 Frekuensi nadi : 94x/menit


 Frekuensi napas : 20x/menit

 Suhu : 36,7˚C

22
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
 Kepala: Normocephali
 Mata : Konjungtiva: tidak anemis / tidak anemis
Sklera: tidak ikterik / tidak ikterik
 Gigi dan mulut: Karies (-), dalam batas normal
 Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
membesar
 Paru : Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris kanan
dan kiri
Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Bising napas dasar vesikuler, rhonki -/-
23
wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
 Jantung: Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis 1 jari di Linea Midclavicularis
Sinistra ICS V
Perkusi: Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: Bunyi jantung dalam batas normal,
tidak terdapat bunyi
jantung tambahan
 Abdomen: Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi: Bising usus 4x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), hati dan lien tidak
teraba
 Anggota gerak : Oedem tungkai (-/-)
 Refleks fisiologis: ++ / ++
 Refleks patologis: - / - 24
STATUS LOKALIS THT
PEMERIKSAAN TELINGA

25
STATUS LOKALIS THT
 PEMERIKSAAN TELINGA

26
STATUS LOKALIS THT
 PEMERIKSAAN TELINGA

27
28

STATUS LOKALIS THT

UJI DEXTRA SINISTRA


PENDENGARAN
Rinne Positif Negatif
Weber Tidak ada lateralisasi Lateralisasi ke kiri
Scwabach Sama dengan Sama dengan
pemeriksa pemeriksa
29

STATUS LOKALIS THT

UJI DEXTRA SINISTRA


PENDENGARAN
Rinne Negatif Positif
Weber Lateralisasi ke kiri Tidak ada
Lateralisasi
Scwabach Memanjang Sama dengan
pemeriksa
STATUS LOKALIS THT
PEMERIKSAAN HIDUNG

30
STATUS LOKALIS THT
PEMERIKSAAN HIDUNG

31
STATUS LOKALIS THT
PEMERIKSAAN TENGGOROKAN

32
STATUS LOKALIS THT
PEMERIKSAAN TENGGOROKAN

33
DIAGNOSIS
DIAGNOSA KERJA
 Otomikosis Auris Dextra

DIAGNOSA BANDING
 Otitis Eksterna Difusa

 Otitis Eksterna Sirkumskripta

PEMERIKSAAN ANJURAN
 Pemeriksaan KOH 10%

34
TATALAKSANA
 Ear Toilet, ekstraksi jamur dan serumen 
menggunakan larutan asam asetat 2% dalam
alkohol
 Salep topikal: Ketoconazole

 Antibiotik profilaksis: Neomycin Sulfat tetes


telinga 3 x 2 tetes
 Antijamur: Ketoconazole 1 x 200 mg

EDUKASI PASIEN
 Istirahat cukup

 Hygene yg baik 35
PROGNOSIS

 Ad vitam : dubia ad bonam


 Ad sanasionum : dubia ad bonam
 Ad fungsionum : dubia ad bonam

36
TERIMA KASIH
37

Anda mungkin juga menyukai