Anda di halaman 1dari 13

METODE TIM DALAM MANAJEMEN

KEPERAWATAN
Kelompok 3
Francisca Chlaudia Veneranda
Natalia Mela Pratama
Cindy Laruna Oktaviandi
Agung Nurasyid
Cintyakarin Cikal Agistanadea
Monika Ratnasari
Eka Noor Hidayati
Herlingga Setya Nugraha
Diana Maulydia
Bagus Febry Hariandi
PENGERTIAN KEPERAWATAN TIM
 Metode tim merupakan suatu metode pemberian
asuhan keperawatan dimana seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1984).
 Metode ini juga di dasari atas keyakinan bahwa
setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik.
selain itu, setiap staf berhak menerima bantuan
dalam melaksanakan tugas memberi asuhan
keperawatan yang terbaik sesuai kemampuannya,
dalam keperawatan.
TUJUAN PEMBERIAN METODE TIM
 untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas. selain itu, dapat pula
meningkatkan kerja sama dan koordinasi
perawat dalam melaksanakan tugas,
memungkinkan adanya transfer of knowladge
dan transfer of experiences diantara perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan dan
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
dan motivasi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
METODE TIM
 Anggota tim yaitu mengontrol perkembangan
kesehatan setiap pasien, mencatat hal hal yang terjadi
pada pasien terutama yang tidak di inginkan,
melakukan revisi rencana keperawatn bila di
perlukan, melaporkan perkembangan pasien pada
perawat kepala ruang serta kesulitan yang dihadapi.
 Ketua tim, yaitu memimpin pertemuan tim untuk
menerima laporan, memberi pengarahan serta
membahas masalah yang di hadapi, menjaga
komunikasi yang efektif , melakukan pengajaran
kepada pasien, keluarga pasien dan anggota tim serta
melengkapi catatan yang di buat anggota tim. ketua
tim harus memiliki kemampuan mengikutsertakan
anggota tim dalam memecahkan masalah.
KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI
KETUA TIM
1. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan semua
kegiatan tim
2. Menjadi konsultan dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan peran sebagai model peran
4. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan
pasien
5. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
6. Merevisi dan menyesuaikan rencan keperawatan sesuai
kebutuhan pasien.
7. Melaksanakan observasi baik terhadapa perkembangan
pasien maupun kerja dari anggota tim.
8. Menjadi guru pengajar
9. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
TANGGUNG JAWAB ANGGOTA
TIM:

1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien


di bawah tanggung jawabnya.
2. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar
tim.
3. Memberikan laporan
TANGGUNG JAWAB KETUA TIM:

1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
3. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan
dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota
5. Menyelenggarakan konferensi.
TANGGUNG JAWAB KEPALA
RUANG
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengawasan
KEUNTUNGAN METODE TIM
 Memberi kepuasan kepada pasien dan perawat

 Perawat dapat mengenali pasien secara


individual karena perawatannya menangani
pasien dalam jumlah yang sedikit

 Perawat akan memperlihatkan kerja lebih


produktif melalui kemampuan bekerja sama dan
berkomunikasi dengan klien
KERUGIAN METODE TIM
 Tim yang satu tidak mengetahui mengenai
pasien yang bukan menjadi tanggung jawabnya.
 Rapat tim memerlukan waktu dan pada situasi
sibuk rapat ditiadakan / terburu-buru sehingga
komunikasi dan koordinasi antar anggota tim
terganggu serta kelancaran tugas dapat
terhambat.
NEXT...
 Perawat yang belum terampil dan belum
berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu
atau ketua tim.
 Akuntabilitas dalam tim kabur.
KESIMPULAN
 Metode tim didasari atas keyakinan bahwa setiap pasien
berhak memperoleh pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas
memberi asuhan keperawatan yang terbaik sesuai
kemampuannya, dalam keperawatan, metode tim diterapakan
dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang
heterogen, terdiri dari perawat profesional, non pofesional,
dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada sekelompok pasien. ketua tim (perawat
profesional) bertangguang jawab dalam perencanaan,
kelancaran, dan evaluasi dan asuhan keperawatan untuk
semua pasien yang dilakukan oleh tim di bawah tanggung
jawabnya. Ketua tim juga bertugas untuk melakukan
supervisi kepada anggota tim dalam implementasi dan
tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi hasil dan
asuhan keperawatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai