Anda di halaman 1dari 21

GAGAL GINJAL KRONIK

BY :
1. IKA YESIKA SARI (13181123045)
2. SUHARTATIK (131811123046)
FKP, UA SURABAYA 2018
PENGERTIAN
• Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap
akhir merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea
dan sampah nitrogen laindalam darah).
(Brunner & Suddarth, 2001
KRITERIA GGK
• Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau fungsional dengan
atau tanpa penurunan LFG
– Kelainan patologi atau
– Tanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine atau
pada pemeriksaan imaging
• LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln
PENYEBAB
1. Glomerulonefritis
2. Pielonefritis
3. Nefrosklerosis
4. Sindroma Nefrotik
5. Tumor Ginjal
6. Penyakit endokrin misalnya komplikasi
diabetes, diabetes tipe 1 dan tipe 2
PATOFISIOLOGI
• Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk
mengkompensasi kehilangan nefron yang persisten
yang terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka
filtrasi glomerolus menurun menjadi 5-20
ml/menit/1,73 m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini
menimbulkan berbagai masalah biokimia
berhubungan dengan bahan utama yang ditangani
ginjal.
PATO……….
• Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan
ginjal untuk memekatkan urin.
• Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium. Asidosis metabolik
terjadi karena kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan produksi ammonia.
• Demineralisasi tulang dan gangguan pertumbuhan terjadi akibat sekresi
hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma (penurunan kalsium
serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfor ke dalam
aliran darah dan gangguan penyerapan kalsium usus.
• Anemia terjadi karena gangguan produksi sel darah merah, penurunan
rentang hidup sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan
(akibat kerusakan fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan
berhubungan dengan perubahan nutrisi dan berbagai proses biokimia.
MANIFESTASI KLINIK
• Edema. Oliguria, hipertensi, gagal jantung kongestif
• dehidrasi
• Hiperkalemia
• Hipernatremia
• Anemia
• Gangguan fungsi trombosit
• Apatis, letargi
• Anoreksia , Nausea vomiting
• Asidosis
• gatal-gatal
• Kejang, koma
ASKEP GGK PADA ANAK
• Menurut Wong, 2004 dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik, fokus pengkajian pada anak
dengan gagal ginjal adalah
– pengkajian awal
– pengkajian terus menerus
• riwayat penyakit sebelumnya
1) Diare hingga terjadi dehidrasi
2) Glomerulonefritis akut pasca streptokok
3) Penyakit infeksi pada saluran kemih yang
penyembuhannya tidak adekuat sehingga menimbulkan
obstruksi.
PEMERIKSAAN ADL
• Nutrisi : Nafsu makan menurun
(anorexia), muntah
• Eliminasi : Jumlah urine berkurang sampai
10–30 ml sehari (fase oliguria)
• Aktivitas : Klien mengalami kelemahan
• Istirahat tidur : Kesadaran menurun
• Pemeriksaan Umum:
• BB meningkat, TD dapat normal, meningkat atau berkurang tergantung penyebab primer gagal ginjal.
• 2) Pemeriksaan Fisik:
• Keadaan Umum : malaise, debil, letargi, tremor, mengantuk, koma.
• Kepala :Edema periorbital
• Dada :Takikardi, edema pulmonal, terdengar suara nafas tambahan.
• Abdomen :Terdapat distensi abdomen karena asites.
• Kulit : pucat, mudah lecet, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar,
leukonikia, warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik.
• Mulut : lidah kering dan berselaput, fetor uremia, ulserasi dan perdarahan pada mulut
• Mata : mata merah.
• Kardiovaskuler : hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, pericarditis, pitting edema, edema
periorbital, pembesaran vena jugularis, friction rub perikardial.
• Respiratori : heperventilasi, asidosis, edema paru, efusi pleura, krekels, napas dangkal, kussmaul,
sputum kental dan liat.
• Gastrointestinal : anorexia, nausea, gastritis, konstipasi/diare, vomitus, perdarahan saluran GI.
• Muskuloskeletal : kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang, foot drop,
hiperparatiroidisme, defisiensi vit. D, gout.
• Genitourinari : amenore, atropi testis, penurunan libido, impotensi, infertilitas, nokturia, poliuri,
oliguri, haus, proteinuria,
• Neurologi : kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa
panas pada telapak kaki, perubahan perilaku.
• Hematologi : anemia, defisiensi imun, mudah mengalami perdarahan.
• (Brunner & Suddarth, 2001)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai