Secernentea (Phasmidia)
• Rizka Amini Simamora
• Siti Khadizah
• Yuni Maisarah
• Rahma Yeni
• Sofya Widora
• Rahmi Ridhayani
• Yola Agustin
• Mitha Putri Wardani
• Sagita Nea Rahmi
• Rafeah Tunnur Hasibuan
• Sindi Suryani
• Firstia Yuan Ningsih
Klasifikasi dari Commonwealth Institute of Helminthology (CIH) Key to Nematoda
Parasites of Vertebrates (Chabaud,1974)., Nematoda digolongkan berdasarkan ada
atau tidak adanya phasmid (kemoreseptor kaudal) dibagi dalam dua subkelas yaitu :
Nematoda
Subkelas Subkelas
Adenophorea Secernentea
(Aphasmidia) (Phasmidia)
Karakteristik :
Tanpa kelenjar
Terdapat Amfid mirip Selomosit hipodermal,
Sistem Eksresi
phasmid lubang berjumlah 4-6 lateral dan
kaudal
11/20/2018 2
Subkelas Secernentea
(Phasmidia)
Superfamili
Ordo Rhabditida Strongyloides stercoralis
Rhabdiasoidea
Secernentea
Ordo Superfamili Oxyuroidea Enterobius vermicularis
Oxyurida
Ordo
Spirurida Superfamili
Thelazia callipaeda
Subordo Spirurina Thelazoidea
11/20/2018 3
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Kelas :Secernentea
Ordo : Ascaridida
Family :Ascarididae
Genus :Ascaris
Species :Ascaris lumbricoides
Morfologi :
• Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina
sekitar 22-35 cm.
• Badan bulat memanjang, kedua ujung lancip
• Cacing betina menghasilkan 200mrb butir telur sehari,
berlangsung semasa hidup cacing (6-12 bln)
• Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti
untaian rambut di ujung ekornya (posterior).
• Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian
yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
Ascaris Lumbricoides
(Ascariasis)
• Habitat usus halus
• Manusia satu2nya hospes definitif
• Merupakan nematoda usus terbesar
• Berwarna putih kekuningan – merah muda, cacing mati berwarna
putih
11/20/2018 5
Siklus Hidup Ascaris lumbricoides
Larva masuk ke
tubuh melalui
Tlr keluar dr tinja
mulut, cairan
dlm keadaan blm
lambung akan
membelah
mengaktifkan
larva
Proses
pematangan 20-
24 hari, suhu
optimal 30 oC
Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur
6-10 minggu
11/20/2018 7
Enterobius vermicularis
(cacing kermi)
• Hospes definitif manusia.
• Nama penyakitnya adalah oksiuriasis atau entrobiasis.
• Akan bersarang di usus besar, pada malam hari , biasanya cacing
betina menaruh telurnya di daerah anus.
• Cacing ini berwarna putih, ukurannya kecil dan pendek, berbentuk
spindle, memiliki cervical alae yang merupakan suatu pelebaran
cuticula didaerah cervical. Tidak mempunya buccal cavity dan pada
ujung posterior oesophagus menggelembung, hal ini menjadi ciri khas
dari E.vermicularis yang disebut double bulb oesophagus.
MORFOLOGI TELUR
Enterobius vermicularis
Telurnya tidak berwarna, bentuknya
asimetris, terdapat sisi lengkung dan
sisi yang lain mendatar (dinamakan
planokonveks), biasanya telah berisi
larva, dan akan terapung dalam larutan
garam jenuh.
Enterobius vermicularis
(cacing kermi)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Kelas :Secernentea
Ordo :Strongylida
Family :Oxyuridae
Adult Female
Genus : Enterobius Adult Male (Posterior Melengkung)
(Posterior Seperti Helai Rambut)
Species :Enterobiusvermicularis
Cacing Jantan
Lebih pendek dari betina, panjangnya sekitar 2-4 mm, 1/3 posterior tubuh melengkung
kearah ventral, dan terdapat 1 buah spiculae. Tidak memiliki bursa copulatrix, cacing
jantan jarang ditemukan karena biasanya mati setelah melakukan kopulasi dengan betina.
Cacing Betina
Lebih panjang dari yang jantan, sekitar 8-12 mm, 1/3 posteriornya meruncing dan kaku,
vulva terletak kurang lebih 2/3 anterior tubuh. Cacing betina yang gravid (hamil) akan mati
setelah bertelur dalam waktu kurang lebih 2-3 minggu.
5 Kel medium penularan
WHO (1964)
• Penularan melalui tinja (faeces)
telur dan larva menjadi infektif jika melalui atau berada di anus .
penularan langsung dr orang ke orang
• Penularan melalui tanah (soil transmitted atau Geohelmiths)
Telur/larva menjadi infektif sesudah menjalani proses pematangan di dalam tanah
• Penularan Melalui siput
stadium infektif tubuh siput
• Penularan terjadi melalui daging hewan
stadium infektif tubuh hewan
• Penularan melalui Arthropoda
Arthropoda vektor
stadium infektif berkembang di dalam tubuh arthropoda.
11/20/2018 11
Pencegahan
• Mengurangi sumber penularan (mengobati
penderita)
• Pendidikan kesehatan
• Pemberantasan hospes perantara dan
vektor
• Mempertinggi imunitas,
• Pengawasan higiene sanitasi
11/20/2018 12