Khotbah Koe, 24 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

BERPIKIR POSITIF (PASTI)

FILIPI 4:8-13
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu.
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa
yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.
Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan
perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi
tidak ada kesempatan bagimu.
4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar
mencukupkan diri dalam segala keadaan.
4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala
hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku;
baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan
maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku
 Ayat 8 sering disebut orang sebagai PEMIKIRAN
POSITIF ALA KRISTEN.
 Paulus mengajak jemaat di FILIPI belajar mengontrol
atau melatih pikiran untuk hal-hal yang baik.
 Misalnya :
 Jika kita berpikir jahat tentang seseorang, maka
akan menyatakannya pula dalam relasi dan sikap
kita terhadap dia.
 Ketika kita berpikir kotor, kita didorong untuk
melakukukan hal yang kotor juga.
 Sebalikanya, apabila kita memikirkan apa yang
benar, yang mulia, yang adil, suci dan
seterusnya..(ayat 8), maka kita akan melakukan
hal-hal dalam ayat 8.
APA YANG DIMAKSUD PAULUS DALAM
AYAT 8 ?
1. “semua yang benar” : mencakup aspek
RASIONALITAS (kerasionalan).
Rasional = menurut pikiran dan pertimbamngan
yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok
dengan akal.
2. “semua yang mulia” : mencakup aspek
IBADAH
IBADAH = perbuatan un tuk menyatakan bakti
kepada Allah, yang di dasari ketaatan
mengerjakan perintah-NYA dan menjauhi
larangan-NYA; IBADAT.
3. “semua yang adil” : mencakup aspek HUKUM.
HUKUM = peraturan atau adat yang secara resmi
dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah.
bentuk :Undang-Undang, peraturan dsb untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat.
4. “semua yang suci (kesucian atau kemurnian)” :
mencakup aspek KESALEHAN
(ketaatan/kepatuhan/kesungguhan menjalankan
ibadah).
KESALEHAN = Taat dan sungguh-sungguh
menjalankan ibadah.
Suci dan beriman: mudah-mudahan ia menjadi
anak yang.....
5. “semua yang manis” : mencakup aspek
ESTETIKA.
 ESTETIKA = Cabang filsafat yang
menelaah dan membahas tentang seni dan
keindahan serta tanggapan manusia
terhadapnya.
 Kepekaan terhadap seni dan keindahan.

6. “semua yang sedap di dengar” :


mencakup aspek INFORMASI yang kita
konsumsi/butuhkan/diapakai/digunakan.
7. “semua yang disebut Kebajikan” : mencakup aspek
yang berkaitan dengan moral (perbuatan/sikap baik
atau buruk) dan etika (ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang Buruk dan tentang hak dan kewajiban moral).
= semua yang mendatangkan kebaikan, misal; kita
wajib berbuat kebaikan kepada sesama manusia.
8. “semua yang patut dipuji” : mencakup konsep NILAI.
 Kekristenan mengajarkan keutuhan dan bukan
keterkepingan (berkeping-keping).
 Jika hati kita telah dikuduskan oleh Kristus
maka seluruh aspek hidup kita pun harus
dikuduskan.
 PENUTUP
 Mari kita belajar melatih piukiran
kita untuk merenungkan hal-hal
yang benar, yang mulia, yang adil,
yang suci, yang manis, yang sedap
didengar, kebajikan, dll, dan
melakukannya dalam kehidupan
kita, Amin.

Anda mungkin juga menyukai