Identifikasi
Rachmawati
1. Kondisi lingkungan dan
Konstruksi bangunan RS
Berdasarkan hasil checklist kesehatan lingkungan RSUD
Kota Bekasi didapatkan hasil presentase 87,2 % .
1) Lingkungan Rumah Sakit
2) Lantai
3) Dinding
4) Atap
5) Langit-langit
6) Konstruksi Balkon, Beranda dan Talang
7) Pintu
8) Pagar
9) Halaman Taman dan Tempat Parkir
10) Jaringan Instalasi
11) Saluran Air Limbah
2. Penyehatan ruang dan bangunan
Berdasarkan hasil checklist penyehatan ruang
bangunan RSUD Kota Bekasi didapatkan hasil
dengan presentase 75,8%.
1) Ruang Perawatan
2) Ruang Operasi
3) Ruang Laboratorium
4) Ruang Radiologi
5) Ruang Pendingin
6) Ruang Mayat
7) Toilet dan Kamar Mandi
3.Penyediaan air bersih
Berdasarkan hasil checklist penyehatan air di RSUD Kota Bekasi
didapatkan hasil dengan presentase 100 %.
1. Sumber air bersih di RSUD Bekasi berasal dari Air Tanah, dengan
jalur distribusi sebagai berikut:
Toren Gedung
Sumur Artesis 2 Ground tank 2 Lama
Rizal
5. Pengangkutan Makanan
Pengangkutan/pendistribusian makanan untuk pasien tidak memiliki jalur
khusus, menggunakan kereta dorong dan makanan yang diangkut dalam
keadaan tertutup akan tetapi pengangkuit tidak mengenakan APD.
6. Penyajian Makanan
Makanan yang akan disajikan untuk pasien rumah sakit dalam keadaan
tertutup, makanan jadi segera disajikan kepada pasien, dan tidak ada
makanan yang sudah menginap sehingga kesegaran makanan untuk para
pasien masih tetap terjaga.
7. Peralatan Masak
Peralatan masak tidak mengandung zat beracun,, selalu dicuci setelah
digunakan, peralatan yang sudah bersih hanya ditiriskan tidak menunggu
kering dan disimpan pada rak yang tidak terlindung dari vektor, peralatan
dicuci menggunakan desinfektan.
8. Tenaga Penjamah Makanan
Setiap penjamah makanan memiliki surat keterangan sehat yang berlaku,
penjamah tidak berkuku panjang, tidak menggunakan pakaian pelindung
saat pengolahan makanan seperti celemek, sarung tangan, penutup
kepala, berbicara selama bekerja, dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh
dokter yang berwenang secara berkala. Penjamah menggunakan
perhiasan.
Hasil Kuesioner Petugas Pengolah
Makanan
Tabel 4.1
Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Petugas Pengolah
Makanan di RSUD Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi
No. Penilaian Presentase (%)
(Orang)
1 Baik 6 85.7
2 Cukup 1 14.3
3 Kurang 0 0
Total 7 100
Tabel 4.2
Distribusi Berdasarkan Sikap Petugas Pengolah Makanan
di RSUD Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi
No. Penilaian Presentase (%)
(Orang)
1 Baik 6 85,7
2 Cukup 1 14,3
3 Kurang 0 0
Total 7 100
Tabel 4.3
Distribusi Berdasarkan Tindakan Petugas Pengolah Makanan di
RSUD Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi
No. Penilaian Presentase (%)
(Orang)
1 Baik 6 85,7
2 Cukup 1 14,3
3 Kurang 0 0
Total 7 100
5. Pengelolaan Limbah Cair
Berdasarkan hasil checklist pengelolaan limbah cair
di RSUD Bekasi didapatkan hasil dengan presentase 100
% . Pengolahan limbah cair di RSUD Kota Bekasi
menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
saluran limbah tertutup, kedap air, dan lancar.
Limbah cair di RSUD Kota Bekasi berasal dari setiap
proses kegiatan di RSUD Kota Bekasi, yaitu ruang
perawatan, ruang radiologi, dapur (tempat pengolahan
makanan), laundry, dan laboratorium yang dialirkan ke
dalam IPAL.
arum
Kapasitas kedua IPAL yang dimiliki oleh RSUD Kota
Bekasi juga berbeda. IPAL – 1 memiliki kapasitas sebesar
120 l/m3/hari, sedangkan IPAL – 2 memiliki kapasitas
sebesar 100 l/m3/hari.
Proses pengolahan limbah cair pada IPAL RSUD Kota
Bekasi melalui 2 tahap yaitu :
1. Tahap fisik yaitu dengan penyaringan, pemisahan
minyak/lemak (menggunakan grease trap),
equalization, pengendapan sekunder dan primer.
2. Tahap kimia yaitu dengan cara desinfeksi
menggunakan klorinasi
3. Tahap Biologi yaitu menggunakan lumpur aktif
Setelah air melalui tahapan – tahapan diatas maka
air akan dialirkan ke outlet (sungai). Tersedia juga alat
untuk mengukur debit limbah yang telah dikelola
(water meter).
7. Pengelolaan Sampah
Berdasarkan hasil checklist tentang pengolahan sampah di RSUD Kota Bekasi
didapat hasil dengan presentase 71,4%.
Pengelolaan Limbah B3
Tahap Pemilahan Limbah B3
• Dalam tahap pemilahan limbah, merupakan tugas dokter, suster, dan perawat
di RSUD Kota Bekasi, didalam masing masing ruangan telah diberikan tempat
sampah B3 dengan kantong plastik berwarna kuning. Tempat sampah B3 di
RSUD Kota Bekasi terbuat dari bahan plastik , tertutup, mudah dibersihkan,
memiliki injakan kaki, tahan air, berlabel, dan memiliki ukuran ± 10 liter.
• Sampah medis yang diletakkan pada tempat sampah berisi plastik kuning itu
terdiri dari kapas, masker, sarung tangan, botol infus, dll. Khusus untuk sampah
medis benda tajam, rumah sakit memanfaatkan derigen. Disekitar tempat
sampah per-masing masing ruangan, terdapat poster kesehatan, serta
prosedur pembuangan sampah.
Tahap pengumpulan dan Pengangkutan
Limbah B3 yang berada diplastik tempat sampah
tiap ruangan kemudian dimasukkan kedalam plastik
berwarna kuning oleh cleaning service, kemudian
diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
yang berada di samping instalasi IPAL.
Tabel 4.4
Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Petugas
Cleanning Service di RSUD Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi
No. Penilaian Presentase (%)
(Orang)
1 Baik 15 55,5
2 Cukup 8 29,7
3 Kurang 4 14,8
syifa
Total 27 100
Tabel 4.5
Distribusi Berdasarkan Sikap Petugas Cleanning
Service di RSUD Kota Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi Presentase
No. Penilaian
(Orang) (%)
1 Baik 23 85,2
2 Cukup 4 14,8
3 Kurang 0 0
Total 27 100
Tabel 4.6
Distribusi Berdasarkan Tindakan Petugas Cleanning
Service di RSUD Kota Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi Presentase
No. Penilaian
(Orang) (%)
1 Baik 23 85,2
2 Cukup 3 11,1
3 Kurang 1 3,7
Total 27 100
Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu
(Pest Control)
Tabel 4.7
Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Petugas Linen
di RSUD Kota Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi Presentase
No. Penilaian
(Orang) (%)
1 Baik 2 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Total 2 100
alfiah
Tabel 4.8
Distribusi Berdasarkan Sikap Petugas Linen
di RSUD Kota Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi Presentase
No. Penilaian
(Orang) (%)
1 Baik 2 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Total 2 100
Tabel 4.9
Distribusi Berdasarkan Tindakan Petugas Linen
di RSUD Kota Bekasi
Tahun 2016
Frekuensi Presentase
No. Penilaian
(Orang) (%)
1 Baik 1 50
2 Cukup 1 50
3 Kurang 0 0
Total 2 100
Tabel 4.-10
Hasil Pengukuran Kebisingan
di RSUD Bekasi, Jawa Barat
Tahun 2016
Hasil Pengukuran
Lokasi Pengukuran
(dBA)
Genset 1 102,5
Genset 2 97,7
Blower 1 & 2 82,5
Blower 2 87,6
Ruang Tunggu Lt.3 72,5
Poli Gigi 87,3
Linen 76,7
Ruang Perawatan Dahlia 62,3
Ruang Perawatan Anyelir 63,9
Ruang Perawatan Tulip 62,3
Instalasi Gawat Darurat 68,6
Ruang Isolasi 57,5
Ruang Perawatan Melati 67,5
Ruang Tunggu Gd.Lama 75,1
Koridor Gd.Lama 70,5
Tabel 4.11
Hasil Pengukuran Pencahayaan
di RSUD Bekasi, Jawa Barat
Tahun 2016
No Ruangan Pencahayaan NAB Keterangan
(lux)
1 Ruang tunggu gedung lama 580 100
2 IGD 503 -
3 Ruang radiologi 88 60
4 Instalasi gizi 69 200
5 Ruang rawat Dahlia 63 100-200
6 Ruang tindakan (VK) 838 300-500
7 Ruang isolasi Tulip Gelap: 4 0,1-0,5 Jendela tidak ditutup
gordyn
Terang: 55
8 Ruang rawat Tulip 128 100-200
9 Ruang rawat Melati 61 100-200
10 Ruang rawat Anyelir 153 100-200
11 Gudang ATK 54,7 200
12 Gudang Farmasi 62,5 200
13 Tangga 58 100 Lampu dalam keadaan
padam
14 Kamar mandi 122 100
15 Poli Gigi 1332 300-500
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
rizal
Pengelolaan Sampah
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, menyatakan bahwa dalam pengelolaan
sampah medis padat dan non medis harus sesuai
dengan persyaratan.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan kemudian
dibandingkan dengan peraturan terkait maka
pengelolaan sampah yang dilakukan di RSUD Kota
Bekasi belum memenuhi syarat.
Pengendalian Vektor Penyakit (Pest
Control)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, menyatakan bahwa dalam pengendalian vektor
harus sesuai dengan persyaratan.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan kemudian
dibandingkan dengan peraturan terkait maka
pengendalian vektor yang dilakukan di RSUD Kota
Bekasi belum memenuhi syarat.
Pengelolaan Linen
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, menyatakan terdapat beberapa perlakuan
terhadap linen, antara lain pengumpulan,
penerimaan, pencucian, pengeringan, penyetrikaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan kemudian
dibandingkan dengan peraturan terkait maka
pengelolaan linen yang dilakukan di RSUD Kota
Bekasi sudah memenuhi syarat.
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, menyatakan penyuluhan kesehatan lingkungan.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan kemudian
dibandingkan dengan peraturan terkait maka
pengelolaan linen yang dilakukan di RSUD Kota
Bekasi sudah memenuhi syarat.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
syifa
13. Hasil Kuesioner
• Pengetahuan, sikap dan tindakan petugas cleaning
service 75,3% baik
Pengetahuan, sikap dan tindakan pengelola linen
83,4% baik
Pengetahuan, sikap dan tindakan pengelola makanan
dan minuman 85,7% baik
Pengetahuan, sikap dan tindakan pengendali vektor
100% baik
Saran
1. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
• Sebaiknya lahan parkir untuk mobil diperluas, karena
banyaknya kendaraan pasien yang tidak cukup parkir di RS.
• Dinding yang kotor dibersihkan karena dapat menjadi sumber
penyakit
• Sediakan tissue dan sabun di setiap toilet
2. Ruang Bangunan
• Sebaiknya ruang radiologi segera dipindah tempatkan karena
sudah banyak kondisi yang kurang baik didalam ruangan
• Sebaiknya diperbanyak jumlah toilet di lantai dasar gedung
lama (dekat ruang tunggu)
• Warna cat diganti dengan yang lebih cerah
3. Tempat Pencucian Linen
• Sebaiknya linen yang akan di distribusi ke tiap-tiap ruangan di
bungkus plastik bening terlebih dahulu agar lebih terjaga
kebersihannya
4. Pencahayaan di Rumah Sakit
• Sebaiknya lampu yang sudah mati segera diganti dengan yang
baru.
• Jika lampu yang tersedia masih dirasa kurang cukup terang
sebaiknya diganti dengan lampu yang wattnya lebih tinggi
• Mengganti jenis lampu yang ada dengan lampu LED agar lebih
terang dan lebih hemat listrik
• Pencahayaan untuk ruang isolasi tetanus agar lebih di
perhatikan lagi karena belum memenuhi syarat
5. Suhu dan kelembaban di Rumah sakit
• Perbaiki dan optimalkan sistem ventilasi yang ada
• Bila perlu tambahkan ventilasi mekanik di ruangan yang
memang membutuhkan
6. Kebisingan di Rumah sakit
• Sediakan earplug untuk dokter dan perawat yang bekerja
sehari-hari di dalam ruangan poli gigi
• Berikan peredam untuk ruangan genset yang belum dipasangi
peredam
• Berikan peredam untuk blower di dalam basement
• Tertibkan para penjenguk pasien di ruang perawatan untuk
menaati jam besuk dan agar tetap tenang baik di dalam ruang
perawatan maupun di koridor.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
• Perhatikan kebersihan lantai dapur agar selalu dalam keadaan
bersih
• Pastikan para pengolah makanan dan minuman selalu
menggunakan APD yang seharusnya digunakan
• Selalu gunakan wadah yang tertutup baik untuk bahan baku
yang akan dimasak maupun makanan yang sudah masak agar
selalu terhindar dari pencemar
• Tambahkan jumlah fly catcher dalam dapur karena masih
ditemukan lalat di dalam dapur
• Penempatan alat masak sebaiknya jangan di lantai melainkan
di susun di rak yang bersih dan tertutup
• Penggunaan perhiasaan pada penjamah sebaiknya tidak di
perbolehkan
• Tidak diperbolehkan berbicara saat mengolah makanan.
8. Sampah Padat
• Sebaiknya sampah sitotoksik di bedakan
menggunakan plastik ungu
• Sebaiknya sampah farmasi di bedakan menggunakan
plastik cokelat
• Sebaiknya tempat pengumpulan dan penampungan
sampah sementara segera didesinfeksi setelah
pengosongan
9. Pengendalian Vektor
• Sebaiknya sarana penampungan air tidak dibiarkan
air menggenang karena akan menjadi tempat
perkembangbiakan vektor
• Penampungan tempat sampah sebaiknya tertutup
(ruang gizi) untuk menghindari adanya vektor
berkembang biak
alfiah