Anda di halaman 1dari 25

Epidemiologi Dan Program

Eliminasi Rabies Di Indonesia

CUT ASMAUL HUSNA


RABIES
• Infeksi rhabdovirus akutmenyerang S.S.P
• Penularan ke manusia melalui gigitan / jilatan
hewan penular Rabies (GHPR) zoonosis
• Anjing (98%), kucing, kera, musang,
kelelawarberbeda tiap negara
• Rabies sangat sulit dikendalikan dan telah
bersifat endemis di beberapa wilayah
Indonesia
• Famili : Rhabdo viridae
• Genus Lyssa virus
• Virus RNA sense negatif
• Nukleokapsid helical
• Spike gicoprotein 10nm
• Neurotropik
• Envelope (+)
• Labil  UV, asam basa
kuat
Epidemiologi Rabies
• Di seluruh dunia, tiap tahun diperkirakan
24.000 orang digigit anjing &hewan yang
menderita rabies
• Manusia terinfeksi rabies100% case fatality
rate ??
• Di Indonesia, kejadian pertama muncul pada
tahun 1884 di Jawa Barat
• Tahun 1985 di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
terjangkit wabah rabieskematian 5 orang
Fact...
EPIDEMIOLOGI
• Kasus GHPR di Indonesia tergolong tinggi
• Tahun 2008, terdapat 20.926 kasus dengan
104 orang meninggal ; 2009, terjadi kenaikan
menjadi 42.106 kasus dengan angka kematian
137 orang ; 2010 terdapat 40.180 kasus
dengan jumlah kematian 113 orang
• 92% kasus gigitan HPR pada manusia yang
terjadi di pulau Sumatera disebabkan oleh
gigitan anjing
Sampai tahun 2010, Jumlah daerah di Indonesia yang
masih terlular rabies sebanyak 24 provinsi dari 33
provinsi.

Laporan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan,


dan Kelautan Kota Banda Aceh, dalam kurun
waktu 2008 -2012 telah terjadi sejumlah 136
kasus gigitan oleh HPR
• Bali  2009-2012 KLB Rabies
• Penurunan kontribusi jumlah GHPR nasional
dari tahun 2009-2013 : 47,96 % (2009), 77,2 %
(2010), 62,65 % (2011), 65,88 % (2012), 56,94
% (2013)
• Penurunan ini sebagai hasil upaya intensif
penanggulangan terpadu KLB rabies di Bali
Pengendalian Rabies
• 3 indikator memantau pengendalian rabies :

1. Kasus Gigitan hewan penular Rabies (GPHR)

2. Kasus GHPR terindikasi yang VAR (Post Exposure


treatment)

3. Jumlah kasus klinis Lyssa/Rabies


cdsd
Pencegahan
• Post exposure treatment
Imunisasi VAR pada kasus terindikasi GHPR
dinidosis standarAntibodimencegah
klinis Lyssa
Kasus Rabies
• Pemberian imunisasi
VAR Pencegahan
primer
• Peningkatan pemberian
VAR berkorelasi dengan
penurunan kasus Rabies
Metode penanggulangan Rabies

• Edukasi melalui
penyuluhan kepada
masyarakat
• Vaksinasi terhadap
anjing dan kucing
• Eliminasi terhadap
anjing liar (tanpa
pemilik)
PENCEGAHAN & PENGOBATAN

Hewan 1
Hewan
peliharaan liar

2 2
Manusia
3

SAKIT
4
Keterangan :
1. Vaksinasi terhadap hewan
2. Vaksinasi terhadap manusia (Vaksin anti Rabies)
3. Perawatan & Terapi luka gigitan
4. Terapi penderita
Tatalaksana
• Berdasarkan kategori gigitan dan hewan
penggigit
• Jilatan/kontak saliva tanpa lukatidak perlu
VAR dan SAR
• GHPRTatalaksana segera !!!
• Klinis Rabiesprognosis buruk
TATA LAKSANA
WHO :
- Luka gigitan / jilatan  dicuci dengan air
mengalir + sabun atau detergen (15-20’)
- kemudian disiram dengan antiseptik (alkohol 40-
70%)
- Luka dalam  cuci alkohol ditutup dengan
kasa steril tanpa dijahit + desinfectans
- Darah banyak, luka besarjahit?? + SAR
- ATS
- Vaksinasi pasca pajanan (VAR/SAR)
PENGENDALIAN RABIES
Pengendalian Rabies
Indonesia bebas Rabies 2020

Anda mungkin juga menyukai