Anda di halaman 1dari 16

Aditya Nur Ikhsan 13613004

INTRODUCTION
Bab ini mendiskusikan tentang Safety Concepts yang berkaitan dengan merancang suatu
sistem avionik.

MEMPELAJARI LEBIH JAUH POKOK BAHASAN

Perbedaan antara Reliability, Available,  Proses safety assesment,


Integrity dan Dispatch Availability  Analisis bahaya
 Hubungan terbalik antara peluang
kegagalan dan konsekuensi efek
terburuk
INTRODUCTION
MENGEMBANGKAN MENGULAS

Basis Matematika untuk dan menyediakan contoh dari: Cara untuk menilai dan menunjukkan
 Metode Analisa Statistik untuk menganalisa keandalan (reliability) komponen.
konsekuensi dari Random Failures,
 Namely Dependency Diagrams,
 Fault Tree Analysis, dan
 Markov Analysis.
FLIGHT SAFETY
Defines safety as: “Freedom from those conditions
that can cause

1. Death,
2. Injury,
3. Occupational illness,
4. Damage to or loss of equipment or property,
or
5. Damage to the environment. “
FLIGHT SAFETY
Menerapkan prinsip ALARP

As
Low
DEF-STAN-00-55 As
Reasonably
Practicable
FLIGHT SAFETY

ARP4764

“Safety is the state in which risk is lower than the boundary


risk. The boundary risk is the upper limit of acceptable risk.”

Acceptable level of risk adalah suatu hubungan antara peluang kejadian,


konsekuensi atau akibat yang ditimbulkan, dan biaya dan skala waktu yang
dibutuhkan untuk mengurangi resiko itu.
FLIGHT SAFETY OVERVIEW

Fatal Accident Rates


Mode of transport Death per 𝟏𝟎𝟗 km
Air 0.05
Bus 0.4
Rail 0.6
Car 3.1
Motorcycle 109
Rate of Fatal Accidents
in Commercial Jet Aircraft

Accident rate per 𝟏𝟎𝟔 departures


FLIGHT SAFETY OVERVIEW
FLIGHT SAFETY OVERVIEW

<600 on-
board
fatalities

Around 400
fatalities/annum
FLIGHT SAFETY OVERVIEW
FLIGHT SAFETY OVERVIEW
Fatal Accidents by Flight Phase
FLIGHT SAFETY OVERVIEW
Fatal Accidents Categories
FLIGHT SAFETY OVERVIEW
Fatal Accidents Categories
ACCIDENT CAUSES
Kecelakaan paling fatal terjadi akibat banyak penyebab yang saling berhubungan
menghasilkan kejadian yang fatal. Secara individual, penyebab utama jarang menghasilkan
akibat yang fatal. Kecelakaan yang terkait dengan system dapat timbul dari:
 Kegagalan material (komponen) tunggal maupun banyak;
 Kurangnya kinerja yang memadai;
 Error saat manufaktur dan/atau maintenance;
 Kesalahan memanajemen crew;
 Faktor lingkungan (cuaca, lingkungan EM, dsb);
 Faktor perilaku dari crew, maintenance staff maupun penumpang.
ACCIDENT CAUSES
Failures Type Penjelasan Cara Mengurangi Resiko

Active Kemerosotan performa, seperti loss of power, jamming of controls, loss of Merancang sistem multichannel redundant.
instruments, atau loss of navigational sensors.

Passive Tidak teramati secara langsung, tetapi gagal untuk mempersiapkan fungsi yang Memeriksa secara berkala untuk performa yang
diinginkan ketika dibutuhkan. Misal seperti loss of reversion/monitor lane pada diinginkan.
multichannel system, loss of warning.
Cascade Kegagalan tak-berbahaya tunggal yang memicu serangkaian kejadian lain yang Segregation, containment (the action of keeping
akhirnya menjadi berbahaya. something harmful under control or within
limits)
Common Mode Akar masalah yang sama berakibat pada semua bagian dari multiredundant system, Segregation, dissimilar redundancy, dissimilar
missal EM interference, temperature, altitude, ice, design/manufacturing error, power source/actuation, design process
maintenance error, peristiwa besar seperti local fire atau engine disc burst. assurance, quality assured parts, environmental
stress screening (ESS) testing, statistical process
control, etc.
Performance Akibat penumpukan toleransi yang merugikan dari komponen subsistem, berakibat Pengecekan functional stress diluar specified
pada kinerja sistem lain. performance envelope.

Crew (Pilot) Error Pengoperasian control yang tidak tepat, salah memahami instrument, controlled Desain human-machine interface yang bagus,
flight into terrain (CFIT). Murphy’s Law: “If it is possible for something to go wrong, simulasi, training
the one day it will.”

Anda mungkin juga menyukai