Anda di halaman 1dari 13

Pemaparan Intensitas Pencahayaan di area Kerja

Kantor lantai 5 dan lantai 2 di PT. Berca Schindler


LiftsTahun 2011

Oleh Sapto Yuwono Kasino Putro


2006 31028
Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Kerangka Konsep dan Teori
3. Kegiatan Magang
4. Hasil Pengukuran intensitas
5. Pembahasan Hasil
6. Kesimpulan dan Saran
1. Pendahuluan
• Interkasi Man, Machine, Methode, Material dan Lingkungan Kerja
(Anis, Sunaryono, Suranto,2001:123 ).
• Penelitian survey Optometrists tahunan (Sheedy, 1992) di Amerika
Serikat.
• Hasil medical check up tahun 2010 di PT. BSL, terdapat 3% pekerja
yang mengalami gangguan penglihatan.
• Belum pernah dilakukan pengukuran intensitas pencahayaan,
khususnya untuk area dan pekerjaan di kantor
2. Kerangka Konsep dan Teori
• Menurut Frank E. Bird, Jr dan George L. Germain dalam bukunya Practical
Loss Control Leadership, Intesitas Pencahayaan termasuk dan salah satu
jenis bahaya dalam kategori bahaya fisik yang berdampak pada kesehatan
kerja.
• Pencahayaan atau dengan asal kata cahaya merupakan satu bagian
berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa.
Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya
dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum
elektromagnetisnya (Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –
www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 2)
• SNI 16- 7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di tempat
kerja yang menggunakan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun
1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan,Kebersihan serta Penerangan
dalam Tempat Kerja sebagai ketentuan intensitas pencahayaan ditempat
kerja.
• Mengacu dari permen di atas pasal 14 ayat 7 dan 8, maka ketentuan
intensitas pencahayaan untuk pekerjaan di kantor adalah antara 300 luks –
500 luks.
2. Kerangka Konsep dan Teori

Input Proses Output


SDM (Tenaga Kerja)

Intensitas Pencahayaan Pengukuran bahaya Job fit to the man


Pencahayaan
 Fasilitas Kerja
Engineering control
SOP Evaluasi hasil
pengukuran

Pemantulan

Waktu melihat obyek


3. Kegiatan Magang
KEGIATAN 1-10 April 2011 11-14 April 2011 15 – 20 April 2011 21 – 25 April 2011 25 – 30 April 2011

Mempelajari dokumen
dan wawancara dengan
pihak terkait

Melihat dan mengukur


tibgkat pencahayaan
pada kegiatan kerja di
area kantor lantai 5 dan
2

Mempelajari bahaya
pencahayaan di area
kantor lantai 5 dan 2

Mengkaji kegiatan kerja


dan tindakan
pengendalian bahaya
pencahayaan di area
kantor lantai 5 dan 2

Memberikan
rekomendasi dan
alternatif pemecahan
masalah

Penyusunan laporan,
presentasi hasil magang,
distribusi laporan
magang.
4. Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan di area
kantor lantai 5

Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan di area kantor lantai 5

1200

900

600

300

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Hasil Pengukuran LT. 5 Standar


300 lux - 500 lux
Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan di area
kantor lantai 2

Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan di area kantor lantai 2

1200

900

600

300

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9101112131415161718192021
2 2232425
2 627
2 8293031323334353637
3 8394041
4 2434445
4 6474849505152535455565758596061
6 26364656667686970717273747576777879808182

Hasil Pengukuran LT. 2 Standar


300 lux - 500 lux
5. Pembahasan Hasil
1. Mengacu dengan standar di PMP no. 7 tahun 1964 tentang
Syarat-syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja, pasal 14 ayat 7 dan 8 berada diantara 300 s.d 500
lux
2. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan dilantai 2, yaitu
a. Jumlah titik pengukuran intensitas pencahayaan adalah 82 titik atau meja kerja
b. Dari 82 titik atau meja kerja yang diukur sebanyak 18% atau 15 titik yang
memiliki tingkat pencahayaan yang baik atau sesuai tingkat pencahayaannya.
c. Sedangkan sebanyak 82 % atau 67 titik memiliki tingkat pencahayaan yang
tidak sesuai dengan standar atau tingkat pencahayaannya.
5. Pembahasan Hasil
1. Mengacu dengan standar di PMP no. 7 tahun 1964 tentang
Syarat-syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja, pasal 14 ayat 7 dan 8 berada diantara 300 s.d 500
lux
2. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan dilantai 5, yaitu
a. Jumlah titik pengukuran adalah 29 titik atau meja kerja
b. Dari 29 titik atau meja kerja didapatkan bahwa 3% atau 1 titik yang memiliki
tingkat pencahayaan yang baik atau sesuai standar.
c. Sedangkan sebanyak 97 % atau 28 titik yang memiliki tingkat pencahayaan
yang tidak sesuai dengan standar.
6. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
1. PT. Berca Schindler Lifts telah mempunyai kebijakan tertulis tentang K3 dan telah terbentuk
Komite K3 yang beranggotakan dari pihak manajemen dan karyawan.
2. Area kantor lantai 5 dan 2 memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 82 orang.
3. Penyebab timbulnya bahaya pencahayaan di berasal dari posisi atau penempatan lampu dengan
meja kera yang kurang tepat tingkat pencahayaan yang ada di meja kerja berada di bawah
standar.
4. Pemeliharaan kompenen pencahayaan, seperti armatur dan lingkungan sekitar yang harus
ditingkatkan.
5. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan, di lantai 2, 82 % atau 67 titik atau meja kerja
yang tidak sesuai dengan standar PMP no. 7 tahun 1964 tentang Syarat-syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja dan di lantai 5, 97% atau 28 titik.
6. Pengendalian bahaya pencahayaan yang telah dilakukan yaitu pengendalian teknis, administratif,
monitoring illumintaion level, vision screening dan pengetahuan serta pelatihan tentang bahaya
pencahayaan.
7. Melakukan kegiatan pengukuran setiap 6 bulan sekali, sesuai permenaker 51 tahun 1996 tentang
pemeriksaan lingkungan kerja.
6. Kesimpulan dan saran
Saran
Berikut adalah hal – hal yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap tata letak posisi lampu dengan meja kerja
2. Melakukan sistem pencahayaan gabungan atau dalam pelakasanaannya
menambahkan pencahayaan setempat bila pelaksanaan tinjauan ulang tata letak
posisi lampu dengan meja kerja tak dapat diterapkan.
3. Memasukkan program pemantauan lingkungan kerja dan Safety and Health
Performance tahunan.
4. Melakukan penjadwalan untuk pemeliharaan armatur dan lingkungan kerja.
5. Vision screening program saat awal hingga periodik bagi seluruh pekerja, sehingga
dapat diketahui riwayat medis sejak awal ataupun saat bekerja.
6. Pengetahuan dan pelatihan terhadap pekerja, terutama pekerja di area kantor tentang
bahaya pencahayaan dan pengendaliannya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai