TENTANG KETENAGALISTRIKAN
abstrak
Penguasaan
1. Penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yang
penyelenggaraannya dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah berlandaskan prinsip otonomi daerah.
2. Untuk penyelenggaraan penyediaan tenaga listrik sebagaimana
dimaksud pada ayat (I), Pemerintah dan pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya menetapkan kebijakan,
pengaturan, pengawasan, dan melaksanakan usaha penyediaan
tenaga listrik.
BAB III (lanjutan)
PENGUASAAN DAN PENGUSAHAAN
Pengusahaan :
Penetapan kebijakan - -
Kebijakan
ketenagalistrikan nasional
10
PEMBAGIAN KEWENANGAN (2)
(Pasal 5 UU 30/2009)
Penetapan izin operasi yang Penetapan izin operasi Penetapan izin operasi
Izin Operasi fasilitas instalasinya yang fasilitas instalasinya yang fasilitas instalasinya
mencakup lintas provinsi mencakup lintas dalam kabupaten/kota
kabupaten/kota
Tarif Penetapan tarif tenaga listrik Penetapan tarif tenaga Penetapan tarif tenaga
untuk konsumen dari listrik untuk konsumen listrik untuk konsumen
pemegang izin usaha dari pemegang izin usaha dari pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik penyediaan tenaga listrik penyediaan tenaga listrik
yang ditetapkan oleh yang ditetapkan oleh yang ditetapkan oleh
Pemerintah Provinsi Kabupaten/kota
11
PEMBAGIAN KEWENANGAN (3)
(Pasal 5 UU 30/2009)
12
PEMBAGIAN KEWENANGAN (4)
(Pasal 5 UU 30/2009)
13
PEMBAGIAN KEWENANGAN (5)
(Pasal 5 UU 30/2009)
14
HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN USAHA PENYEDIAAN
TENAGA LISTRIK (1)
Hak:
1. melintasi sungai atau danau baik di atas maupun di bawah
permukaan;
2. melintasi laut baik di atas maupun di bawah permukaan;
3. melintasi jalan umum dan jalan kereta api;
4. masuk ke tempat umum atau perorangan dan
menggunakannya untuk sementara waktu;
5. menggunakan tanah dan melintas di atas atau di bawah
tanah;
6. melintas di atas atau di bawah bangunan yang dibangun di
atas atau di bawah tanah; dan
7. memotong dan/atau menebang tanaman yang
menghalanginya.
15
HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN USAHA PENYEDIAAN
TENAGA LISTRIK (2)
Kewajiban:
16
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN (1)
Hak:
1. mendapat pelayanan yang baik;
2. mendapat tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu
dan keandalan yang baik;
3. memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan
harga yang wajar;
4. mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan
tenaga listrik; dan
5. mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang
diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian
oleh pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sesuai
syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.
17
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN (2)
Kewajiban:
1. melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang
mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik;
2. menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milik
konsumen;
3. memanfaatkan tenaga listrik sesuai dengan peruntukan;
4. membayar tagihan pemakaian tenaga listrik; dan
5. menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan.
18
HARGA JUAL, SEWA JARINGAN DAN TARIF
TENAGA LISTRIK
20
INSPEKTUR KETENAGALISTRIKAN (PIK)
(Kepmenpan No.21/Kep/M.Pan/4/2002)
1. PIK adalah PNS yg diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan
inspeksi ketenagalistrikan.
2. Jabatan fungsional PIK (jabatan fungsional keahlian)
termasuk dlm rumpun pengawasan kualitas &
keamanan.
3. PIK adalah pejabat fungsional yg berkedudukan sbg
pelaksana teknis dlm melakukan inspeksi
ketenagalistrikan pd DESDM dan Pemda.
4.Tugas pokok: melakukan inspeksi, pengujian,
penelaahan proses dan gejala berbagai aspek
ketenagalistrikan, mengembangkan metoda dan
teknik inspeksi, melaporkan dan menyebarluaskan
hasil inspeksi.
21
SANKSI ADMINISTRATIF (1)
22
SANKSI ADMINISTRATIF (2)
23
KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN (1)
Perbuatan pidana:
1. Melakukan usaha ketenagalistrikan tanpa IUPTL/IO
2. Tidak memperhatikan keselamatan ketenagalistrikan,
mengakibatkan kematian orang atau mengganggu kelangsungan
penyediaan TL.
3. Menggunakan TL yang bukan haknya (pencurian).
4. Menggunakan tanah untuk usaha penyediaan TL tanpa memberi
ganti rugi atau kompensasi terhadap yang berhak atas tanah.
5. Memproduksi atau menjual peralatan dan pemanfaat TL tidak
sesuai dengan SNI.
25
KETENTUAN PENUTUP
26