PENDAHULUAN Inversio uteri Inversio uteri dapat sangat jarang terjadi menimbulkan morbiditas dan Dapat terjadi pada: mortalitas pada ibu, uterus gravidus karena dapat maupun non gravidus menyebabkan infeksi, syok neurogenik, dan perdarahan akibat Termasuk salah 1 atonia uteri. komplikasi kala III persalinan yang sangat ekstrem PENDAHULUAN
Inversio uteri diartikan Kondisi tersebut dapat
sebagai: terjadi pada persalinan normal, persalinan keadaan dimana abnormal, dan uterus uterus terbalik dengan non gravidarum akibat fundus uteri ke dalam mioma uteri sub cavum uteri dan dapat mukosa keluar melalui canalis cervicalis, sehingga menonjol ke dalam Insidensi berkisar vagina antara 1:100.000 s.d 1:5000 kelahiran PENDAHULUAN
Inversio Uteri terjadi dalam inversio uteri berkaitan
beberapa tingkatan, mulai dari dengan perdarahan (94%), bentuk ekstrem berupa syok (34%), dan diperkirakan terbaliknya terus sehingga dapat terjadi kehilangan darah bagian dalam fundus uteri sampai dengan 2000 ml5 keluar melalui servik dan berada diluar dapat mengancam kehidupan karena dapat menyebabkan Oleh karena servik perdarahan sampai syok dan mendapatkan pasokan darah sepsis. yang sangat banyak maka inversio uteri yang total dapat menyebabkan renjatan Nichols (1993) melaporkan vasovagal dan memicu 90% kematian terjadi dalam 2 terjadinya perdarahan pasca jam postpartum akibat persalinan yang masif akibat perdarahan atau syok7 atonia uteri yang menyertainya PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian inversio uteri
singkat tersebut di merupakan kasus atas, dapat yang sangat jarang disimpulkan bahwa: terjadi , tetapi dapat berakibat fatal, sehingga perlu diketahui metode diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat PEMBAHASAN Etiologi Mekanisme terjadinya inversio Menurut Poma (1996) penarikan uteri belum dipahami seluruhnya. tali pusat, penekanan fundus uteri, Beberapa ahli menganggap dan kesalahan manajeman kala III kondisi tersebut berkaitan merupakan penyebab inversio dengan abnormalitas miometrium uteri.
Menurut Hendrix dan Chauhan Druzin dan Platt (1981)
(2000) inversio uteri berkaitan melaporkan sekitar 50% dari dengan implantasi plasenta di kasus-kasus inversio uteri fundus uteri. tampaknya terjadi secara spontan, terutama pada primipara muda, bahkan dilaporkan kejadian Beberapa penelitian terdahulu inversio uteri pada persalinan menyebutkan inversio uteri secara bedah sesar. merupakan akibat tarikan tali pusat yang berlebihan dan perasat Crede. Berdasarkan beberapa hasil PEMBAHASAN penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
terjadinya inversio uteri
merupakan kombinasi antara penekanan uterus dari luar (misalnya akibat perasat Crede, penekanan tekanan intra abdominal), adanya beban atau gaya tarik ke arah distal (misalnya penarikan tali pusat, adanya mioma submukosa), serta PATOLOGI. Akibat traksi talipusat dengan gangguan kontraksi plasenta yang berimplantasi dibagian fundus miometrium. uteri dan dilakukan dengan tenaga berlebihan dan diluar kontraksi uterus akan menyebabkan inversio uteri FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INVERSIO UTERI 1. Riwayat inversio uteri pada persalinan sebelumnya 2. Implantasi plasenta di bagian fundus uteri 3. Atonia uteri 4. Penatalaksanaan kala III aktif yang salah KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS
Pada umumnya, para Berdasarkan waktu
penulis membagi inversio kejadiannya, inversio uteri uteri berdasarkan etiologi, dibagi menjadi: waktu kejadian, dan derajat 1. Inversio akut, terjadi segera kelainannya. setelah persalinan
Berdasarkan etiologinya, 2. Inversio sub akut, terjadi
inversio uteri dibagi menjadi: setelah timbul cincin 1. Inversio non obstetrik, kontraksi cervix biasanya disebabkan oleh mioma uteri sub mukosa atau neoplasma lain 3. Inversio kronis, terjadi setelah lebih dari 4 minggu 2. Inversio uteri obstetrik, pasca persalinan. terjadi setelah persalinan KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS
Berdasarkan derajat Klasifikasi inversio uteri
kelainannya, inversio uteri perlu diketahui, karena hal dibagi menjadi: tersebut berkaitan dengan 1. Derajat 1 (inkomplit), bila penatalaksanaannya. Pada corpus uteri tidak melewati beberapa kasus, dapat canalis cervicalis terjadi komplikasi yang berat, sehingga diperlukan tindakan pembedahan 2. Derajat 2 (komplit), bila untuk mengembalikan corpus uteri keluar melalui posisi uterus atau untuk cincin cervix, tetapi tidak mengangkat seluruh uterus. mencapai introitus vagina
3. Derajat 3 (totalis), bila
corpus uteri mencapai atau keluar dari introitus vagina. KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS
Diagnosis inversio uteri harus Secara umum, diagnosis
dipikirkan oleh setiap inversio uteri dapat penolong persalinan, jika ditegakkan berdasarkan gejala terjadi syok atau perdarahan dan tanda sebagai berikut: post partum. penderita gelisah dan syok, adanya perdarahan post partum, pada palpasi abdomen Penderita dapat menunjukkan terdapat adanya cekungan di gejala klinis yang ringan fundus uteri, pada sampai berat, dengan pemeriksaan bimanual teraba demikian perlu dilakukan massa lunak di fundus uteri eksplorasi vagina dan cavum (inversio uteri inkomplit), uteri dengan seksama, untuk teraba massa uterus dalam memastikan diagnosis vagina atau tampak sebagian tersebut. uterus keluar dari vagina (inversio uteri komplit dan totalis). PEMBAGIAN KLASIFIKASI INVERSIO UTERI PENATALAKSANAAN 90% kasus inversio uteri disertai dengan Sebagai tehnik alternatif : dengan perdarahan yang masif dan “life- menggunakan 3 – 4 jari yang diletakkan threatening” pada bagian tengah fundus dilakukan dorongan kearah umbilkus sampai uterus kembali keposisi normal. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya renjatan vasovagal dan perdarahan maka harus segera dilakukan Setelah reposisi berhasil, tangan dalam tindakan reposisi secepat mungkin. harus tetap didalam dan menekan fundus uteri. Berikan oksitosin dan setelah terjadi kontraksi , tangan dalam Segera lakukan tindakan resusitasi boleh dikeluarkan perlahan agar inversio uteri tidak berulang. Bila plasenta masih melekat , jangan dilepas oleh karena tindakan ini akan Bila reposisi per vaginam gagal, maka memicu perdarahan hebat dilakukan reposisi melalui laparotomi
Salah satu tehnik reposisi adalah dengan
menempatkan jari tangan pada fornix posterior, dorong uterus kembali kedalam vagina, dorong fundus kearah umbilikus dan memungkinkan ligamentum uterus menarik uterus kembali ke posisi semula . REPOSISI LAPAROTOMI SKEMA SIKAP BIDAN PENATALAKSANAAN Keterlambatan penanganan kasus Metode lain yang dapat dilakukan adalah inversio uteri dapat menimbulkan manuver Johnson, yang dapat diterapkan kematian akibat perdarahan, syok pada kasus inversio uteri yang telah neurogenik, dan sepsis. terbentuk cincin cervix. Satu tangan penolong berada dalam cavum uteri, Dengan demikian identifikasi awal untuk mencekam bagian uterus yang menentukan ada tidaknya inversio uteri mengalami inversi sedemikian rupa sangat menentukan langkah terapi sehingga jari-jari tangan berada pada selanjutnya..Tahap selanjutnya setelah puncak lipatan sedangkan bagian yang identifikasi dan perbaikan keadaan terinversi berada dalam telapak tangan. umum penderita adalah melakukan Kelima jari tangan dengan serentak reposisi uterus digerakkan untuk melonggarkan cincin cervix dan secara bersamaan bagian uterus yang terinversi didorong ke Pada kasus inversio uteri akut reposisi kranial dengan telapak tangan. dilakukan dengan cara mendorong bagian uterus yang keluar dengan kepalan tangan, apabila kondisi uterus Pada keadaan ini diperlukan tokolitik cukup relaksasi dan tidak terbentuk dan anestesi untuk membantu relaksasi cincin kontraksi cervix cincin cervix dan mengurangi nyeri pada penderitra. S
etelah reposisi berhasil, dilakukan
kompresi bimanual interna dan pemberian uterotonika, untuk mencegah terjadinya inversio kembali. PENATALAKSANAAN
Penggunaan metode hidrostatik Pada kasus inversio subakut dan
dapat diterapkan untuk kronis reposisi uterus tidak lagi mereposisi inversio uteri mudah dikerjakan. Reposisi dapat parsialis11. Dengan satu tangan, dilakukan jika keadaan umum penolong menempatkan sebuah penderita telah membaik. mangkuk dalam vagina, menutupi Langkah pertama yang harus seluruh cervix uteri. Asisten dilakukan pada kasus ini adalah membantu menjaga agar tidak memperbaiki keadaan umum ada cairan yang keluar dari vagina. penderita dan mengatasi syok Cairan NaCl fisiologis dialirkan yang terjadi dengan penggantian melalui mangkok tersebut ke cairan yang hilang, dilakukan dalam vagina. Cara ini pemasangan tampon padat vagina, menyebabkan timbulkan tekanan pemberian antibiotika, dan hidrostatik yang akan mendorong perawatan untuk memulihkan fundus kembali ke tempat semula. kondisi fisik penderita Keuntungan metode hidrostatik ini adalah mengurangi risiko terjadinya refleks vaso-vagal yang sering terjadi akibat reposisi uterus secara manual. PENATALAKSANAAN Selanjutnya dilakukan laparotomi 3. Metode Huntington: untuk reposisi inversion uteri, dengan pendekatan abdominovaginal. dinding uterus yang terinversi dijepit dengan forsep Allis dengan jarak sekitar 2 cm dari tepi cekungan. Beberapa metode yang dapat Forsep berikutnya diletakkan 2 cm dilakukan adalah: di bawah forsep pertama, sambil uterus ditarik sedikit demi sedikit ke arah kranial. Asisten membantu 1. Metode Spinelli: dilakukan dengan dorongan dari arah vagina. kolpotomi anterior dan insisi cervix 4. Metode Haultain: pada keadaan 2. Metode Kustner: dilakukan tertentu, cincin kontriksi cervix sulit kolpotomi posterior dan insisi mengalami relaksasi, sehingga bagian cervix uterus yang terinversi tidak dapat direposisi dengan mudah. Haultain melakukan insisi pada bagian posterior segmen bawah rahim yang mengalami kontriksi. Reposisi selanjutnya dikerjakan seperti pada metode Huntington. Reposisi Inversio Uteri. ( a ) Inversio uteri total ( b ) Reposisi uterus melalui servik. ( c ) Restitusi uterus RANGKUMAN Inversio uteri dapat Berdasarkan waktunya, terjadi akibat adanya inversio uteri dibagi penekanan pada fundus menjadi akut, sub akut, uteri, insersi plasenta di dan kronis. Berdasarkan fundus uteri gaya tarik ke derajatnya, dibagi arah distal (akibat menjadi komplit, penarikan tali pusat yang inkomplit, dan total. belum seluruhnya Penatalaksanaannya terlepas atau mioma berbeda, tergantung uteri sub mukosa), atau derajat dan waktu kombinasi ketiga hal kejadiannya. Metode yang tersebut.. dapat dilakukan adalah: hidrostatik, Spinelli, Kutsner, Huntington, dan Haultain RANGKUMAN
Inversio uteri adalah kasus yang sangat
jarang terjadi tetapi dapat menimbulkan kematian pada penderita. Pengenalan awal gejala dan tanda klinis perlu diketahui, kerana sangat menentukan perjalanan penyakit dan prognosis penderita. Terima Kasih