Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS

Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif


F25.1
Kusumaningrum Wijayanti

Pembimbing:
dr. Vista Nurasti Pradanita, Sp.KJ
DATA PASIEN
Identitas Pasien
1 Nama Pasien
Bp. S ( 42 tahun ) / Laki-laki

2 Tempat, tanggal lahir


Bantul

3 Agama
Islam

4 Pendidikan
Tamat SMP
Identitas Pasien
5 Alamat
Tegalsari RT 46 Donotirto Kretek Bantul

6 Pekerjaan
Buruh tak tetap

7 Status Perkawinan
Belum Menikah

Suku bangsa
8
Jawa / Bangsa Indonesia
SUMBER DATA

AUTO- ALLO-
REKAM MEDIS ANAMNESIS ANAMNESIS
(ADIK KANDUNG
PASIEN)
KELUHAN UTAMA

Pasien datang ke poli jiwa untuk kontrol


rutin tiap bulan
 Pasien dating ke Poli Jiwa RSUD Panembahan Senopati untuk kontrol rutin
setiap bulan. Pasien datang dengan membonceng montor adik kandungnya.
 Pasien mengatakan ia stress sejak duduk dibangku SMP.
 Pasien mengatakan ia sangat sedih karena tidak memiliki bapak, yang meninggal
saat ia masih kecil. Ia merasa terbebani sebagai anak pertama yang harus

AUTO- menjadi tulang punggung keluarga.


 Pasien merasa bahwa orang-orang yang berkunjung ke rumahnya selalu

ANAMNE menaruh air kencing di nasi yang akan ia makan.


 Pasien mengatakan bahwa ia membacok 2 orang tetangganya karena pasien

SIS berpikir mereka mencoba mencelakakan pasien dengan mengencingi nasi yang
akan pasien makan
 Pasien mengatakan bahwa mendengar bisikan, namun bisikannya tidak menyuruhnya
untuk melakukan suatu hal, melainkan terkadang memberitahukan bahwa ada orang
yang membicarakannya
 Pasien mengatakan ia sulit untuk tidur nyenyak pada malam hari.
AUTO-  Pasien saat ini kadang masih merasakan curiga terhadap orang/tetangga yang
datang kerumahnya seperti berniat jahat terhadap dirinya.
ANAMNE  Pasien mengatakan ia sering membantu ibunya bekerja disawah dan pekerja-
an rumah seperti mencuci piring
SIS
 Berdasarkan alloanamnesis dengan adik kandung pasien, ia mengatakan
bahwa pasien mulai mengalami perubahan sikap dan perilaku menjadi lebih
tertutup, murung, mudah marah, mengamuk sejak kelas IX SMP, tepatnya
1 minggu sebelum ujian nasional. Pasien saat itu tidak pernah tidur dan be-

ALLO- lajar untuk ujian terus-menerus karena sebelumnya menurut adik pasien,
pasien tidak mempersiapkan diri untuk ujian nasional jauh-jauh hari.

ANAMNE  Setelah kejadian itu pasien tidak mau keluar kamar ataupun rumah selama
1 tahun, ia sering murung dan kadang menangis bahkan berbicara sendiri
SIS seakan memiliki lawan bicara.
 Saat pasien usia 20 tahun, pasien menjadi sangat pemarah, sering berbicar
a sendiri, mengamuk, dan membacok dari belakang dengan menggunakan
celurit, 1 orang tetangganya yang baru saja berkunjung kerumahnya.
 Oleh karena itu ia dibawa polisi ke RSJ Ghrasia.
 Setelah itu pasien dirawat inap di RS Ghrasia.
 Menurut adik pasien, pasien sampai saat ini masih sering curiga dengan
tetangga yang datang kerumahnya. Tanpa sepengetahuan keluarga, pasien
pernah tengah malam bisa tiba-tiba pergi mendatangi rumah tetangga yang
dicurigainya kemudian menggedor-gedor pintu.

ALLO-  Saat ini adik pasien mengatakan bahwa dalam 1 tahun ini kakaknya lebih
sering mengurung diri di kamar lagi, tapi kadang mau mencuci piring atau
ANAMNE membantu ibunya disawah
 Pasien mau minum obat yang disiapkan keluarga
SIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RPS Pasien pertama kali dirawat


di RS Ghrasia tahun 1996,
sudah pernah 5 kali dirawat
disana.
Dirawat karena penyakit
Terakhir tahun 2006 karena
selain psikiatri (-) mengamuk di rumah
Riwayat demam tinggi (-), Tetangga.
Tensi tinggi (-),gula/DM (-)
Riwayat penggunaan
zat psikoaktif (-) dan RPD
alkhohol (+)
RIWAYAT PRIBADI

Riwayat Kebiasaan Perkembangan Kepribadian


prenatal & perinatal Makan awal (0-3th) saat anak-anak
• Pasien merupakan anak ke
-1, dan merupakan anak Anak yang ceria,
yang diinginkan
• Selama dalam kandungan ASI eksklusif 6 Pertumbuhan mau banyak teman,
ibu tidak pernah mengalami bulan (+). pun perkembangan namun pemarah
sakit, tidak mengkonsumsi sesuai anak seusia dan mudah
alkohol maupun merokok. nya memukul teman
Pasien dahulu lahir secara atau adiknya
normal, dengan UK cukup
bulan
RIWAYAT PRIBADI

Masa anak pertengah Masa anak akhir Masa dewasa


an (usia 3 – 11 tahun) (pubertas hingga remaja)
Anak mulai masuk sekolah SD Hubungan dengan saudara Pasien hanya lulusan SMP,
usia 7 tahun, ia bisa maupun ibu kurang baik (sering m tidak mempunyai pekerjaa
berteman dengan baik embanting benda dirumah dan
n tetap, hanya di rumah
di sekolah. main tangan)
Kecukupan gizi baik, tidak ada k Riwayat sekolah di SMP membantu ibu dan adiknya
onflik dilingkungan sekolah mau mendekati ujian nasional menjadi le . Pasien juga belum menika
pun di rumah bih pemurung dan pemarah h, pasien tidak mau solat.
Pasien ditinggal meninggal serta bicara sendiri Hubungan dengan tetangga
ayahnya saat usia 5 tahun kurang baik
RIWAYAT PSIKOSEKSUAL RIWAYAT KELUARGA
Pasien mengatakan tidak Menurut penuturan pasien,
tertarik untuk punya adik dari ayahnya juga
pasangan/istri menderita sakit dengan
gejala serupa dengan
Menurut adik pasien, pasien pasien. Hal ini juga
tidak pernah bercerita dikonfirmasi kebenarannya
tentang rasa suka terhadap oleh adik kandung pasien
lawan jenis
Fantasi dan Mimpi
Pasien masih sulit memulai tidur dan
mempertahankan tidur di malam hari
Pasien mengatakan memiliki mimpi menjadi
guru agama

01 02
Situasi Kehidupan Terkini
Pasien saat ini tinggal serumah dengan ibu
dan adik laki-laki serta istri dan anak dari
adiknya. Keluarga terutama ibu dan adiknya
sangat mendukung, memberi motivasi
kepada pasien. Pasien tidak bekerja, hanya
membantu pekerjaan rumah dan kadang
pergi ke sawah membantu ibunya Bertani..
PEMERIKSA-
AN STATUS
MENTAL
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Status Psikiatri Hasil Keterangan
Kesadaran Compos mentis Pasien sadar penuh

Gambaran Umum
Seorang laki-laki nampak sehat.
Penampilan Rawat diri baik Pakaian pasien cukup rapi, bersikap kurang tenang,
rambut cukup rapi dan kuku tidak panjang.
Perilaku dan aktivitas tampak gelisah, kedua tangan pasien
Perilaku dan aktivitas Agitasi
menggosok-gosok kedua paha
Sikap terhadap Pasien bisa diajak bicara, namun kurang antusias dalam menja
Pasien kurang kooperatif
pemeriksa wab dan tidak mau melakukan eyes contact saat diajak bicara
Kuantitas : remming+blocking Pasien sedikit berbicara, dapat dimengerti, menjawab sesuai de
Pembicaraan Kualitas :
koheren dan relevan ngan yang ditanyakan saat wawancara

Pasien bisa konsentrasi dalam pembicaraan


Perhatian Tidak mudah dialihkan
dengan pewawancara.
Mood dan Afek

Mood Disforik Suasana perasaan pasien dalam keadaan sedih

Terdapat variasa pada wajah, irama suara, penggunaan ta


Afek Normal
ngan, dan gerak tubuh pasien.
Afek appropriate, yaitu ekspresi emosi yang sesuai denga
Keserasian Afek Appropriate n suasana hati pasien, yaitu suasana hati yang sedang ta
mpak sedih.
Pembicaraan
Koheren
Kualitas
Relevan
Kuantitas Pasien sedikit bicara

Kecepatan produksi Kurang


Sensorium dan Kognitif
 Pasien dapat mengenali dokter yang memerik
Orientasi  Orang: baik
sa, dapat mengenali adik yang tadi berangkat
bersamanya ke RS
 Waktu: baik
 Pasien dapat mengetahui tanggal dan jam ber
apa tadi berangkat ke RS
 Tempat: baik
 Pasien dapat menyebutkan lokasi rumah sakit
Pasien dapat mengatakan kondisi saat itu sed
 Situasi : baik
ang ramai banyak pasien.
 Pasien dapat mengingat nama pemeriksa yg
 Memori segera (immediate)
baru dikenalnya.
 Memori jangka pendek (recent)  Pasien dapat menceritakan aktivitas apa yang
Daya Ingat dilakukan sebelum ke RS.
 Memori jangka menengah (recent p  Pasien ingat kejadian waktu romadhon
ast)  Pasien ingat pernah kejadian gempa di Yogya
 Memori jangka panjang (remote) karta
Kosenrasi & perhatian  Konsentrasi : baik  Pasien dapat menjawab pertanyaan
seputar kegiatannya sehari-hari
dengan baik
 Perhatian : baik
 Pasien bisa mengeja Namanya deng
an baik

Kapasitas Membaca &  Membaca : baik  Pasien dapat membaca dengan baik
Menulis
 Menulis : baik  Pasien dapat menulis dengan baik

Pikiran abstrak Baik Pasien dapat menyebutkan perbedaan


dari pulpen dan pensil

Pengetahuan Umum Baik Pasien mengetahui nama presiden pert


ama Indonesia
Persepsi  Halusinasi auditorik (+) Pasien terkadang masih mendengar bi
 Halusinasi visual (-) sikan-bisikan namun tidak jelas suaran
 Ilusi (-) ya.
Pikiran  Bentuk pikir: Realistik Apa yang disampaikan oleh pasien sesua
i dengan kenyataan.
 Isi pikir:
Gagasan ingin bunuh diri (-), Pasien mencurigai orang yang datang ker
waham (+) waham curiga umahnya akan mencelakainya.

Insight Derajat 4 Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan n


amun tidak memahami penyebab sakitnya
ANAMNESIS
SISTEM
ANAMNESIS SISTEM
 Sistem Saraf : Demam (-) nyeri kepala (-) kejang (-) tremor(-) gangguan pengelihatan (-)
 Sistem Kardiovaskular: nyeri dada (-) jantung berdebar-debar (-)
 Sistem Respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-)
 Sistem Gastrointestinal : BAB normal, muntah (-), diare (-), nyeri perut (-)
 Sistem Urogenital : BAK normal, nyeri saat BAK (-)
 Sistem Integumentum : gatal pada kulit (-), nyeri pada kulit (-)
 Sistem Muskuloskeletal : Edema (-), bengkak sendi (-), kelemahan otot (-), nyeri sendi (-), nyeri
otot (-)
PEMERIKSA-
AN FISIK
Pemeriksaan fisik

Vital sign
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 82x/menit
• Suhu : afebris
• Nafas : 18x/menit
VAS : 0 (tidak nyeri)
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Insert the title of your subtitle Here

AXIS II
Z 03.2 Tidak ada diagnosis aksis II 02

AXIS I AXIS III


F 25.1 (Gangguan Skizoafektif
Tipe Depresif) 01 03 -

GAF 70-61
Beberapa gejala AXIS IV
AXIS V ringan dan Masalah pekerjaan dan masalah
menetap,
05 disabilitas ringan
dalam fungsi,
04 berkaitan dengan lingkungan
sosial
secara umum
masih baik
PENATALAKSANAAN
Insert the title of your subtitle Here

- Resperidon 2x2 mg
- Amitriptilin 25 mg (1x3tablet/hari)
PROGNOSIS
Prognosis baik Prognosis buruk
Onset tua Onset muda
Faktor pencetus yang jelas
Gejala gangguan mood (terutama gan
Perilaku menarik diri
gguan depresi)
Tidak menikah
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga skizofrenia
System pendukung yang baik
Gejala positif Gejala negative
Riwayat penyerangan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai