Anda di halaman 1dari 32

Pemintalan Serat Buatan

Proses Pembuatan Benang Stapel


By Noerati - STTT
Benang Stapel

Benang stapel adalah benang dengan


panjang serat yang pendek.
Benang stapel berasal dari benang
filamen yang mempunyai panjang
ber meter-meter kemudian dipotong
sesuai dengan peruntukan
berikutnya.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Benang Stapel

Dibuat untuk meniru sifat serat alam


seperti kapas dan wol yang
mempunyai panjang yang pendek dan
keriting.
Pemotongan serat filamen menjadi
serat pendek dengan ukuran antara
1-6 inci dimungkinkan untuk
dicampur dengan serat alam lainnya

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Benang Stapel

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Tahapan Proses

 CRIMPING (PENGERITINGAN)
 HEAT-SETTING (PEMANTAPAN
PANAS)
 PEMOTONGAN

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Tahapan Proses
Sejumlah serat filamen yang keluar
dari spinning head dalam bentuk
undrawn yarn (UDY) melalui rol
penyuap (Feeds Rolls) dipintal
bersama membentuk suatu filamen
dengan kehalusan tertentu.
Filamen yang keluar dari feed rolls
disebut dengan Tow
Tow adalah multifilamen yang
terbentuk dan kemudian mengalami
penarikan (drawing), lalu dikeriting
(crimping) secara mekanik
Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan
Tahapan Proses
Setelah dikeriting tow agar stabil
harus di beri perlakuan panas (heat-
setting)
Proses terakhir adalah pemotongan
tow dengan cara melewatkan tow
pada rol pemotong atau pisau
pemotong menjadi ukuran yang lebih
pendek antara 1 – 6 inci atau
disesuaikan dengan penggunaan
selanjutnya (misalnya untuk benang
garu atau benang sisir dan lainnya)
Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan
CRIMPING (PENGERITINGAN)
Proses crimping adalah proses
mekanik yang dilakukan terhadap
filamen yang keluar dari spinneret .
Pada pembuatan serat stapel
 mesin crimping merupakan bagian dari
proses pemintalan
 mesin crimping yang terpisah dari unit
kesatuan mesin pemintalan

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


CRIMPING (PENGERITINGAN)

 Proses crimping dapat dilakukan segera


setelah penarikan tow atau menyimpan tow
terlebih dahulu dalam cans kemudian
melalukan pada hot flue rollers.
Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan
Teknik Crimping

Shrinkage Crimping
 Mechanical Crimping
Compression Crimping

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Shrinkage Crimping
Shrinkage crimping dilakukan dengan
penekanan (compressing) pada tow atau
sliver dengan pemberian perlakuan panas
(heat setting) mengunakan
 air panas ,
 uap panas atau
 larutan zat kimia
yang dapat merubah bentuk struktur staple
dan selanjutnya ditarik (drawing) dan
dipintal seperti filamen biasa.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Mechanical Crimping
Mechanical crimping dilakukan
dengan cara melalukan tow pada
suatu rol panas yang beralur.
Dengan perlakuan mekanik terjadi
penarikan sebagian pada daerah alur
rol

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Mechanical Crimping

Crimper dan rol crimper

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Compression Crimping
Dilakukan pada akhir proses sebelum
penggulungan akhir.
Suatu bundel filamen atau tow yang
dipegang dengan sangat kuat oleh
dua buah rol ditekan ke dalam suatu
kotak yang disebut dengan stuffer
box.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Compression Crimping
Didalam stuffer box filamen kemudian
diberikan pembebanan dengan
mengatur pembebanan kearah
panjang dari tow.
Filamen di dalam ruang (chamber)
oleh rol ditekan secara kontinudan
deberi beban.
Dengan tekanan dan pembebanan
filamen atau tow akan mengalami
crimping.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Compression Crimping
Hasil crimping yang terjadi akan
sangat bergantung dari penekanan
yang diberikan oleh rol atau
penentuan jarak antar rol. Dengan
sistem penekanan ini efek crimp yang
dihasilkan akan berbeda-beda

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Crimping

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)
heat-setting adalah proses pemberian
panas dengan suhu tinggi untuk
mendapatkan serat filamen atau
stapel mempunyai struktur dan
dimensi yang stabil.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)
Polimer sintetik merupakan polimer
yang mempunyai fasa kristalin dan
amorf.
Kekristalan dari serat sintetik akan
semakin meningkat apabila serat
ditarik sehingga susunan molekul
menjadi lebih terorientasi , linier dan
simetris.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)

 Proses pemantapan panas filamen


dapat dilakukan secara:
kontinyu menggunakan pelat panas yang
umumnya merupakan suatu kesatuan dengan
mesin drawing,
tidak kontinyu menggunakan bejana tertutup

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)

Mesin Heatsetting tidak kontinyu

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)

Mesin Heatsetting kontinyu

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)
Mekanisme pemantapan panas :
1. susunan rantai molekul pada serat filamen
atau stapel yang terdiri dari dua bagian
yaitu fasa amorf yang tidak beraturan dan
fasa kristalin yang beraturan.
2. Saat diberikan perlakuan panas atau
pemantapan panas energi kinetik molekul-
molekulnya bertambah,
3. ketika suhu ditingkatkan polimer
meninggalkan sifat gelasnya dan berubah
menjadi bersifat karet.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)
Mekanisme pemantapan panas :
4. Suhu terjadinya perubahan sifat tersebut
disebut suhu transisi gelas.
5. Suhu transisi gelas serat poliester terjadi
pada suhu 70-800C, pada suhu tersebut
molekul-molekul serat menjadi lebih aktif
bergerak akan cenderung merubah
strukturnya.
6. Peningkatan suhu yang lebih lanjut diatas
1500C struktur molekul akan semakin aktif
dan akhirnya akan melepaskan sifat
elastomernya.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Heat-Setting (Pemantapan Panas)
Mekanisme pemantapan panas :
7. Hal tesebut dapat terjadi karena ikatan-
ikatan antar molekul akan mengendur
atauputus dan dapat meleleh serta
melepaskan bagian rantai molekul.
8. Pada suhu tersebut susunan molekul baru
yang terbentuk dan lebih stabil serta dapat
mempertahankan dimensinya saat
didinginkan.
9. Dimensi tetap stabil selama pemanasan
tidak melebih titik lunak dari polimer serat
filamen atau stapel (titik lunak poliester
220– 230oC) .
Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan
Pemotongan
Proses pemotongan pada bundel
filamen atau tow bertujuan :
 untuk meniru panjang dari serat alam
 memudahkan pada proses pencampuran
seratnya apabila akan dibuat benang
campuran,
 pemotongan dilakukan agar diperoleh sifat
yang bulky dari benang staple tersebut
apabila sudah menjadi kain

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Pemotongan
Proses pemotong dari bundle filament
atau tow dilakukan pada sebuah
mesin pemotong yang pada umumnya
merupakan proses kontinyu yang
dimulai dari proses pembuatan
polimernya

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Pemotongan
Mesin pemotong tersedia dalam
berbagai jenis,
 berupa rol dengan pisau melekat pada rol
 rol penyuap yang diikuti oleh pisau
 atau dalam bentuk lainnya.
Pemotongan dilakukan dengan cara
melewatkan tow pada dua buah rol
pemotong yang pisaunya diatur
sedemikian rupa sehingga panjang
dan pendek stapel hasil pemotongan
sesuai dengan yang diinginkan.

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Pemotongan

Cutter
Cutting Machine

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


Pemotongan

Cutting Machine
Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan
Serat Stapel

Noerati - STTT Teknik Pemintalan Serat Buatan


SELESAI

By Noerati - STTT

Anda mungkin juga menyukai