THORAKS
SEJARAH
• Wilhelm Conrad Röntgen
• fisikawan Jerman yang
merupakan penerima
pertama Penghargaan
Nobel dalam Fisika
Radioanatomi Foto Thorax
Jika pasien tidak dapat turun dari tempat tidur, Costa posterior tampak
mendatar. Diagfragma tampak lebih tinggi. Volume Paru tampak lebih kecil
Cara Membedakan PA & AP
PA AP
•• Klavikula berbentuk • Klavikula berbentuk V
lurus • Superposisi paru dengan
•• Tidak ada super posisi scapula
paru dengan scapula
PA AP
PA AP
Lateral
Untuk melihat kelainan yang tidak jelas pada posisi PA
Lateral kiri (a) dan kanan (b) (LL/RL).
Tangan di atas kepala.
Pengambilan foto : tahan nafas saat inspirasi dalam.
Lateral
lateral kiri untuk memperlihatkan gambaran jantung dan paru-paru kiri dan lateral kanan
untuk memperlihatkan paru-paru kanan. Untuk melihat retrosternal space, sinus anterior,
sinus posterior, diagfragma dan trakhea.
Top Lordotik
•Penderita berdiri di antara film
dengan sumber sinar, menghadap
ke arah sinar
AP
- Pada penderita sakit berat, pada anak kecil dan bayi
- Pada orang – orang yang gemuk / bagian ventral thoraks tidak
dapat menempel pada film, untuk melihat bayangan yang pada
posisi PA mengadakan superposisi dengan organ lain
LATERAL
- Untuk melihat kelainan mediastinum, untuk melihat kelainan yang
tidak jelas pada posisi PA, untuk mencari diagnosis yang pada posisi
PA masih belum tampak, dan untuk pemotretan jantung
TOP LORDOTIK
- Untuk melihat kelainan pada puncak paru dan melihat lobus medius
paru
LATERAL DEKUBITUS
- Untuk melihat cairan dalam cavum pleura yang sedikit jumlahnya ,
kurang dari 100 - 200 cc / pada posisi PA belum dapat ditentukan
adanya cairan dalam cavum pleura
OBLIQUE
- Untuk melihat kelainan yang pada pemotretan posisi PA / Lateral
masih belum jelas
Cara Membaca Dan Menilai Kelayakan Foto
• Simetris ; jarak antara sternoklavikularis
• Periksa identitas dekstra dan sinistra terhadap garis
• Periksa marker median adalah sama
• Foto thorax tidak terpotong
• Pasang foto pada light box
• Nilai / baca foto;
• Perhatikan posisi foto
• Jantung
• Kondisi foto baik • Trakea
• Vertebra torakalis tampak • Diafragma
vertebra thorakal I - IV • Sinus costophrenicus
• Inspirasi cukup ; diafragma • Parenkim paru
kanan setinggi kosta IX – X • Corakan bronkovaskular
posterior. • Apex paru
• Tulang
• Jaringan lunak
Trakea terdapat di tengah
Pasien posisi inspirasi maksimal
Aorta dalam batas normal, tidak lebar, tidak tinggi, tidak ada kalsifikasi, tidak ada elongasi.
Cor dalam batas normal, CTR <50%
Ex : Expertise
Sinus dan Diafragma
• Sinus costrophrenicus dextra dan sinistra normal.
• Sinus cardiofrenikus dextra dan sinistra normal.
• Diafragrma dextra dan sinsitra normal.
Pulmo
Kanan
Hilus dextra dan sinistra normal
Corakan bronkovaskuler normal
Tidak tampak adanya infiltrat pada parenkim paru, tidak tampak adanya kalsifikasi
Kiri
Hilus dextra dan sinistra normal
Corakan bronkovaskuler normal
Tidak tampak adanya infiltrat pada parenkim paru, tidak tampak adanya kalsifikasi
Mediastinum
Tidak tampak pergeseran bagian mediastinum
Tulang dan Soft Tissue
Tulang costae, clavicula, vertebra terlihat normal
Tidak nampak adanya massa yang berlebih pada soft tissue.
Kesan: ----
4. Simetrisasi :
Simetris
1 1 (Jarak
2 Sternoclavicula ke
2
processus spinosus
3 vi cula
3 Cla sama kiri dan
4 kanan)
4
a 1 5. Kondisi Foto : Cukup
ca pul Tampak pulmo
S
5 keseluruhan, V.Th I-
2 IV, foto tidak
6 terpotong (tampak
Rib
3 sinus costophrenicus
7 )
Vertebra 6. Inspirasi : Cukup
4 (Diafragma terlihat,
8
tampak costa
5 belakang 9 / 10 dan
9 costa depan 6)
7. Sistema Tulang :
6
Intak
10 (Lokasi dan sistema
tulang costa,
scapula, clavicula
Postero Anterior Position dan vertebra)
CTR = a+b/c 3. Sinus
N = <50% Costophrenikus :
Kedua sinus lancip
2. Diafragma : Licin
(Dextra > Tinggi
Sinistra)
3. Trakea : Ditengah
4. Mediastinum :
Kedua mediastinum
superior tidak
melebar
hillus
5. Apex : Tenang
6. Hilus : Dextra >
a menonjolSinistr
b
a
a c c 7.Corakan
ia fr agm
D Dia
fra Bronkovaskular:
g ma
Normal
8. Parenkim Paru :
Kesan : Cor tidak Tidak tampak
Sinus Costophrenikus membesar
infiltrat
ABNORMALITAS RONTGEN THORAX
1. Infeksi
Bullae Emphysema
(Tampak gamparan hiper radioluscent
avascular tidak mengikuti kontur paru)
Bronchitis
(Tampak corakan paru kasar, corakan
bronchovascular meningkat yaitu terlihat
sampai ke lateral “dirty chest”)
Emphysema Bronchiectasis
(Tampak gambaran radioluscent disertai (Tampak “honeycomb
dengan corakan bronchovascular, sela iga appearance” biasanya
melebar, iga posterior yang terlihat bisa > 10 terdapat pada basal paru)
iga, diafragma mendatar, terdapat gambaran
jantung “tear drops”, barrel chest)
3. Trauma
Pneumothoraks
Fraktur Costae & Hemotoraks (Tampak gambaran hiper radio
luscent avascular mengikuti kontur
paru)
Hidropneumothoraks
(Tampak gambaran air fluid level)
4. Massa