DEFINISI
DO2
Cardiac
O2 content
output
Stroke
Heart rate (1.34xHbxSaO2)+(0,003xPaO2)
volume
• LANJUT (Dekompensasi)
- Denyut nadi sentral melemah
` - Gangguan kesadaran
- Produksi urin menurun
- Hipotensi
PEMERIKSAAN FISIK
• Apakah sirkulasinya adekuat ABCDE
atau sistem PAT
• Kondisi sistem kardiovaskular:
- PF jantung : disritmia, BJ jauh, galop
- Tanda bendungan: ronki, JVP meningkat,
hepatomegali
- Pulsus Paradoksus
Strategi tatalaksana
DO2
VO2
Meningkatkan DO2
Meningkatkan O2 content
Meningkatkan CO Menurunkan VO2
Meningkatkan TD Early intubation
Sedasia
Analgesia
Meningkatkan DO2
DO2
Cardiac
O2 content
output
Preload
Resusitasi Contractility Afterload
Inotropik
Inotropik
Cairan /vasodilator
Tatalaksana Syok
• Identifikasi segera kegawatan yang
mengancam jiwa
• Kecepatan penanganan syok prognosis
• Prioritas utama :
– Oksigenisasi yang optimal
– Stabilisasi jalan napas
– Pemasangan jalur IV / IO Resusitasi cairan
Tatalaksana Syok (2)
• Resusitasi cairan kristaloid 20ml/KgBB (5-20
menit)
• Resusitasi dapat diulang sp 60ml/kgBB
perfusi jaringan dan tekanan darah membaik
• Koloid dipertimbangkan apabila setelah
60ml/kgBB masih blm perbaikan
• Transfusi darah diberikan pada kasus
perdarahan akut atau anemia berat dengan
perfusi yang tidak adekuat
Tatalaksana Syok (3)
• Pada syok septik yang refrakter cairan
inotropik
• Pilihan utama dopamin 5-10 µg/kg/menit
• Syok resisten dopamin
– Cold shock Epinefrin 0,05-0,3 µg/kg/menit
– Warm shock Norepinefrin 0,05-1
µg/kg/menit
Tatalaksana Syok (4)
• Syok resisten katekolamin KS dosis
tinggi (hidrokortison 50mg/m2/24jam)
• Dobutamin setelah resusitasi cairan
curah jantung rendah dan resistensi
sistemik vaskuler meningkat
• Segera berikan antibiotik spektrum luas
syok septik
Target akhir resusitasi
• Perbaikan perfusi jaringan yang adekuat
– Denyut jantung normal
– Tidak ada perbedaan nadi sentral dan perifer
– CRT < 2 detik
– Ekstremitas hangat
– Perbaikan kesadaran
– Tekanan darah normal
– Diuresis baik
– Penurunan kadar laktat serum
INOTROPIK