Anda di halaman 1dari 12

3.4.

Kajian Pentagonal Asset


Jabawan Tiap Hasil SubAspek Kajian dan Analisis
No Pentagonal Aset
Pentagonal Kajian Masalah Kebutuhan Kegiatan
1 Sumber Daya Manusia a. Pendidikan rata - rata SMP a. Memiliki ketermapilan a. Keterampilan memasak a. Pelatihan a. Vocational/Keterampilan
(SDM) b. Keterampilan memasak memasak belum makasimal keterampilan memasak Memasak
c. Keterampilan berdagang b.Memiliki b.Modal dagang b.Penambahan b. Dana Bergulir
keterampilan yang kurang Modal dengan dana
berdagang bergulir

2 Sosial a. KSM yang ada tidak ada a. adanya KSM a. KSM Tidak Aktif a. Melakukan a. Pertemuan rurti
pertemuan b.adanya keinginan KSM b.KSMbelum pertemuanrutin KSM b.Fasilitasi Pembuatan
rutin untuk melakukan Pertemua memiliki AD/ART b. Mmbuat AD/ART AD/ART KSM
b. Lembaga yang ada tidak aktif rutin yang jelas c.Penambahan c.Pendampingan terhadap
c.Adanya keinginan c.KSMbelum Modal KSM KSM oleh Fasilitator
untuk menabung memiliki modal d. Kegiatan Dana Bergulir
d.Adanya keinginan
untuk mengembangkan
usaha

3 Infrastuktur a. Adanya lokasi pasar a. Dekat dengan lokasi Pasar a. Beberapa anggota a. Tempat usaha a. Pengadaan Alat produksi
b.Lokasi tempat mengambil b.Rata rata sudah belum memiliki b.Tamabahan b. Penambahan Modal
bahan baku terjangkau memiliki tmapat usaha tempat usaha Alat produksi
c.Tempat Usaha rata rata b.Masih kurangnya c. Penambahan modal
sudah memiliki alat produksi
d.Alat Produksi yang c. Masih kurang Modal
digunakan masih sederhana

4 Keuangan a. Keuntungan hasil usaha tidak a. Memiliki perputaran usaha a. Tidak ada penambahan a. Penambahan Modal a. Penambahan Modal Dana
menentu walauun sedikit modal sehingga b.Fasilitasi Bergulir
b. Perputaran ekonomi kurang b.Keinginan untuk putaran usaha sedikit pembukuan yang b. Pelatihan pembukuan
lancar membuat pembukuan b.Asset yang baik c.Pendampingan secara
c. Asset terbatas KSMyang baik dimiliki belum terus menerus
d.Belum mempunyai memadai
pembukuan yang baik c.Minimnya ilmu
tentang pembukuan

5 Sumber Daya Alam a. Usaha yang dijalankan tidak a. Usaha tidak tergantung a. Modal untuk beli bahan a. Penambahan Modal a. Penambahan modal dana
tergantung alam alam baku tidak ada untuk beli bahan baku bergulir
b. Menggunakan bahan baku lokal b. Bahan baku mudah didapat b.Harga bahan baku
tidak stabil
3.5. Analisi Safeguard dan Resiko Bencana
Undang – undang Peraturan Terkait : Prinsip Pengelolaan Lingkungan
dan Sosial
1. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengamanan dan 1. Menghindari atau jika tidak bisa dihindari,
Pengelolaan Lingkungan meminimalkan pengadaan tanah dan permukiman
2. UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya kembali WTP (warga Terdampak Proyek) dan
3. UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk dampak negatif terhadap lingkungan dan dampak
Kegiatan Proyek untuk Kepentingan Umum sosial.
4. PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan 2. Jika dampak negatif akibat kegiatan tidak
5. Permen PU Nomor 10/PRT/M/2008 tentang Jenis Usaha dapat dihindari, maka perlu dipastikan adanya
dan/atau Proyek/ Kegiatan yang membutuhkan dokumen upaya/ langkah mitigasi untuk meminimalkan
UKL dan UPL. atau memulihkan dari dampak negatif
6. Permen LH Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
tersebut.
Penyusunan Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, dan
3. Pengelolaan lingkungan dan sosial harus berdasarkan
SPPL/SOP).
prinsip transparansi, partisipasi dan
7. Permen PU No. 05 Tahun 2014, tentang Sistem Manajemen K3
konsultasi melibatkan pemangku
8. Perka BPN No. 3 Tahun 2007 tentang Pengadaan Tanah
kepentingan terkait.
untuk Pembangunan
4. Proses konsultasi, hasil kesepakatan, perencanaan
9. Peraturan Gubernur/ Bupati/ Walikota terkait dengan
Pengelolaan Dampak Lingkungan dan Sosial. dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan sosial
Pemahaman terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan, berkonotasi ke depan atau dan
didokumentasikan ke tingkat
menjadilebih
bagiantinggi.
dari
Pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi jamak yang melibatkan
proposal perubahan
dan pelaporan -perubahan besar
kegiatan.
dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan ekonomi,
pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan absolut

Ketentuan pelaksanaan dampak sosial sebagai berikut:

1. Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali

 Pengadaan tanah dan permukiman kembali harus diselesaikan sebelum kontrak konstruksi, termasuk relokasi (jika
diperlukan), pemberian kompensasi sesuai hasil kesepakatan.
 Desain teknis dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan batas-batas tanah yang telah disepakati
dan direkomendasikan di dalam surat Hibah, Izin Pakai, Izin Dilewati, LARAP Komprehensif/ sederhana (Land
Acquisition and Resettlement Action Plan / Rencana Pengadaan Lahan dan Pemukiman Kembali) atau LC (Land
Consolidation/ Konsolidasi Tanah)
2. Pengelolaan Dampak Sosial MHA (Masyarakat Hukum Adat)

 Masyarakat Hukum Adat harus menjadi bagian dari pengelolaan proyek/ kegiatan. Rekomendasi dari RK-MHA (Rencana Kerja-
Masyarakat Hukum Adat) harus dimasukkan dalam desain teknis kegiatan proyek.
 Selama masa konstruksi, MHA perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa kesepakatan dan rekomendasi dari MHA dilaksanakan secara
konsisten.

Tabel . 3.59 Pengadaan Tanah beserta Instrumen Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali WTP
Kegiatan Kebutuha Jumlah Warga Instru
Pengada n Terkena Proyek (WTP)/Pemilik Tanah men
an Lahan Penang
Tanah anan
> 200 orang (atau >40RT) atau menghilangkan
LARAP Komprehensif
>10% dari asset produktif
> 1 Ha = 200 orang (atau =40 KK) atau menghilangkan LARAP
1. Dengan
=10% dari asset produktif
penggantian/kompe > 200 orang (atau >40 KK) atau menghilangkan Sederhana
nsasi >10% dari asset produktif
= 1 Ha = 200 orang (atau =40 KK) atau menghilangkan LARAP
= 10% assetproduktif
Komprehensif

LARAP

Sederhana
2. Sumbangan / Peminjaman Tanah Secara Sukarela dari Pemilik Tanah
a. Hibah atas sebagian hak 1. Surat pernyataan Sumbangan Ta
tanah nah
2. Berita Acara Konsultasi dengan
WTP
1. Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah
b. Izin PakaiTanah 2. Berita Acara Konsultasi dengan
WTP
1. Surat Pernyataan Izin Ta nah
c. Izin Dilewati Dilewati
2. Berita Acara Konsultasi dengan
WTP.
3. Relokasi tetap dan > 200 >40 KK) LARAP Komprehensif
sementara orang(atau =40 KK) LARAP Sederhana
= 200
Cek List Identifikasi Dampak Sosial

1. Rencana Pengadaan Tanah untuk Proyek :

a. Tanah sukarela (Hibah, Ijin Pakai atau injn dilalui) :


 Pemilik dan ahli warisnya dengan sukarela menghibahkan tanahnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
 Pemilik memperoleh informasi yang jelas dan lengkap mengenai haknya.
 Memberikan pernyataan Hibah/pinjam pakai/ijin dilalui, yag ditandatangani oleh pemilik serta ahli warisnya, Lurah/Ka Desa, BKM,
Saksi dan Faskel.
 Luas tanah < 10 % total luas tanah produktif
 Bukan tanah sengketa
 Tidak ada bangunan sejearah atau bernilai budaya diatasnya
 Bebas dari dampak lingkungan dan risiko kesehatan
 Pemilik tidak masuk ketogori miskin
 Akan memperoleh manfaat langsung dari sub proyek
 Lokasi dan luas tanah diidentifikasi WTP dan diverivikasi Faskel dan BKM

b. Konsolidasi tanah
 Konsolidasi tanah berbasis masyarakat
 Peserta Konsolidasi Tanah Berkomitmen untuk Mencapai Tujuan Bersama, dan dapat difasilitasi dalam proses pengorganisasiannya
 Pengaturan kembali persil tanah, agar pemanfaatan lahan efisien, infrastruktur memadai, nilai tanah menguntungkan seluruh pem ilik
tanah
 Tanpa harus menggusur
 Mengikuti rencana tata ruang dan guna lahan kota/kawasan
 Mendapat dukungan dari pemangku kepentingan
 Seluruh peserta sepakat konsolidasi tanah
 Ada Tim Teknis mendampingi warga
 Status hak atas tanah jelas dan disertifikasi oleh BPN setempat untuk setiap persil dan nama pemiliknya.

c. Pengadaan Tanah dan/atau Pemukiman Kembali (LARA P)


 Sebisa mungkin dihindari atau diminimalkan dengan mencari alternatif lain
 Proyek tidak akan membiayai pengadaan tanah skala besar dan permukiman kembali (atau relokasi)
 Terlepas dari sumber pembiayaan, LARAF dapat dilakukan apabila terhubung dengan kegiatan sub proyek kotaku:
 Secara signifikan terkait langsung dengan sub proyek KOTAKU
 Diperlukan untuk pencapaian tujuan proyek
 Pelaksanaan dan perencanaan sub proyek dilakukan serentak
 Terasosiasi dengan proyek.
 Informasi LARAF harus diunggah ke website KOTAKU dan website Pemda, serta diumumkan dikantor Kelurahan/Desa lokasi kegiatan.
 Penyusunan LARAF dapat mengacu kepada lampiran di ESMF
2. Rencana penanganan masyarakat hukum Adat (MHA)

a. Identifikasi lokasi dimana terdapat MHA :


 Berdasarkan Studi Bank Dunia, kelompok MHA yang paling rentan berdasarkan kategori :
 MHA yang berada di kawasan hutan, cagar alam dimana sering diposisikan sebagai perambah;
 Di sekitar desa dimana MHA merupakan minoritas di desa induk;
 MHA di daerah urban/peri-urban, terutama yang migrasi di teritori suku lain;
 MHA yang bertempat didaerah kepulauan atau perbatasan dimana akses pelayanan dasar terbatas dan
menjadi pusat pertahanan (militerisasi)

b. Bila terdapat MHA :


 Melaporkan kepada pemerintah daerah
 Memastikan setidaknya satu kader masyarakat berasal dari MHA untuk memfasilitasi dan sosialisasi dengan bahasa
dan media yang dapat dan mudah dipahami MHA.
 Berkonsultasi dengan Pemda/proyek potensi dampak positif/negatif bagi MHA.
 Menyusun RK-MHA apabila MHA berpotensi terkena dampak
 Tidak menyusun RK MHA apabila sebagai penerima manfaat khusus
 Apakah MHA berpotensi
 RK-MHA dapat mengacu kepada lampiran di ESMF.

Analisis Dampak Lingkungan


Analisis dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar dan dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan di Indonesia. Dokumen lingkungan ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberi pengaruh terhadap lingkungan hidup yang terdiri dari aspek komponen fisik, komponen abiotic, biotik dan kultur
di sekitarnya. Dasar hukum dokumen lingkungan yang dibuat adalah Peraturan Pemerintah no. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Hidup yang merupakan pengganti PP no. 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL.
Skala besaran Kegiatan
JENIS KEGIATAN (Permen PU No.10/PRT/M/2008)
UKL/UPL SPPL/SOP
I. SUMBER DAYA AIR
* Daerah Irigasi
a. Pembangunan daerah irigasi baru dengan luas 500 to <2000ha <500 ha
b. Peningkatan luas daerah irigasi 500 to <1000ha <500 ha
c. Pencetakan sawah, 100 to <500ha < 100 ha
II. JALAN DAN JEMBATAN
2. Pembangun Jalan/peningkatan jalan dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan tanah
a. Kota metropolitan/besar
- Panjang jalan 1km to
<1km
- Pengadaaan tanah <5km
<2ha
2ha to
<5ha
b. Kota Sedang
- panjang jalan 3km to
<3km
- Pengadaan tanah <10km
<5ha
5ha to
<10ha
c. Kota Kecil
- Panjang jalan 10km to
<10km
- Pengadaan tanah <30km
<10ha
10ha to
<30ha
3. Pembangunan subway/underpass, terowongan/tunnel, jalan layang/fly over, dan jembatan
a. Pembangunan subway/underpass, terowongan/ tunnel, jalan
layang/fly over
- Panjang <2km ---
b. Pembangunan Jembatan diatas (sungai/badan air)
- Panjang 100 to <500m <100 m
III. PENYEDIAAN AIR BERSIH
1. Air minum/Air bersih
a. Pembangunan jaringandistribusi
- Luas layanan 100ha to >500ha <100ha
b. Pembangunan jaringan pipa transmisi
1. Metropolitan/kota besar, panjang 5km to 10km <5km
2. Kota sedang – kota kecil, panjang 8km to 10km <8km
c. Pengambilan air baku dari sungai, danau dan sumber air permukaan
lainnya
1. Sungai dan danau 50 l/sc to 250 l/sc <50 l/sc
2. Mata air 2,5 l/sc to 250 l/sc <2,5 l/sc
d. Pembangunan Instalasi Pengolahan air dengan pengolahan lengkap (debit) 50 l/sc to 100 l/sc <50 l/sc
e. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk kebutuhan
1. Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara PAM 2,5 l/sc to 50 l/sc <2,5 l/sc
2. Kegiatan lain dengan tujuan komersil 1,0 l/sc to 50 l/sc <1,0 l/sc
IV. AIR LIMBAH
1. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk
fasilitas penunjang
- Luas <2 ha ----
- Atau kapasitas <11 m3/hari ----
2. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Luas <3 ha ---
- Atau bahan organik <2.4 ton/hari ---

3. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off -site


sanitation system)
- Luas <500 ha ---
- Atau debit air limbah <16,000 m3/hari ---
CHECKLIST IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN
No. Kriteria Evaluasi
A. LINGKUNGAN
1. Kegiatan tidak menimbulkan dampak negatif siginifikan, terhadap :
a. Kawasan hutan lindung
b. Kawasan bergambut
c. Kawasan resapan air
d. Sempadan Sungai
e. Sempadan pantai
f. Rumah Ibadah, Sekolah, kantor
g. Kawasan sekitar waduk/sungai
h. Kawasan sekitar mata air
i. Kawasan suaka alam (terdiri dari cagar alam, suaka marga satwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma hutan dan
pengungsian satwa)
j. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan darat wilayah pesisir, muara sungai,
gugusan karang atau terumbu karang, dan/atau yang mempunyai ciri khas berupa keragaman.

k. Kawasan pantai berhutan bakau (mangrove)


l. Taman nasional
m. Taman wisata alam
n. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan (daerah lokasi situs purbakala, atau peninggalan sejarah bernilai tinggi)
o. Kawasan permukiman termasuk kebudayaan dari Masyarakat Hukum Adat (MHA)
p. Kawasan rawan bencana alam
CHECKLIST IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN
No. Kriteria Evaluasi
B. LAHAN DAN TANAH
Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan ketidakstabilan lereng atau membangun tanggul-tanggul yang
1 mempunyai
risiko kelongsoran.
Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan perubahan bentang alam dalam skala yang cukup besar atau melakukan
2
pemindahan tanah (cut/fill) dalam jumlah yang cukup besar.
3 Kegiatan proyek tidak akan menghilangkan lahan pertanian atau hutan produksi atau lahan-lahan produksi lainnya.
Kegiatan proyek tidak akan merubah kontur garis pantai menghambat aliran drainase atau mengganggu
4 aliran
sungai.
5 Kegiatan proyek tidak akan merusak, menutup, menguruk atau merubah bentang alam secara permanen.
6 Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan meningkatnya erosi tanah baik yang disebabkan oleh air atau angin.
7 Kegiatan proyek tidak akan menghalangi pengubahan lahan untuk pemanfaatan lain dalam jangka panjang.
C AIR
1 Kegiatan proyek tidak akan mengambil air permukaan pada tahap konstruksi dan pemeliharaan.
Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan pembuangan limbah cair ke sungai, danau, laut yang dapat
2 menyebabkan
perubahan kualitas air permukaan termasuk di dalamnya perubahan suhu dan kekeruhan.
3 Kegiatan proyek tidak akan proyek termasuk konstruksinya akan memanfaatkan air tanah.
4 Kegiatan proyek tidak akan proyek akan menyebabkan perubahan kualitas air tanah.
Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan pencemaran terhadap air tanah yang digunakan untuk memenuhi
5
kebutuhan air penduduk.
Kegiatan proyek tidak akan menghasilkan limbah cair domestik (WC, air cucian dapur, buangan air mandi
6 karyawan
atau pengunjung dan sebagainya) dalam jumlah cukup banyak.
CHECKLIST IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN
No. Kriteria Evaluasi
D. SUMBER DAYA ALAM

1 Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan peningkatan penggunaan sumber daya alam.

Kegiatan proyek tidak akan menyebabkan penurunan kuantitas sumber daya alam yang tidak dapat
2 diperbaharui
secara signifikan.
E. KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kegiatan proyek tidak berpotensi membawa penyakit ke daerah sub proyek?
Kegitan proyek yang direncanakan tidak meningkatkan beban fasilitas kesehatan masyarakat setempat (jamban,
2. air
bersih dan sebagainya)
3. Kegiatan proyek tidak akan mengubah vektor-vektor penyakit dengan jalan :
a. Perubahan sistem hidrologi (kecepatan aliran air, kedalaman, suhu, genangan air dan sebagainya)

a. Perubahan morfologi (kemiringan lereng, penutupan pohon-pohonan)

4. Kegiatan proyek tidak melakukan pembakaran lahan


3.5.1. Analisis Resiko Bencana
Analisis resiko bencana dilakukan bertujuan untuk menentukan resiko bencana yang didasarkan pada kondisi ancaman, kerentanan dan
kapasitas. Pendekatan dalam melakukan yang digunakan yaitu sebagai berikut:

A. Kajian Ancaman
Ancaman didasarkan pada kemungkinan terjadi suatu ancaman dan catatan besaran dampak bencana yang pernah terjadi. Adapun
ancaman bencana pada Kelurahan Karang Anyar apabila diurutkan dari tingkat potensi masalah yang terjadi antara lain:
1. Banjir
Hal ini disebabkan oleh limpasan air hujan yang tinggi dan kapasitas drainase yang tidak sanggup menampung secara maksimal, serta
banyaknya sampah yang menyumbat saluran drainase. Disisi lain besarnya air kiriman yang kelurahan ini dapat dari Kelurahan Kepala
Siring yang besar.
2. Kebakaran
Ancaman bencana kebakaran dianggap berbahaya dikarenakan kawasan Kelurahan Karang Anyar memiliki lalu lintas yang cukup
padat, akan tetapi tidak diimbangi dengan luasan jalan yang mencukupi. Hal ini tentunya akan mempersulit dalam penanganan
bencana kebakaran.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi memang sangat berbahaya, akan tetapi bencana ini tidak dapat terhindarkan. Akan tetapi dengan kondisi bangunan di
Kelurahan Karang Anyar yang didominasi oleh rumah panggung / terbuat dari kayu, maka dipandang masih aman.

B. Kajian Kerentanan
Kajian kerentanan dibagi dalam kerentanan sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan. Indikator yang dipakai dalam analisis kerentanan
terutama adalah informasi keterpaparan, namun pada kajian kerentanan di Kelurahan Karang Anyar lebih dikaitkan dengan aspek
sosial (kultur masyarakat) dan fisik (kualitas drainase, kualitas dan lebar jalan, serta kepadatan bangunan).

C. Kajian Kapasitas
Kajian kapasitas terdiri dari 4 aspek antara lain:
• Sumber daya manusia (relawan terlatih, petugas kesehatan, pengetahuan kebencanaan)
• Sumber daya keuangan (misalnya dana siaga bencana)
• Sumber daya fisik (kendaraan, peralatan, tanggul banjir, pemecah gelombang, drainase yang baik, sistem peringatan dini, jalur dan tempat evakuasi)
• Sumber daya sosial (kelompok/ organisasi sosial dan pemerintah, lembaga ekonomi kelurahan, dll)
Tabel. 3.61 Tingkat Resiko Bencana
Skor/ Nilai Tingkatan Resiko Bencana Keterangan
7 s/d 9 Tinggi Semakin tinggi total skor/ nilai resiko
4 s/d 6 Sedang bencana maka semakin tinggi

1 s/d 3 Rendah prioritas penanganannya

Tabel. 3.62 Penilaian Resiko Bencana

Tingkat Indeks
No Tingkatan ResikoBencana Skor Tingkat ResikoBencana
Ancaman Kerentanan Kapasitas

1 Gempa Bumi 1 2 2 1 Rendah

2 Banjir 3 2 3 3 Rendah

3 Kebakaran 2 2 2 1 Rendah

Anda mungkin juga menyukai