Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN
PERDARAHAN POSTPARTUM
Perdarahan
Antepartum
Definisi
■ Plasenta previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh dari ostium uteri internum (pembukaan jalan lahir).
■ Solusio plasenta
Terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasinya yang normal pada lapisan
desidua endometrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir.
■ Insersio velamentosa
Tali pusat yang tidak berinsersi pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin sehingga
pembuluh darah umblikus berjalan diantara amnion dan korion menuju plasenta.
Cont…
Terlepasnya sebagian kecil pinggir placenta yang tidak berdarah banyak, sama
sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu ataupun janinnya.
■ Plasenta sirkumvalata
Plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir terdapat cincin putih. Cincin ini
menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di sebelah luarnya terdiri dari
villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua.
Plasenta previa
■ Klasifikasi
1.Plasenta previa totalis atau komplit
2.Plasenta previa lateralis/persialis
3.Plasenta previa marginalis
4.Plasenta letak rendah
■ Etiologi
1.Umur dan Paritas
2.Hipoplasia endometrium; bila kawin dan hamil pada usia muda
3.Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, post operasi Caesar, dll
4.Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.
5.Kehamilan janin kembar
6.Tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium
7.Kadang-kadang pada malnutrisi.
8.Riwayat perokok
Cont…
■ Manifestasi
1. Perdarahan terjadi tanpa rasa sakit pada trimester III
2. Sering terjadi pada malam hari saat pembentukan SBR
3. Perdarahan dapat terjadi sedikit atau banyak sehingga menimbulkan gejala
4. Perdarahan berwarna merah
5. Letak janin abnormal
■ Pemeriksaan diagnosis
1. Transvaginal ultrasonography
2. Transperineal ultrasonography
3. Magnetic resonance imaging (MRI)
■ Diagnosis banding
1. Solusio Plasenta
2. Vasa Praevia
3. Kelainan serviks uteri : servisitis, polip serviks, karsinoma serviks
4. Trauma : ruptura uteri, laserasi vagina, perdarahan pasca senggama
5. Varises vagina pecah
Cont…
■ Komplikasi
1. Prolaps tali pusat
2. Prolaps plasenta
3. Plasenta melekat sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kuretase
4. Robeka-robekan jalan lahir karena tindakan
5. Perdarahan post partum
6. Infeksi karena perdarahan yang banyak
7. Bayi prematur atau lahir mati
8. Anemia
■ Penatalaksanaan/penanganan
1. Pasien dirawat dirumah sakit dan tidak dilakukan pemeriksaan vagina
2. Pemeriksaan vital sign dan menilai jumlah darah yang keluar, dan dilakukan close match.
3. Melakukan transfuse bila terjadi pendarahan banyak
4. Melakukan palpasi abdomen untuk menentukan umur kehamilan janin, presentasi,dan posisinya.
5. Dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi segara setelah masuk
6. Dalam kasus perdarahan hebat, diperlukan tindakan darurat untuk melahirkan bayi (dan plasenta)
tanpa memperhitungkan umur kehamilan janin
Solusio plasenta
■ Klasifikasi
1. Ringan : perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin
hidup, pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih 150
mg%.
2. Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan, gawat janin atau
janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-
150 mg%.
3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati, pelepasan
plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
■ Manifestasi klinis
1. Perdarahan disertai rasa sakit
2. Jalan asfiksia ringan sampai kematian intrauterin
3. Gejala kardiovaskuler ringan sampai berat
4. Abdomen menjadi tengang
5. Perdarahan berwarna kehitaman
6. Sakit perut terus menerus
cont…
■ Pemeriksaan diagnosis
1. Anamnesis
2. Inspeksi, Palpasi, Auskultasi
3. Pemeriksaan dalam
4. Pemeriksaan umum
5. Pemeriksaan laboratorium (urine dan darah)
6. Pemeriksaan plasenta.
7. Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG)
■ Komplikasi
1. Syok perdarahan
2. Gagal ginjal
3. Kelainan pembekuan darah
4. Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire)
Cont…
■ Penatalaksanaan/penanganan
2. Partus pervaginam, dilakukan apabila : janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap dan bagian terendah
didasar panggul.
3. Amniotomi (bila ketuban belum pecah) kemudian percepat kala 2 dengan ekstraksi forcep/vakum
5. Lakukan amniotomi (bila ketuban belum pecah) kemudian akselerasi dengan 5 unit oksitosin dalam dextrose
5% atau RL, tetesan diatur sesuai dengan kondisi kontraksi uterus.
7. Melakukan transfusi darah segar jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan
segera.
8. Seksio caesarea, bila Janin hidup dan Janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan persalinan
pervaginam
Insersio velamentosa
■ Etiologi
Insersi velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda/ gemeli, karena pada kehamilan ganda
sumber makanan yang ada pada plasenta akan menjadi rebutan oleh janin, sehingga dengan adanya
rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali pusat/insersi.
■ Klasifikasi
Pada insersio velamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan plasenta oleh pembuluh-pembuluh
darah yang berjalan dalam selaput janin. Hal ini dapat berbahaya bagi janin karena bila ketuban pecah
pada permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga terjadi perdarahan inpartum
■ Manifestasi
Tanda dan gejalanya belum diketahui secara pasti, perdarahan pada insersi velamentosa ini terlihat jika
telah terjadi vasa previa yaitu perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini
berasal dari anak dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk bisa juga menyebabkan bayi tersebut
meninggal.
Cont…
■ Komplikasi
Pada insersi velamentosa, tali pusat dihubungkan dengan plasenta oleh selaput janin. Kelainan ini
merupakan kelainan insersi funiculus umbilikalis dan bukan merupakan kelainan perkembangan
plasenta. Karena pembuluh darahnya berinsersi pada membran, maka pembuluh darahnya
berjalan antara funiculus umbilikalis dan plasenta melewati membran. Bila pembuluh darah
tersebut berjalan didaerah ostium uteri internum, maka disebut vasa previa.
■ Penanganan/penatalaksanaan
2. Bila ada keraguan tentang viabilitas janin, tentukan lebih dahulu umur kehamilan, ukuran janin,
maturitas paru dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan kardiotokografi.
3. Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan seksio sesar segera namun bila janin sudah
meninggal atau imatur, dilakukan persalinan pervaginam.
Ruptur Sinus Marginalis
■ Klasifikasi
1. Kerusakan atau rupture uterus yang telah ada sebelum hamil (dalam kehamilan).
4. Kelainan bawaan
6. Dalam periode intrapartum versi-ekstraksi cunam yang sukar, ekstraksi bokong, rupture janin yang menyebabkan
■ Manifestasi
1. Tidak ada atau sedikit perdarahan dari vagina yang warnanya kehitam-hitaman
1. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu : syok perdarahan, gagal ginjal, Kelainan
pembekuan darah, Mekanisme gangguan pembekuan darah.
2. Komplikasi yang dapat terjadi pada janin : fetal distress, Gangguan pertumbuhan/
perkembangan, hipoksia, dan anemia.
Cont…
■ Penatalaksanaan/penanganan
6. Jangan lupa untuk mengatasi kecemasan pasien dengan cara melibatkan dan
memberikan dukungan psikologis.
Plasenta sirkumvalata
■ Manifestasi
■ Komplikasi
1. Jika pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus
2. Jika sudah terjadi abortus lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang dalam hal ini dokter
obsgin untuk mencegah perdarahan
3. Jika mengakibatkan solutio plasenta lakukan penanganan seperti pasien solutio plasent
4. jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan segera. Seksio caesarea dilakukan jika :
5. Janin hidup, gawat janin tetapi persalinan pervaginam tidak dapat dilaksanakan dengan segera (pembukaan belum
lengkap)
6. janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan persalinan pervaginam dapat berlangsung dalam waktu
singkat
7. Persiapan, cukup dilakukan penanggulangan awal dan segera lahirkan bayi karena operasi merupakan satu-satunya
cara efektif untuk menghentikan perdarahan.
Perdarahan
Postpartum
Definisi
■ Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum
Pemeriksaan diagnostik
■ Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
■ b. Robekan rahim
■ c. Plasenta succenturiata
■ Inspekulo : untuk melihat robekan pada cervix, vagina, dan varises yang pecah.
■ Pemeriksaan laboratorium : bleeding time, Hb, Clot Observation test dan lain-lain.
Penatalaksanaan/penanganan
2. Persiapan persalinan
3. Persalinan