Anda di halaman 1dari 34

HAZARD IDENTIFICATION

Amelia Safitri 008


Silvania Wemona Rahma 018
Hendy Pandu 025
DEFINISI

• Hazards adalah suatu kondisi , bahan atau cara kerja,


yang berpotensi menyebabkan kerugian/ kecelakaan.

• Risiko adalah suatu kesempatan terjadinya


kerugian/ kecelakaan

• Safety atau keselamatan adalah suatu


pengendalian terhadap kerugian akibat kecelakaan.
HAZARD IDENTIFICATION

Dalam analisis risiko, bahaya diidentifikasi sebagai:


 Bahan beracun, atau kondisi tertentu yang berpotensi
berbahaya bagi kesehatan manusia, atau lingkungan.

 Identifikasi bahaya adalah langkah pertama dalam analisis


risiko.

 Pengenalan semua bahaya yang berpotensi membahayakan


individu atau lingkungan.
KATEGORI ADANYA KEPARAHAN
BAHAYA (HAZARD SEVERITY):

• Bencana : Kematian atau total sistem hilang


• Kritis : Cedera berat, penyakit atau kerusakan
sistem
utama
• Marginal : Cedera minor atau kerusakan
sistem
• Dapat diabaikan : Kurang dari cedera ringan atau
kerusakan sistem
HAZARD ANALYSIS METHODS

1. Hazard Checklist
2. Hazard Surveys
3. Safety Review
4. “What-If” Analysis
5. Mode Kegagalan & Analisis Efek
6. Hazard and Operability (HAZOP) studies
MENGONTROL ADANYA BAHAYA
SUMBER BAHAYA POTENSIAL

• People / process (P)

• Equipment (E)

• Material (M)

• Environment (E)
JENIS BAHAYA POTENSIAL

• Potensi bahaya fisik


• Potensi bahaya kimia
• Potensi bahaya biologi
• Potensi bahaya ergonomis
• Potensi bahaya prosedur kerja
• Potensi bahaya psikologi
I. BAHAYA FISIK POTENSIAL

Setiap benda atau proses yang secara langsun atau perlahan –


lahan bisa mencederai fisik orang ataupun baginya.
• Bising/suara diatas NAB
• Alat/mesin tanpa pelindung
• Penerangan tidak memadai
• Vibrasi/getaran
• Permukaan yang licin
• Permukaan panas/dingin
Suara di atas NAB

Sumbernya :
- Kompressor, ACGIH :
- Mesin-mesin, 85 dBA -----> 8 hrs
- Helikopter, 90 dBA -----> 4 hrs
- Fogging machine. 95 dBA -----> 2 hrs
- Mesin gergaji etc
kayu.

PPE (personal protective


Safety equipment/ tool :
equipment) :
- Noise meter
- Ear muff
- Decibel meter.
- Ear plug ( corded/
uncorded )
10
 Getaran di atas NAB

- Kompressor,
- Hand Road
cutter,
- Unclamped
piping.
- etc
PPE :
Disesuaika
n

11
 Peralatan tak berpagar ( pipa panas,
dsb )

 Penerangan kurang

12
II. BAHAYA KIMIA POTENSIAL

Setiap bahan kimia yang mampu menyebabkan cidera tubuh,


sakit atau kematian, atau perubahan perilaku maupun
penurunan kepekaaan seseorang
• Pelarut
• Asbestos
• Metal dioxides
• Cadmium
• Arsenic
• Mercuri
I I . B A H AYA K I M I A P O T E N S I A L

- Kebutaan
- Gangguan penyakit dalam ( Silicosis, Asbestosis,
kanker darah, dan penyakit pernafasan, keracunan )
- Gangguan kulit ( iritasi, luka bakar )
- Penurunan mental

PPE : Alat keselamatan / ref :


Goggles or face - MSDS
shield, maskers,
Eye Wash Fountain,
apron, rubber
gloves, rubber etc
shoes,
14
15
III. BAHAYA BIOLOGI POTENSIAL

• Setiap unsur-unsur kehidupan (biologi) seperti debu organik,


jamur, serangga, semut, kutu, protozoa, bakteri, virus, atau
enzim yang dapat menimbulkan reaksi alergi, luka ataupun
penyakit terhadap tubuh manusia.
1. Bakteri : Infeksi virus HIV, debu organis atau jamur pada
pakaian, butiran2 debu, serangga
IV. BAHAYA ERGONOMIS POTENSIAL

• Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa menyebabkan/


menimbulkan tekanan terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan
yang tidak pantas terhadap bagian tubuh seseorang.

KETIDAKNYAMAN DALAM BEKERJA


I V. B A H A Y A E R G O N O M I S P O T E N S I A L

• Desain lokasi kerja yang buruk


• Tata ruang kerja buruk
• Persyaratan penanganan material berlebihan
• Penanganan material terlalu berlebihan
• Desain peralatan dan alat kerja yang buruk.
• Beban tangung-jawab berlebihan
• Pekerjaan yang mengharuskan perpindah-an
bolak-balik
• Ketidak-serasian jam kerja dengan istirahat
• Pengaturan shift yang jelek
18
V. BAHAYA PROSEDUR KERJA
POTENSIAL

Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpangan terhadap


peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidak mengikuti langkah
demi langkah Operation Guide atau JSA.
• Melompati langkah-langkah prosedur yang ditetapkan.
• Menangani peralatan listrik tanpa menyegelnya lebih dulu.
• Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi.
• Memulai pekerjaan tanpa Surat
Ijin Kerja.
• Tidak mengenakan PPE.
VI. BAHAYA PSIKOLOGI POTENSIAL

• Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam


keluarganya, kemudian ketika dia sedang bekerja, dia selalu
memikirkan masalah tersebut dan tidak fokus, sehingga ada
kemungkinan dia akan mendapatkan kecelakaan atau kejadian
yang tidak diinginkan.
KONSEKUENSI AKIBAT
BENCANA

• Cedera serius
• Kematian
• Penyakit atau penyakit laten yang
memiliki masa gestasi yang panjang
• Kerusakan properti - milik sendiri atau
publik
• Kerusakan lingkungan
• Hilangnya reputasi menyebabkan
kerugian saat ini dan bisnis prospektif
pendapatan, membayar kompensasi,
medis, biaya, kerugian produksi atau
penundaan.
•  
TA B E L R E S I KO
2. EVALU ASI

Bisakah potensi bahaya itu ditolerir ?


Ataukah mengandung risiko yang harus dikelompokkan
pada LOW, MEDIUM atau HIGH ?

- Hazards analysis.
- Risk assessment.
- Hazardous Operability Studies ( Hazops ) .

JOB SAFETY ANALYSIS


OPERATING GUIDE
23
APA YANG HARUS ANDA
PERBUAT TERHADAP
HAZARDS ?
3 . RE N CA NA KAN

Merupakan langkah-langkah yang harus di-


ambil untuk mencegah atau mengurangi
aki-bat suatu kecelakaan.

4. LAKSANAKAN
Kita kenal apa yang disebut hirarki pengontrolan
potensi bahaya (yang juga sebagai Filosofi
keselematan kerja).

25
Hirarkhi pengendalian bahaya potensial

Filosofi keselamatan kerja

A. Meniadakan
B. Mengganti untuk menurunkan tingkat bahaya
C. Pengendalian secara teknologi
D. Pengendalian secara administrasi
E. Pemakaian alat pelindung diri ( apd/ppe )

26
A. Meniadakan bahaya potensial
Tindakan pertama yang merupakan PRIORITAS I.

Dengan menghilangkan hazards, maka 99% ke-


mungkinan celaka (oleh potensi bahaya
tersebut) sudah hilang.

Misalnya :
- Menanam/ mengubur pecahan kaca.
- Menumpulkan/ meratakan tonjolan yang tajam.
- Mengencerkan minyak hingga tidak bisa menyala.

27
B. Substitusi ( mengurangi tingkat
bahaya )
Merupakan pilihan kedua

Dengan substitusi, maka level bahaya diturunkan.

Misalnya :

- Mengganti alat berbahan bakar bensin dengan solar.

- Mengganti gelas stiroform dengan plastik tahan panas.


- Mengganti gasket asbes dengan bahan yang lebih aman.

28
c. Engineering Control
Merupakan prioritas ke-tiga
Dengan pengontrolan teknis maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat keteledoran/ kelemahan
teknologi bisa dicegah.

Misalnya :
- Memasang barikade, pita kuning-hitam, dsb.
- Menurunkan posisi orifice hingga pekerja tidak perlu
memanjat. Atau membuat anjungan mini untuk orifice.
- Isolasi enersi, pemasangan enclosure, dsb.

29
d. Administrative Control

Merupakan prioritas ke-empat


Dengan pengontrolan administrasi maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat keteledoran administrasi/
urutan kerja bisa dicegah.
Misalnya :
- Mencatat langkah-2 kerja yang akan dilakukan.
- Mencatat orang MASUK/ KELUAR dalam ENTRY JOB.
- SOP, Ijin kerja, JSA, pengaturan kerja shift, dsb .
- PM mesin, generator, kompressor, dsb.

30
e. Personal Protective Equipment

Merupakan prioritas ke-lima atau terakhir.


Meskipun merupakan prirotas terakhir, namun
untuk melindungi diri dari akibat kecelakaan karena
faktor manusia ( kecerobohan sendiri atau orang
lain ), maka
APD atau PPE tetap sebagai sesuatu yang MUTLAK
harus dikenakan.

31
KONTROL PPE (PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT)

1. Pakaian Khusus
2. Perlindungan mata (google)
3. Pelindung pendengaran
4. Perlindungan pernapasan
5. MONITOR

Merupakan keharusan untuk meyakinkan apakah


kebijakan-kebijakan manajemen yang demikian
bersungguh-sungguh dalam upaya mencegah
kecelakaan terhadap karyawan maupun kontraktor
telah dipatuhi sepenuhnya di lapangan atau tidak.
Juga sebagai tahapan mengumpulkan bahan
evaluasi untuk penyempurnaan ke depan.

Merupakan salah satu kesempatan/ tahapan menilai


safety performance karyawan.

33
• Kel 10 (Madi) : analisis sumber bahaya di kelas ?
• Kel 5 (Anya) : maksud total sistem hilang?
• Kel 4 (Audi) : knp harus ada HI ?
• Kel 3 (Rifqi) : vessel overpressure termasuk bahaya fisik/kimia?
• Kel 9 (Mei) : berapa kali HI yang harus dilakukan?
• Kel 7 (Alifa) : Bedanya HI sama accident invest?

Anda mungkin juga menyukai