Kelompok :
Gadis Annisa
Mochammad Satrio Wibowo
Roni Erlando
Siti Nurjanati
SEJARAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI
2
SEJARAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI
5
THALIDOMID
Sedatif hipnotik yang dikembangkan di Jerman Barat sekitar tahun 1954 untuk
mengatasi insomnia (D’Amato et al., 1994).
Namun dalam perjalanannya obat ini banyak disalahresepkan pada ibu hamil
untuk mengatasi gejala mual dan muntah dalam waktu 3 tahun setelah
dipasarkan, obat tersebut telah dikonsumsi secara besar-besaran di 46 negara
di dunia (Matthews &McCoy, 2003).
Belum genap 6 tahun menguasai pasar obat dunia Bayi-bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang pada saat hamil mengkonsumsi thalidomide ditemukan cacat, baik
dalam bentuk amelia (tidak memiliki tangan dan kaki), fokomelia (lengan dan
kaki tidak lengkap), bibir sumbing (labioschisis), tanpa langit-langit
(palatoschisis), tanpa mata (anophthalmus), tanpa telinga (anotia), tanpa
tempurung kepala (anencephali), hingga abnormalitas berbagai organ tubuh
(Matthews & McCoy, 2003).
Pada pertengahan tahun 1962 thalidomide ditarik dari peredaran di seluruh
dunia. Yang paling tragis, untuk menghentikan tragedi obat ini diperlukan waktu
yang amat panjang, yaitu 8 tahun, dengan korban lebih dari 10.000 bayi cacat di
6 seluruh dunia (Clark et al., 2001).
SEJARAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI
7
SEJARAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI
8
TERIMA KASIH