Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Pembimbing : dr. Yuyun Lisnawati, Sp.OG (K)


Oleh : Meita Asti Utari (1310221082)
PENDAHULUAN
Jenis kehamilan ektopik sebagian besar (80%)
dialami oleh wanita yang berusia diatas 35 tahun,
serta dialami wanita dengan paritas pertama atau
kedua (60%).

Kehamilan ektopik terganggu adalah termasuk


kehamilan dengan resiko tinggi yang dapat ditandai
oleh perdarahan baik berupa bercak maupun
sedang yang dapat mengancam jiwa ibu,

Hal yang harus di tekankan adalah pentingnya


deteksi dan penanganan setelah di ketahui bahwa
ibu mengalami kehamilan ektopik terganggu.
Resiko kehamilan ektopik ini sangat besar, biasanya akan terjadi
perdarahan yansangat besarg menjadi penyebab angka kematian
ibu di Indonesia. Kehamilan ektopik ini harus segera di akhiri
dengan cara di operasi untuk menyelamatkan penderita dari
resiko yang sangat besar.
TINJAUAN PUSTAKA
• Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana tempat
implantasi/nidasi/melekatnya buah kehamilan di tempat
yang abnormal, yaitu diluar rongga uterus.
• kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan
ektopik yang mengalami abortus ruptur pada dinding
Definisi tuba

• berusia antara 20-40 tahun (rata-rata berusia 30 tahun)


• Frekuensi kehamilan ektopik berulang dilaporkan
berkisar antara 0-14,6%.
• 2% dari seluruh kehamilan merupakan kehamilan ektopik

Epidemiologi
Etiologi dan Salfingitis, adhesi peritubal,
kelainan pertumbuhan tuba,
faktor Resiko terutama divertikulum, ostium
asesorius dan hipoplasi, Tumor,
penggunaan IUD

1. Faktor
Mekanis Berubahnya motilitas
tuba, Refluks
menstruasi, Migrasi
eksternal ovum
2. Faktor
Fungsional

3. Peningkatan daya 4. Lain-lain, seperti


penerimaan mukosa tuba riwayat KET dan
terhadap ovum yang riwayat abortus
dibuahi induksi sebelumnya
Patofisiologi telur berimplantasi pada
ujung atau sisi jonjot
endosalping. Perkembangan
telur selanjutnya dibatasi
oleh kurangnya vaskularisasi
Kolumner dan biasanya telur mati
secara dini dan kemudian
diresorpsi
Implantasi

Interkolumner
telur bernidasi antara dua
jonjot endosalping. Setelah
tempat nidasi tertutup,
maka telur dipisahkan dari
lumen tuba oleh lapisan
jaringan yang menyerupai
desidua yang dinamakan
pseudokapsularis.
• Sering terjadi pada implantasi secara kolumner. Pada
Hasil konsepsi keadaan ini biasanya asimptomatik, hanya menstruasi
terlambat untuk beberapa hari.
mati dan
diresorpsi
• Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh-
Abortus ke pembuluh darah oleh villi koriales pada dinding tuba di
tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari
dalam lumen dinding tersebut bersama-sama dengan robeknya
pseudokapsularis
tuba
• Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah
penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis
Ruptur dinding tuba terus ke peritoneum.

tuba
Kehamilan pars
interstisialis tuba

Kehamilan Kehamilan
ektopik lanjut Jenis ektopik ganda

kehamilan
ektopik
Kehamilan Kehamilan
servikal ovarial
Manifestasi klinis
Nyeri tekan
Keluhan
abdomen dan Amenorrhea
gastrointestinal
pelvis

Perubahan Perdarahan
TD, Nadi, Suhu
uterus pervaginam

Massa dan
hematokel
pelvis
Kehamilan
Kehamilan ektopik belum
ektopik
terganggu
terganggu

Amenorea atau gangguan Keluhan utama pada


haid terdapat pada 75-95% kehamilan ektopik terganggu
kasus (KET) adalah nyeri

Perdarahan pervaginam merupakan


nausea terdapat pada 10-25%
tanda penting kedua pada kehamilan
kasus
ektopik terganggu (51-93%)

nyeri di perut bawah yang Tamapak kesakitan, pucat, dan


tidak khas terdapat tanda2 syok

Kadang-kadang teraba tumor di Pemeriksaan ginekologik: ditemukan serviks


samping uterus dengan batas yang yang nyeri bila digerakkan dan kavum Douglas
sukar ditentukan yang menonjol dan nyeri pada perabaan
Diagnosis

• Nyeri abdominal, perdarahan pervaginam


Anamnesis • Amenore

Pemeriksaan • Pemeriksaan gynekologi: Nyeri pada pergerakan serviks.


Kavum Douglas yang menonjol dan nyeri pada perabaan
fisik menunjukkan adanya hematokel retrouterina

Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan • kuldoosintesis
penunjang • USG
Penatalaksanaan
Terapi farmakologi :
injeksi methotrexate
50 mg/m3 im, apabila
kehamilan ektopik
diketahui sejak dini

Terapi pembedahan
Dalam kasus-kasus
kehamilan ektopik
terganggu terdapat
50-60% kemungkinan
Rekurensi KET terjadi pada wanita steril
10% ibu dengan riwayat KET
±10% menjadi hamil
sebelumnya. Pada ibu yang
dan mengalami
pernah mengalami KET
kehamilan ektopik
sebanyak dua kali,
berulang.
kemungkinan terjadi rekurensi
sebesar 50%.

Prognosis
KASUS
IDENTITAS PENDERITA
• Nama : Ny. E
• Umur : 19 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : H Bakti No 71B
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Status : Menikah
• Tanggal MRS : 14 Desember 2014
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri perut sejak kemarin
Riwayat Penyakit Sekarang :
• pasien mengeluh nyeri perut kiri sejak ± 1 hari yang lalu, hilang
timbul. Keluhan dirasakan lebih berat, nyeri menjalar sampai ke
pinggang dan dirasakan terus menerus bertambah nyeri apabila
pasien bergerak. Pasien menyangkal adanya perdarahan
pervaginam. Awalnya pasien datang ke IGD RS Yadika dengan
keluhan nyeri pada perut, pasien tidak mengetahui bahwa pasien
sedang hamil, HTA 7/11/2014. Lalu kemudian dengan dokter jaga di
konsulkan ke Obgyn kemudian dilakukan USG didapatkan kehamilan
ektopik terganggu, kemudian dokter menyarankan untuk operasi.
Namun dari pihak pasien menolak karena alasan biaya. karena
terdapat penurunan Hb menjadi 5,8 dilakukan transfusi PRC 900 cc
(4 kantong). Setelah itu pasien meminta pulang paksa, karena
beresiko oleh pihak Rumah sakit pasien diantar dengan ambulance
ke RS Persahabatan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat
keluhan Riwayat Riwayat
serupa Riwayat alergi hipertensi kencing manis
Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal

Riwayat
Riwayat penyakit Riwayat
penyakit paru Riwayat Asma jantung trauma
Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat
kencing
Riwayat manis
Hipertensi
Riwayat • Disangkal
alergi • Disangkal
Riwayat
keluhan • Disangkal
serupa
• Disangkal

Riwayat
trauma
Riwayat
penyakit • Disangkal
Riwayat jantung
Asma
Riwayat • Disangkal
penyakit • Disangkal
paru
• Disangkal
• Riwayat Gynekologi
• Usia menarche : 13 tahun
• Siklus : teratur
• Lama haid : ± 7 hari
• Ganti pembalut : 2 kali sehari
• Dismenore : Tidak ada
• Riwayat Perkawinan : 1x (2,5 tahun)
• Riwayat Obstetri : G2P1A0
• Anak I : persalinan normal, perempuan/3200 gram,
usia anak sekarang 1 tahun, lahir di bidan
• Riwayat KB
• Suntik 3 bulan
• Riwayat Sosial Ekonomi
• Istri : Ibu Rumah Tangga
• Suami : Karyawan Swasta
Pemeriksaan Fisik

Tekanan Darah : 100 /


Nadi: 98x/menit
70mmHg

KU : Tampak sakit sedang,


kesadaran: compos mentis

Suhu : 36,8°C RR : 20 x / menit


Simetris, Bibir
sianosis (-), Bibir
pucat (-), Bibir Deviasi trakea (-
Mesocephal, Conjungtiva
Discharge (-), Simetris, Nafas kering (-), ), Pembesaran
Rambut anemis (+/+),
Pendengaran cuping hidung (- Mukosa tiroid (-),
terdistribusi rata, Sklera ikterik (-/-
berkurang (-) ), Discharge (-) hiperemis (-), Pembesaran
Rontok (-) )
Lidah deviasi (-), kelenjar limfe (-)
Lidah tremor (-),
Lidah kotor (-)
Paru
• Inspeksi :
• Statis : Hemithorak dekstra = sinistra
• Dinamis : Hemithorak dekstra = sinistra
• Palpasi : Stem fremitus dekstra = sinistra
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar : vesikuler
• Suara tambahan : Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus tidak tampak
• Palpasi : Ictus kordis tidak kuat angkat
• Perkusi : Redup
• Auskultasi :
• irama iregular
• Bunyi jantung : S1>S2 reguler, gallop (-). Murmur (-)
Inspeksi : Membuncit sesuai usia kehamilan
Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan
Hepar tidak teraba pembesaran
Lien tidak teraba pembesaran

Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
• Inspeksi : V/U tenang, tidak
ada perdarahan aktif
• VT: Parametrium lemas, nyeri
goyang portio positif, CD
Status menonjol

obstetri
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi

Hb 5,8 g/dL

Lekosit 10,6ᶟ/mmᶟ

Hematokrit 33,6%

Trombosit 148x10ᶟ/mmᶟ

Laboratorium
Tgl 14
desember2014
• USG

Kesan: Cut AF ukuran 86,8x


36 mm, tampak GS
extrauterin, tampak
hematokel diseluruh lapang,
tampak cairan bebas
subhepatik
• Akut Abdomen ec
hemiperitoneum ec KET
pada G2P1A0 hamil 7-8
minggu
• Anemia ac perdarahan
Diagnosis
Penatalaksanaan

1. Rencana Diagnostik : observasi TNPS, pendarahan/jam,


cek DPL, UL, GDS
2. Rencana Theraphy : laparotomi explorasi s/d
Salfingektomi, transfusi PRC 1000 cc
• Diagnosis pra bedah : Akut abdomen ec
hemiperitoneum ec KET pada G2P1 hamil 7-8 minggu
• Diagnosis pasca bedah : Ruptur pars ampularis
 Ceftriaxone 1x2 gr IV
 Protenio supp 3x100
 Clindamycin 2x300 mg
 Azithromycin 1x1000 mg p.o
 Asam tranexamat 3x1000 mg IV

Anda mungkin juga menyukai