Anda di halaman 1dari 23

RUANG JENGGALA A

RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

DESIMINASI AKHIR PRAKTIK


MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN NERS
STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2018
PENDAHULUAN

Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu


mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan.
Hal ini bekaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan
secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi di Indonesia.

Telah dilakukan identifikasi masalah dan penerapan implementasi


pemecahan masalah.
DIAGRAM LAYANG ANALISIS SWOT
OPPORTUNITY

W S
E T
A R
K E
N N
E G
S T
S H

THREATENED
DAFTAR PRIORITAS MASALAH
(M1)
SDM
(M2) Modifikasi dan memanfaatkan
Sarana Prasarana sumber daya manusia yang ada di
ruangan untuk membantu pelayanan
• Menyusun SAK 10 besar
keperawatan terhadap pasien.
diagnosa terbanyak di ruangan Misalnya mahasiswa yang praktik.
• Mensosialisasikan / Health
education berdasarkan 10
(M3)
besar diagnosa terbanyak di
MAKP
ruangan
1. Penerapan metode tim
• Pengadaan etiket obat dan 2. Membuat standart uraian
etiket status pasien tugas karu, katim, dan PP/PA.
3. Memodifikasi ketenagaan
menggunakan metode tim
dengan memanfaatkan sumber
daya manusia yang ada
(M3 ) diruangan (Mahasiswa).
Dokumentasi Keperawatan 4. Melaksanakan pre dan post
Menyusun format pengkajian conference untuk melaporkan
kondisi pasien.
menurut Gordon
5. Mengevaluasi pelaksanaan
metode.
(M3) (M3)
Ronde Keperawatan Discharge Planning
• Membuat standart ronde keperawatan • Menyusun materi
• Menyelenggarakan ronde keperawatan discharge planning
• Mengevaluasi pelaksanaan ronde dan penggandaan
keperawatan leaflet
• Membuat jadwal ronde pasien di Ruang • Pengadaan SOP
Jenggala A Discharge planning
• Mendokumentasikan
kegiatan discharge
(M3 ) planning
Supervisi
•Membuat standart operasional supervisi (M3 )
keperawatan Overan
•Membuat format penilaian supervisi 1. Pengadaan SOP
•Menyelenggarakan supervisi timbang terima
•Mengevaluasi pelaksanaan supervisi 2. Membuat format
timbang terima
PENERIMAAN PASIEN BARU

Fenomena :
Belum dilakukan orientasi ruangan, hak kwajiban pasien, peraturan RS

Kegiatan :
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru dilakukan pada 27 September 2018

Evaluasi :
- Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
- Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta
tata tertib ruangan
- Pasien mengetahui cara mencuci tangan dengan benar menerapkan 5
moment hand hygine.
SENTRALISASI OBAT

Fenomena :
Belum dilakukan inform consent sentralisasi obat

Kegiatan :
Sentralisasi obat
Sentralisasi obat dilakukan pada 27 September 2018

Evaluasi :
- Kurangnya ketelitian dalam pendokumentasian jumlah obat sehingga
perawat yang bertugas terkadang tidak mengetahui bila obat akan habis.
- Kepala ruangan mendukung pelaksanaan sentralisasi obat oral dan injeksi.
- Adanya kepercayaan pasien kepada perawat dalam pelaksanaan sentralisasi
obat oral maupun injeksi.
TIMBANG TERIMA
Fenomena :
Sering dilakukan, tetapi hanya pada setiap shift pagi saja sedangkan untuk
shift siang dan malam timbang terima hanya dilakukan di nurse station

Kegiatan :
* Pengadaan SOP timbang terima
* Membuat format timbang terima
* Kegiatan dilakukan pada 27 September 2018

Evaluasi :
* Timbang terima masih belum berjalan sesuai dengan SOP.
* Tidak memperkenalkan diri dengan alasan terlalu lama.
* Tidak ada pembacaan diagnosa keperawatan dan hanya pembacaan
diagnosa medis.
* Kurang sistematisnya pendokumentasian kegiatan.
Supervisi
Fenomena :
Dilakukan sesekali karena hambatan tenaga, belum terdapat SOP
dan jadwal supervisi

Kegiatan :
Kegiatan Supervisi, pengadaan SOP supervisi, instrumen supervisi
(tindakan yang sering dilakukan) dan format pelaporan supervisi
Supervisi : 4 Oktober 2018

Evaluasi :
Standar prosedur  kriteria cukup baik, proses perawatan selalu
menjaga kebersihan dan kesterilan dari prosedur terapi yang
diperlukan pada setiap tindakan ke pasien, tetapi alat yang tersedia
diruangan yang masih kurang sehingga prosedur yang dilakukan
masih belum optimal dalam pencapaian SOP.
Discharge Planning
Fenomena :
Sering dilakukan, dilakukan setiap pasien akan pulang, dan berupa ucapan
lisan. Belum terdapat SOP DP & media leflet

Kegiatan :
* Perawat memberikan discharge planning kepada pasien yang
diperbolehkan pulang oleh dokter maupun pasien yang pulang paksa.
* Discharge planning dilakukan di ruangan pasien bersama pasien dan
keluarga dengan Memberikan leaflet
* Dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2018

Evaluasi :
* Kegiatan discharge planning belum tersosialisasi dan terdokumentasi
dengan baik.
* Discharge planning jarang dilakukan di tempat pasien dan hanya
dilakukan di nurse station tanpa melibatkan pasien.
* Discharge planning adalah evaluasi yang telah diberikan perawat mulai
pasien masuk sampai keluar
Ronde Keperawatan

Fenomena :
Belum melibatkan profesi lain, belum ada jadwal dan SOP ronde

Kegiatan :
Kegiatan Ronde keperawatan dan evaluasi Ronde.
Ronde dilakukan pada 11 Oktober 2018

Evaluasi :
- Ronde keperawatan sudah terjadwalkan, berjalan dengan lancar
(menggunakan peran pengganti sehubungan dengan pasien yang
sesuai dengan kriteria ronde tidak ada)
- Semua profesi yang terlibat Perlu validasi kondisi pasien
- Ruangan sangat memungkinkan u/ dilakukan ronde
SAK dari 10 penyakit terbesar diruangan
Fenomena :
Ruangan Jenggala A sudah memiliki SAK dari penyakit –
penyakit yang ada diruangan tetapi masih belum mengacu
pada standar diagnosa nanda nic-noc, hal ini
mempengaruhi sistem pembuatan intervensi pada asuhan
keperawatan.

Kegiatan :
SAK dari 10 penyakit terbesar yang ada diruangan sesuai
dengan standar NANDA, NIC dan NOC.
Pelatihan NANDA NIC dan NOC

Fenomena :
NANDA, NIC & NOC  standar internasional
Di ruang Jenggala A penerapan intervensi NIC
dan NOC belum dilakukan

Kegiatan :
Pelatihan Dokumentasi Keperawatan
(NANDA NIC NOC) dan penyusunan Diagnosa
sesuai dengan (NANDA NIC NOC)
Standar Alat RS Tipe B

Fenomena :
terdapat kekurangan instrumen
pada beberapa alat kesehatan

Kegiatan :
Membuat List standar alat RS
tipe B untuk ruang khusus Bedah
Form pengkajian

Fenomena
Sistem pendokumentasian  model SOAP, tetapi
belum optimal karena belum secara holistik
komprehensif dan respon dari pasien kurang
dicantumkan

Kegiatan :
Mengadakan lembar asuhan keperawatan sesuai
metode gordon yang menyangkut kebutuhan bio,
psiko, sosio dan spiritual
10 Diagnosa Terbesar

Fenomena
intervensi masih banyak rencana yang
belum dicantumkan walaupun dalam
pelaksanaan/implemetasi dilakukan

Kegiatan :
katalog 10 diagnosa terbesar yang dapat
membantu perawat dalam membuat
intervensi
Safty : Etiket Injeksi

Fenomena
Belum mencantumkan etiket pada pemberian
obat injeksi. Pendataan demografi  tidak
terdapat kesalahan pada pemberian obat selama
diruangan.

Kegiatan :
Pengadaan keamanan pemberian obat :
Etiket obat injeksi dan etiket status
pasien
Penerapan MAKP

Kegiatan :
Memodifikasi ketenagaan menggunakan metode tim dengan memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada diruangan (Mahasiswa).
Melaksanakan metode TIM.
Melaksanakan pre dan post conference untuk melaporkan kondisi pasien.
Mengevaluasi pelaksanaan metode.

Evaluasi :
* Pelaksanaan metode TIM berjalan baik.
* Perawat fokus mengelola pasien kelolaannya.
* Katim merumuskan diagnosa dan intervensi dengan berkolaborasi dengan perawat
pelaksana.
* Karu melakukan supervisi, observasi dan sebagi konselor.
* Pemanfaatan sumber daya mahasiswa pada metode TIM juga memiliki kekurangan
karena tidak semua mahasiswa dapat melakukan tindakan mandiri pada pasien
kelolaannya
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai