Kuliah 1 - Pengertian Filsafat
Kuliah 1 - Pengertian Filsafat
(PHILOSOPHY OF SCIENCE)
BERPIKIR :
Mencerna pengalaman
Merenung
Merefleksi
Menalar
Meneliti
1. Ontologi
2. Epistemologi
3. Aksiologi
4. Logika
5. Etika
6. Estetika
CABANG FILSAFAT
28
LANJUTAN
Dualisme, yang mengatakan alam
semesta terdiri dari dua unsur yaitu
materi dan roh. Tokohnya Anaxagoras
dan Aristolteles.
Pluralisme, alam semesta terdiri dari
empat unsur; air, angin, api, tanah.
Tokohnya Empedokles, Leukippos.
29
LANJUTAN
2. Kualitas
Pandangan ini membicarakan bagaimana
alam berproses, dalam kaitannya muncul
4 teori:
-Mekanisme, yang mengatakan bahwa
segala sesuatu berproses secara mekanik.
-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu
yang terjadi di alam raya berproses menuju
suatu tujuan, yaitu Tuhan.
30
-Determinisme, kejadian di alam
iniberproses melalui suatu ketentuan yang
telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh
hukum alam maupun oleh Tuhan
-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini
berlangsung secara bebas, tanpa kendali
tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
31
PROBLEM FILSAFAT
32
LANJUTAN
b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;
rasionalisme, mengatakan bahwa sumber
pengetahuan muncul dari rasio (akal)
manusia.
Empirisme, sumber pengetahuan adalah
indera manusia.
Kritisme, pengetahuan manusia bersumber
dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
33
PROBLEM FILSAFAT
35
LANJUTAN
e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan
oleh sesuai tidaknya sesuatu perbuatan
dengan konsep ideal (rancang bangun)
pikiran manusia.
f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan
ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu
perbuatan dengan ketentuan agama
(teos=Tuhan, agama)
36
H. FILSAFAT KRITIKAL DAN SPEKULATIF
1. Filsafat sebagai ilmu kritik:
hakikat filsafat sebagai ilmu kritik adalah mengkritik atas
sesuatu yang mempengaruhi kehidupan manusia, baik
dalam konteks umum dalam masyarakat maupun atas
dirinya sendiri. Filsafat terus mencari jawaban atas realitas
hidup manusia yang tidak kenal abadi. Hal itu terjadi karena
jawaban-jawaban selalu bergerak seturut perubahan dan
perkembangan hidup manusia itu sendiri.. Jadi, filsafat
dilihat sebagai seni kritik. Seni kritik artinya merasa tidak
puas dengan dirinya sendiri, tidak memotong
perbincangan, dan selalu bersedia bahkan senang berdebat
demi mencari suatu kebenaran tertentu. Harapan
selanjutnya, filsafat mampu membentuk ilmu kritis
2. Filsafat spekulatif:
Berpikir spekulatif berupaya mengangkat pengalaman-
pengalaman faktawi ketaraf pemahaman dan panalaran yang
lebih abstrak. Melalui itu, orang tidak hanya berhenti pada
informasi sekedar menunjukkan apa adanya (in itself), tetapi
lebih meningkat pada taraf membangun pemikiran dan
pemahaman tentang mengapa dan bagaimananya hal itu dalam
berbagai dimensi bentuk pendekatan. Pemikiran filsafat yang
berciri spekulatif memungkinkan adanya transendensi untuk
menunjukkan sebuah perspektif yang luas tentang aneka
kenyataan. Tegasnya, melalui ciri pemikiran filsafat yang
spekulatif dimaksud, orang tidak sekedar hanya menerima
sebuah kenyataan (kebenaran) secara informatif, sempit, dan
dangkal, tetapi dengan sikap kritis, dan penuh imajinasi untuk
memahami (verstending) dan mengembangkannya secara luas
dalam berbagai khasana pemikiran yang beraneka.
H. ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahan yang
diperoleh melalui metode sistematik,
rasional, empiris, dan eksperimental.
Filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh
dengan metode berpikir spekulatif.
Agama adalah suatu keyakinan akan adanya
aturan/jalan hidup (way of life) yang
bersumber dari suatu kekuatan yang absolut
(Tuhan).
39
METODE
Ilmu : penyelidikan dan eksperimen
Filsafat : berpikir spekulatif
42
LANJUTAN
Hubungan ilmu, filsafat, dan agama,
Albert Einstein menagatakan dengan
singkat:
“science without religion is blind,
religion without science is lame” (Ilmu
tanpa agama buta, agama tanpa ilmu
lumpuh).
43