Anda di halaman 1dari 18

Otitis Media Serosa

DEFINISI

Kondisi dimana terdapat efusi di dalam kavum timpani


dengan membran timpani yang utuh tanpa adanya
tanda-tanda radang, yang ditandai dengan keadaan
terkumpulnya sekret non purulen pada telinga bagian
tengah. Bila sekret tersebut encer disebut sebagai otitis
media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti
lem disebut sebagai otitis media mukoid (glue ear).
KLASIFIKASI

Otitis Media
Serosa

Otitis Media
Otitis Media
Serosa
Serosa Akut
Kronis
PATOFISIOLOGI

• Pada telinga tengah • Timbulnya cairan


terdapat transudat pada telinga tengah
atau plasma yang akibat sekresi yang
mengalir dari aktif dari kelenjar dan
pembuluh darah  kista yang terdapat di
perbedaan tekanan dalama mukosa
hidrostatik telinga, tuba eustasius,
dan rongga mastoid
ETIOLOGI

• Akut

1. Sumbatan pada tuba

2. Infeksi virus  terbentuk cairan di telinga tengah


akibat infeksi saluran nafas atas

3. Alergi  Akibat alergi pada saluran nafas atas

4. Idiopatik
• Kronik

1. Merupakan gejala sisa dari otitis media akut yang


tidak sembuh sempurna

2. Infeksi virus

3. Alergi

4. Gangguan mekanis pada tuba


GEJALA & TANDA OMS

• Akut • Kronik
 Pendengaran berkurang  Sekret kental seperti lem  glue ear

 Rasa tersumbat pada telinga  Rasa tuli yang lebih menonjol

 Suara sendiri terdengar lebih  Umumnya pada anak yang


nyaring atau berbeda pada telinga berumur 5-8 tahun
yang sakit (diplacusis binauralis)
 Pada otoskopi membran timpani
 Terasa cairan yang bergerak pada utuh, retraksi, suram, kuning
saat posisi kepala berubah kemerahan, atau keabu-abuan

 Nyeri  bila disebabkan karena


barotrauma

 Tinitus dan vertigo <</ringan


Pemeriksaan Penunjang
• Audiogram : untuk mengetahui grafik yang menggambarkan
kemampuan pendengaran

• Timpanogram : berguna untuk mengukur gerakan gendang


telinga

• Pneumatic otoscope imobilitas gendang telinga

• Impedance audiometry (tympanometry) : digunakan untuk


mengukur perubahan impedans akustik sistem membran
timpani telinga tengah melalui perubahan tekanan udara di
telinga luar
• Pure tone Audiometry. Banyak digunakan, terutama
menilai dari sisi gangguan dengar atau tuli
konduktif yang mungkin berasosiasi dengan OME
DIAGNOSIS
• Anamnesa
- Telinga terasa penuh, terasa ada cairan (grebeg-grebeg)
- Pendengaran menurun
- Terdengar suara dalam telinga sewaktu menelan/menguap.

• Pemeriksaan fisis
- Tes garpu tala : Tuli konduksi
- Otoskopi : membran timpani berubah warna (kekuningan),
retraksi, dapat terlihat air fluid level/air bubble
• Pemeriksaan tambahan

- Audiogram : tuli konduktif

- Timpanogram : tipe B atau tipe C


Diagnosis Banding

• Otitis Media Supuratif Akut tipe kataral


TATALAKSANA

Tahap I:
• Dekongestan : oral atau lokal
• Antibiotik : mencegah terjadinya OMA
• Miringotomi, bila perlu pasang ventilating tube (gromet)
Tahap II
• Bila ada pembesaran tonsil dan/adenoid, dilakukan
adenotonsilektomi
• Bila ada faktor alergi, dilakukan penanganan alergi.
KOMPLIKASI
Otitis Media Kronik

Mastoiditis kronik

Structural changes to tympanic membrane

Gangguan perkembangan bicara

Timpanosklerosis

Permanent hearing loss (jarang)


PROGNOSA
Prognosis baik, karena otitis media dengan efusi biasanya hilang dengan
sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan

Apabila penatalaksanaan dilakukan secara tepat dapat mempercepat


proses penyembuhan. Selama cairan masih terakumulasi ditengah
telinga, maka akibatnya akan mengurangi fungsi pendengaran. Hal
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak.

Penyakit ini tidak memiliki risiko ancaman terhadap kehidupan tetapi


dapat mennimbulkan komplikasi yang serius.

Anda mungkin juga menyukai