Anda di halaman 1dari 25

Metode Pelaksanaan Jalan

Rigid Pavement (Perkerasan Kaku)

Muhamad Wahidi
Laporan On The Job Training

Proyek Pengembangan Infrastruktur Permukiman (PIP)


Motamasin Kabupaten Malaka NTT
Latar Belakang

Jalan merupakan sarana penting dalam pembangunan untuk

menghubungkan satu wilayah ke wilayah yang lain.

Tujuan dari pembangunan jalan sebagai prasarana yang dapat

meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi yang berguna

untuk menunjang peningkatan ekonomi.


Rumusan Masalah

1. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan jalan dengan perkerasan kaku

2. Kendala apa yang dihadapi

3. Bagaimana merencanakan jadwal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan pengecoran jalan

Batasan Masalah

Pelaksanaan pengecoran jalan


Maksud dan Tujuan

Program On the Job Training (OJT) merupakan


salah satu kegiatan dari rangkaian program
Management Trainee untuk calon karyawan PT.
Brantas Abipraya (Persero).

Selama 3 bulan peserta Management Trainee


ditempatkan di proyek untuk mempelajari
langsung kegiatan proyek masing-masing.

Salah satunya pada proyek pembangunan


infrastruktur permukiman (PIP) Motamasin, NTT
Informasi Proyek Informasi
Pengembangan Infrastruktur
Nama proyek
Permukiman (PIP) Motamasin
Motamasin (Kobalima Timur)
Lokasi
Kabupaten Malaka, NTT.
“Proyek Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat,
Motamasin” di Kabupaten Malaka, NTT. Lokasi proyek ini Direktorat Jenderal Cipta
berjarak ± 290 KM dari kota kupang dan ± 90 KM dari Pemberi Tugas
Karya, Satuan Kerja
Kota Atambua. Pengembangan Kawasan
Permukiman Khusus.
Pelaksana PT. Brantas Abipraya (Persero)
Konsultan PT. Bina Karya (Persero)
KU.08.08/SPK/SATKER PKPK/
Kontrak Induk
17 Desember 2015
06/SPMK/F- PIP/SATKER-
SPMK
PKPK/ 26 Desember 2015
Nilai Kontrak RP. 191.607.125.000,-

Waktu Pelaksanaan 630 hari

Waktu Pemeliharaan 720 hari

Sumber Dana APBN 2015, 2016 dan 2017


Lokasi Proyek

Kecamatan Kobalima

Kecamatan Kobalima Timur


Sekilas Mengenai Proyek

Bobot
Rencana 17,222% Air Minum Air Limbah
0.206% 6.668% TPS
Progres 28,328%
0.349%
Deviasi Prestasi 11.107%

Sampai dengan Minggu – 36


Jalan
21.081%
Untuk pekerjaan yang sudah
dikerjakan Lain lain
- Jalan = 21,081 % Belum 0.004%
- IPAL = 6,668 % Terlaksana
71.692%
- TPS = 0,349 %
- SPAM = 0,206 %
- Sheet Pile = 0,000 %
Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DAN
PERMUKIMAN MOTAMASSIN

PROJECT MANAGER
Suprijanto

HSE
Samsul Nizar

SITE ADMINISTRATION SITE OPERATION SITE MANAGER


MANAGER MANAGER
Joko Santoso Giono Ahmad
Kingkin Pradana Hidayat

SURVEYOR QUANTITY SURVEYOR / OPERATIONAL LOGISTIC ROAD SUPERVISOR


HRD & FINANCIAL TECHNICAL STAFF QUALITY CONTROL
DRAFTMAN STAFF
STAFF Dany Budi P. Rizal Setiawan Herman KJ
Hendra Irawan Susamto Moh. Iqbal Yanuar Ilsan Litamali & Lodik
Ikhsan Wicaksono Suwanda Sefrinus G. Seran Edwin Kurniawan Raihenek
Dudi Rukandi Namfalus & Webua
COST CONTROL CHECKER Adam Damiri Metamauk
SURVEY ASSISTANT
Rosyid Fadhlillah Rusli
Gerson Goa
SPAM SUPERVISOR
Yasef Fahik
Seli
Saluhu

IPAL
SUPERVISOR

Samsul Nizar

PLBN AREA
- GWT
- IPAL
- TPS
- Sheet Pile
Dasar Teori

Perkerasan jalan ada dua yaitu perkerasan lentur


dan perkerasan kaku.

Untuk perkerasan kaku, pelat beton akan


mendistribusikan beban lalu lintas tanah dasar
yang melingkupi daerah yang cukup luas dan
menghasilkan tegangan yang rendah.

Sedangkan kekuatan perkerasan lentur diperoleh


dari tebal lapis pondasi bawah.
Bagian Perkerasan Kaku

Sumber Berlian Kushari : Struktur Perkerasan Jalan


Bagian Perkerasan kaku

Tanah Dasar (Subgrade) dipersiapkan untuk menerima konstruksi diatasnya. Dan sebagai
penerima beban lalu lintas yang telah disebarkan oleh konstruksi perkerasan.

Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course) digunakan untuk:


• Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen, apabila subbase tidak rata, maka
pelat beton juga tidak rata
• Menghindari terjadinya pumping yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air pada
daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan
vertikal plat beton karena beban lalu lintas.
• Untuk memperkuat lapisan di bawah dan mendistribusikan beban..
Bagian Perkerasan kaku

Lean Concrete (LC) berada di bawah pelat beton. LC memberikan distribusi beban tambahan,
memberikan dukungan lapisan di atasnya dan lantai kerja yang stabil untuk peralatan konstruksi.
Bisa juga membantu mencegah gerakan tanah tanah dasar karena tekanan dari atas.

Beton adalah campuran antara agregat kasar, agregat halus, semen dan air serta kadang-kadang
ditambahkan zat-zat additive (admixture) sebagai bahan tambahan. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan.
Typical Jalan Potongan Melintang
Metode Pelaksanaan Jalan

Pengukuran Lokasi Letak Station (STA) Pekerjaan Galian Tanah

Pemadatan Agregat Penghamparan Agregat Pekerjaan Pasangan Batu kali

Tes Sand Cone


Metode Pelaksanaan Jalan

Pengecoran Lean Concrete Pemasangan Tulangan Slump Test

Perawatan Beton Pengecoran Rigid


Metode Pelaksanaan Beton

Pengisian Material Pengisian Semen

Persiapan

Pengambilan Sampel Slump Test Pengsian Air


Panjang Lokasi
No Lokasi Panjang (m) LC (m3) Rigid (m3)

1 Raihenek – Tualaran 3.305,00 808.50 2.970,00

2 Pantai Metamauk 1.595,00 387.84 1.453,36

3 Puskesmas Namfalus 656,00 164.9 157.19

4 Dusun Metamauk 1.905,00 471.14 1.730,70

5 Kampung Baru Webua 850,00 191,25 765,00

6 Pantai Litamali 1.950,00 477.75 1.755,00

7 Nularan -Lodik 1.485,00 360,45 1.324,11

8 SD Seli dan Kecamatan 315,00 77.18 283,50

9 Raihenex – Tualaran 2 739,00 171,50 630,00

TOTAL KESELURUHAN 12.800,00 3.110,50 11.517,37


Analisa Data Lapangan

Volume Beton LC (K-100) Rigid (K-250)


Lean Concrete)
Sudah Terhampar (m3) 1.483,12 1.027,34

Belum Terhampar (m3) 1.627,38 10.490,04


LC Sudah
LC Belum Terhampar
Terhampar 48% Total (m3) 3.110,50 11.517,37
52%

Total kebutuhan dalam pekerjaan ini (K-100 dan K-


250) adalah 14.627,88 m3.
Rigid Belum
Rigid Terhampar
9%

Rigid Belum
Terhampar
91%
Perbandingan Volume Beton

3,000.00
2,970.00

2,500.00

2,000.00
1,755.00
Volume Beton (m3)

1,730.70

1,453.36
1,500.00 1,324.11

Volume Kontrak
1,000.00 808.50822.03 Volume Progres
765.00
605.71 630.00
526.61
426.29 471.14 477.75
500.00 387.84 360.45
210.88 283.50
191.25 181.34 171.50
164.90157.19
74.43 77.18 52.10 85.03 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
-
Rencana Tim Motamasin Produksi Per Minggu

Mutu Volume beton Waktu Volume per hari Volume (m3)


Beton (m3) (hari) (m3) 160
140
140

K-100 3.110.50 138 22.54 120

100 98
K-250 11.517.37 138 83.46
80 66
59
Total Per hari 106.00 60

40

20

Target tim Motamasin PT. Brantas Abipraya 0


Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4
untuk pengecoran dimulai pada Minggu-24
(periode 03 – 09 Juni 2016 sampai Minggu- Produksi di bulan Agustus 2016
47 (periode 11 - 17 November 2016) dengan
target pengecoran jalan per hari adalah 106
m3
Sisa Hari Sisa Hari Sisa Hari
Volume Volume Kerja Kerja Kerja
NO Ruas Pekerjaan Satuan Sisa Volume
Sisa Pekerjaan kontrak Progress 91 140 200
m3 / hari m3 / hari m3 / hari
i Raihenek Tualaran
a Lean Cocrete (LC) M3 808.5 822.03 - 0.00 0.00 -
b Rigid (K-250) M3 2,970.0 426.29 2,543.71 27.95 18.17 12.72
Data didapatkan dari awal minggu ke-24 sampai ii Pantai Metamauk
minggu ke-36. a Lean Cocrete (LC) M3 387.8 0 387.84 4.26 2.77 1.94
b Rigid (K-250) M3 1,453.4 0 1,453.36 15.97 10.38 7.27

iii Puskesmas Namfalus


Jika produksi per hari 91 m3 (didapatkan dari data a Lean Cocrete (LC) M3 164.9 157.19 - 0.00 0.00 -
b Rigid (K-250) M3 605.7 0 605.71 6.66 4.33 3.03
produksi Abton bulan agustus 2016) akan selesai
pada 04 Februari 2016 (selama 134 hari). vi
a
Dusun Metamauk
Lean Cocrete (LC) M3 471.1 0 471.14 5.18 3.37 2.36
b Rigid (K-250) M3 1,730.7 0 1,730.70 19.02 12.36 8.65

Jika produksi per hari 140 m3 (didapatkan dari data v Kampung Baru Webua
a Lean Cocrete (LC) M3 191.3 210.875 - 0.00 0.00 -
perhitungan produksi sesuai AHSP) akan selesai pada b Rigid (K-250) M3 765.0 74.43 690.57 7.59 4.93 3.45

12 Desember 2016 (selama 87 hari). vi Pantai Litamali


a Lean Cocrete (LC) M3 477.8 181.34 296.41 3.26 2.12 1.48
b Rigid (K-250) M3 1,755.0 526.61 1,228.39 13.50 8.77 6.14

Jika produksi per hari 200 m3 (didapatkan dari data vii Nularan Lodik
target tim Motamasin) akan selesai pada 11 a
b
Lean Cocrete (LC)
Rigid (K-250)
M3
M3
360.5
1,324.1
0
0
360.45
1,324.11
3.96
14.55
2.57
9.46
1.80
6.62
November 2016 (selama 61 hari) viii SD Sely Kecamatan
a Lean Cocrete (LC) M3 77.2 52.10 25.08 0.28 0.18 0.13
b Rigid (K-250) M3 283.5 0 283.50 3.12 2.03 1.42

ix Raihenek Tualaran 2
a Lean Cocrete (LC) M3 171.5 85.025 86.48 0.95 0.62 0.43
b Rigid (K-250) M3 630.0 0 630.00 6.92 4.50 3.15

Total Hari 14,627.88 2,535.89 12,117.42 133.16 86.55 60.59


Evaluasi Harga Beton K-100 per 1 m3 Evaluasi Harga Beton K-250 per 1 m3

Rp3,000,000.00

Rp1,600,000.00
Rp2,500,000.00

Rp2,000,000.00
Rp1,200,000.00

Rp1,500,000.00
Rp800,000.00
Rp1,000,000.00

Rp400,000.00 Rp500,000.00

Rp-
Rp- K-250
K-100 Kontrak Rp2,675,630.00
Kontrak Rp1,363,710.00 RBP Rp2,010,714.08
RBP Rp1,127,500.00 Real Rp1,632,975.57
Real Rp1,066,608.05
Kesimpulan

• Untuk volume beton yang belum terhampar adalah


LC (K-100) = 1.483,12 m3
Rigid (K-250) = 10.490,04 m3

• Untuk sisa pekerjaan pengecoran di lapangan, jika per hari Abton (Abipraya Beton) memproduksi beton dengan
volume 91 m3 per hari, maka pengecoran akan selesai dalam waktu 134 hari. Jika per hari Abton memproduksi
140 m3 maka akan selesai dalam waktu 87 hari. Jika per hari Abton memproduksi 200 m3 maka akan selesai dalam
waktu 74 hari.

• Evaluasi harga beton K-100


Perbandingan harga real dengan harga RBP terjadi deviasi sebesar Rp. 60.891,95.
Perbandingan harga real dengan harga kontrak terjadi deviasi sebesar Rp. 297.101,95.

• Evaluasi harga beton K-250


Perbandingan harga real dengan harga RBP terjadi deviasi sebesar Rp. 377.738.
Perbandingan harga real dengan harga kontrak terjadi deviasi sebesar Rp. 1.042.654,43.
Action Plan

No. Permasalahan Penyelesaian

- Menambah tempat penyimpanan air


1 Sumber air yang tidak mencukupi
- Menambah water tank

2 Produksi belum maksimal - Metode pelaksanaan perlu dirubah

3 Stock material belum mencukupi - Menambah supplier tambahan

4 Pengisian material kurang efisien - Mengganti semen sak dengan semen jumbo bag

5 Pengiriman beton terhambat - Kordinasi dengan pihak PLN atau dengan warga sekitar
We learn, We share, We grow

terima kasih TERIMA KASIH


Spirit for Giving the Best

Anda mungkin juga menyukai